Di suatu pagi yang cerah dan damai, di Kota Namimori..

"GYAHHHHHHH !"

Oke, tidak terlalu damai, semejak teriakan di pagi hari itu mampu mengusir gagak-gagak di sekitar sumber teriakan itu. Dan ini, adalah hari pertama kejadian tersebut.


Kateikyo Hitman Reborn © Amano Akira

Genderbend Potion! © Tsukihime Rivera

Cover Picture bukan milik saya

Warning :

OOC. AU. Typos. Yaoi.

Disini 1st Generation menjadi kakak dari 10th Generation. Marga keluarga disesuaikan.

Don't Like Don't Read!


Teriakan tersebut mampu membangunkan tetangga-tetangganya, apalagi bila tinggal di apartemen. Anda penasaran siapakah sumber teriakan tersebut? Mari kita ke TKP.

"KYAAA! Kenapa kau menjadi perempuan?!" ucap seorang pemuda bersurai merah (lebih mirip merah muda sih.. tapi dia tidak mau mengganggap itu merah muda) dengan tato di sisi kanan wajahnya. Ialah Gokudera G., anak tertua dari keluarga Gokudera. Mungkin anda tidak percaya, kalau dibalik tampangnya yang kalem dan cool, ialah yang tadi teriak bagaikan seorang wanita.

Di balik punggung pemuda itu, ada gadis yang lebih muda darinya, dengan warna surai rambutnya yang hampir sama dengan G., yaitu merah, atau lebih seperti merah muda sih.. Ia adalah Gokudera Bianchi, satu-satunya remaja perempuan di keluarga Gokudera, juga di rumah (atau tepatnya kamar apartemen) ini. Tapi kekuatannya tidak boleh diremehkan, karena masakannya mematikan dan beracun. Inilah sebabnya G. yang selalu memasak, bukan Bianchi.

Dan di rumah tersebut, tinggal juga si bungsu Gokudera Hayato, dengan surai silver miliknya. Memang, surai silvernya membuatnya mencolok diantara kedua kakaknya, namun sifat dan gaya rambutnya serupa dengan si sulung G. Mereka bertiga tinggal bersama, di sebuah apartemen kecil yang menjadi rumah mereka selama di Jepang. Walaupun pemuda itu adalah anak bungsu, ia tidak manja seperti anak-anak bungsu keluarga lainnya.

Kini, G. dan Bianchi dihadapkan dengan seorang gadis yang bersujud, atau tekapar memegang perutnya, ekspresi kesakitan.

Dan kuingatkan sekali lagi. Di apartemen itu hanya ada 3 orang, G., Bianchi, dan Hayato.

Berarti, siapakah gadis yang terkapar itu? Apakah pencuri, perampok, atau tamu?

Dia adalah...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

... Gokudera Hayato. Kejutan~! Terkejut?

Haha, saya tidak berbohong tentang gadis itu adalah Gokudera Hayato. Buktinya? Siapa sih yang terkapar begitu langsung melihat wajah Bianchi, bahkan tanpa gadis itu harus memasak, selain pemilik surai silver itu?

"H-Hayato... A-Apakah itu kau...?" Tanya Bianchi dengan agak takut-takut. Ayolah, siapa yang tidak takut melihat adik bungsunya mendadak berubah gender?

"Ya sorella, ya ini aku- Ughh... Gunakan topengmu s-sebelum aku muntah—" Hayato merintih kesakitan ketika perutnya semakin sakit, antara karena trauma atau karena belum sarapan.

Gadis bersurai merah jambu itu pun pergi mengambil topengnya, dan G. melanjutkan percakapan mereka.

"Kenapa kau jadi perempuan, fratellino?"

"H-hah? Jadi perempuan?! Aku itu lelaki, fratello!" Ah, Hayato—Kau belum sadar ya...

"Lihat saja ke cermin, idiota," G. harus menahan hawa nafsu, mengingat adiknya ini sering bertelanjang dada saat tidur dan sekarang dia... uh... belum pakai baju sama sekali. Dia juga lelaki, jadi tolong maklumi dia.

Hayato segera melihat ke cermin. Ia melihat gadis dengan rambut silver yang melebihi bahunya sedikit, memiliki netra yang berwarna hijau klorofil, dan wajahnya mirip dengannya. Hayato tertawa. Pasti kerjaan kedua kakaknya. Ia mencoba beberapa gerakan, dan gadis di cermin mengikutinya.

Akhirnya ia menatap tubuhnya, dan mendapati tubuhnya sama dengan tubuh gadis yang ada di pantulan cermin. Otak geniusnya bekerja dengan cepat. Ia menjadi perempuan.

Dengan wajah yang memucat, si bungsu hanya dapat berteriak dalam keputusasaan.

"Kenapa aku menjadi perempuan?! Nanti apa reaksi jyuudaime?! Apalagi si yakyuu-baka?!" Eh, kenapa dia nyebut-nyebut Asari Takeshi..

Bianchi pun kembali (sudah memakai googles tentunya, dan membawa beberapa pakaian wanita. Kan mana mungkin Hayato masih disuruh pakai pakaian laki-laki dengan tubuhnya sekarang.

Dan dengan lembut, Bianchi pun membantu adik laki-lakinya (sekarang perempuan) memakai pakaian perempuan. G. pergi ke kamarnya setelah disuruh (baca : diusir) oleh Bianchi.


Time Skip


Kini, ketiga kakak beradik Gokudera duduk di meja makan menyantap sarapan mereka. Hayato masih tak bisa percaya dengan ini. Dia, tangan kanan Sawada Tsunayoshi, menjadi seorang perempuan. Apa yang akan mereka katakan bila Tsuna mempunyai righthand-woman, bukan righthand-man?! Sungguh memalukan!

