oleh Chaery Carnation pada 13 April 2013 pukul 10:11
Disclaimer:
Yesung dan Kyuhyun kepunyaan
tuhan. But this FF is MINE
Cast:
`Yesung
`Kyuhyun
`Eunhyuk
`Donghae
`Zhaomi
`Siwon
and other cast
yang ikut-ikutan
Pair:
KyuSung, HaeHyuk, dan lainnya
Genre:
Romance.
Warning:
This Is FF YAOI, Shou-
Ai, Un-Official pair, Typo — Miss
Typo, OOC.
Sebelumnya ili ingin memperingatkan, story ini ga menceritakan tentang yang AHEM..AHEM.. Cuma skinship yang berlebihan aja. ^^
.
Dont like dont read, please.
Becouse this is FF YAOI.
.
R/R.
.
.
Dengan bersusah payah, ia menjejali satu persatu anak tangga apartemen tua yang masih tampak berdiri kokoh dikawasan pinggiran kota korea selatan.
Apartemennya tidaklah mewah, hanya terdiri atas tiga lantai. Juga beberapa kamar-kamar kecil yang ditempati masing-masing penghuni. Dan bangunannya terbilang cukup kokoh. Hanya saja jika dilihat dari segi kebersihan dan kerapian, bangunan ini dikategorikan sebagai bangunan kumuh dan tidak terlalu layak untuk ditempati.
Yesung pulang dengan tubuh yang tampak terkulai lemah. Sekuat tenaga memijaki satu persatu anak tangga yang dilewatinya. Terlihat sangat memprihatinkan.
Waktu menunjukan pukul 00.30 dini hari. Cukup larut bukan untuk jamnya pulang seorang mahasiswa.
Ia merupakan Mahasiswa Kyunghae, Post-Modern Musik Semester 4, dengan bekerja sebagai pelayan paruh waktu disalah satu cafe elit dikawasan gangnam. Ia melakukan itu tentu bukan tanpa alasan. Dan alasan terkuatnya untuk mencukupi biaya kuliah dan kehidupan sehari-harinya. Hidup dikota sendirian, tanpa sanak saudaralah yang mengharuskannya untuk hidup mandiri tanpa sedikitpun menyusahkan orang lain.
Yesung sampai ditujuannya. Ia berhenti sejenak didepan sebuah pintu, yang diyakininya adalah pintu masuk ruang apartemennya.
Perlahan ia membukanya. Lalu masuk tanpa terlebih dahulu menghidupkan lampu ruangan itu. Dampak kelelahan mungkin. Lagi pula cahaya bulan sudah cukup sebagai penerang untuk menuntun jalannya menuju kamar tercintanya. Maka ia lebih memilih untuk langsung saja tidur kekamar.
Namun tanpa ia sadari, seseorang telah lebih dahulu meniduri ranjangnya.
Namja itu tanpa terusik sedikitpun tetap nyaman terlelap dalam tidurnya, begitupun Yesung yang sama sekali tak kunjung menyadari ia telah tidur seranjang dengan seseorang.
Kedua orang itu saling terlelap nyaman dalam mimpi mereka. Tanpa menyadari keberadaan masing-masing. Jujur saja ini membingungkan.
.
.
.
Ia merasa gelisah dibawah naungan selimut tipis yang melapisinya saat tidur. Namun rasa lelah yang masih bersemayam ditubuhnya membuatnya mengabaikan rasa gelisah itu.
"Wake up Boy."
Sebuah bisikan seolah terdengar mendesah bagai menggodanya. Hal itu membuatnya sedikit tegang, namun tetap ia abaikan, dan menganggapnya seolah itu hanya sebuah mimpi belaka.
Tapi ia tidak mungkin mengabaikan perasaan mengganjal yang satu ini. Sangat terkesan nyata apabila hanya sebuah mimpi.
