••

••

Disclaimer:

[Masashi Kishimoto]

••

••

Warning:

ooc, oc, typo, just my imagination, banyak yang bermasalah, tdk sesuai alur, alive minakushi, Thereisnouchihamassacre, not-godlike main character.

••

••

Summary:

Uzumaki Naruto, putra dari seorang yondaime hokage. Seharusnya dia dihormati oleh semua orang. Tapi nyatanya tidak baginya, terlahir dengan kecacatan fisik membuatnya di asingkan dari lingkungannya. Dibesarkan oleh discriminasi membuat pola pikirnya menjadi aneh. Tapi, ditengah kekurangannya terselip sebuah harapan.

Ini adalah kisah bagaimana dia memperjuangkan harapan.

~~~~~~~

[Chapter I]

The Beginning

Uzumaki Naruto, seorang anak berumur 12 tahun, dengan rambut merah, mata berwarna violet di bagian kanan dan biru saphire di bagian kiri, kulit putih pucat, dan 3 whiskers di masing-masing pipinya yang tampak seperti kumis kucing. Dengan postur tubuh yang agak kurus dan tinggi untuk anak seusianya. Dia mengenakan baju kaos lengan panjang berwarna hijau tua polos, dan celana selutut berwarna biru gelap.

seorang siswa akademi shinobi tahun terakhir yang seringkali dijauhi oleh temannya atau bahkan beberapa orang yang lebih tua darinya, Bagian lengan kanan bajunya terlihat kosong karena dia tidak mempunyai tangan kanan. Inilah yang membuatnya sering di kucilkan oleh teman temannya bahkan oleh banyak orang dewasa di desanya, dia tidak memiliki lengan kanan

Saat ini, dia sedang berjalan menyusuri jalan desa bagian pasar sehingga ada banyak toko dan tempat makan. Dia berniat untuk membeli beberapa bahan makanan yang stok-nya sudah habis di apartemennya.

Dia tinggal sendirian di apartemennya setelah pergi dari rumahnya. Alasan kenapa dia pergi dari rumahnya adalah karna bahkan keluarganya pun tidak menghargainya.

Dia kemudian sampai di sebuah toko yang menjual sembako.

pedagang sembako ini adalah salah satu dari beberapa orang yang benar benar baik padanya dan dia sudah menjadi pelanggan tetap toko ini.

"Konnichiwa, Ojii-san! " sapa naruto

"Konnichiwa, naruto-kun! mau membeli bahan makanan heh? " tanya sang pedagang sembako yang mempunyai tubuh agak gemuk dengan wajah ramah.

"Ya, Ojii-san, aku mau membeli ketumbar, garam, lada, dan beberapa butir telur" kata naruto sambil menyebutkan pesanannya.

"Sebentar ya, nah ini barang pesananmu" ucap sang paman sambil menyodorkan sekantung barang pesanan naruto.

"Terima kasih paman jadi berapa semuanya" tanya naruto sambil merogoh kantung celananya.

"Semuanya 754 yen saja dengan tambahan diskon" kata paman sambil tersenyum sumringah.

"Diskon, tumben paman? " tanya naruto heran.

"Haha~, istriku hamil jadi khusus untuk hari ini aku akan memberi para pelanggan ku discon" jawap sang paman tersenyum semakin sumringah.

"Oh, selamat paman ini uangnya, terima kasih semoga istri dan anak paman diberi keselamatan" ucap naruto tersenyum sambil menyodorkan uang dari sakunya dan mengambil barangnya.

Setelah pergi berbelanja, dia kembali meyusuri jalan konoha menuju apartemennya.

¥¥¥¥¥¥¥¥

Sesampainya diapartemennya, dia membuka pintu lalu masuk ke dalam.

Apartemennya berukuran 3(kali)4 meter, dengan sebuah ruangan yang tak lain adalah kamarnya menyatu langsung dengan ruang makan yang juga berfungsi sebagai ruang tamu dan dapur, lalu ada kamar mandi di dapur.

Setelah memasuki apartemennya, dia langsung ke dapur dan memasak onigiri.

Dan makan dengan tenang. Setelah selesai dangan acara makannya, dia lalu mengganti bajunya dengan baju kaos lengan panjang berwarna hitam, celana biru dan terakhir melipat lengan baju bagian kanan. Rencananya dia akan memanfaatkan hari liburnya ini untuk pergi ke perpustakaan untuk membaca seharian. Setelah membereskan dan membersihkan apartemennya, dia lalu keluar dan mengunci pintu apartemennya.

"Tujuan selanjutnya, perpustakaan desa! "

Sesampainya di perpustakaan, dia langsung masuk dan mengambil buku tentang shinobi dan membacanya dengan serius. Waktu berjalan, Naruto tidak menyadari jika sedari tadi ada seseorang dibelakangnya mengamatinya.

"Serius sekali membacanya! " ucap orang itu

Naruto langsung menoleh untuk melihat siapa yang menyapanya itu.

Dan terlihatlah di depannya seorang pemuda dengan rambut pendek berantakan berwarna gelap, dia menggunakan pakaian berwarna gelap berkerah tinggi dengan sebuah tanto diikat ke sisi kanan belakang bahunya. Dia juga mengenakan rompi yang menjadi tempat untuk tantonya yang terlihat di depan dada dan diikat di atas kedua bahunya. Dia membawa sebuah buku ditangannya

"Hai, boleh aku duduk disini? " pemuda itu bertanya dengan ramah dan sedikit riang kepada naruto.

"Silahkan, lagipula ini adalah fasilitas umum bukan? " jawab naruto dengan ramah pula.

