Rainbow days by Izasagi

Naruto Masashi Kishimoto


Tahun ajaran baru di Konoha Gakuen school sudah dimulai, di pintu gerbang sekolah tampak ramai sekali murid lalu lalang. Wajah mereka sangat ceria sekali, bagi murid kelas 1 tentu saja sangat menanti hari ini, mereka baru saja menjadi anak SMA, sebaliknya untuk seniornya kelas 3 mereka mungkin harus bersiap untuk lulus karena ini adalah tahun terakhir mereka di Konoha gakuen, dan untuk kelas 2 mungkin akan disibukkan oleh kegiatan club masing-masing.

Saat ini seorang senior kelas 2 berjalan dengan santai melewati gerbang sekolah, dia adalah Uchiha Sasuke. Entah aura apa yang di pancarkan oleh Uchiha Sasuke ini, yang jelas kini semua perhatian perempuan tertuju kearahnya sambil bersemu dan berteriak kecil.

"Tampan sekali…" bak pangeran atau ikemen yang sering mereka lihat di manga dan anime, kulitnya begitu putih, sangat tinggi, hidung mancung, dan mata onyx yang Indah. Sasuke nyaris memenuhi semua kriteria cowok idaman dalam sekali lihat. Sasuke tersenyum, 'saatnya tebar pesona' pikirnya.

"Oyy teme~" siku siku muncul di dahi Sasuke saat mendengar panggilan tersebut. pemuda yang memanggil Sasuke itu adalah Uzumaki Naruto, salah satu sahabat Sasuke.

"Dobe.." tunggu, Naruto tidak datang sendirian.

"Ohayou Sasu-kun.." Sapa seorang gadis yang berperawakan cantik dan juga berambut indigo. Saat ini gadis itu tepat berada di samping Naruto.

"…dan Hinata, ohayou~" Lanjut Sasuke, setelah itu mereka pun melanjutkan perjalanan menuju gedung sekolah.

"Semangat sesekali kau teme, sampai berangkat sepagi ini" Naruto keheranan, dia agak canggung juga karena berminggu-minggu belum ketemu dengan sahabtnya itu, tapi memang benar biasanya si Uchiha sahabatnya itu paling malas berangkat pagi-pagi seperti ini.

"Baka dobe, Hari ini tahun ajaran baru" Jawab Sasuke santai, Naruto manggut-manggut mendengarnya. Hinata tertawa ringan melihat kelakuan mereka.

"Aku sangat berharap bisa satu kelas lagi dengan kalian" ujar Hinata

"Aku malah berharap begitu Hinata, apalagi satu kelas dengan baka dobe" Balas Sasuke cepat

"Hidoiii!" Naruto yang mendengarnya terlihat kesal, mereka sudah sampai didepan loker masing-masing dan segera mengganti sepatu mereka.

"Itu Sasuke dan Naruto..oyy~" seseorang berambut merah bata memanggil mereka, si rambut merah itu tidak terlihat sendirian, ia bersama dua temannya dibelakangnya. Mereka pun menghampiri Sasuke,Naruto dan Hinata.

"Woo, ohayou Gaara, Shika, Sai" ucap Naruto saat menyadari keberadaan mereka, sambil menutup lokernya.

"Ohayou.."

"Ohayou Gaara-kun, Shika-kun, Sai-kun" Hinata menutup lokernya.

"Ohayou hinata" Hinata tersenyum

"Yo"

"Pfft, tidak tebar pesona Sas?" Sai hampir tertawa setiap kali mengingat Sasuke sok keren seperti itu

"Urusai" Sasuke yang sudah mengganti sepatunya segera menuju papan pengumuman, Hinata dan Naruto menyusulnya sambil terkikik geli. Sedangkan Gaara, Shikamaru, dan Sai sedang mengganti sepatu mereka

"2-A" Sasuke yang telah sampai lebih dulu bergumam kecil

"Aku juga 2-A" Hinata menunjuk namanya di papan pengumuman.

"Ini buruk hime, aku tidak melihat namaku di kelas 2-A" Naruto panik, ia mulai berkeringat dingin sambil memegang pundak Hinata, Hinata sendiri terlihat membantu Naruto mencari nama.

"Heh, harapanku terkabul kah?" Sasuke memperhatikan Naruto sambil menyeringai

"Aaa urusai teme"

"Lagi-lagi aku sekelas dengan Sasuke" ucap Gaara entah pada siapa, siku-siku muncul di dahi Sasuke saat mendengar perkataan Gaara. sepertinya tidak ada yang menyadari kalau Gaara dan teman-temannya sudah ada dibelakang mereka.

