"Hyung.. ku mohon.."
Changmin mendongak. Menatap cemas pada wajah Heechul dan kedua orang tuanya. Genggaman pada tangannya semakin mengeras, memberi sedikit semangat pada namjachingu—ah, baru saja menjadi 'istri'nya—tersebut.
"Kyu.. apa selama ini hyung berlaku buruk padamu? Apa selama ini kau menderita bersama hyungmu ini?" Tanya Heechul dengan wajah nanar. Matanya mengabut melihat Changmin dan Kyuhyun—adiknya—duduk bersimpuh di depannya dan kedua orang tua Changmin.
"Ani. Aniya.. Aku bahagia bersama hyung. Tidak pernah sekalipun aku merasa sakit hyung. Tapi Kyu mohon hyung.. Sekali ini saja. Tolong restui Kyu bersama Changmin.." Kyuhyun mendongak dan menatap lama mata Heechul. Keluarga satu-satunya itu. Berharap sedikit saja keringanan, kasih sayang hyungnya agar merestui pernikahan kecilnya bersama Changmin yang baru saja di lakukan dengan, yah sangat sederhana. Hanya di hadiri pendeta dan saksi yang dibayar.
Heechul menengadah. Menghalau air mata yang akan siap meluncur. Mata coklat bening adiknya ini. Heechul tidak pernah tahan menatap mata polos adiknya itu. Yunho—appa Changmin—mencoba ambil bagian saat hanya duduk menyaksikan bagaimana anak dan menantunya meminta restu pada Heechul.
"Hyung, aku tak tahu kenapa kau sampai keras kepala begini tak merestui mereka. Apa kau tak menyayangi adikmu, eoh?" Tanya Yunho memandang wajah cantik Heechul yang memang merupakan teman Yunho sejak mereka sekolah dasar.
"Jangan bicarakan tentang kasih sayang Jung Yunho. Bagaiamana mungkin aku tak menyayangi Kyuhyun?!" Heechul melototkan mata bellownya pada Yunho. Bulat bertemu sipit. Entah deathglare siapa yang menang. "Lagi pula, umur Changmin masih 15 tahun. Dia bahkan belum lulus SMP! Masih anak-anak! Apa yang bisa dilakukannya untuk Kyuhyun!"
"Hyung, aku yakin Changmin bisa bertanggung jawab terhadap Kyuhyun. Percaya padaku. Changmin itu darah dagingku. Aku sangat mengenalnya luar dalam. Dan menurutku usia bukan penghalang untuk kau tak merestui mereka.." Yunho balik menatap lekat Changmin yang memandang Yunho seakan berkata 'Terima kasih, appa'
"Cih, kau berkata seperti itu karena kau sama dengannya. Kau menikahi Jaejoong di umur Changmin yang sekarang. Bahkan kau menghamili anak orang duluan sebelum menikahinya. Dasar, Jung—Pabbo—Yunho!" Jaejoong kembali mengatupkan bibirnya yang sudah mengap ingin bicara. Mendengar perkataan Heechul membuatnya sedikit malu dihadapan anak juga menantu barunya.
"Ck, jangan bahas hyung. Itu memang benar. Dan nyatanya aku bisa bertanggung jawab pada Jaejoong dan Changmin hingga sebesar ini..."
"Itu karena memang seharusnya bodoh. Karena Jaejoong hamil. Tidak mungkin dia menolak menikahimu.."
"Jadi Changmin harus membuat Kyunnie hyung hamil dulu?" Potong Changmin dengan polosnya. YunChul melototi Changmin. Jaejoong berkata dengan tanpa suara, menggerakkan bibirnya seolah membentuk kalimat 'sayang, sebaiknya kau diam saja. Biar appamu yang urus'. Dan Kyuhyun? Dia terlihat pasrah melihat kelakuan namja yang lebih muda 3 tahun dari pada dirinya ini. Heechul berdehem.
"Lalu, bagaimana cara Changmin menghidupi Kyuhyun. Aku tak bermaksud lepas tanggung jawab terhadap Kyuhyun. Tapi, apa yang bisa dilakukan Changmin.."