Sebuah benda kenyal tengah menjejali tengkuknya dan seiring waktu terasa lebih intens. Kemudian sebuah tangan menyelusup kedalam Tshirt longgarnya, dan asik menggerayangi tuhuhnya. Dan yang lebih membuatnya gelisah adalah tubuhnya terasa tertindih sebuah benda berat yang membuat nafasnya sesak.
Jantungnya memompa dengan cepat. Dan rasa takut mulai mengrogotinya.
Dengan berat hati ia membuka matanya perlahan lalu merasakan siluet cahaya pagi menusuk tepat diretina matanya. Dan betapa SHOCKnya ia. Seorang namja tengah menindihnya dan menciuminya tiap jengkal wajahnya dengan tangan-tangan jailnya masih tetap aktif memjelajahi tubuhnya.
Sadar Yesung telah terbangun, namja itu menghentikan aktivitasnya, Lalu menatap dalam kedua mata Yesung.
"Akhirnya kau bangun eoh.. Kau tampak manis pagi ini. Dan kau tau, kau membuat sesuatu dibawah ini menegang, beby." Bisiknya erotis. Dan itu mampu membuat Yesung semakin SHOCK dibuatnya, alhasil ia menengang hanya karna bisikan itu. Sampai-sampai ia sendiri lupa sedang berhadapan dengan siapa pagi ini.
Yesung tampak mengerjap-ngerjapkan matanya, setidaknya itu berhasil sedikit mengumpulkan kesadarannya.
"Apa yang kau lakukan disini, padaku, dikamar-
-SSssstt."
Namja itu menempelkan jari tunjuknya tepat dibibir Yesung. Dengan begitu beberapa pertanyaan yang tadinya ingin diajukannya tadi sontak saja terhenti.
"Kau ingin bilang jika ini kamarmu hem..
You're wrong, boy. This is my room. So.. You're out now! SSsstttt.. Jangan memotong ucapanku." Ucapnya dengan kembali meletakkan telunjuknya dibibir Yesung. Dua pasang mata mereka saling beradu, saling mengamati ukiran wajah satusama lain.
Sejenak namja itu terpaku pada bibir Yesung yang tampak lembab dan berwarna pink kissble. Yesung merasa aura namja itu terasa aneh. Entahlah ia sulit menjabarkannya.
"Kau tau. Jika kau masih disini, aku tidak menjamin kau akan selamat diatas ranjangku. Jadi, sebaiknya kau cepat keluar dari kamarku sebelum aku berbuat lebih dari ini." Ucapnya terkesan dingin.
Sekilas namja itu tampak menyeringai padanya sebelum mengecup singkat bibirnya.
Yesung yang mendapat perlakuan itu kembali tentu saja merasa terlecehkan, dan mendorong kasar namja itu.
Dengan kesal iapun segera turun dari ranjang, kemudian mengambil tasnya. Dan secepatnya keluar dari kamar terkutuk itu.
Tidak perlu waktu lama, hanya butuh beberapa langkah saja ia sampai dipintu kamar apartemennya yang sesungguhnnya, karna pada nyatanya kamarnya bersebelahan dengan namja itu.
"Cck! Lucu sekali. Bahkan kamarmu ternyata terkunci Yesung, lalu bagaimana bisa kau mengira kamar bocah itu adalah kamarmu semalam. Aish aku sedang sial." Upatnya.
Yesung tengah mencari-cari kunci yang selalu diselipkannya dibawah pot bunga yang memang sengaja diletakkan disetiap kamar apartemen itu. Dan ketemu.
Setelah menemukan kuncinya lalu ia membuka pintu dan secepatnya masuk.
Setiap kamar diapartemen ini memang tidaklah luas. Hanya terdiri dari satu kamar tidur, satu kamar mandi, dan ruang tamu yang langsung berpapasan dengan dapur. Namun sangat cocok untuknya yang hanya sendiri.
Yesung melempar begitu saja tasnya dilantai. Dan dengan kasar menghempaskan tubuhnya diatas sofa.
Yesung memejamkan matanya dengan kedua tangan yang menutupi wajah. Lalu ia meraba-raba daerah setiap tengkuknya dan juga.. Bibir.
