Title : CAN'T YOU JUST LOOK AT ME?

Genre : Romance, Yaoi

Rate : T

Cast : KyuMin, HaeHyuk, other member suju

Disclaimer : milik orang tua masing-masing, milik Tuhan.

Author note : THIS FANFICTION IS YAOI / BOYS LOVE! DON'T LIKE DON'T READ! DON'T BASH MY CAST!

Mian kalau ada typo...

Summary : Ada seorang pria yang mencintaimu. Pria itu mencintaimu dengan sepenuh hatinya. Setiap hari, seperti bayangan, dia mengikutimu kemana-mana. Dia tersenyum pada dunia, padahal di dalam hatinya dia menangis. Berapa lama… berapa lama lagi aku harus melihatmu seperti ini saja sendirian? Cinta yang datang seperti angin ini, cinta yang menyedihkan ini. Jika aku tetap menunggu seperti ini, akankah kau jatuh cinta padaku? Mendekatlah padaku sedikit lagi, sedikit saja. Jika aku maju satu langkah, kau mundur dua langkah ke belakang. Aku, yang mencintaimu, bahkan di saat aku berada di sampingmu seperti sekarang.

Chapter I

Sungmin'S POV

Aish, kenapa aku bisa terlambat seperti ini? Ck, padahal aku sudah menghidupkan alarm! Pasti gara-gara tadi malam aku tidur terlalu larut karena sibuk latihan. AISH!

Aku mengacak-acak rambutku gusar. Pasti Soon-Ji noona akan memarahiku lagi! Aku bosan mendengar ceramah nenek sihir itu!

Ah, namaku Sungmin, Lee Sungmin. Aku trainee SM, tapi sebentar lagi boyband-ku akan debut. Seminggu lagi lebih tepatnya. Karena itu kami sedang sibuk latihan sekarang. Dan kebetulan juga aku dipilih menjadi leadernya. Nama boybandku S.O.U.L, yang artinya semangat. Kami berlima, aku, Kim Ryeowook, Kim Heechul, Kim Kibum, dan Henry Lau, sedang ditempa habis-habisan sesuai keinginan manajemen.

Hmm, aku tidak pernah membayangkan sebelumnya untuk menjadi seorang artis. Aku bukan orang yang suka berada di tengah orang banyak dan menjadi pusat perhatian. Hanya satu hal yang membuatku melakukan ini semua. Namja itu. Namja bernama Lee Donghae itu. Semua yang kulakukan sekarang adalah karena dia.

Aku meniup rambutku yang terjuntai menutupi mata sambil mengetuk-ngetukkan sepatuku ke lantai lift. Kenapa rasanya lift ini jalannya lambat sekali?

Aku mengumpat kesal saat pintu lift berdentang terbuka. Kenapa harus ada orang yang ingin naik saat aku sedang terburu-buru seperti ini?

Aku mendongakkan wajahku dan terbelalak kaget melihat 3 orang yang berdiri di hadapanku. Lebih tepatnya hanya satu orang yang benar-benar kutatap. Lee Donghae.

"Aish! kamu duluan saja Kyu, ada barang hyung yang ketinggalan!" gerutunya sambil bergegas pergi. Dan entah setan apa yang baru saja merasuki otakku, tanpa sadar aku berlari keluar lift, berniat mengejarnya. Tapi seseorang menghalangi langkahku, membuatku lagi-lagi mengumpat untuk yang kesekian kalinya siang ini.

"Apa kau tidak bisa enyah dari hadapanku?" bentakku kesal.

Orang itu membesarkan matanya menatapku. Wae? Apa dia tidak suka aku bentak? Apa karena dia seorang Cho Kyuhyun jadi aku tidak boleh membentaknya?

Aku melewatinya, sedikit menyenggol tubuhnya sekilas dan terburu-buru melanjutkan kegiatan bodohku tadi. Mengejar Lee Donghae.

"LEE SUNGMIN! KAU PIKIR APA YANG KAU LAKUKAN, HAH? TEMPAT LATIHANMU DI ATAS! KENAPA KAU ADA DI LANTAI INI SEDANGKAN KAU SUDAH TELAT SATU JAM?"

Aku mengerem langkahku dan tertawa cengegesan tanpa dosa ke arah Soon-Ji noona yang sekarang berdiri di depanku. Ck, gagal sudah keinginanku untuk berkenalan dengan namja itu.

Kyuhyun'S POV

"Hae~ya, ppali! Aku sudah lapar!" seru Siwon dari pintu. Aku menyandangkan tas ranselku ke punggung dan berjalan menghampirinya, diikuti oleh Kyuhyun di belakangku.

Kami bertiga mengobrol sambil menunggu lift. Yang mengobrol hanya Siwon dan Donghae sebenarnya, karena aku malah asyik melakukan rutinitasku yang biasa jika sudah berada di depan lift. Hanya pikiran bodoh, bahkan semua ELF sudah tahu hal ini, hanya saja mereka tidak tahu bahwa aku benar-benar terobsesi dengan hal tersebut.

Menunggu namja idamanku muncul dari balik lift. Aku, dengan dada yang berdebar, berdiri di depan lift, menunggu dengan sabar sampai pintu itu bergeser membuka dan seseorang muncul dari baliknya. Namja yang bisa membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. Bukankah itu kedengarannya sangat romantis?