"Tenang saja. Biaya hidup Kyuhyun tanggung jawabku hyung.." Jawab Yunho yakin. Yah, soal materi memang Yunho tak mungkin tidak sombong.
"Aku tidak suka itu. Aku mengharapkan Changmin, bukan uang orang tuanya.." Heechul melipat tangannya di depan dada. Memasang pose angkuh andalannya.
"Tapi hyung. Changmin masih kecil. Tidak mungkin dia bisa menghasilkan uang.." Sanggah Jaejoong.
"Bagaimana cara Yunho menghidupimu dan Changmin yang masih dalam perutmu dulu..?" Heechul bertanya seolah-olah tak tahu. Tak mungkin namja ini tak tahu. Heechul senantiasa mendampingi Yunho dan Jaejoong melewati masa sulit mereka. Heechul seperti kakak bagi Yunho dan Jaejoong. Walau tak bisa membantu soal materi—karena keadaan ekonomi mereka yang tak jauh buruk—setidaknya Heechul selalu menyediakan tempat untuk 'bersandar' pada Yunho dan Jaejoong. Ck, bayangkan saja. Heechul yang baru tamat SMA terkadang membantu Jaejoong merawat Changmin yang ketika itu masih sangat ringkih. Jangan tanya kemana Yunho dan Jaejoong. Yunho yang baru memasuki masa SMA harus membagi waktu antara sekolah, kerja, dan keluarga. Jaejoong? Oh, dia harus rela tidak melanjutkan sekolahnya dan mengurus Changmin dan sesekali berkerja tanpa sepengetahuan Yunho dan tentunya sangat amat diketahui Heechul.
"Yunho dan aku.. hyung... dan itu.." Jaejoong menggerakkan jemarinya abstrak. Dia tahu, Heechul bukan sedang bertanya tapi mengingatkan Jaejoong. Matanya mengalih pada sang suami mengharapkan pertolongan.
"Hyung, itu karena kita tak punya orang tua. Kita juga bukan orang kaya, makanya aku dan Jaejoong memilih jalan tersebut. Tapi sekarang, aku sudah punya materi yang lebih dari kata cukup. Untuk apa hartaku yang berlimpah jika bukan untuk darah dagingku sendiri..." Yunho menatap Changmin lagi. Kali ini mata Changmin mengerjap haru mendengar perkataan appanya.
"Sudahlah, aku merestui mereka. Dan maaf soal perkataanku yang menyinggung kau tak menyayangi Kyuhyun. Tapi, cobalah merestui mereka" Ucap Yunho final dan menyender pada bahu istrinya. Jaejoong hanya mengelus rambut coklat tua Yunho dan memandang Heechul.
"Ayolah hyung. Bukannya bagus, kita sekarang menjadi keluarga.." Jaejoong tersenyum lembut pada Heechul dan mengalihkan wajahnya pada pasangan Changkyu yang menatap penuh harap padanya. Mau tak mau Heechul juga memandagi wajah pasangan baru ini. Seakan sudah terencana. Mereka berdua—Changmin dan Kyuhyun—memasang wajah sepolos mungkin. Ehem, mungkin tanpa memasang wajah orang ehem—tersiksa—ehem sekalipun hati Heechul akan sedikit meluluh. Wajah Kyuhyun terlalu lembut dimata Heechul. Senakal apapun adiknya tersebut. Dan yah, walau malas mengakuinya, Heechul memang melihat kadar kepolosan dan kekanakkan yang masih kental dalam wajah Changmin. Heechul menghembuskan nafas.
"Terserah kalianlah..." Ucapnya mengalah.
"Huwaaaaaaaaaaa..." Changmin dan Kyuhyun menghambur kepelukan Heechul yang tak siap. Membuat pemuda Kim tersebut terjungkal ke bawah sofa yang tak memiliki sandaran.
"MATI KALIAANNN!"