"Haahm.. Perasaan itu lagi. Jadi dia penghuni baru kamar sebelah.
Sialan, kenapa dia harus datang mengacaukan hidupku lagi.
Tidak! Jangan terlihat lemah didepannya. Jangan! Jangan harap kau bisa mengacaukan hidupku lagi, CHO KYUHYUN."
.
.
Yesung tengah sibuk berkutat dengan masakannya didapur.
Ia lalu mematikan kompor dan memindahkan masakannya kemangkuk. Kemudian meletakkannya diatas meja makan disamping nasi yang telah terlebih dahulu disiapkannya.
Ia sudah akan bersiap menyantap makanannya jika saja sebuah bunyi ketukan pintu tidak menggangunya pagi ini. 'Dasar pengganggu.' Gerutunya.
Ia berjalan cepat menuju pintu dengan hati dongkol, lalu membukanya dengan kesal.
"Siap- Cho Kyuhyun?"
Eoh shit.. Plis jangan lagi! Kenapa harus bocah tengik ini? Atau bisa kita sebut ia sang Prince evil, but engel face. Lihatlah, betapa tampannya ia, namum sayang.. Wajah perfec terkadang menipu.
Yesung tampak mendidihnya mendapati seorang Cho Kyuhyun tengah berdiri menyandarkan tubuhnya disamping pintu. Namun sepersekian detiknya ia merubah mimik wajahnya malas. Tak ada gunanya berdebat dengan Cho Kyuhyun. Itulah pikirnya.
"Ada perlu apa kau kemari?" Tanya Yesung dingin.
Seolah tak mendengar pertanyaannya, Kyuhyun malah mengabaikan pertanyaannya dan dengan tidak sopannya ia melenggang begitu saja masuk kedalam apartemen Yesung. Kemudian ia celingak-celinguk kesana kemari, 'Tidak buruk.' Batinnya.
"Hanya sedikit ingin beramah tamah dengan tetangga. Tidak bolehkah?" Ujar Kyuhyun berlagak ramah.
Yesung memutar matanya bosan lalu kembali kepintu menutupnya.
"Cih~ mustahil bagi seorang Cho Kyuhyun mau beramah tamah pada orang lain." Ujar Yesung lirih, namun lirihannya itu cukup jelas untuk didengar oleh Kyuhyun.
Kyuhyun mengacuhkan begitu saja sindiran Yesung, kemudian berjalan lurus kemeja makan, dimana telah tersaji masakan yang hampir saja sempat dimakannya tadi jika saja sang pengganggu tidak datang mengusik niatnya.
"Ini kau yang masak Yesung-ah?" Tanya Kyuhyun sambil melirik Yesung.
"Menurutmu siapa lagi yang tinggal dikamar ini selain aku eoh."
"Oh good, baby. Aku sangat lapar, aku makan ya." Kata Kyuhyun tenang bengabaikan Yesung yang tampak lebih kesal dari sebelumnya.
"HYAAAKS! Siapa yang mengizinkanmu memakan makananku."
Dengan cepat ia kembali merebut makanannya dari tangan Kyuhyun lalu meletakkannya diatas meja kembali.
Hahaha bukankah ini lucu. Setelah tadi pagi mereka dengan surpricenya telah tidur seranjang karna keteledorannya, setelah itu tetangganya itu datang dengan polosnya mengunjungi apartemennya dengan alasan yang sangat aneh menurutnya, kemudian dengan 'begitu sopannya' ia merebut sarapan yang telah ia masak yang bahkan ia sendiripun belum mencicipi secuilpun masakannya itu.
"Tapi aku belum makan."
"Lalu kau fikir rumahku itu tempat meminta makan, begitu.."
"Hah baiklah aku akan duduk saja disini memandangimu makan."
Woow.. Kau sangat hebat Cho Kyuhyun.
Kyuhyun menggeser bangku yang akan didudukinya, lalu melipat tangannya diatas meja dan memposisikan kepalanya diatas lipatan tangannya itu. Kyuhyun tampak tengah menjadikan Yesung tontonan menarik baginya pagi ini.