"Ketemu, kelas 2-B" Hinata menunjuk nama Naruto di papan, membuat Naruto membeku ternyata ia benar-benar tidak sekelas dengan Hinata. Naruto langsung memeluk Hinata.

"himee, aku ingin sekelas denganmu huee"

"e-eh— aku juga ingin Naru-kun tapi kan- etoo" Hinata tak tega melihat kekasihnya hampir menangis seperti ini.

"Daijoubu Naruto, kau sekelas denganku" hibur Sai, tapi Naruto seolah tidak mendengarkan dan masih memeluk Hinata

"seperti anak kecil" Shikamaru menguap malas

"Bel mau bunyi Nar, kita harus ke kelas" Sai yang kesal diabaikan langsung menyeret Naruto.

"T_T himeee"

"Nanti aku datang saat bel istirahat ~" Hinata melambaikan tangannya sambil tersenyum, yang lain sweatdrop.

Hening….

"Kau kelas 2 apa Shika?"

"2-A"

"Oh.."


Kring kring~

"Akhirnya.." Naruto meregangkan kedua tangannya setelah sibuk menyalin materi dari gurunya dikelas.

"Ingat-ingat lah kembali materinya, sampai jumpa ~" Sang guru undur diri.

"Sai, apa kau akan membeli sesuatu di kantin?" Naruto membalikkan badannya mengahadap ke bangku Sai yang sepertinya sedang sibuk menaruh bukunya di tas.

"Ya, mungkin roti selai"

"Kalau begitu boleh tidak aku titip sesuatu"

"Tidak"

"Ayolah.. hanya satu kaleng milkshake"

"Kau kan tidak suka milkshake"

"Untuk himeku"

"...tidak, jaa" tanpa menoleh ke arah Naruto, Sai langsung keluar kelas lewat pintu belakang, Hinata yang berpas-an dengan Sai hampir kaget.

"Sai ~ mau kemana kauT_T" mau Sai ataupun teman-teman nya, mereka sungguh kejam

"Naru-kun, ada apa?" Hinata menghampiri Naruto

"Tidak.. bukan apa-apa, Hime bawa bento ?"

"Yap" Hinata menunjukan satu kotak bekalnya yang di bungkus oleh kain berwarna orange.

"Hanya satu kotak? Untuk siapa?" Naruto menaikkan alisnya

"Untukmu tentu saja, aku sedang diet"

"Kau sudah sangat langsing hime" seperti tidak mendengarkan, Hinata langsung menggambil kursi Sai dibelakang bangku Naruto

"Aku mau milkshake" Hinata membuka kotak bekalnya kemudian disodorkan ke depan Naruto.

"Nanti kubelikan"


Kantin disekolah Konoha Gakuen lumayan luas, terdapat banyak sekali mesin minuman di setiap sisinya, kemudian disekitar kantin memang disediakan banyak meja dan kursi untuk makan, selain atap dan kebun sekolah. toko yang selalu ramai di kantin adalah toko roti selai yang terkenal sangat enak di Konoha Gakuen. Kemudian ada juga toko kari, dan cafe disebelah kantin. di samping pintu kantin terdapat jembatan dan koridor yang menghubungkan gedung 2 dan 1.

Sasuke dan Gaara sedang duduk di salah satu meja dikantin sambil menunggu pesanan Gaara datang, Sasuke sendiri sedang mencoba jus tomatnya.

"Sas, Itu Haruno-san kan?" bisik Gaara menarik perhatian Sasuke yang sedang membalas pesan anikinya melalui ponsel miliknya.

"Oh iya aku lupa, dia kelas 2 apa ya" Sasuke menaruh HP nya di saku kemudian memperhatikan Haruno Sakura sang gadis gulali pink yang manis yang sedang makan siang dengan temannya.

'Gulali kan memang manis' Sasuke meminum jus tomatnya

"2-B" Gaara ternyata membalasnya

"Kenapa kau bisa tahu?"

"Tentu saja aku tahu, aku melihat namanya di papan pengumuman, kau semakin bodoh seperti Naruto" Siku-siku muncul di dahi Sasuke

"Jangan samakan aku dengan si baka dobe itu" Sasuke mendengus kemudian meminum jus tomatnya lagi, Gaara menyeringai.

"oh ya? Tapi kupikir lebih baik Naruto daripada kau, bahkan Naruto sudah punya pacar sedangkan kau masih jomblo ya kan ?" tepat sekali, Sasuke menahan diri untuk tidak memukul kepala rambut bata itu.