Tittle :
Marry After Married
Author : BlaueFee
Part : 1 of 2
Pairing : Minkyu / Changkyu ( Changmin X Kyuhyun )
Rate : K+
Genre : Hurt / Comfurt, Romance, M-Preg
Warning : Yaoi, Boys Love, BoyXBoy, Typos, Sho-ai. Alur seenak saya, Dont Like, Dont Read.
Disclaimer : Milik Tuhan, Orang Tua dan SMEnt. Kyuhyun MILIK Changmin, Changmin MILIK Kyuhyun
A proudly present for you
5 years later
"Annyeong haseyo. Saya Kim Kyuhyun. Mulai hari ini saya akan menjadi dosen kalian menggantikan tugas Yoo Seongsangnim.. Mohon kerja samanya ^^"
'Benarkah itu? Itu Kyuhyun? Kyunnie hyung? Aku tak salah lihatkan?'
"Oi Changmin! Kau kenapa bengong begitu.." Chansung—teman sekampus, sekelas, teman sebangku dan teman bermain Changmin—melambai-lambaikan tangannya dengan eksotis di depan wajah Changmin.
"Itu... tadi.. Kyuhyun?" Ucap Changmin bingung dan menunjuk ke arah depan. Dimana ada seorang pemuda—dosen baru—yang sedang sibuk mengeluarkan bahan ajarnya.
"Kau tak mendengar? Kan Kyuhyun Seonsangnim sudah memperkenalkan diri tadi. Aigoo, kemana saja pergi telingamu itu. Ckck.." Chansung berdecak melihat kelakuan temannya yang masih saja sibuk melihat Kyuhyun dengan tatapan bodoh. Changmin kembali mengarahkan matanya kedepan. Melihat Kyuhyun. Benar-benar berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa matanya sedang tak menipu dirinya. Ck, kurang kerjaan.
"Cha Inyoung.."
"Hadir seonsangnim.."
"Han Sanbyuk.."
"Ne, Kyu Seonsangnim ^^"
"Hong Haseul.."
"Aku disini seonsangnim yang manis ^/^..."
"Huuuuu~~~..." Kyuhyun hanya tertawa melihat para mahasiswanya tersebut. Lumayan menghiburlah, setidaknya menghalau sedikit ketegangan Kyuhyun mengajar di hari pertamanya ini.
"Jung Chang...Changmin...?"
"..."
"..."
Mendadak suasana kelas yang tadinya ramai menjadi sunyi. Para murid terheran dengan wajah seosangnim muda mereka yang baru pertama kali mengajar tersebut berubah pucat. Dan juga ekspresi terkejut Changmin yang hanya terdiam memandang lamat wajah Kyuhyun. Tak ada yang bisa menebak apa ruang kosong yang tercipta antara dua manusia tersebut.
"Jung Changmin.." Kyuhyun meredam bentuk segala emosinya dan menguatkan hati untuk sekedar menyebut nama Changmin. Orang yang sangat tidak ingin Ia temui di belahan bumi manapun.
"Hadir..." Changmin pun tak kalah. Seperti aktor yang cepat tanggap dengan situasi. Raut wajahnya dirubah sedemikan biasanya. Memberi cengiran bodoh pada Chansung yang juga terheran tadi—sama seperti teman-temannya yang lain.
"Lee Jinki.."
"Ne seonsangnim. Panggil Onew saja^^"
. . .
Masih sama. Seberapa keraspun Kyuhyun memperhatikan wajah Changmin, penilaiannya masih sama. Wajah Changmin masih terlihat innoncent walau tak di pungkiri Kyuhyun, ada gurat-gurat dewasa yang tercetak di wajah sang Jung tunggal. Matanya mencoba fokus pada buku materi yang sedari tadi ada di tangan kanannya. Tapi, sekeras apapun Kyuhyun berusaha, kornea sewarna tetesan coklat madu itu tak bisa berhenti untuk sekedar mencuri pandang pada mantan suaminya tersebut.
Deg
Kami-samaaaa...