Yesung tetap memakan makananannya dengan hikmat. Ia tak peduli, walaupun ia tau Kyuhyun dari tadi tengah memperhatikannya makan. Tapi ia mengabaikan itu dan tetap melanjutkan kembali acara makannya. Tidak sopan memang. So apa pedulinya.
Kyuhyun terus saja memperhatikan Yesung yang sedang makan, namun entah apa yang diperhatikannya sebenarnya. Yesung atau melainkan makanan yang dimakannya. Entahlah..
Risih rasanya diperhatikan terus, Yesung memutuskan untuk menyudahi saja acara makannya. Lalu menoleh pada sebal pada Kyuhyun yang bahkan dengan polosnya malah memamerkan senyum tanpa dosanya padanya, itu membuatnya gemas dan jengkel. Dan plus ingin mencekiknya.
"Mau sampai kapan kau memperhatikan ku makan Kyuhyun-ssi."
Kyuhyun hanya diam tak minat menjawab pertanyaannya. Tapi melihat minat makan Yesung yang tampak hilang ia dengan cepat merebut makanan Yesung yang tersisa dan langsung memakannya kilat. Saking semangatnya makan, bahkan ia sampai tersedak. Wae, kelaparan hem?
Yesung yang tidak tega melihat Kyuhyun yang kesakitan, dengan berat hati memberikan segelas air yang ada dihadapannya pada Kyuhyun. Dan tentu saja diterimanya dengan senang hati.
"Sudah berapa hari kau tidak makan eoh?"
"Mm mungkin dari kemarin. Aku tidak tau caranya memasak, aku jadi malas untuk makan.
Haaah~ cukup kenyang. Tapi besok kau buatkan makanan lebih untukku ne."
Yesung menatap jengkel Kyuhyun lalu mulai membereskan sisa-sisa peralatan makan mereka atau lebih tepat barang miliknya. Lalu menaruhnya ditempat cucian piring.
"Hey Cho Kyuhyun mau sampai kapan kau duduk disitu eoh.. Aku akan berangkat kuliah setelah ini."
Kyuhyun menoleh sekilas pada Yesung, hanya sekilas. Kemudian ia melanjutkan acara nonton tvnya kembali.
"Kau akan kemana?"
"Tentu saja kuliah bodoh."
"Memang kau kuliah dimana?" Tanya Kyuhyun kalem.
"Kyunghae." Jawab Yesung singkat.
"Jurusan?" Tanya Kyuhyun lagi.
Wooah tampaknya kata kesal belum cukup tepat untuk menggambarkan rasa jengkelnya terhadap Kyuhyun. Dan cobalah ingat sudah berapa kali kata jengkel tertulis disini. Merasa pertanyan Kyuhyun yang dirasanya hanya membuang waktunya saja, ia memilih untuk mengambil tasnya yang tadi telah ia siapkan terlebih dahulu. Lalu berdiri tepat didepan Kyuhyun.
"Cho Kyuhyun cepat keluar." Perintah Yesung tegas.
Tapi ucapannya sama sekali tidak sedikitpun digupbris oleh Kyuhyun. Malah kini ia tampak tengah merilekskan tubuhnya dengan membaringkan tubuhnya disofa empuk Yesung. Kesal dengan tingkahnya, Yesung berinisiatif untuk menariknya saja keluar.
"Hari ini kau sangat menyusahkan ku Kyuhyun-ssi." Ujar Yesung kesal saat tengah mengunci kamar apartemennya. Lalu disenbunyikannya dalam pot tanpa peduli Kyuhyun sedang ada disampaingnya.
'Jadi dia meletakkan kunci apartemennya disana. Heheh.. Lucu sekali.' Batin Kyuhyun seraya menyeringai licik.
Yesung mulai beranjak pergi, sebuah genggaman lembut menghentikan langkahnya, dan tentu saja pelakunya adalah Cho Kyuhyun.