"Sekarang Hayato, jelaskan mengapa kau bisa menjadi perempuan?" Ucap pemuda merah sambil menyuapkan sepotong telur dadar ke mulutnya. Bianchi juga melayangkan tatapan 'jelaskan-kepada-kami-atau-kuracuni-kau' kepada sang adik bungsu.

"Aku tidak tahu, sungguh!"

"Kau—" Seperti yang kukatakan tentang kemiripan sifat G. dan Hayato. Sama-sama mudah marah.

"Ehm. Biar saya jelaskan," seorang balita berambut hijau, Verde, muncul tiba-tiba dari bawah lantai. Kalau G. sudah tidak waras, bisa-bisa Verde masuk rumah sakit sebelum berbicara, mengingat itu rumah mereka dan ia baru saja muncul dari bawah lantai. Memangnya rumah mereka apaan, dimodifikasi seenak jidat oleh Verde.

"Bagus... Jelaskan sebelum kujejalkan masakan Bianchi kedalam mulutmu..." Suasana pun menjadi mencekam, terima kasih kepada aura gelap yang berasal dari G., karena siapa yang tidak akan marah kalau rumahnya dimodifikasi sesuka hati tanpa persetujuan pemiliknya, bahkan bila cicilannya belum lunas?

"Baiklah. Jadi..."


- Flasback -

Malam sebelumnya, pk. 23.08

"Dimana ya bahan yang kubutuhkan itu... hmph.." guman Verde sambil membongkar-bongkar lemari es di kediaman Gokudera.

Saat ini, ilmuan 'gila' itu sedang dalam proyek terbesarnya, yaitu Genderbend Potion. Rencananya, ramuan ini dapat membuat seseorang berubah jenis kelamin selama 1 jam. Karena belum sempurna, jadilah ia mencari bahan terakhirnya di lemari es di depannya, entah bahan apakah itu.

Tiba-tiba, terdengarlah seseorang menguap, dan berjalan ke arah dapur. Verde panik, dan tanpa sengaja, ia menyenggol ramuannya, yang berada di dekatnya, sehingga ramuan itu tumpah dan tercampur dengan segelas susu, yang kebetulan berada di dekatnya.

"Sialan!" batin sang ilmuan. Tak ada waktu lagi untuk meratapi ramuan tak sempurnanya, dan akhirnya ia pun kembali ke laboratoriumnya.

Sementara itu, seseorang itu menyalakan lampu dapur. Salahkan insomia yang membuatnya tak bisa tidur. Pemuda yang merupakan tangan kanan dari Sawada Tsunayoshi itu menatap segelas susu yang berada di meja dapur.

"Huh.. Pasti punya fratello... Kuminum saja deh. Salah sendiri sudah mengeluarkannya dari lemari es tapi tidak meminumnya," dan diminumlah segelas susu itu, tanpa mengetahui sebuah ramuan telah tercampur di dalamnya.


"Dan begitulah ceritanya. Obat itu mulai bekerja setelah dia tertidur," jelas Verde dengan santainya, tanpa memedulikan hasrat G. dan Hayato untuk menerkam ilmuan itu.

"Lalu, mana penawar ramuan itu?" ucap Bianchi.

"Haha, itu belum kubuat. Kukira kau akan menyukainya," dan kedua insan yang mudah marah itu pun benar-benar habis kesabarannya. Ilmuan hijau yang menyadari nyawanya terancam, langsung kembali ke laboratorium melalui lantai kediaman Gokudera tersebut.

Tolong. Jangan tanya bagaimana caranya. Hanya dia dan Yang Maha Kuasa yang tahu bagaimana.

Hayato benar-benar mengutuk kesialannya hari ini, berharap ini hanyalah mimpi. Ia mencubit pipinya sendiri. Sakit, artinya ini nyata. Menyebalkan..

"Jadi, kau mau ke sekolah hari ini?" tanya Bianchi. Sejenak, Hayato berpikir-pikir dahulu. Rasanya tidak mungkin dia datang ke sekolah dengan pakaian perempuan, harga dirinya bisa jatuh porak poranda. Tapi kalau tidak datang, Tsuna bisa bahaya. Dia tidak bisa mengandalkan yang lainnya.

"Aku bisa mendaftarkanmu sebagai murid baru untuk sementara, dan bilang kalau kau sedang ada urusan di luar negeri mendadak. Bagaimana?" Ujar G., yang memang bekerja sebagai wakil kepala sekolah Namimori Junior High School, guru mata pelajaran matematika, dan wali kelas Hibari Kyouya, adiknya Hibari Alaude.

"Baiklah.. Tapi jangan beri tahu siapapun tentang ini,"

"The magic word~?" G., tolong, adikmu lagi dalam kondisi tidak bisa digoda.

"Ugh... Tolong..."

"Baiklah~ Akan kudaftarkan kau sebagai Gokudera Hayako~ Aku pergi dulu, akan kuurus administrasinya!" teriak pemuda merah dengan sifatnya yang langka (yaitu menjadi ceria. Woah.)

Hayato hanya bisa menghela napasnya. Sementara sang sorella, memberikan seragam Namimori Junior High School, untuk perempuan tentunya. Hayato mengambil seragam itu dan mengganti bajunya.

Hari-hari nerakanya akan segera dimulai dari hari ini


Hai Hai~ Saya baru di fandom ini~ Kufufufu~

Salam kenal salam kenal

bagaimana cerita saya yang ajaib ini? Beri review ya biar bisa diperbaiki ^^

Tapi jangan flame saya. Sakit loh di flame /lah

So~ Mind to review~?