Mata simetris itu bertubrukan dengan mata Kyuhyun. Menjadi atmosfir dingin penuh kekakuan. Membuat masing-masing dari mereka tak nyaman. Namun, tak jua melepas pandangan tersebut. Kyuhyun cepat tanggap. Segera Ia menutup buku materi yang ada di tangannya.
"Kuliah hari ini kita cukupkan. Tolong ketua kelas kumpulkan buku tugasnya paling lambat jam 4 sore nanti. Antar ke ruangan saya.."
"Ne, seonsangnim.." Choi Jonghun selaku ketua kelas menyahuti ucapan Kyuhyun. Seketika kelas riuh oleh ulah para mahasiswa tersebut yang hendak meninggalkan ruangan. Tak terkecuali Kyuhyun yang terlihat buru-buru. Tak mau kalah, setalah Kyuhyun melewati pintu kelas, Changmin mengejar sosok berambut soft brown ikal tersebut. Saking terburu-burunya, ada beberapa alat tulisnya yang berhamburan jatuh ke lantai.
"Chansung, tolongggg..." Changmin berteriak pada sahabatnya tersebut agar memunguti barang-barangnya yang hanya dibalas decakan kesal oleh Chansung. Changmin tahu Chansung akan menolongnya, maka dari itu pemuda super tinggi tersebut bergegas berlari mengejar sosok Kyuhyun.
Ketemu!
Changmin berlari menghampiri Kyuhyun yang berjalan di lorong kampus menuju ruangan dosen di lantai 3—sekarang mereka di lantai 1 omong-omong.
"Kyuuu... Kyu... KYUHYUUUNN!" Changmin memegangi pundak Kyuhyun yang setapak berhenti melangkah. "Aku panggil kau tak menyahut.." Kyuhyun masih diam. Membuat alis Changmin terangkat, bingung.
"H-hei..." Ucapnya lagi ragu.
"Ada apa mencariku, Changmin-sshi? Bukankah perkuliahannya sudah selesai.." Ucap Kyuhyun dingin dan memandangi mata Changmin dengan sorot yang membuat Changmin menjadi sedikit ngeri.
"H-hei... Kau kenapa sih?"
"Jika tak ada yang ingin dibicarakan, aku pergi.."
"Ya! Begitu kau bicara pada orang sudah lama tak kau temui? Aish, bahkan kita pernah hidup bersama.." Changmin memelankan ucapannya di akhir kalimat. Takut-takut ada yang mendengarnya.
"Hn. Dengar Changmin-sshi, sejujurnya dari semua makhluk di bumi ini aku paling tidak ingin bertemu denganmu. Dan oh, tentang hidup bersama. Kalau aku tak salah ingat, bukankah kau bilang 'anggap tak pernah terjadi apa-apa' dulu? Coba kau ingat lagi.." Kyuhyun melepaskan tangan Changmin yang masih setia bertengger di pundaknya. Melanjutkan langkahnya yang di ganggu Changmin tadi. Namun, beberapa detik kemudian Kyuhyun berbalik. Menatap wajah Changmin yang keruh.
"Dan, aku sangat mengutuk takdirku harus bertemu lagi denganmu. Aku membencimu, itu pasti. Jadi, anggap saja kita tak saling mengenal selama ini.." Kyuhyun memberikan senyuman termanisnya pada Changmin. Toh, memberikan senyuman paling terbaiknya pada seseorang yang sudah sangat lama tak Ia temui terlihat cukup baik. Karena Kyuhyun berjanji, itu senyum terakhirnya untuk Changmin.
Changmin terpaku. Apa itu Kyuhyun? Apa itu mantan 'istri'nya? Apa itu adik dari seorang Kim Heechul? Ah, semenjak Changmin yang mengenal Kyuhyun saat Ia pertama kali merangkak, itu ucapan terkejam yang pernah Ia dengar dari bibir sintal berwarna peach itu.
