Dazai Hilang!
.
.
BSD tetep punya Asagiri-san.
Kalo BSD punya Misa, Atsushi bakal selametan ganti nama jadi Astuti dah.
.
.
Pertengahan musim gugur. Setidaknya itulah yang terlintas di pikiran Chuuya yang sedang bergelung anget di bawah selimut oranye tebal miliknya. Sofa perpustakaan Port Mafia diklaim miliknya seenak jidat. Bahkan Kyouka yang memekik sesekali karena novel pembunuhannya sangat sadis, bagi Chuuya menjadi nina bobonya hari itu.
Ayolah, hari Sabtu dan Minggu adalah waktu santai seluruh anggota Port Mafia. Tidak ada tugas, misi, tapi kalau mau dapat uang tambahan boleh deh jalanin misi khusus selevel nyari bonekanya Elise.
Tapi bagi Chuuya, Dazai, Kyouka, dan Q, Sabtu dan Minggu adalah waktunya istirahat tanpa misi, tugas, maupun latihan yang amit-amit beratnya.
BRAK
Remaja berusia 14 tahun itu mengerang panjang setelah terjatuh karena kaget dengan pintu perpustakaan yang terjeblak tiba-tiba dan dengan suara yang kencang.
"Dazai-san menghilang." Manic biru Chuuya hanya melirik malas ke arah Q yang memegang erat boneka kutukannya dengan tubuh sedikit bergetar.
"Oh, ayolah," remaja oranye itu mendudukkan diri kesal, "paling jauh juga dia sedang hanyut di sungai, kau tau?"
"Aku dan Hirotsu-san sudah mencarinya dengan teliti." Kedua mata bocah 5 tahun itu mulai berkaca-kaca.
Kyouka menutup novelnya, "Apa kita harus mencarinya?"
"Biar anggota eksekutif saja yang mencarinya." Selimut kembali digelar untuk bergelung nyaman, "Lagipula, Dazai kan disayang oleh Bos, pasti ia sudah mencari bocah itu sekarang."
"Mereka sedang rapat di luar negeri."
Chuuya menatap tak percaya pada lelaki separuh baya bernama Hirotsu Ryurou. Selimutnya disingkap asal-asalan. "Anda tidak sedang memintaku untuk mencari jisatsu maniac itu kan?" tanyanya sedikit berharap. Jurus puppy eyes ajaran dari Elise ia munculkan.
Hirotsu hanya menatap tiga bocah itu penuh harap. Plis, markas Port Mafia sedang dalam keadaan kosong tanpa para petingginya. Ini DARURAT!
Kyouka menyenggol lengan Chuuya pelan. Yang disenggol menghela nafas panjang lalu pergi meninggalkan perpustakaan. Ia harus bersiap dan mengganti kaos panjangnya dengan kemeja dan rompi tugasnya. Huweeh, itu menyebalkan.
"Kyouka, Q, ayo kita pergi." Topi pemberian Kouyou dikenakan mantap, "Hirotsu-san tolong jaga markas dan tetaplah waspada."
.
.
.
.
Di luar dingin. Baik Kyouka, Q, maupun Chuuya mengeratkan jaket mereka. Anginnya berhembus pelan tapi cukup menusuk tulang. Jalanan tampak rame. Maklum, jam segini adalah waktu orang pergi kerja dan pergi sekolah. Ah, untung saja Port Mafia menyediakan pembelajaran mandiri bagi anggota berusia sekolah.
"Kyouka, awas!" Kyouka ditarik dari bagian pinggir jalan hingga hampir menabrak pagar pembatas pada jembatan.
BRUK
Chuuya ikut terpelanting bersama seorang remaja yang menggunakan topi baret cokelat.
"Hei," tas yang dibawa pemuda itu didekap erat, "kau hampir saja meremukkan kacamataku!"
"Kau menyalahkanku?!" Chuuya tersulut api dari pemuda itu.
"Tentu saja," mereka berdua berdiri, "kau yang jalan tidak lihat-lihat. Menabrakku seenak jidat!"
"Apa?!"
"Kalau kacamataku pecah, aku tidak bisa jadi detektif terkenal." Pemuda itu masih bersungut ria.
"Hah, omongkosong macam apa itu."
"Ingat ya, Edogawa Ranpo ini akan menjadi seorang detektif–"
"Ayo Kyouka, Q, orang ini banyak omong saja." Tangannya kembali menggandeng gadis dan lelaki kecil di dekatnya.
"Tungguuu."
Tiga bocah Port Mafia itu kembali berhenti untuk sekedar melirik pada remaja bernama Edoga bleh bleh bleh itu.
Kacamata hitam ia kenakan dengan gaya sok keren, "Setelah ini kau tidak akan meremehkanku."
Hening.
Hening.
Hen–
"Jangan dilanjut perjalanan kalian." Ucap Ranpo tiba-tiba.
Chuuya mengernyit tajam, "Hee, kenapa lagi?"
"Kalian bisa celaka. Jantung kalian bisa tidak aman." Lanjut lelaki berkacamata sok detektif itu.
"Ah, kami tau itu." Si oranye kembali mengalihkan pandangan, "Yang penting kami sudah berusaha."
Tiga bocah itu kembali melanjutkan perjalanan.
"Semoga berhasil!" si Ranpo itu melambaikan tangan ramah
.
.
.
.
-TBC-
.
.
Waa salam kenal.
Misa newbie di fandom inih,,, salam kenal yehhh
Misa penganut aliran Soukoku sejatieh,, ah karena bang Chuuya terlalu cakep jadi mafia
Kapan ya bang Chuuya tobat trus masuk agensi juga? Bakalan agensi rame kalo ada Chuuya
wkwkwkkw/abaikan
oke,, makasehh,,
mohon kritik saran ripiuw jugaaa...
tengkyuu