Kyuhyun menggenggam erat lengannya, kemudian memojokkan tubuhnya pada dinding.
Yesung yang merasa terkejut pun hanya mampu membulatkan kedua matanya, tanda shock.
Sekuat tenaga ia mencoba mendorong Kyuhyun yang sedang mengapitnya diantara dirinya dan tembok. Namun sia-sia saja. Kyuhyun telah lebih dahulu mengunci pergerakannya. Dan itu berhasil.
"Apa yang kau lakukan Kyuhyun-ssi." Lirih Yesung panik.
Ia sama sekali tidak berani membalas tatapan tajam Kyuhyun yang ia unuskan tepat dibola matanya. Dan hanya mampu menunduk untuk mengalihkan rasa gugupnya.
"Kyuhyun-ssi cep-
-Aku tidak suka kau panggil dengan embel-embel -ssi baby." Potong Kyuhyun yang sukses menghentikan ucapannya.
Entah mendapat keberanian dari mana? Yesung mulai berani menatap tajam kedua matanya.
"Itu hak ku ingin menggilmu apa Kyuhyun-ss-
Belum sepenuhnya ucapannya selesai terlontar, ucapannya harus kembali terhenti untuk kesekian kalinya karna ulah Kyuhyun.
Ia menempelkan bibirnya dibibir Yesung. Dan terus mengecapi tiap jengkal dari bibirnya. Yesung hanya mampu diam terpaku tanpa menolak atau pun merespon tindakan Kyuhyun. Entah degup jantung siapa yang yang berdebar paling cepat, yang pasti Kyuhyun menikmati kegiatannya itu. Tapi berbeda dengan Yesung yang sangat bingung dengan perasaannya.
Kyuhyun makin merapatkan tubuhnya padanya sambil terus menghisap lembut bibirnya. Kyuhyun sedikit membuka mata dan melihat kelopak mata Yesung yang tertutup rapat tampak bingung.
Kyuhyun menghentikan ciumannya karena merasakan kegelisahan dalam diri Yesung, ia tampak terpaku dalam diam, namun beberapa saat kemudian..
"PLAAAK-"
Yesung menampar keras wajahnya. Dan nafasnya juga tampak memburu saat ini.
Seolah telah menduganya sejak awal, Kyuhyun hanya mengusap lembut pipinya sambil memandang lembut kedua mata Yesung yang yang ada didepannya dengan senyuman manis nan memikat yang diperuntukan untuk namja didepannya itu.
"KAU! Kau kelewatan Cho, tolong jangan buat aku makin membencimu." Ucap Yesung dingin tepat didepan wajah Kyuhyun.
"Aku tak yakin kau akan benar-benar membenciku Yesung-ah.
Bahkan aku jakin kau masih tergila-gila padakukan, baby?"
Kyuhyun tampak menyeringai licik pada Yesung.
'Sialan kau Kyuhyun! Tak akan ku biarkan kau mengacaukan hatiku lagi.' Batin Yesung.
Sadar akan waktu, Yesung mendorong kuat Kyuhyun hingga terdorong kebelakang. Lalu melenggang pergi meninggalkannya.
Ia tampak memandang penuh arti kepergian Yesung. Sampai ia memutuskan untuk menyusul Yesung.
Kyuhyun menggenggam lembut jemari Yesung saat ia telah berhasil mensejajarkan langkahnya.
"Biar ku antar." Ujar Kyuhyun kalem.
.
.
Yesung bergegas melepaskan sifbelnya. Lalu berniat untuk turun segera. Tapi Kyuhyun telah lebih dahulu mencegahnya.
"Tidak ada tanda terima kasih untuk ku."
"Gumawo." Jawab Yesung singkat.
Namun ketika ia akan turun, Kyuhyun kembali mencegahnya. Dan kembali lagi memberinya shock morning, yaitu Kyuhyun kembali mengecupnya bibirnya singkat.
"Untuk apa kau menciumku lagi Kyuhyun." Kesal Yesung.
"Aku tidak menerima terima kasihmu dengan kata-kata, beby. Melainkan dengan ciumanmu."