"Bodoh.. Tentu itu Kyuhyun. Siapa lagi yag memiliki aroma lemon seperti itu.." Changmin menyentuh kepalanya ringan. Kenapa tiba-tiba kepalanya terasa pusing saat Kyuhyun mengatakan hal tersebut? Ia tertawa kecil. Menertawai kebodohannya. Tentu Kyuhyun akan bersikap seperti itu. Memangnya bagaimana lagi sikap seorang mantan 'istri' yang di campakkan oleh mantan 'suami'nya.
Sementara itu—
Kyuhyun yang baru duduk di kursinya segera merogoh saku celananya. Mencari ponsel biru tua bergambar apel yang di gigit setengah tersebut. Setelah mendapatkannya, Kyuhyun buru-buru memanggil spead dial nomor satu.
"Heechul hyung..."
"Ne Kyu, waeyo? Bagaimana hari pertamamu mengajar?" Heechul terlihat semangat mengenai kabar adiknya tersebut. Maklumlah, ini pertama kalinya Ia membiarkan Kyuhyun bekerja.
"Baik dan juga buruk.." Ucap Kyuhyun lesu.
"Waeyo?" Terdengar sahutan penasaran di seberang line telpon saat Heechul menyadari nada bicara adiknya tersebut yang terkesan lesu.
"Changmin. Dia berada di Seoul. Dan kabar buruknya, dia adalah salah satu mahasiswaku hyung.." Kyuhyun mencengkram rambut ikalnya. Dapat Ia dengar Heechul terpekik tertahan.
"Otthohkee...?"
. . .
Tak jauh berbeda dengan Kyuhyun. Changmin juga mengabari kedua orang tuanya yang berada di Gwangju jika Ia bertemu dengan Kyuhyun. Dan tentu saja, hal itu di sambut bahagia oleh pasangan Yunjae. Sejak 4 tahun lalu, mereka tak bisa menghubungi kedua kakak beradik Kim tersebut. Membuat setidaknya Yunho maupun Jaejoong kalang kabut karena mencemaskan Heechul dan juga Kyuhyun yang sudah menjadi anggota keluarga mereka tersebut. Bahkan, Heechul dan Kyuhyun pergi dari Gwangju tanpa mengucapkan sepatah katapun. Yang mereka ingat saat terakhir bertemu Heechul waktu itu adalah saat kejadian heechul yang membentak Changmin bahkan hingga akan memukulnya jika saja tak di halangi badan Jaejoong. Dan juga Kyuhyun yang menangis di teras rumah mereka. Ya, kejadian 4 tahun lalu yang terjadi di halaman rumah Heechul. Ingatan terakhir mereka saat esoknya Yunho maupun Jaejoong di kejutkan dengan keadaan rumah Heechul yang sudah kosong di tinggal penghuninya.
Changmin hanya mengiyakan ucapan orang tuanya saat Jaejoong meminta Changmin untuk memberikan alamat Kyuhyun pada orang tuanya. Mungkin, Yunho dan Jaejoong akan ke Seoul ketika mereka sudah mendapati dimana Kyuhyun beserta Heechul tinggal.
Dan hari itu, Changmin harus berpuas diri tidak langsung pulang ke apartemennya demi membuntuti kemana Kyuhyun pulang. Dan sekarang pukul 9 malam. Changmin berdiri di seberang jalan di depan sebuah rumah minimalis berwarna coklat tua. Berdiri mematung mengamati kedalam rumah yang diyakini kediaman Kyuhyun—karena Changmin dapat melihat dengan jelas tadi bahwa Kyuhyun di sambut hangat oleh Heechul.
Changmin memutar tubuhnya menuju mobilnya yang terparkir dengan tersembunyi. Melaju dengan kecepatan sedang menuju apartemen yang disewanya 2 tahun belakangan ini. Dan bersiap-siap melapor pada kedua orang tuanya.
.
.
.
4 years ago
Changmin keluar dari kamar mandi dengan hanya di balut handuk yang menggantung indah di perpotongan pinggangnya. Tersenyum jahil melihat 'istri'nya duduk di ranjang dengan tangan yang fokus memegang PSP milik mereka. Berjalan menyusuri tepi ranjang dan berhenti tepat di samping Kyuhyun yang terduduk di samping kiri ranjang. Tangannya mengusap rambut ikal hitam Kyuhyun.
