Title :: Are You... Serious?
Genre :: Romance/Friendship
Rating :: T
Cast ::
Wu Fan aka Kris,
Huang Zitao aka Tao,
And other EXO-K's members.
Pairing(s) : RisTao/Taoris slight BaekYeol.
Warning : AU, OOC, Yaoi, Shonen-ai, BL, BoyxBoy, Typo(s), Gaje, Don't like? Don't read.
Disclaimer : They belong to themselves, SMent, and God. The script is belong to me.
Summary : Tao sangat suka menggoda Kris yang notabene-nya seseorang yang paling disegani. Bagaimana jika Kris mengangap semua itu serius?
RnR please.
Last word, happy reading~
Author's POV
"Ehem..." Seorang namja berwajah tampan berdeham kecil saat baru saja menyesap teh hijau hangat miliknya.
Matanya tertuju pada sebuah buku tua dan tebal yang sekarang sedang berada di genggamannya. Matanya terus menjelajahi setiap kata yang tertulis dibuku itu dengan seksama tanpa gangguan sedikit pun.
Wu Yifan atau biasa disapa Kris, itulah nama namja tampan ini. Ia bukanlah seorang namja yang berlaku seperti namja biasanya yang senang dengan hiburan dan hal-hal yang berbau pesta, ia lebih tertutup dan lebih pendiam. Ya, jujur saja, menjadi seseorang yang dikagumi dan disegani oleh hampir setiap orang di sekolahnya bukanlah keinginannya.
Ia sadar, ia termasuk salah satu siswa yang berprestasi di bidang olahraga maupun eksak, tapi ia bukanlah satu-satunya yang memiliki kelebihan di bidang itu. Masih banyak siswa lain yang lebih hebat atau pun lebih pintar darinya, tapi ia selalu tidak pernah habis pikir mengapa orang-orang memperlakukan ia seperti sekarang. Ia merasa itu hanya merepotkannya dan membuatnya tidak nyaman.
TOK! TOK! TOK!
Mata Kris menelusur ke arah depan pintu perpustakaan, tempat sekarang ia berada. Ia menangkap sesosok namja bertubuh tinggi dan bersurai hitam yang sangat tidak asing diingatannya. Namja itu melangkah mendekati Kris dengan senyuman khasnya, membuatnya terlihat semakin menyebalkan di mata Kris.
"Jika kau tidak punya jadwal latihan wushu hari ini dan tujuanmu kesini adalah mengganguku, lebih baik kau pulang." Jawab Kris yang perhatiannya kembali tertuju pada buku tua di tangannya.
Namja itu tidak terlihat kecewa ataupun tersinggung dengan ucapan Kris, ia malah tekekeh geli dan duduk di kursi yang ada di depan Kris, "Gege, kau kasar sekali."
Kris pun berdiri dan mengembalikan buku tua tadi ketempatnya semula. Ia pun kembali memilih buku lain yang tidak kalah tebalnya dan duduk kembali ke mejanya.
"Gege, kenapa kau mau dijadikan siswa kepala perpustakaan? Bukankah itu membosankan? Lebih baik kau ikut ekstrakurikuler yang lain saja." Namja itu menyangga dagunya dengan telapak tangan kirinya sambil memandang malas buku tua di tangan Kris.
Kris tidak menjawab dan tetap terpaku pada buku tua itu. Ia sudah sering mendengar ini dari namja di depannya, tapi ia selalu saja tidak memperdulikannya. Ya, setidaknya itu lebih baik daripada ia harus mendengar ocehan namja ini.
"Lalu apa yang kau inginkan disini? Maaf Huang Zitao, aku tidak punya banyak waktu." Kata Kris dengan nada datar.
"Hmm, karena kau yang memaksa aku akan meminjam buku. Tapi buku apa ya?" Tao akhirnya berdiri dan menyusuri lemari buku yang ada di belakang Kris.
Ya, nama namja itu adalah Huang Zitao, atau sering di panggil Tao. Ia adalah satu-satunya siswa yang berani mendekati Kris. Ia selalu berkata pada Baekhyun, sahabatnya, bahwa ia hanya berpura-pura terlihat seperti menyukai Kris, sebenarnya ia tidak mempunyai perasaan apa pun padanya. Ia hanya senang melihat ekspresi Kris yang berubah saat ia menggodanya—meski sampai sekarang Baekhyun sangat yakin bahwa Kris itu ekspresinya tidak pernah berubah.
