Ore wa Zombie!

Disclaimer :

Inazuma Eleven & Inazuma Eleven GO © Level-5

Pairing :

(rahasia)

Rate :

T

Warning :

Sho-ai/yaoi, OOC, AU, typo(s), alur melompat-lompat(?), abal, gaje, aneh, ngebosenin, etc.

Don't like please don't read!


Chapter 1

Manusia bukanlah satu-satunya makhluk yang hidup di muka bumi ini. Kami –makhluk lain- juga hidup di dalamnya. Walaupun kami abstrak, tapi kami hidup. Kami sama seperti manusia –pada umumnya- bernapas, makan, minum, berbicara, bergaul, dan lain sebagainnya. Kami juga dapat merasakan apa yang manusia rasakan. Baik senang, marah, sedih, bingung, dan kecewa.

Namun ada yang kami miliki, tapi manusia tidak. Sesuatu 'Kelebihan'. Dimana kami tidak bisa MATI! Kami adalah...

Zombie...

Makhluk yang hanya dianggap khayalan, fiksi, dan mitos belaka. Benarkah? Hei manusia apakah kalian tidak tahu? Apa pura-pura tidak tahu? Takut pada kami he? Kami NYATA. Dan kami bukan zombie yang seperti kalian –manusia- buat dalam film-film horor. Memakan tubuh manusia, dan menjadikannya seperti kami -zombie-. Membayangkannya membuat kami muntah saja. Kami tidak serendah itu. Kami makan dan minum seperti apa yang kalian makan.

Tahukah kalian, kami juga membaur diantara manusia, berpura-pura jika kami adalah salah satu dari kalian. Kami menyembunyikan identitas diri kami, agar tak ada manusia yang menyadari kalau kami sebenarnya ada. Kami hanya menghindari akannya perang antara manusia dengan zombie. Pertumpahan darah. Korban berjatuhan. Mayat-mayat berkelimpahan. Merupakan pemandangan yang sangat ironis. Namun, jikalau manusia yang memulai perang, kami tidak segan-segan bertindak. Dan berdiam diri. Normal-nya kami makhluk tempramental dan mudah meledak-ledak. Jika kami marah, kami akan berubah menjadi makhluk buas. Tubuh kami akan membesar dan kuku-kuku kami akan meruncing. Hal itu tidak akan terjadi –belum- jika kalian lebih baik –tidak tahu- siapa kami yang sebenarnya. Karena kami dianggap makhluk yang perlu 'dibinasakan', yang mengancam kehidupan manusia. Makhluk buangan. Makhluk tak teranggap yang berasal dari dunia kegelapan. Hama yang mesti di'basmi'.

Kedengarannya tidak adil bukan? Bagi diriku begini lebih dari cukup. Aku suka kehidupan seperti ini. Damai. Aku juga telah banyak memiliki teman dari kalangan manusia –bukan hanya sesama zombie-. Ya manusia tidak buruk juga.

"Manusia dan Zombie. Hidup berdampingan"

"Selamanya"

Aku Endo Mamoru. Aku zombie menginginkan hal itu...


Kring! Kring!

Kring! Kring! Kring!

" Emh...! Hoam. Akh, masih ngantuk. Cepat sekali sih paginya." Gumam bocah laki-laki berambut coklat bermodel layaknya tanduk(?) kucing, bermata senada dengan rambutnya , memiliki kulit tan, dan berwajah jauh diatas rata-rata(?).

Mamoru terbangun dengan sinar matahari yang cerah berseri-seri melalui celah jendela kamarnya. Dia mengusap matanya dan menepuk kedua pipinya. "Yosh! Tak ada waktu untuk bermalas-malasan. Saatnya pergi ke sekolah!"

Mamoru POV

Ah, entah kenapa hari ini aku semangat sekali berangkat sekolah. Ehm...hari-hari biasanya sama juga sich. Pokoknya aku tidak sabar bertemu dengan teman-temanku. "Aku harus segera mandi dan berangkat!", ucapku dengan penuh semangat.

Tok tok tok!

"Mamoru-Sama, apa Anda didalam?"