"Kyunnie, ambilkan aku pakaian.."
"..."
"..."
"Kyu.."
"..."
"Kyuuu..."
"..."
"Woy Kyu..." Changmin sedikit berteriak untuk menyadarkan 'istri'nya tersebut dari dunia autismenya.
"Jangan ganggu Min. Dan panggil aku hyung!"
"Tidak mau. Cepat ambilkan aku baju. Aku kedinginan.."
"Kau kan punya kaki dan tangan.." Kyuhyun masih fokus pada PSP nya.
"Kalau tidak mau, aku akan melepas handukku..."
"..."
"!" Changmin gondok dan melepas handuk putih yang terlilit rapi di pinggangnya—beberapa saat yang lalu. Melambai-lambaikannya di hadapan Kyuhyun yang masih fokus dengan PSP nya. Seketika Kyuhyun melotot dan mengikuti pergerakan handuk yang bergerak kiri kanan di hadapannya. Mukanya memerah dan gugup.
"Kyaaaaaaaaaaa..." Kyuhyun melempar PSP nya sembarangan dan menutup wajahnya dengan bantal. Menelungkup kearah berlawanan dengan Changmin. Changmin tertawa keras melihat perilaku istrinya tersebut.
"Hey, dasar mesum. Aku memakai celana tahu.." Changmin menepuk pahanya. Memperlihatkan celana boxer ketat hitam yang menutupi bagian pribadinya hingga paha paling atas. Kyuhyun mengikuti pergerakan tangan Changmin yang masih menepuk-nepuk celananya.
"Ya! Dasar Chwangnie..." Kyuhyun berdiri dengan lututnya di tepi ranjang dan mencubit pipi Changmin yang masih berdiri disisi ranjang mereka. Menariknya keatas dan kebawah, berharap pipi Changmin benar-benar melar. Changmin mengaduh dan memberontak. Tapi cubitan Kyuhyun tak berhenti. Kyuhyun baru berhenti ketika dilihatnya mata kanan Changmin yang sudah basah. Air mata menupuk disana. Bahkan pipi kiri Changmin juga memerah.
"Sa-sakit..." Cicit Changmin lirih.
Kyuhyun merasa bersalah dan menghapus air mata yang setitik jatuh mengalir di pipi chubby suaminya tersebut. Kemudian mengecup pipi kiri Changmin yang memerah.
"Miahae...mianhae...mianhae..." Sambil terus berguman 'maaf' Kyuhyun terus menghujani Changmin dengan ciumannya. Ciuman yang tak beratur dan sembarangan. Akibatnya, wajah Changmin penuh dengan saliva Kyuhyun. Aish, baru juga mandi.
"Sudah sana. Pakai bajumu. Nanti masuk angin.." Kyuhyun berjalan menuju almari pakaian mereka dan mengambil baju serta celana untuk di pakai Changmin. Sesekali membantu Changmin berpakaian.
Tok! Tok! Tok!
"Kyu, ada temanmu yang datang. Cepat turun.."
"Ne, eommonim.."
"Siapa yang datang?" Tanya Changmin yang sedang duduk di depan meja rias. Di belakangnya berdiri Kyuhyun yang menyisir perlahan rambut hitam lurus tersebut.
"Oh, mungkin Siwon. Tadi di kampus dia bilang akan mengantar buku Sosiologiku. Yatta! Selesai!" Kyuhyun tersenyum senang saat pekerjaannya selesai. Mengecup bibir Changmin singkat.
"Aku ke bawah dulu ya^^" Kyuhyun keluar dari kamar mereka dan menuruni satu-persatu tangga. Menuju ruang tamu dan mendapati teman kuliahnya yang memiliki sepasang lesung pipit menawan sedang meminum jusnya.
"Sudah lama Siwon?"
