PART 1 : FIRST MEET
Sakura memandang gelasnya yang kosong. Dengan malas, ia mengulurkan tangannya yang memegang gelas kosong dan memanggil bartender di depannya. " berikan aku satu gelas lagi Sai"
Sang bartender yang bernama Sai hanya mengulas senyumnya ketika mendengar permintaan Sakura. Ini sudah botol ke lima. " kau sudah mabuk berat nona, sebaiknya kau pulang dan beristirahat"
"ck! Aku datang kesini untuk minum, bukan mendengar nasehatmu, sai! Cepat berikan aku satu gelas lagi!" bentak sakura
Sai hanya menggelengkan kepalanya, dan menuangkan wine ke gelas sakura. Tidak ada gunanya berdebat dengan nona besar seperti sakura. Sai tahu siapa sakura, putri tunggal dari pemilik Haruno Corp, sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang medis. Dari rumahsakit, obat-obatan, hingga peralatan rumah sakit.
"kalau kau punya masalah, sebaiknya jangan datang kesini, sakura. Disini tidak aman untuk wanita mabuk sepertimu"sai menatap Sakura. Wajah yang cantik dengan kulit yang putih halus , sepasang mata hijaunya, rambutnya yang tampak seperti helaian bunga sakura, serta tubuh indah sakura yang diidamkan oleh wanita di luar sana, oh, dan jangan lupakan bibir mungilnya yang seksi, para pria pasti akan menginginkan sakura di ranjang mereka.
Sakura menghela nafasnya. "aku tau"
Setelah menghabiskan minuman di gelasnya, ia pun bangkit dari duduknya. Dengan agak sempoyongan ia berjalan menuju ke mobilnya. Dengan mata yang hampir terpejam, ia mencari mobilnya yang berbaur dengan mobil lain. "ck! Kenapa banyak sekali mobil disini!" umpat sakura
Sakura agak limbung ketika mendekati sebuah mobil hitam. Ia tidak terlalu tahu apakah mobil ini miliknya apa bukan, ia membutuhkan tempat sandaran sekarang. Sepertinya ia minum terlalu banyak. Seharusnya ia tahu kalau hal ini pasti terjadi. Perjodohan. Ya, sakura menghabiskan malamnya disini karena mendengar perjodohan itu. Dirinya akan dijodohkan dengan seorang pria yang belum ia kenal. Sakura tersenyum miris mengingat itu. Selama ini ia sudah menjadi nona seperti yang mereka inginkan, dan sekarang perjodohan ini. Ya tuhan! Apakah hidupnya akan terus seperti keinginan mereka?.Sakura terduduk disisi mobil. matanya berkunang-kunang. Perlahan sakura menutup matanya.
Sasuke bergegas menuju mobilnya. Ini hampir pagi dan ia membutuhkan waktu istirahat sekarang. Disetiap langkahnya, sasuke tak berhenti mengumpat tentang kejadian yang baru saja terjadi. Sudah sangat lama ia tidak menginjakkan kakinya di bar ini, dan gara-gara ulah Naruto yang kekanakkan ia kembali menginjakkan kakinya disini dan menghabiskan hampir seluruh malamnya untuk mendengarkan ocehan naruto yang tampak tak pernah habis. Sasuke menghentikan langkahnya ketika ia melihat ada seorang perempuan terduduk disisi mobilnya. Rambut panjang perempuan itu, menjuntai di kedua sisi wajahnya, sehingga sasuke tidak bisa melihat wajah perempuan itu.
"hei bangun!" sasuke menggungcang-guncang pundak perempuan itu. Bebebrapa saat kemudian wanita itu membuka matanya dan menampakkan mata emeraldnya yang sayu.
"pergi dari mobilku" ujar sasuke angkuh
perempun itu bangun, tampak mengerjapkan matanya dan melihat sekeliling. "ma,, maaf, aku tidak bermaksud tidur disini"
"hn. Cepatlah menyingkir"
Sasuke melihat pundak perempuan itu yang tampak mulai menjauh. Namun, baru beberapa langkah perempuan itu berjalan, tiba-tiba saja perempuan itu ambruk di depannya.
BRUKKK
Sasuke menghela nafasnya. Dengan tenang, ia menghmpiri permpuan itu." Hei bangun! Jangan berpura-pura pingsan disini!"seru sasuke sambil menghentakkan pundak perempuan itu. Tidak ada respon. Sasuke melihat sekeliling. Tidak ada orang yang dapat dimintai bantuan. Hn, tapi ini bukan urusannya. Sasuke pun melepaskan pundak perempuan itu dan berdiri. Ia pun melangkahkan kakinya menuju mobil, namun baru beberapa langkah, ia berhenti dan kembali melihat perempuan sudah pukul 3 pagi, tidak ada seoarangpun disini, dan perempuan itu terbaring di depannya.
Dengan langkah yang berat sambil terus mengumpat dalam hati, sasuke mengangkat wanita itu menuju mobilnya. Ya, setidaknya ia bukan bajingan yang akan membiarkan seorang perempuan terkapar di depannya. Namun, ketika hampir sampai di mobilnya, perempuan itu menggeliat tampak akan bangun, dan selanjut nya yang terjadi….
Hoeeekkk! Hoeekkk!
Perempuan itu muntah di baju nya!
Ow shiitt!Sepertinya malam ini sasuke tidak akan menghentikan umpatannya.