Pemuda itupun mendudukkan dirinya di sebelah kiri naruto.

"sangat jarang aku melihat seorang anak di perpustakaan untuk membaca, paling banyak anak di yang pernah kulihat diperpustakaan ini cuma 5 sampai 6 orang anak, biasanya anak anak seumuranmu lebih senang bermain diluar bersama teman temannya, jadi apa yang membuatmu sering mengunjungi perpustakaan ini? hm, kawan kecil" tanya orang itu sambil mulai membaca bukunya.

Naruto melirikkan matanya kesamping kirinya, ke arah orang yang tadi bertanya padanya. Sebelum berkata-

"Dengan kondisi tangan kananku yang seperti ini, mana ada anak seumuranku yang mau berteman denganku, satu satunya temanku saat ini adalah buku, Uchiha-san!" pemuda itu sedikit tersentak setelah mendengar kata terakhir dari naruto. Dengan tetap memasang senyum ramah, pemuda tadi berkata-

"Wah, bagaimana kau tau aku seorang uchiha adik kecil? " Tanyanya memasang wajah kagum dan ingin tau disaat yang bersamaan saat menatap naruto.

"Yah, menurut buku yang sudah kubaca, aku adalah orang yang memiliki kelebihan pada bidang sensorik, karna aku bisa merasakan keberadaan seseorang disekitarku, dan hawa mu seperti orang orang dari clan uchiha ditambah lagi ciri-ciri dan gaya pakaianmu itu sangat mencerminkan seorang uchiha, walaupun sifatmu sangat berbeda dari uchiha kebanyakan." Kata naruto tetap fokus pada bukunya

"Wah, kau hebat bisa memperhatikan sampai seperti itu, kau pasti sangat serius untuk menjadi shinobi-ya!" kata uchiha itu tersenyum pada naruto, sejujurnya dia sangat kagum dengan naruto,

'Anak ini berbakat dan jenius, dia dapat mengetahui aku uchiha hanya dengan beberapa fakta yang ia ketahui, ditampah dia itu tipe sensor yang sepertinya cukup peka!'ucapnya dalam hati

"Tidak juga Uchiha-san, aku bahkan tidak yakin bisa menjadi seorang shinobi. Jika bukan karena Hokage-jii-sama, aku takkan mau untuk menjadi seorang shinobi!" Ucap naruto.

Motovasi sebenarnya naruto untuk menjadi shinobi adalah karna sandaime hokage, sarutobi hiruzen. Orang pertama yang sangat-sangat-sangat peduli padanya, karna sandaime hokagelah dia bisa bertahan sampai sekarang dan tidak tenggelam dalam kebencian, selain itu sandaime hokagelah yang selama ini membianyai hidupnya, jadi dia merasa berkewajiban untuk membalas budinya dengan melindungi desa yang dicintai oleh sandaime hokage selama, yaitu konoha. Selama sendaime hokage masih hidup.

"Apa alasanmu sehingga kau tidak mau menjadi shinobi? " tanya pemuda itu.

"Tidak ada, karna aku merasa tidak punya alasan untuk menjadi seorang shinobi. Tapi sekarang aku punya yaitu sandaime hokage jii-sama! " ucap naruto mulai teralih perhatiannya dari buku.

"Lalu kenapa kau tidak yakin untuk menjadi seorang shinobi hm? Bukannya kau punya alasan untuk menjadi seorang shinobi! " tanya pemuda uchiha itu

"Dengan kondisi hanya memiliki satu tangan seperti ini rasanya mustahil, uchiha san. Bukannya untuk menggunakan ninjutsu ataupun genjutsu, seorang shinobi harus melakukan handseal? Lalu taijutsu juga aku tak bisa karna hal yang sama! " ucap naruto tertunduk di bagian terakhir

"Omong kosong, seorang dapat menggunakan jutsu menggunakan satu tangan untuk melakukan handseal bahkan tidak melakukan handseal sama sekali, taijutsu juga bukan masalah jika kau mau berusaha keras" ucap pemuda menatap anak itu, dia agak jengkel karna sifat putus asa anak didepannya.

'Padahal dia punya bakat dan kecerdasan yang tidak bisa diremehkan tapi kenapa anak ini mudah putus asa?' ucanya dalam hati.

"Ta-tapi... "

"Sudahlah, jika kau tak parcaya bagaimana kalau kita buat taruhan?" kata pemuda itu

"Ta-taruhan? Taruhan apa itu uchiha-san? " tanya naruto menatap pemuda itu dengan tatapan bingung

"Akan kubuktikan bahwa kau bisa menjadi seorang shinobi walaupun dengan kondisi yang terlihat mustahil. aku akan mengajarimu untuk menjadi shinobi, jika kau tidak bisa menjadi shinobi setelah ku latih maka kau bisa meminta apa saja. Tapi jika kau bisa lulus dari akademi setelah ku latih maka aku menang. Dengan syarat kau serius untuk berlatih bersamaku, kau setuju? " tawar pemuda itu

"Baiklah uchiha-san, aku setuju! " ucap naruto

'Bagaimanapun ini untuk Hokage jii-sama!'

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu, kita bertemu di atas patung para hokage besok pagi! " ucap pemuda itu sambip beranjak meninggalkan naruto

"Tunggu uchiha-san, siapa namamu? " tanya naruto, tidak enak jika dia terus memanggil orang itu dengan nama clan-nya.

"Oh, maaf aku lupa memperkenalkan diriku! " pemuda itu menghadap kebelakang saat sudah beberapa langkah dari naruto tadi

"Perkenalkan namaku, Uchiha Shisui!"