"Ah, baru saja kok ^^ Ah iya, ini bukumu. Terima kasih.." Siwon menyerahkan buku catatan yang di pinjamnya 3 hari lalu tersebut. Dan disambut baik oleh Kyuhyun. Dan seterusnya, mereka mengobrol dengan hangat. Tak jarang, suara tawa Kyuhyun yang keras membuat Jaejoong yang sedang menelpon Yunho yang berada di luar kota geleng-geleng kepala.
Merasa bosan sendirian di kamar. Akhirnya Changmin memutuskan untuk menyusul Kyuhyun. Alisnya mengernyit saat mendengar suara Kyuhyun yang tertawa lepas. Di selilingi dengan tawa yang lebih halus dari suara lain.
'Apa teman Kyunnie belum pulang juga?'
Changmin mendekati sumber suara dan kini dapat dilihatnya Kyuhyun dan Siwon yang mengobrol dengan sangat akbrab. Membuat Changmin setidaknya merasa muak. Kakinya melangkah dengan di hentakkan. Dengan tidak sopannya, Changmin duduk diantara Kyuhyun dan Siwon.
"Kyu~~" Manjanya memeluk Kyuhyun. Kyuhyun yang awalnya terkaget, seperkian detik kemudain membalas pelukan Changmin.
"Wae?"
"Bosan di kamar. Kau lama sekali.." Changmin cemberut dan mengecup bibir Kyuhyun. Lebih lama dari kecupan ringan biasanya. Sengaja. Haha...
Sedangkan Siwon? Pastur muda nan baik hati ini...menganga? ah, lihatlah bibir tipis itu yang tak mengatup dari tadi. Ckck,
"Ah, Siwon. Perkenalkan, ini Changmin.."
"Suami Kyuhyun..." Potong Changmin. Sedangkan Kyuhyun hanya merona heboh. Ah, Siwon teman pertamanya di kampus yang mengetahui jika Ia sudah punya 'suami'. Butuh beberapa waktu bagi Siwon untuk mencerna ucapan Changmin. Dan berikutnya, dia merasa kecewa luar biasa. Hell no! Cinta pertamanya, Love at first sight nya, sudah punya 'suami'? Oh, Siwon berjanji akan lebih giat ke gereja agar Tuhan tak mempermainkan cintanya seperti ini.
Dan sudah dapat di tebak. Beberapa saat kemudian Siwon pamit pulang. Tidak tahan juga dengan kelakuan sepasang suami-istri itu yang selalu bermesraan. Tapi, memang Changminnya saja yang ingin pamer. Ck, kekanakkan. Ups, umur Changmin masih 16 tahun-_-
. . .
"Changmin, sudah ku bilang. Aku dan Siwon tidak melakukan apa-apa. Hey, kau dengar tidak sih? Hey!" Changmin tetap berlalu dari hadapan Kyuhyun dan menuju halaman rumahnya. Dimana teman-temannya sudah menunggu Changmin untuk pergi bermain.
"Ck, anak itu. Dasar kekanakkan, diajak bicara malah pergi. Ish, Jung Changmin menyebalkan!" Gerutu Kyuhyun dan bergegas ke kamarnya. Sedangkan Jaejoong yang menyaksikan pertengkaran tersebut hanya mengehela napas. Sejak 2 bulan terakhir, anak dan menantunya tersebut sering sekali adu mulut. Bahkan mereka sempat perang dingin selama 4 hari. Jika bukan Yunjae dan Heechul yang turun tangan, sudah di pastikan perang dingin tersebut akan berlangsung amat lama.
"Sebaiknya telpon Heechul hyung saja.." Ucap Jaejoong dan pergi ke kamarnya.
Sementara itu—
"Changmin menyebalkan! Menyebalkan! Arrgghhh..." Kyuhyun berteriak kesetanan melepas emosinya. Mataya bertubrukan pada tas sekolah Changmin. Akhir-akhir ini Kyuhyun dilarang mengemasi tas sekolah Changmin oleh si pemilik. Aish, pasti ada sesuatu.
