Chapter 1

Chemistry

Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait-mengait.

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Warning : AU, typo bertebaran, super pendek, dan sederet kesalahan lain

Pair: ItaHina

Rate: K+

Happy reading minna-san

.

.

.

Bel baru saja berbunyi. Seperti murid-murid lainnya, Hinata juga ikut keluar dari kelas. Di tangannya tersimpan dua bento. Satu untuknya dan satu lagi untuk seseorang yang telah lama memenjarakan hatinya. Tak seperti siswa lainnya yang memilih pergi ke taman atau atap sekolah saat ingin bersama kekasihnya, Hinata justru melangkahkan kakinya ke laboratorium kimia.

Hinata membuka pintu pelan-pelan. Ia mendapati pemandangan seperti biasanya. Rak-rak berisi tabung reaksi yang berjajar erlenmeyer di sebelah kiri dengan pembakar spiritus yang menyala dan memanaskan cairan yang berada di dalam labu tersebut. Dan terakhir, seorang Uchiha di hadapan meja itu.

"Se-sedang sibuk U-Uchiha-sensei?" tanya Hinata.

Itachi menoleh, "Hn…" gumamnya pelan.

Kalau sudah begitu, Hinata akan mengambil sebuah kursi untuk duduk dan menunggu Itachi selesai. Ia menghormati apa yang disukai Itachi. Tak masalah jika Itachi lebih mementingkan isi tabung yang berwarna-warni itu. Setidaknya itu lebih baik daripada ia berselingkuh dengan perempuan lain.

Itachi menyukai kimia, termasuk segala jenis reaksi di dalamnya. Empat tahun mengenal pribadi Itachi dari dekat membuat Hinata sangat paham akan hal itu.

Uchiha Itachi, seorang guru kimia yang umurnya baru 23 tahun. Ia sudah mengajar di Konoha Gakuen selama hampir setahun. Wajahnya yang tampan dan kharismatik membuatnya menjadi salah satu guru yang diidolakan oleh siswi-siswi di sekolah tersebut.

Meski demikian, bukan berarti kisah cintanya dengan Hinata baru dimulai karena ia mengajar di sekolah ini. Kisah cinta mereka sudah terjalin sejak Hinata masih duduk di bangku SMP dan Itachi masih di bangku universitas. Hingga kini kebersamaan mereka telah terjalin selama lebih dari empat tahun. Tak heran, bulan lalu mereka memutuskan untuk bertunangan.

"Ayo," ajak Itachi tiba-tiba sudah berdiri di sisi Hinata.

"Su-sudah se-selesai Uchi…"

"Itachi-kun. Panggil aku seperti itu," ucap Itachi.

"Ta-tapi disini kau sensei-ku," kata Hinata.

"Ini bukan jam pelajaran kimia, Hime. Lagipula sebentar lagi kau akan lulus dan menjadi Nyonya Uchiha," kata Itachi.

Hinata merona saat mendengar kalimat terakhir Itachi. Memang benar, setelah ia lulus nanti, mereka akan mengikat cinta mereka dalam hubungan yang lebih sakral.

Itachi mengambil sebuah tempat disisi Hinata dan berkata, "Jadi sekarang suapi aku, Uchiha-san."

"Ba-baik," Hinata tergagap, memberikan suatu reaksi yang sangat disukai Itachi.

Ah, seandainya Itachi bisa menjelaskan. Dari semua reaksi kimia yang ia pelajari dan ia hafal, Itachi merasa mereka berdua tak ubahnya seperti senyawa yang memiliki adhesi yang kuat hingga takkan terpisahkan walaupun dengan reaksi kimia biasa. Reaksi lain yang tak kalah disukai Itachi adalah saat pipi Hinata merona seperti buah yang disukai Sasuke. Dan tak sulit membuatnya seperti itu.

"Hinata-hime," panggil Itachi.

"Y-ya?" Hinata menoleh.

"Aku mencintaimu," ucap Itachi.

Blush...

Benar kan? Pipinya kembali merona.

Jadi sudah tidak diragukan lagi bukan? Itachi dan Hinata memang seperti senyawa.

.

.

Owari

.

Tadinya saya berniat berhibernasi sampai awal bulan Juni. Tapi nggak tau kenapa tangan saya gatal pengen publish fic waktu ngliat fic Hinata-centric jarang update. Lewat proses yang memakan waktu satu jam, jadilah ficlet ini. Saya berencana membuat pair yang berbeda-beda tiap chapternya dengan cerita yang saya analogikan seperti pelajaran di sekolah. Kali ini saya juga menerima request. Untuk masalah update, mungkin saya hanya bisa update tiga hari sekali, dengan catatan otak saya nggak lagi mampet.

Review dan concrit masih dinantikan, minna-san.

Molto grazie