"Sasuke-san~ Anoo jika kau tidak keberatan, maukah kau memakan bekalku ini?" seorang gadis yang tiba-tiba datang ke meja Sasuke dan Gaara, membuat Sasuke mengagalkan niatnya untuk memukul Kepala si merah. Sasuke terdiam sejenak

"Apakah ada tomatnya?" Si gadis mengangguk, Sasuke tampak berpikir rasanya sudah lama sekali ada yang memberinya bekal makan siang seperti ini. Gaara menariknya untuk membisikkan sesuatu

"Ssst.. ambil saja, lagian kan kau sudah putus dengan Karin" Sasuke terdiam

"Tidak ada yang boleh memberinya bekal" mereka bertiga kaget mendengar suara itu

"Ka- Karin-san?" si gadis gelalapan.

"Jadi tolong buang saja itu bekal dan pergilah dari sini" Karin menduduki kursi yang kosong di sebelah Sasuke

"Tapi ku pikir kau sudah putus dengan Sasuke-san" Si gadis hampir menangis, Sasuke menggeram.

"Sudahlah Karin, kita kan memang sudah putus, sebaiknya kau yang pergi dari sini" Sasuke membela

"Kau tidak menghargaiku Sasuke-kun" Mata Karin terlihat memerah.

"Pergi" ini sudah tidak bisa dibantah lagi, dengan berat hati Karin pergi dari tempat tersebut.

"Sasuke-san arigatou" Terima kasih sang gadis.

"Lupakan yang tadi, bekal ini akan ku makan nanti. Terima kasih banyak" Sasuke mengambil bekal dari tangan si gadis sembari tersenyum.

"H-Ha'i" blushing deh. Gaara menyenderkan tubuhnya di kursi sembari menghela nafas.

'Kenapa pesananku belum datang juga' pikirnya kemudian ia terkejut ketika melihat Haruno Sakura memperhatikannya.

'Apa barusan aku tidak salah lihat? Dia memperhatikan aku atau Sasuke ya' Gaara mengalihkan pandangan kepada Sasuke yang sedang melambaikan tangannya pada gadis yang memberinya bekal tadi.

'hmm'

"Memperhatikan apa Sakura?" Gadis berambut blone menanyakan kabarnya.

"Bukan apa-apa Ino, Ayo kita harus ke kelas jam istirahat hampir habis"


Kring kring kring ~

"Kalau begitu sampai sini saja" Sang guru menghentikan kegiatannya menulisnya di papan

"Arigatou sensei~"

"Sampai jumpa besok" Sang guru undur diri

"Hoammm" Itu Shikamaru

"Sasuke-kun,Gaara-kun,Shika-kun tidak lupa Club basket kan?" Hinata menghampiri mereka.

"Kau manager yang cerewet Hinata" Shikamaru bahkan terlalu malas untuk membereskan buku-bukunya. Hinata tersenyum kemudian membereskan buku Shikamaru, sedangkan si empunya mau mencoba untuk pergi ke alam mimpi.

"Hari ini sparing dengan member baru?" Tanya Sasuke

"Yap, para member baru sangat bersemangat sekali, kebanyakan dari mereka telah melihat pertandingan kalian saat musim dingin kemarin" Hinata membalikkan badannya setelah selesai membantu Shikamaru, kemudian ia menge-check ponselnya.

"Aku lupa membawa kaos basketku" Gaara mengingat-ngingat kalau tadi pagi sebenarnya ia lupa menaruh kaos nya dimana.

"Kau meninggalkannya di rumah Naru-kun minggu lalu saat menginap dirumahnya" Hinata menunjukan email Naruto di ponselnya

"Pfft" Sasuke dan Shikamaru hampir tertawa melihat kebodohan Gaara. Gaara mendelik

"Ayo kita harus cepat" Hinata pergi duluan meninggalkan kelas nya, yang lain menyusulnya dibelakang.

"Hoam"

"Nara-san" Shikamaru menghentikan langkahnya ketika merasa ada yang memanggilnya.

"Sabaku-san?" yang memanggilnya menganggukan kepalanya, seorang gadis berambut kuning diikat 4 yang memanggilnya

"Iya, tolong sampaikan pada Hinata jangan sampai melupakan kegiatan club Musiknya" Shikamaru sweatdrop, seberapa aktifnya kah Hinata itu.

"Baiklah.." Sang gadis mengangguk lagi kemudian pamit.

"Tunggu, apa kau saudaranya Gaara?" di gadis mengangguk

"Aku Saudara angkatnya" Shikamaru terlihat mengiyakan kemudian ia membalikkan badan sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal, ingin keluar kelas.