Ia membanting keras pintu mobil Kyuhyun, hingga menimbulkan bunyi dentuman yang tak kalah keras.
Kyuhyun yang memperhatikan Yesung sejak awal hanya terkekeh geli melihatnya. Lalu menggas mobilnya berlalu pergi meninggalkan kampus.
Yesung yang sedang dilanda kesalpun berjalan cepat dilorong kampus menuju kelasnya tanpa menyadari seseorang telah memanggilnya sedari tadi. Namun tak sedikitpun disadarinya.
Yesung memberhentikan langkahnya, lalu menoleh kebelakang saat merasakan sentuhan kecil dipundaknya.
"Aku tidak menerima terima kasihmu dengan kata-kata, beby. Melainkan dengan ciumanmu."
Ia membanting keras pintu mobil Kyuhyun, hingga menimbulkan bunyi dentuman yang tak kalah keras.
Kyuhyun yang memperhatikan Yesung sejak awal hanya terkekeh geli melihatnya. Lalu menggas mobilnya berlalu pergi meninggalkan kampus.
Yesung yang sedang dilanda kesalpun berjalan cepat dilorong kampus menuju kelasnya tanpa menyadari seseorang telah memanggilnya sedari tadi. Namun tak sedikitpun disadarinya.
Yesung memberhentikan langkahnya, lalu menoleh kebelakang saat merasakan sentuhan kecil dipundaknya.
Dosen itupun keluar, begitu pula dengan yang lainya. Kecuali mereka bertiga yang tampaknya masih betah saja berlama-lama didalam ruangan tersebut.
Hyukjae menatap kesal pada kedua makhluk yang sedang menatap iba padanya.
"Aaakh kalian! Gara-gara kalian aku hampir saja kena hukum oleh Mr. Cha."
Tampaknya mereka berdua tidak punya inisiatif untuk sekedar meminta maaf padanya, dan justru mereka malah tertawa diatas perderitaannya. Hufh Hyukjae yang malang.
Hyukjae memandang kesal pada Yesung dan Donghae yang sampai kini belum juga mengurangi volume tawanya. Dan itu membuatnya jengkel.
"Aish.. Terserah kalian saja. Aku keluar!" Hentak Hyukjae meninggalkan kedua temannya itu.
Donghae yang merasa bersalah pada Hyukjae, langsung saja meninggalkan Yesung sendirian dalam kelas. Dan sekarang tinggal-lah ia sendiri dalam kelas itu.
"Hamm dasar, berlebihan sekali." Batin Yesung.
Dan sekedar informasi, bahwa Eunhyuk kekasih Donghae.
Yesung yang ditinggal sendiri oleh kedua temannya, lebih memilih menghabiskan waktu didalam ruang kelas saja. Tidak seperti biasanya, dijam istirahat seperti ini, Yesung biasanya akan lebih tertarik membawa bukunya kedalam perpustakaan lalu menghabiskan waktunya disana ketimbang buang-buang waktunya didalam kelas dengan termenung, entah apa yang sedang difikirkannya. Yang jelas Yesung tengah menyilang tangannya diperut sembari sesekali mengusap-usap lembut bibirnya, namun pandangan matanya kosong kedepan, seolah sedang berfikir berat.
Tersadar dari fikirannya, entah apa yang terjadi, Yesung malah memukul-mukul kesal kepalanya.
"Haish Yesung baboya! Untuk apa namja bad boy itu masih kau fikirkan. Sudah cukup satu kau punya hobae yang kurang ajar sepertinya." Yesung menggerutu dalam hati.
Dan tanpa sedikit pun sadar jika seseorang tengah menyeringai mendengar kata dan tingkahnya.
.
. Kyuhyun memarkirkan mobilnya dibagasi rumahnya. Bukan apartemen, tapi memang benar-benar dikediaman Cho family.