Aku menahan nafas saat pintu lift berdentang terbuka dan aku benar-benar melihat seorang namja berdiri di dalamnya. Dia hanya mengenakan baju kaus putih, cardigan kebesaran berwarna biru, dan celana jeans, tapi entah kenapa di mataku dia terlihat manis sekali. Oke, namja ini memang sangat manis dengan pakaian apapun kurasa.

Dia mendongak sehingga aku bisa melihat wajahnya dengan lebih jelas. Matanya yang besar sedang membelalak lebar. Apa gara-gara kami? Sepertinya tidak, karena matanya terfokus pada seseorang di belakangku. Donghae.

"Aish! Kamu duluan saja Kyu, ada barang hyung yang ketinggalan!" gerutu Donghae sambil bergegas pergi. Aku melihat namja itu, dengan mata yang tidak pernah terlepas dari Donghae, berlari keluar dari lift, seolah berniat mengejar namja itu. Dan aku tidak tahu apa alasannya, tiba-tiba saja tubuhku bergerak menghalangi langkahnya, membuat dia mengumpat pelan.

"Apa kau tidak bisa enyah dari hadapanku?" bentaknya kesal.

Mataku membesar mendengar ucapannya. Dia… membentakku? Tunggu, apa dia tidak tahu aku ini siapa?

Dia melangkah melewatiku, sedikit menyenggol tubuhku sekilas dan mulai berlari lagi, meninggalkanku yang masih terpana menatapnya.

"Yak, Cho Kyuhyun! Kau mau ikut atau tidak?" teriak Siwon dari dalam lift. Dia memegangi pintu lift agar tidak bergeser menutup dengan raut wajah kesal.

Aku buru-buru masuk dengan detak jantung yang masih berantakan. Aku baru saja memutuskan sesuatu. Aku tidak suka namja itu menatap Donghae ataupun namja lain seperti itu. Persetan aku baru saja bertemu dengannya beberapa detik yang lalu. Bahkan tidak tahu namanya sama sekali. Yang aku tahu, ada rasa mual bergejolak di perutku saat melihatnya memberi fokus kepada Donghae seperti tadi. Aku benar-benar tidak suka.

"Namanya Lee Sungmin, leader boyband S.O.U.L yang akan debut seminggu lagi. Cantik, kan? Kecantikannya memang sudah tersebar kemana-mana. Kau menyukainya, ya?"

"Kenapa aku tidak tahu tentang dia?"

"Dasar bodoh! Kau kan sibuk syuting dan latihan untuk album baru. Aku juga diberitahu Leeteuk hyung," jelas Siwon dengan wajah cemberut. "Jadi… kau menyukainya? Kulihat matamu terus menatapnya dari tadi. Aaaaah, keinginanmu terwujud, kan? Jatuh cinta pada pandangan pertama saat pintu lift bergeser membuka. Hahaha… kebetulan sekali!"

"Kau terlalu banyak bicara, Siwon hyung!"

"Tapi aku benar, kan? Sayang sekali, Cho Kyuhyun, namja itu tidak akan menyukaimu. Kau tahu alasannya menjadi trainee disini sedangkan dia sama sekali tidak berminat sedikitpun untuk menjadi artis?"

Aku menggeleng. Perasaan tidak enak tadi langsung merayapiku lagi.

"Kau pasti tahu alasannya. Kau tidak lihat dia mengejar siapa tadi? Donghae. Alasannya adalah Donghae. Dia jatuh cinta setengah mati pada ikan satu itu. Tidak peduli dengan kenyataan bahwa Donghae bahkan sudah menikah."

"Berarti kesempatanku besar sekali untuk mendapatkannya. Benar, kan? Donghae hyung tidak mungkin meninggalkan Hyukjae hyung."

"Kau benar-benar serius menyukainya?" tanya Siwon tidak percaya.

"Kan kau sendiri yang tadi bilang bahwa keinginanku sudah terwujud. Jatuh cinta pada pandangan pertama. Romantis, kan?"

"Yak, kau jangan sampai membuat skandal, Cho Kyuhyun!"

"Tidak akan. Tenang saja. Hanya ingin mendapatkannya saja. Tidak lebih."

Aku menghentikan langkahku di depan pintu tempat latihan member S.O.U.L. Pintunya sedikit terbuka sehingga aku bisa diam-diam melihat mereka dari luar. Aku mencari namja itu dan langsung tersenyum saat mendapatinya sedang duduk di sudut, menonton member lain latihan. Dia meminum air dari botol minumannya dengan mata yang menatap setiap gerakan membernya dengan serius. Siwon hyung bilang namja itu lead dancer sekaligus lead vocal, sama sepertiku. Aku member dengan vokal terbaik di SuJu.

Aku bersandar ke dinding, dengan mata yang tidak terlepas dari sosoknya. Aku memang masih belum memiliki keberanian untuk mendekatinya terang-terangan, tapi aku serius ingin memilikinya. Memiliki tatapannya. Aku benar-benar ingin dia mulai menatapku. Apa… jika aku terus memandanginya seperti ini, terus menunggunya seperti ini, akan ada sedikit kemungkinan bahwa dia akan jatuh cinta kepadaku? Kalau ada, aku akan bertahan dengan kemungkinan tersebut. Sekecil apapun itu.

TBC

Whoaa! Maaf pendek banget..

Chapter ini boleh di bilang sebagai survey apakah saya perlu melanjutkannya atau tidak.

Terima kasih untuk yang sudah membaca.

Saya mohon reviewnya untuk menentukan kelanjutan ff ini.

Kamsahamnida.