With you With You
.
.
Daelo
YAOI/BL/DLDR/RnR
.
.
B.A.P milik Babys
.
.
ZeloZee
Proudly present
.
.
With you With you
Bagian 1
beginning with you
.
.
Junhong mendengus malas, sudah hampir dua jam dia menunggu Jung Daehyun di halte dengan angin musim gugur yang berhembus kencang. Dalam hati dia merutuki Jung Daehyun yang menyuruhnya menunggu di sini.
"Apanya yang tidak lama? Jung sialan" gerutu Junhong sambil mengeratkan Hoodie biru kesayangannya.
Kenapa mau-manya Junhong menunggu Jung Daehyun, yang bukan siapa-siap- ah ralat yang baru menjadi kekasihnya tadi itu? Yah itupun jika cara hubungan mereka bisa disebut sebagai hubungan layaknya sepasang kekasih.
Flashback
"Jadilah kekasihku?" ucap Daehyun enteng.
Junhong bengong, tidak tahu harus merespon seperti apa. "H-ha?" cengonya.
"Bodoh,, aku bilang,, jadilah kekasihku?" ulang Daehyun dengan bosan.
"Ya..Jung Daehyun gwenchana? Kau benar Jung Daehyun?" ujar Junhong heran.
"Hanya dua minggu, setelah aku lulus kita bisa menganggap semuanya tidak pernah terjadi"
"Kau bercanda.. his akan ku anggap omong kosong ini tidak pernah terjadi?" Junhong sudah melangkahkan kakinya berniat meninggalkan atap gedung tempat mereka berada.
"Hoverboard Supreme Blue" lirih Daehyun, namun Junhong mampu mendengarnya dengan jelas. Junhong yang sudah hampir membuka pintu satu-satunya yang ada di sana untuk meninggalkan Jung Daehyun yang menurutnya sudah gila saking jeniusnya terhenti.
Melihat Junhong yang terhenti, membuat Daehyun membentuk seringaian dengan bibir tebalnya. "Hoverboard Supreme Blue,,, akan kuberikan sebagai imbalan" lanjut Daehyun.
Junhong hanya bisa mendelikan matanya. Demi Tuhan, Hoverboard Supreme Blue adalah impiannya. Setelah tidak berhasil merengek pada Himchan hyung nya, Junhong bertekad untuk menyisihkan uang sakunya. Itupun setelah berbulan-bulan tabungannya belum mencapai setengah dari harganya. Dan dia, Jung Daehyun dengan entengnya akan memberikan benda impiannya itu. Oh ini gila, jujur Junhong sendiri tidak tahu harus bereaksi seperti apa.
"Karena kau diam, berarti kuanggap sebagai jawaban iya,, " ucap Daehyun final. Setelahnya dia berlalu mendahului Junhong keluar melewati pintu tadi. "Sepulang sekolah tunggu aku di halte,, akan ku jawab semua pertanyaanmu nanti" bisik Daehyun rendah tepat di samping telinga Junhong. Sebelum pergi, pemuda itu masih sempat untuk mengacak pelan rambut kebiruan Junhong.
End of Flashback
Jadilah di sini ia sekarang. Menunggu Jung Daehyun yang masih dengan kegiatan klubnya sebagai siswa jenius. Yah kalau bisa dibilang Daehyun siswa yang cukup atau malah sangat jenius. Sudah beberapa kali mengikuti kompetisi fisika tingkat nasional. Wajah yang lumayan tampan dan menarik dengan matanya yang coklat, rambut hitam menawan, bibir tebal menggoda dan kulit kecoklatan yang eksotis. Mau tidak mau Junhong harus mengakui jika Daehyun itu hot, gorgeous.
Junhong masih tidak habis pikir, bisa-bisanya Jung Daehyun mengajaknya berkencan? Yah meski bukan dalam arti yang sebenarnya, tapi mereka tetap saja berkencan kan? Sejujurnya sangat banyak pertanyaan yang tersangkut di otaknya, membuat otaknya yang tak sebegitu sering dipakainya bekerja keras seharian ini.
"Oh Tuhan, ini sangat dingin. Jung sialan.." gerutunya.
"Orang macam apa yang menyebut kekasihnya sial?"
Junhong menoleh kesamping, mendapati sosok Jung Daehyun yang sedang berdiri tepat di sampingnya. Rambut hitamnya bergoyang ditiup angin. Sedikit menyilaukan penglihatan Junhong. Hanya sedikit.