Owh god. Baru saja ia membuka pintu, suara perdebatan antara Mr and Mrs Cho menggema diruangan itu. Dan bukan yang pertama kalinya. Bahkan ini sudah terhitung untuk kesekian kalinya ia dengar. Jujur saja, ia sudah muak. Sangat jijik jika harus mendengan adu mulut diantara mereka.
"Kau pulang? Hmm, tumben sekali."
"Seperti yang kau lihat. Kenapa? Apa aku tidak dibolehkan pulang kerumahku sendiri, begitu?"
"Hey! Kau sensitive sekali. Bukan begitu.. Mm.. Apa kau sudah makan? Kau ingin ku masak-kan makanan?"
"Tidak perlu. Aku langsung keatas saja. Disini berisik."
"Untuk yang satu itu aku setuju padamu.
Eah.. Aku punya janji dengan temanku. Kau, pergilah kekamarmu. Dan jangan lupa makan. Jangan sampai maagmu kambuh, ingat itu."
"Yah..yah. Sana pergilah. Hush..hush."
Satu, bukan tapi dua. Yah.. Setidaknya ia masih memiliki alasan untuk pulang. Tidak peduli seberapa menjijikannya jika ia harus berada dirumah, tetapi ia harus pulang untuk hyungnya Cho Siwon.
Kyuhyun bergegas menaiki tangga lalu masuk ke kamar, dan membuka pintu balkon kamarnya. Matanya menoleh kesudut, dimana teletak beberapa batu kerikil kecil disana. Lalu ia memungutnya dan kembali berdiri dipagar balkon. Cukup lama ia berdiri disana memandangi sebuah rumah yang tak kalah megahnya dengan rumahnya itu, namun matanya hanya tertuju pada sebuah kamar didepannya.
. Ia memilih salah satu kerikil dalam genggamannya lalu melemparinya kekamar tetangganya itu.
Berhasil. Satu kerikil berhasil mendarat tepat dipintu kamar tetangganya, namun sepertinya tetangganya belum terusik juga dengan aksinya itu. Batu kedua, hasilnya tetap sama. Batu ketiga, batu keempat, kelima, keenam.
"Hey! Sudah..sudah! Ingin berapa banyak batu yang akan kau lempari kekamarku."
"Hahaha.. Aku hanya merindukan temanku."
"Cih! Menjijik-kan. Aah, apa kau sudah bertemu dengannya?"
"Siapa maksudmu?"
"Hey jangan berlagak bodoh. Yesung. Yang ku maksud Yesung hyung. Sekarang kau tak akan mengelak lagi Cho Kyuhyun."
"Hey panggil aku hyung! Aku lebih tua darimu bodoh.
Yah aku memang sudah bertemu dengannya, hah.. Sudah lama rasanya. Dan kau tau dia terlihat manis sekali."
"Yesung Hyung memang manis hyung, walaupun ia namja. Dan apa kau menyesal melakukan itu padanya dulu?"
"Tidak, tidak sama sekali. Jika aku tidak melakukannya baru aku akan menyesal."
"hah! Terserah kau saja. Aku masuk dulu, tugasku masih numpuk."
"Tunggu! Zhaomy! Hey.. Kau ini, aku belum selesai bicara bodoh.
Ham.. Ya sudahlah. Aku tidur saja."
Kyuhyun kembali masuk kekamarnya lalu menutup pintu balkon. Tanpa ia tau Zhaomi tengah mingintip kearah kamar Kyuhyun melalui kaca jendelanya. 'Namja yang malang.'
.
~¤*#/TBC\#*¤~
.
Annyeongg...
Gimana, apa klian menikmati? XD
Tadinya ili bingung milih jurusan apa buat Yesung oppa, truz ili searc dieyang google selep-selep korea ntu kebanyakan ngambil jurusan apa, yah.. Dapet deh. Tapi ili nyarinya di eyang google loh ya, bukan eyang subur lo.. Hehe
ohya buat cerita ili yang Still By My Side The End. Makasih ya dah ripiu, ili sempat ketawa baca ripiu kalian.. XD
cukup sekian. ^^v
.
Riview please
.
Gomawo..