"Namaku Sabaku Temari, terima kasih sudah menolongku saat itu" Shikamaru terdiam

"Bukan apa-apa, sampai jumpa"


"Naru-kun maukah kau mengantarku ke ruang Musik?" Hinata memberi Naruto handuk dan air mineral setelah itu ia memberikan barang yang sama pada Shikamaru, Gaara, Sai dan Sasuke yang ada di dekatnya. Mereka semua terlihat kelelahan setelah sparing dengan member baru.

"Tentu saja Hime"

"Kau tidak lupa ternyata" Kata Shikamaru saat Hinata memberinya handuk dan air mineral

"Lupa apa?" Hinata balik bertanya, Naruto memperhatikan mereka sambil meneguk air mineralnya

"Klub Musik mu itu, tadi Sabaku-san memintaku untuk menyampaikannya" Shikamaru mengelap keringatnya

"Sabaku?Maksudmu Temari-chan?" Hinata menghampiri Gaara, Sedangkan yang di hampiri langsung memandang Shikamaru

"Kau mengenal Kakak angkatku?" Gaara sedikit terkejut

"Kita kan sekelas denganmu kakak angkatmu"

"Heh, sekarang jelas sekali kau yang nampak bodoh seperti si dobe" Sasuke menyeringai

DAKK , Naruto melempar Sasuke dengan air botol mineral yang sudah kosong

"Aku mendengarmu" Naruto masih memberi ancaman sedangkan Sasuke terlihat kesakitan

"Nar aku bangga padamu untuk kali ini" Gaara tersenyum sembari meneguk minumannya, Sai yang melihat kelakuan mereka hanya menggeleng.

"Sebenarnya aku ingin keluar dari club Musik itu" Hinata mengatakan hal itu setelah memberi Sasuke handuk

"Apa?"

"Aku terlalu banyak mengikuti club hehehe" Para pria sweatdrop

"Hinata-senpai, handuk untukku mana?" Tiba -tiba ada yang memanggil Hinata di ujung lapangan basket, membuat Naruto merebut botol air mineral Sai yang ada didekatnya.

DAKKK, kena

"Hey bocah, awas kalau kau merebut Hinata dariku"

"Aduduh" Hinata mendelik melihat kohainya kesakitan

"NARU-KUN"

"…Ee gomen" Naruto menggaruk rambutnya , Hinata mengambil beberapa handuk dan air mineral disebuah tas besar kemudian menghampiri kohainya.

"Nar, kau harus sabar.. Hinata kan manager"

"Urusai" Naruto mengelap keringatnya

"Sas, aku sekelas dengan Haruno-san, dia orang yang baik dan cantik" Sai mengganti topik, Sasuke terlihat tertarik

"Apakah kau tau dia mengikuti club apa?" Sasuke penasaran

"Club Musik teme, aku pernah melihatnya di club Musik saat menunggu Hinata" Naruto ikut pembicaraan mereka.

Glek.

"Kalau begitu kau harus meyakinkan Hinata untuk tidak keluar dari club Musik" Sasuke memohon

"Kenapa begitu?" Heran Naruto

"Hinata bisa membantuku untuk dekat dengan Haruno-san"

"Apa kau sangat menyukainya?" Shikamaru penasaran, semuanya terdiam

Hening..

"..Ya mungkin"

"Naru-kun, Ayo kita ke ruang Musik" Hinata menghampiri mereka lagi kini sembari membawa tas sekolahnya

"Siap Hime"

"Dobe, Jangan lupa pesanku" Sasuke meperingatkan

"Iyaa"


Hari sudah sangat sore, kegiatan club pun sudah selesai kini hanya segelintir orang yang tampak di Konoha Gakuen. Salah satunya gadis gulali yang saat makan siang dan saat kegiatan club dibahas oleh Sasuke, gadis itu sedang mengganti sepatunya.

"Haruno-san" Sakura menoleh

"Uchiha-san" Sakura membalas sapaannya, Sasuke melanjutkan langkahnya untuk pergi ke lokernya.

"Kau cantik sekali dengan pita itu" Sasuke tersenyum, Sakura gelalapan.

"Eh, Anoo maafkan aku, ini pasti pita yang sangat berharga" Sakura berniat ingin melepas pita yang ternyata adalah milik Sasuke.

"Tidak perlu, itu memang untukmu"

"Tapi.."

"Aku pulang dulu, sampai jumpa" Sasuke ternyata telah mengganti sepatunya.

'Arigatou'


Bersambung~

Ano guys, sebenarnya aku baru aja liat pengumuman bahwa aku ternyata gak lolos SNMPTN T_T . Jadi aku ceritanya udah bikin ini dari dua minggu lalu, sayang aja kalau gak di upload, walaupun Cuma 2k words sih, kan prolog hehehe*peace

Salam,

Izasagi