Disclaimer : you-know-who
Rate : T
Pairing : nothing, just Alois Trancy
Author's : sebuah puisi sebagai ungkapan penderitaan Alois Trancy. Maaf jika lebay :)
Mengapa kau menangis, wahai jiwaku?
Tahukah kau akan betapa lemahnya diriku?
Sampai kapan kau menangis?
Aku tak punya apa – apa
Hanya kesendirian dan kesepian
Lihatlah aku, jiwaku
Tahukah kau betapa aku menderita?
Aku telah menghabiskan waktu dengan kesia – siaan
Dulu hatiku berkuasa di singgasana
Namun kini telah takluk dengan iblis
Dulu kesabaranku bagaikan seorang sahabat
Tapi kini bagaikan seorang musuh
Dulu masa kecilku adalah harapan
Namun sekarang menghukumku dengan ketidakpedulian
Kasihani aku, jiwaku
Kau bebani aku dengan hausnya akan rasa cinta
Aku sungguh tak mampu membawa beban ini
Kau dan cinta laksana kekuatan abadi
Aku dan ragaku laksana kelemahan yang tak dapat terpisah
Akankah pertarungan terjadi?
Antara kekuatan dan kelemahan?
Berikan aku rasa ibamu, jiwaku
Kau tunjukan keindahan, tapi kemudian kau sembunyikan
Kau dan keindahan bersatu padu menjadi cahaya
Aku dan kebodohan menjadi satu di kegelapan.
Kegelapan yang menyelimutiku
Akankah cahaya dapat menerangi kegelapan?
Ini, jiwaku, adalah kesedihan
Aku hanya ingin disayangi, dan diangkat tinggi ke surga kehidupan
Namun tubuh ini merosot jatuh ke dalamnya jurang kegelapan
Menguburku hidup – hidup bersama selimut sepi
Kegelapan menyelimutiku, hanya berteman dengan rasa yang pedih
Ini, jiwaku, adalah kesengsaraan