"Huh,, kau yang bilang hanya akan pergi sebentar.." tanpa sadar Junhong mengerucutkan bibirnya, merajuk.
"Mian,," ucap Daehyun sambil menggenggam tangan Junhong. Menariknya untuk berjalan menuju sebuah kafe tak jauh dari halte
Di dalam kafe, Daehyun lebih dulu meminta Junhong agar mencari tempat duduk. Sedangkan dia sendiri menuju tempat pemesanan. Menurut, Junhong memilih sebuah tempat duduk yang berada di sebuah jendela kaca besar. Tertawa saat melihat seorang pemuda yang hampir terbawa kencangnya hembusan angin musim gugur saking kurusnya pemuda tadi.
Daehyun duduk di depannya, membawa segelas Americano dan segelas chocolate hangat serta dua potong cheesecake. Junhong menatap Daehyun hati-hati. Hati kecilnya masih mengatakan untuk hati-hati pada Jung Daehyun dan tetap memperthatikannya hingga beberapa saat.
Lama mereka terdiam, Daehyun terlihat berkontentrasi memakan cakenya, sedangkan Junhong sendiri berkonsentrasi melihat Daehyun makan. Demi apapun, Junhong sangat penasaran dan sangat ingin mengajukan banyak sekali pertanyaan yang membuat otaknya sesak pada Daehyun saat ini juga. Tapi, entah kenapa susah sekali mengeluarkan suaranya.
Saking jeniusnya, Daehyun yang sedang makan mampu menebak jika Junhong sedang menahan diri untuk membombardirnya dengan berbagai pertanyaan yang sudah bisa di tebakanya, terimakasih pada otaknya yang jenius. Setelah selesai dengan cheesecakenya, Daehyun mengalihkan perhatiannya pada Junhong, dan tepat seperti dugaannya, pemuda itu memandangnya dengan pertanyaan yang tergambar jelas di kedua bola mata hitam Junhong.
"Jadi, apa pertanyaan pertamamu?" pancing Daehyun.
Diam sebentar, Junhong berfikir sambil menyeruput latte hangatnya,
"Anak siapa kau? Maksudku,, apa pekerjaan orang tuamu sampai-sampai gampang sekali memberikan Hoverboard Supreme Blue sebagai imbalan?" Tanya Junhong, jujur saja otak Daehyun yang sangat jenius itu sudah memperkiraan jenis pertanyaan macam ini, namun sedikit terkejut saat Junhong menanyakannya di awal.
"Kedua orang tuaku pemilik resort di Busan, aku tinggal sendiri di Seoul" jawab Daehyun. Junghong mengangguk.
"Apa kau serius memberikannya sebagai imbalan? Setelah dua minggu?" Tanya Junhong sangsi.
"Hanya ada satu pertanyaan tiap harinya Choi Junhong"
"Apa? Tapi-"
"Itu salah satu syarat dariku" potong Daehyun.
Junhong mendengus sebal. Tunggu dulu "salah satu syarat,, maksutmu?" Tanya Junhong takut-takut.
"Hm,, syarat berikutnya meskipun aku memberimu imbalan, kau adalah kekasihku. Kita harus berhubungan seperti pasangan kekasih pada umumnya. Aku akan menjemputmu dan mengantarmu pulang setiap harinya."
"Hah?"
"Juga setiap hari selama dua minggu kau harus selalu membalas pesan-pesanku, pergi nonton, makan dan berkencan di akhir pekan"
"Hahh?"
"Dan kau harus memanggilku Hyung, bukan Jung sialan. Ini karena aku sunbae mu, paham?"
Kalau untuk ini Junhong paham, yang memang kenyataannya Jung Daehyun adalah kakak tingkatnya dan itu wajar. Tapi untuk syarat yang lainnya,,,
"Kenapa kau mengajukan banyak persyaratan Jung- maksudku Hyung?"
"Wajar kan,, aku memberimu Hoverboard sebagai imbalan"
Junhong mendengus, semalas-malasnya dia berfikir, dia tau yang dikatakan Daehyun itu benar.
"Arraseo-arraseo,,,"
"Dan ingat Choi Junhong,, kau adalah kekasihku,,-"
"Hanya selama dua minggu" potong Junhong cepat.
"Yah,, hanya selama dua minggu" getir Daehyun yang luput dari pandangan Junhong.
.
.
Tbc
Idenya sih emang pasaran ya :'D
Kalau ada yang baca ya lanjut,,
Kalau ngga ada ya ngga lanjut :'D
14 Juni 2016
With love
ZeloZee