Belum sempat Kyuhyun menyentuh tas tersebut. Ketukan dari luar pintu kamarnya membuat Kyuhyun menghentikan tujuannya.
"Tuan Kyuhyun. Tuan Siwon datang.." Mata Kyuhyun membulat. Mau apa Siwon datang. Oh, Tuhan. Masalahnya dengan Changmin belum selesai.
"Ne, tunggu sebentar.."
"Ada apa?" Kyuhyun menanyai Siwon yang masih tersenyum melihat kedatangan Kyuhyun.
"Ini, undangan pertunangan adikku. Datanglah bersama Changmin.." Siwon menyerahkan undangan tersebut dengan senyum yang belum pudar juga. Kyuhyun menerimanya dan mengangguk singkat.
"Baiklah, banyak yang harus ku undang. Aku pulang dulu ne. Jaa~!" Kyuhyun mengantar Siwon sampai ke pintu depan. Melambai sejenak sebelum mobil audi putih itu menghilang di balik pagar kediaman keluarga Jung.
"Apa Changmin mau?" Gumam Kyuhyun.
Hari pertunangan adik Siwon pun datang. Sesuai dugaan. Changmin menolak ikut. Che, mana mau Ia hadir dipesta orang yang jelas-jelas menyukai istrinya tersebut.
Hari-hari selanjutnya, masih sama. Pertengakaran Kyuhyun dan Changmin yang lebih mendominasi bingar di kediaman Jung. Dan terbukti, Changmin memang menyuruh salah seorang temannya untuk mematai Kyuhyun dan Siwon dengan membayar imbalan beberapa ratus ribu won.
Dan, mungkin alasan sebenarnya Heechul tak merestui mereka dahulu adalah dengan sifat kekanakkan Changmin yang memang masih sangat muda. Bahkan Siwon sudah menyerah akan perasaannya pada Kyuhyun semenjak mengetahui Changmin ada pemilik jiwa dan raga Kyuhyun. Keegoisan Changmin yang masih tampak kental. Membuat pertengakaran tersebut lama-kelamaan menjadi boomerang untuk mereka.
Dan hari itu datang, hari dimana Changmin dengan segenap emosinya menuduh Kyuhyun yang tidak-tidak. Membuat Kyuhyun yang sudah tidak kuat memilih pulang kerumah lamanya. Rumahnya bersama Heechul. Setelah pertengkaran hebat antara Heechul dan Changmin bersama Yunjae, mereka di kejutkan dengan menghilangnya Kyuhyun dan Heechul. Dan juga yang membuat Changmin terpuruk adalah, surat cerai yang seminggu kemudian datang di rumahnya. Lengkap dengan tanda tangan Kyuhyun.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
Changmin = 20 tahun
Kyuhyun = 23 tahun
Yunjae = 36 tahun
Heechul = 39
.
.
.
Haihai, saia kembali dengan ff twoshot Changkyu. Makasih buat yang udah review di ff Changkyu saia sebelumnya yang 'Idiot'. Gag nyangka review'an nya segitu ^^
Ah, banyak yang nanya kemana Kibum ya. Kibum disitu aja #plak. Biarkan mereka menyelesaikan bertiga tentang hubungan Changkyu dan nantinya Kibum. Kibum gag sama siwon kok. Siwon Cuma numpang lewat aja *kasian Siwon #peluk siwon XDD
Big Thanks To :
aku suka ff | Kirei-ka | nannaa | VoldeMIN vs KYUtie | CieLChy1 | wishycks | 0704minnie | kyu501lover | EverLasting Fujoshi | | Shin min hyo | changchang | Princess Yoosu | Drianca | Park Hyo Ra | Ichii Kyuke | okoyunjae | OktavLuvJaejoong | MyKyubee | ZhieCho | Guest | jaexi | rizkyeonhae | Fiction94 | rikha-chan | minniechangkyu56 | Namechabonggoon | aninkyuelf | Prissycatice | js-ie
.
.
.
Review ne ^^