Baru saja aku beranjak dari tempat tidur, ada seseorang yang memanggilku dari luar. Heran. Tentu saja... siapa sich, pagi-pagi sudah mertamu. Apa dia tidak tahu etika. Hah, mengganggu mood-ku saja. Ku langkahkan kakiku menuju pintu depan. .Terpaksa ku tunda niatan aktivitas suciku –mandi-

End Mamoru POV

Dengan ogah-ogahan Mamoru membuka pintu. Dan mendamprat orang yang sudah mengganggunya itu.

Clek

"Apa Kau tah-, " perkataan Mamoru terpotong, setelah tahu siapa yang mengunjunginya.

"Sumimasen Mamoru-Sama". Orang itu membungkuk.

"KAZEMARU!", ucap Mamoru shock. Tak menyangkan teman kecilnya yang merangkap menjadi pelayan pribadinya itu datang ke apartemennya.

"Mau apa kau datang kesini". Tanya Mamoru.

"S-saya diperintahkan oleh Daisuke-sama untuk membawa pulang Anda". Ucap orang itu yang diketahui bernama Kazemaru. Kazemaru Ichirouta.

"Kenapa Kakek menyuruhku pulang. Sudah ku katakan aku bisa mengurus diri sendiri. Aku tidak butuh bantuan dari kakek". Tegas Mamoru.

"Bu-bukan. Bukan itu yang Beliau perintahkan pada saya. Hanya-"

Perkataan Ichirouta terpotong oleh Mamoru yang dianggap terlalu berbelit-belit.

"Hanya apa. Cepat katakan aku harus pergi ke sekolah. Kalau ingin basa-basi aku tidak ada waktu untuk meladenimu." Ucap Mamoru hendak melangkah masuk ke dalam apartemennya, sebelum sebuah tangan menghalanginya.

"Tunggu, sebentar. Saya mohon. Saya janji tidak akan lama." Pintah Ichirouta.

"Baik. Sekarang katakan." Perintah Mamoru.

"Begini Mamoru-sama, Daisuke-sama hanya ingin berbicara dengan Anda."

Mamoru mengangkat sebelah alisnya "Berbicara. Tumben, mengenai apa. Perasaanku tidak enak mengenai hal ini".

"Berbicara. Mengenai hal apa."

"Sumimasen, Mamoru-sama. Saya tidak tahu. Saya hanya diperintahkan memberitahukan hal tersebut kepada Mamoru-sama. Itu saja, tidak lebih. "

Mamoru memandang intens mata madu Ichirouta. Apakah si Anak angin itu berbohong atau tidak. Tidak sulit bagi Endo muda mengetahuinya, berhubung Ichirouta adalah temannya dari kecil. Jadi, sedikit banyak ia tahu tentang Ichirouta.

"Hah... sepertinya kau tidak berbohong Kazemaru." Kata pada akhirnya Mamoru. "Baiklah aku akan menemuinya. Tapi tidak sekarang. Aku harus berangkat sekolah. Jam 4 sore, temui aku di taman pusat kota. Setelah itu nanti kita berangkat sama-sama. " Lanjutnya.

"Ha'i. Saya mengerti. Kalau begitu saya permisi Mamoru-sama." Ichirouta membungkuk, dan hendak pergi. Namun sebuah tangan mencengkeram lengannya.

"Kau mau pergi kemana Kazemaru." Tanya Mamoru.

"Eh? S-saya. Akan menunggu Anda di taman pusat kota. Sampai anda datang Mamoru-sama." Jelas Ichirouta.

"Tidak usah. Hah merepotkan saja. Baiklah. Tempat kita janjian diubah. Kau menunggu di apartemenku saja. Daripada menunggu sendirian disana seperti orang kurang kerjaan saja."

"Ha'i. Maaf kalau merepotkan."

Skip Time!

Mamoru berlari-lari kayak maling yang habis ketahuan nyolong jemuran(?) tetangga. "Ah... Hah... Hah... ini gara-gara Kazemaru aku jadi telat. Semoga sensei belum datang. Ah hampir sampai." Mamoru meningkatkan laju kecepatan berlarinya menuju Raimon High School. "Hiyaaa!"

