Touchan…Touchan
Summary : Naruto yang masih kecil dan polos bertanya pada Minato sang ayah.
Apa yang ditanyakan Naruto hingga membuat Minato serangan jantung mendadak? RnR~
.
.
.
Hari yang cerah seperti biasanya. Seorang lelaki paruh baya tengah duduk di sebuah bangku taman di desa yang ia pimpin. Desa Konoha. Lelaki paruh baya ini memiliki ciri-ciri rambut pirang, bola mata saffire dan berkulit putih. Lelaki ini bernama Namikaze Minato.
Ia tengah berlibur dari kerjaannya sebagai Hokage keempat. Dia bersyukur dapat bebas dari tumpukan-tumpukan dokumen yang harus ia baca dan setujui.
"Benar-benar hari yang tenang," gumamnya merasakan sepoi angin. Tak lama kemudian, ia dapat mendengar sebuah langkah kaki yang mendekatinya. Minato pun mendongak, senyuman bahagia mulai terkembang di wajah tampan sang Hokage keempat itu ketika ia melihat anaknya berlari kearahnya.
"Touchan…Touchan.." panggil bocah laki-laki itu. Bocah ini memiliki ciri fisik hamper sama seperti ayahnya. Bedanya, bocah ini memiliki tiga garis melintang di masing-masing pipi tembemnya, bocah ini memuliki kulit tan sedangkan Minato memiliki kulit putih dan rambutnya lebih pendek dan berantakan. Panggil saja, Namikaze Naruto. Anak laki-laki Minato bersama Uzumaki Kushina.
"Ada apa, Naru-chan?" Tanya Minato yang langsung mengacak rambut anaknya yang makin berantakan. Anaknya tersenyum lebar, lalu segera menceritakan pengalamannya hari ini.
"Touchan, tadi Nalu main lumah-lumahan ama Cakula, Cacuke dan yang lainnya. Telus, pas main Cakula ama Lee jadi kelualga," Naruto member jeda pada kalimatnya. Minato memandang anaknya tanda bahwa ia penasaran akan kelanjutan cerita anaknya.
"Nalu bingung mau cekelualga ama capa. Kalau ama Hina-chan Nalu takut," alis Minato terangkat ia pun menanyakan alas an anaknya. " Kalena, Neji melototin Nalu. Nalu takut banget," jawab Naruto dengan wajah mewek
'Ini bocah manis banget?! Sabar Minato, dia anakmu. Kau tidak boleh incest ataupun jadi pedophile. Mau dikemanakan mukamu sebagai Hokage?!' batin Minato menguatkan imannya.
"Nah, pas itu Cakula bilang…mending Nalu ama Cacuke aja. Katanya Nalu manis kayak anak cewek jadi gak macalah. Ya udah Nalu nulut aja. Telus kan celitanya ada pelnikahan Nalu dan Cacuke, tiba-tiba Cacuke nempelin mulutnya ke mulut Nalu." Naruto mengambil nafas karena ia berbicara tanpa henti seakan takut kalau ayahnya akan pergi dan gak mau mendengarkan dia cerita. Wajah Minato mulai memucat.
'Apa dia bilang? Dia…Naru-chan dicium si Uchiha pantat ayam itu?! NOOO! MY LOVELY SON!' batin Minato super duper histeris
"Lacanya aneh, coalnya Cacuke macukin lidahnya ke dalam mulut Nalu. Tapi Nalu cuka, enak. Ne, Touchan, bolehkah kalau becal Nalu…menikah dengan Cacuke?" Tanya Naruto dengan memiringkan kepalanya. Ia mengaktifkan Puppy no Jutsu andalannya.
Saat itu juga, Minato terkena serangan jantung. Dan andai mereka tahu, sejak tadi ada bocah lelaki berambut pantat ayam, bermata onyx dan berkulit putih tengah menyeringai di semak-semak.
'Dobe-koi, akhirnya kau membalas perasaanku juga…khukhu,' batin bocah tersebut—atau sebut saja Sasuke Uchiha—gila.
END