Sakura mengerjapkan matanya ketika ada sinar matahari yang menerpa matanya. Ia menggerakkan tangannya, unutuk menghalangi sinar itu mengenai matanya. Jam berapa sekarang? Sepertinya tadi malam ia mabuk. Sakura mendecih ketika mengingat alasannya mabuk tadi malam. Perjodohan itu. Apa yang sebenarnya dipikirkan kedua orang tuanya? Sakura benar-benar kesal ketika mereka tidak mau membatalkan perjodohan itu, meski sakura sudah memohon.
Sakura mengedarkan pandangannya. Seharusnya di depannya ada lukisan bunga sakura, dan tembok nya berwarna peach. Tunggu! Kenapa selimutnya berwarna puti? Bukannkah selimutnya berwarna merah muda? Dan ranjang ini! Ya tuhn! Ini bukan miliknya! Sakura mulai panik, bayangan-bayangan negative pun memenuhi kepalanya.
"kau sudah bangun"
Sakura terpaku mendengar suara baritone itu. Dengan perlahan ia menggerakkan matanya untuk melihat objek itu! Ya tuhan! Sosok yang tengah berdiri di depan pintunya adalah seorang malaikat. Kulit putihnya, matanya yang tajam seperti elang, rambut ravennya yang seksi, serat jangn lewatkan tubuh proposial itu. Bahkan sakura dapat melihat six-pack yang tercetak meski lelaki itu memakai kaos biasa. Hanya saja, arut wajah lelaki itu yang tampak dingin. Datar, dan tanpa emosi.
"bisa kau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?"
"turunlah ke bawah. Aku akan menjelaskannya"
Sakura pun mengikuti langkah lelaku itu. Sepertinya ini sebuah apartement mewah. Setiap ruangan di dominasi oleh warna hitam dan putih. Khas selera lelaki.
"tadi malam kau mabuk dan pingsan didepanku. karena aku tidak tahu identitasmu, aku membawamu ke apartemenku" ujar lelaki itu datar
"apakah,,, emm… apakah,, ada sesuatu hal yang terjdi selama aku pingsan? Em,, misalnya…"
"aku memperkosamu? Begitu?" lelaki itu memotong ucapan sakura. "dengar, aku tidak akan melakukan hal seperti itu, lagupula, aku tidak tertarik dengan seorang jalang"
"apa?" pekiki sakura tidak percaya. Jadi, lelaki ini mengira dirinya daalah seorang jalang? Bagaimana bisa? Tidakkah lelaki ini tau siapa dia sebenarnya?
"ada yang salah?"
"eh.. tidak" sakura berusaha meredam emosinya. Biar. Biar saja lelaki ini mengira dirinya seorang siapa sebenranya dirinya tidak akan membuat suasana hatinya menjadi lebih baik.
"ini, segeralah keluar dari apartemenku" pria itu menyodorkan beberapa lembar uang. "ah ya, dan pintu keluarnya ada disebelah sana" lanjut lelaki itu sambil menunjuk sebuah pintu.
"em, aku,,, tidak bisa…"
"apakah 5 juta cukup?" lanjut pria itu kembali menyodorkan uangnya kepada sakura
Sakura memaki dalam no! uang 5 juta hanya cukup untuk perawatan kukunya satu kali di salon langganannya.
"tidak,, aku tidak membutuhkan uangmu. Aku membutuhkan pekerjaan" sakura tidak tau kenapa ia mengatakan ini. " aku tidak bisa kembali ke tempat tinggalku semula, aku di kejar para rentenir hutang, dan aku juga telah membuat masalah dengan pekerjaanku sebelumnya. Maka dari itu, aku tidak bisa menerima uangmu, tapi aku membutuhkan pekerjaan"
Lelaki itu menaikkan alisnya. " tapi aku tidak memiliki pekerjaan untuk sesseorang seperti dirimu"
Sakura menenangkan hatinya mendengar jawaban lelaki itu. Tenang sakura… tenang…
"aku bisa membersihkan apartemenmu, aku bisa memasak, akau bisa mencuci, aku bisa,,,"
"aku tidak membutuhkannya"
"aku mohon! Aku tidak tau harus bagaimana lagi…." Sakura benar-benar tidak tau apa yang tengah dilakukannya. Memohon untuk menjadi pembantu? Heell nooo! Lelaki itu tampak berfikir, beberapa saat kemudian ia berkata,"apa kau bisa mengurus anak kecil?"
"eh? Apa?
"apa kau bisa mengurus anak kecil?" lelaki itu kembali bertanya.
"tentu saja! Tentusaja aku bisa!" jawab sakura tegas
"baiklah. Kau boleh bekerja disini. Tugasmu seperti yang kau katakan tadi. Aku akan pergi, siang nanti aku akan pulang , dan apartemen ini harus bersih. Dan siapkan makan siang juga"
"baik!" jawab sakura dengan tersenyum
"buatlah dirimu berguna disini, jangan sampai aku menyesal telah mempekerjakanmu" ucap lelaki itu sambil lalu.
Mendengar itu , suasana hati sakura yang membaik jadi kembali buruk lagi. Kenapa lelaki itu sangat dingin? Oh ya, sakura mencabut pendapatnya bahwa lelaki itu adalah seorang malaikat. Dia bukan malaikat, tapi iblis yang ada pada tubuh malaikat! Sakura mengedrkan pandangan ke penjuru runagan. Haaahhh,,,, waktunya berperang! Shanaroooooo!