Dari arah berlawanan ada seorang anak yang kondisinya tak jauh mengenaskan dengan Mamoru. Hingga dapat diperkirakan dalam jarak kurang dari 5 meter lagi mereka pasti akan bertabrakan.

Let's start the countdown!

Three!

Two!

One!

"BRUUUUKKKK!"

"GEDEBUKKKK!"

"CUP~?~"

" ! " keduanya sama-sama shock akan peristiwa yang barusan terjadi.

Posisi Mamoru yang tengah menidih si anak hasil korban tabrak lari(?) itu, yang mana bibir mereka TIDAK SENGAJA saling tumpah tindih alias B-E-R-C-I-U-M-A-N pemirsa setia Inazuma~?~. "First Kiss gue!" batin mereka kompak.

Bukannya langsung bangun dan meminta maaf. Mamoru malah menatap mata si anak itu. Dan posisi mereka MASIH BERCIUMAN! (Ingatkan saya pada bagian itu XDD).

"Indah sekali. Seperti permata onyx yang berharga mahal. Dan wajahnya kalau dilihat dari dekat manis juga. Lebih manis dari Kazemaru~?~" Mamoru lagi asyik dengan dunianya, tak tahu kalau si objek khayalannya itu hampir pingsan karena kehabisan pasokan oksigen. "Wah dia Blushing. Jadi tambah manis".

"Apa-apaan orang ini. Aku sudah hampir kehabisan napas. Sial. Terpaksa pakai cara 'itu'."

Tanpa dikomando si anak itu langsung menendang bagian yang merupakan 'Bekal masa depan seorang pria' dengan sisa-sisa tenaganya.

"JDUKK"

"ITTAIIIIIII!" Mamoru langsung berdiri dan memegang bagian 'itu'-nya.

"Hosh... hosh... ah.. ah.." si anak itu mengambil napas dalam dan menghapus sisa-sisa saliva yang menempel di bibirnya.

"Hosh...Ka-kamu gi-gila hosh. Apa yang kamu lakukan HAH!" Bentaknya.

"Au... ittai...au gomen gomen... Ore Mamoru. Endo Mamoru. Namae wa?" Bukannya tidak nyambung malah ngajakin kenalan. Memangnya gangguan pada reproduksi akan mengganggu kinerja saraf otak ya O.o

"Kamu aneh." Si anak langsung lari tunggang langgang.

"Eh?!" Mamoru cengo.

.

.

.

Tiba-tiba sebuah tangan menepuk bahu Mamoru.

"AH!" Mamoru kaget dan menoleh mencari tahu siapa yang telah mengkagetkannya.

"SOMEOKA! Bikin kaget saja."

"Kenapa kau berdiri di depan gerbang pakai pasang muka tidak bermutu begitu. Bel 5 menit mau berbunyi tahu." Ucap Someoka Ryuugo sambil berlari-lari kecil. "Sudah ya... kalau kau mau jadi patung petromas~?~ sendiri saja. Aku tak mau dihukum sama Kudou-sensei gara-gara telat." Someoka mulai meninggalkan Mamoru.

Setelah otak Mamoru dapat me-loading-kan diri, mencerna seperti larutan glukosa kedalam tubuh. Pada akhirnya...

"ARGGGGHHHHHHHH! SOMEOKA TUNGGU AKU!"


Dengan bersusah payah dengan peluh keringat yang membanjirin badan. Akhirnya mereka –Mamoru dan Someoka- sampai ke depan kelas mereka. Kelas 2-A.

Sret

"Maaf Sensei kami Te- Loch? Sensei mana?" Mamoru celingukkan mencari sang sensei.

"Ah! Endo. Someoka. Beruntung kalian Kudou-sensei tadi memang sudah masuk. Tapi, beliau keluar sebentar, katanya akan ada murid baru. Jadi yah... sensei menjemputnya di ruang kepsek." Jelas sang ketua kelas. Kidou Yuuto.

"AH... Yokatta." Mamoru mengela napas lega sambil berjalan menuju bangkunya. Nomor 4. Pojok. Dekat jendela. Sedangkan Someoka menuju bangkunya sendiri. Bangku pojok sejajar pintu masuk kelas nomor 3.