"Gege, apa disini tidak ada buku cara berciuman dengan baik dan benar?" Tanya Tao yang masih menelusuri rak buku.
Kris terdiam. Ia bahkan berhenti membaca bukunya saat mendengar apa yang dikatakan Tao barusan. Pertanyaan macam apa itu?
"Tidak ada. Kau jangan meminta yang aneh-aneh. Lagi pula buku yang seperti itu tidak ada disini." Kris kembali melanjutkan aktivitas membacanya.
"Tapi gege, aku ingin tahu bagaimana rasanya berciuman..." Tao perlahan berjalan mendekati Kris dan menyentuh pundaknya.
"Itu bukan urusanku." Kris menepis tangan Tao dengan sedikit kasar.
"Huft, gege pelit." Tao menggembungkan pipinya dan melipat tangannya di dada.
"Gege..." Sambung Tao.
"Emm..."
"Ajari aku bagaimana berciuman..." Bisik Tao pelan di telinga Kris.
Kris tercekat. Ia perlahan-lahan berdiri dan menatap Tao dengan tajam. Apa maksud pertanyaan anak itu tadi? Mengajarinya berciuman?
"Maksudmu?" Tanya Kris seraya mengerutkan keningnya.
"Cium aku..." Kata Tao sambil mem-pout-kan bibir plum-nya.
"Kau gila, lagi pula kenapa harus ak—UNF!"
Kata-kata Kris terhenti seketika. Ia tidak tahu apa itu tapi kini ia merasakan sesuatu yang hangat, basah dan manis menempel di bibirnya. Ya, Tao sekarang sedang menciumnya. Di bibir, PEMIRSA!
Kris berusaha mendorong dada Tao dengan kedua tangannya. Tapi sayang, tenaga Tao jauh lebih besar darinya. Semakin ia mendorong dada Tao, semakin Tao menarik belakang leher Kris dengan perlahan. Kris tidak bisa melakukan apa-apa selain menunggu. Dan akhirnya itu semua berakhir ketika mereka mulai kehabisan napas.
"Kau gila." Kris menatap Tao dengan sangar.
"Ya, aku gila karenamu." Tao terkekeh dan berjalan menuju pintu perpustakaan.
"Sampai jumpa lagi ge... Wo ai ni..."
Wo
.
Ai
.
Ni
.
Kris mendongakan kepalanya dan berusaha mencerna apa yang ia dengar barusan. Sebuah perasaan aneh membuncah di dadanya, tapi ia harus memastikan ini.
"Apa itu bisa aku anggap sebagai pernyataan?" Tanya Kris saat Tao sudah ada di depan pintu.
"Hehehe, aku hanya bercanda. Weeek!" Tao pun menjulurkan lidahnya dan pergi meninggalkan Kris sendirian.
"Kalau begitu syukurlah." Jawab Kris dengan sedikit desahan. Entah mengapa ada sesuatu yang terasa muncul di dadanya. Apa itu... rasa kecewa?
Kris berusaha kembali pada buku tuanya, tapi ia tidak dapat berkonsentrasi kembali. Ia teringat kejadian barusan, apa itu juga hanya bercanda?
Kris memegang bibirnya dengan perlahan.
"Heh, anak itu." Kris tertawa sinis dan kemudian meninggalkan perpustakan dan menguncinya.
Author's POV end
.
.
.
TBC
a/n : Annyeong ^^
Hehehe, kali ini author datang lagi dengan ff Taoris baru. Ya, sebenarnya ini ff oneshot, cuma karena sesuatu, author potong2 deh, hehehe. Ini selingan dari bikin ff Taoris yang satunya. Chap 5-nya udah hampir selese, tinggal ngedit sama ngebaikin kata-kata yang rancu aja.
Hehehe, pendek ya? Ya, mungkin ini bisa dikategorikan sebagai prolog, dan ff ini juga udah slese kok, tinggal di edit aja. Ya, kira2 dalam kurun waktu satu minggu ini ff ini udah bakal slese kok, author janji... ^^v
Oke deh, mungkin itu aja. Yang terkhir mohon reviewnya ya, please don't be silent reader... (^/\^)