Tak lama kemudian sang sensei datang.

"Pagi semua." Ucap Kudou-sensei.

"Pagi sensei." Ucap murid-murid serempak.

"Hari ini, kelas kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk."

Saat murid baru masuk...

"Kyaaaaa...hhhhhiiiiaaahhhhh." teriakan murid-murid perempuan dan yang terselebung serempak dari murid laki-laki *patut dicurigai o.O*

'Ah, dia kan... anak yang tadi pagi. Ternyata anak baru dan... sekelas denganku' batin Mamoru. 'Bisa berabe kalau dia tahu aku sekelas dengannya,. Hari pertama dia masuk sudah mengalami 'tindakan pelecahan' begini. Eh... kenapa aku seperti orang mesum saja. Tidaakkkk aku anak alim~?~." Saking frustasinya Mamoru menjedukan kepalanya ketembok terdekat. Membuat Kiyama Hiroto sebangku dengannya merinding dan menggeser sedikit bangkunya. 'Kenapa ni bocah'.

"Perkenalkan dirimu." Perintah Kudou-sensei.

"Hajimemashite. Watashi wa Gouenji Shuuya. Yoroshiku onegaishimasu. " Ucap si anak baru.

"Huunmh. Baiklah silahkan duduk di...uhm..? Kidou, apakah bangku disebelahmu kosong?" tanya Kudou ke Kidou.

"Ah iya." Jawab Yuuto.

"Baiklah Gouenji. Kamu duduk disebelah Kidou Yuuto."

"Baik. Terima kasih." Kata Shuuya. Ia kemudian beranjak ke tempat Yuuto duduk yang mana bangku nomor 3, pojok dekat jendela. Otomatis belakang bangku dia adalah bangku Mamoru. Yang sekarang masih "mesra" dengan tembok, dan mengeluarkan aura pundung pekat. Tak menyadari kalau Shuuya menghampirinya –tepatnya bangku Kidou-. Shuuya yang pada dasarnya memiliki daya ingat diatas rata-rata, jadi mudah mengenali Mamoru. 'Dia kan?'

TBC

.

.

(A/N : Sekilas info mengenai letak tempat duduk murid Kelas 2-A)

Dari pintu masuk :

Yamana Akane – Urabe Rika

Fey Rune – Nanobana Kinako

Someoka Ryuugo – Nishiki Ryouma

Fudou Akio – Tobitaka Seiya

Kabeyama Heigorou – Kogure Yuya

Tengah :

Tachimukai Yuuki – Otonashi Haruna (saya bikin umur mereka sama dengan Mamoru dkk, anggap saja Haruna sepupunya Kidou :D)

Megane Takeru – Hayami Tsurumasa

Sorano Aoi – Kino Aki

Kariya Masaki – Kageyama Hikaru

Handa Shinichi – Aikawa Masaru

Tengah :

Raimon Natsumi – Seto Midori

Genda Soujirou – Sakuma Jirou

Fubuki Shirou – Midorikawa Ryuuji

Utsunomiya Toramaru – Tsunami Jousuke

Amemiya Taiyou – Hibiki Seigou

Pojok dekat jendela :

Kudou Fuyuka – Afuro Terumi

Shindou Takuto – Kirino Ranmaru

Kidou Yuuto – Gouenji Shuuya

Endo Mamoru – Kiyama Hiroto

Matsukaze Tenma – Tsurugi Kyousuke

Tambahan : Hakuryuu (2-B)


Coletahan~

Halo minna ... *krik krik krik*

berhubung saya newbie , ini adalah pertama kalinya saya bikin Fict. Sumpah ternyata susah banget yaa... hahahah *garuk-garuk pala*

Apadah saya tuang, yang ada dipikir saya ini. Daripada di simpan jadi percuma kan? Biarpun jelek dan ngebosenin. Yang penting saya udah berusaha membuatnya sampai pagi ini #ngelirik jam 02.30# masih malam ternyata *plak*. Tapi rasanya puasss... plooonggg gitu. Hahaha...

REVIEW or FLAME

Dipersilkan & Arigatou ^^