"JALAN SUNYI"
Cast:
Kim Jong Woon (Yesung)
Kim Ryeo Wook (Ryeowook)
Mysterious Cast
Rate:
T (Normal)
Genre:
Mysterious Genre
Warning:
OOC – Typo – Genderswitch – etc
DON'T LIKE? DON'T READING!
HAPPY READING ~ ^^
.
.
.
"AWALAN"
Suatu hari di sebuah gerai perhiasan. Yesung menggenggam jemari Ryeowook, meremasnya dengan lembut.
"Bagaimana, sudah menentukan pilihan?" tanyanya dengan mata menyimpan cahaya. "Model mana yang kau pilih?"
"Aku bingung, modelnya bagus-bagus semua. Sulit untukku menentukan pilhan." Ryeowook merajuk manja. "Menurutmu, sebaiknya yang mana?"
"Begini saja, pilih beberapa model yang kau suka. Dari beberapa pilihan itu, kita seleksi bersama." Yesung menyarankan.
"Ah, benar juga kalau begitu." Ryeowook tersenyum. "Solusi yang bagus. Kau selalu punya saran terbaik untuk setiap hal yang kita hadapi."
"Begitu?" tanya Yesung menyelidik.
Ryeowook mengangguk yakin dengan kebahagiaan penuh. "Kau tahu, sering kali aku berpikir kau adalah hal yang terbaik bagiku."
"Gomawo. Aku senang kau mengatakannya. Semoga selamanya bisa kulakukan yang terbaik untukmu." kata Yesung menyimpan harapan.
"Tepatnya untuk kita, jangan untukku saja." koreksi Ryeowook. "Bukankah kita akan hidup berdua? Apa gunanya aku mendapatkan semua yang terbaik bila kau tidak?"
"Karena sesungguhnya apa yang terbaik bagimu, itulah yang kuinginkan." Mata Yesug menatapnya dalam. "Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga."
Ryeowook terharu. Kalimat itu, alangkah menyentuh hati. Bila orang lain yang mengatakannya, pastilah di duganya kalimat itu hanyalah rayuan belaka. Tapi ini Yesung yang mengatakannya. Dan dia mengenal Yesung dengan baik, sangat baik. Bahwa Yesung bukanlah pendusta, untuk hal terkecil sekalipun. Bahwa Yesung bukan seorang yang mengenakan basa-basi sebagai aksesori dirinya. Apa yang di katakan Yesung, senantiasa adalah kejujuran. Tanpa polesan, tanpa hiasan. Sesuatu yang senantiasa berasal dari hati.
"Gomawo, semoga saja bisa kulakukan hal yang serupa untukmu." ucap gadis mungil itu kemudian.
"Ah, kita seperti mengucapkan janji pernikahan saja." bisik Yesung. "Padahal hari H itu masih enam bulan lagi."
Ryeowook menahan senyum. "Barangkali kita terbawa suasana gerai ini. Penataannya begitu romantis, membuatku melamunkan sesuatu."
"Melamunkan hari itu?"
Ryeowook tersipu, rona merah dadu membias ranum pada pipinya. Sesaat kemudian di sentuhkannya bahu pada lengan Yesung. "Sudahlah, jangan menggodaku lagi. Ayo, segera memilih cincin!"
Ryeowook kembali melanjutkan memilih. Di amatinya dengan ketelitian penuh satu per satu model cincin pernikahan yang ada. Semuanya menarik, masing-masing memiliki ciri khas tertentu. Ada emas putih, ada berlian, ada yang berukir, ada yang polos sederhana. Akhirnya cincin itu terpilih. Sebuah cincin sederhana dengan ukiran daun dan sulur anggur melingkar di sekelilingnya.
"Batang dan sulur anggur tumbuh menjalar dan saling mengikat. Semoga kita akan serupa dengan itu, tumbuh bersama selamanya." Ryeowook mengatakan alasan pilihannya.
"Filosofi yang bagus, aku setuju." Yesung mengiyakan. "Ayo, tuliskan nama kita supaya mereka bisa mengukirnya pada cincin itu dengan benar. Mereka bilang sepasang cincin itu akan selesai bulan depan."
"Tidak masalah. Kita masih punya waktu enam bulan, bukan?"
"Ya, waktu yang sebenarnya masih sangat panjang, tapi bisa relatif menjadi pendek bila di terjemahkan pada situasi kita saat ini."
"Persiapan ini itu yang ternyata sangat ribet. Apa lagi yang harus kita lakukan sesudah ini?"
"Pesan gedung resepsi?"
"Yang itu sudah oke. Tempo hari manager gedung sudah konfirmasi bahwa kita hanya perlu setor uang tanda jadi."
"Kalau begitu, bayar sekarang saja lewat ATM. Usahakan untuk melakukan sesedikit mungkin penundaan."
"Jangan lupa, lusa tes menu."
"Tentu tidak, tapi soal menu itu biar saja ibumu dan ibuku yang mengambil keputusan. Beliau berdua lebih ahli dalam hal-hal semacam itu."
"Boleh saja. Jadi, kemana kita sekarang?"
"Konsultasi desain kartu undangan dan dekorasi."
"Kita pilih yang sederhana saja. Kartu tidak perlu besar. Ukuran mungil cukuplah, asal desainnya unik pasti lebih berkesan."
"Terserah apapun pilihanmu."
"Besok bisa mengantarku ke desainer?" tanya Ryeowook kemudian.
"Untuk apa?" Yesung terheran. Seingatnya jadwal untuk pergi ke desainer tidak ada dalam agendanya.
"Memilih gaun pengantin."
"Bukannya kau sudah kesana bersama Kim ahjumma?"
"Memang, tapi ada dua pilihan dan aku ingin kau membantuku untuk menentukannya." Ryeowook menjelaskan. "Yang satu model bahu terbuka, kesannya seksi, jadi aku khawatir kau tidak akan suka. Yang satunya lagi, desainnya bagus tapi cenderung membuatku tampak lebih gemuk."
Yesung melirik menahan senyum. "Kau sebetulnya sama sekali tidak gemuk. Lihatlah, lenganmu hanya sekecil ini, tapi kau selalu sensitif soal berat badan. Jadi, kukira kau akan lebih nyaman dengan gaun seksi itu."
"Tapi…" Ryeowook tampak ragu.
"Tapi apakah dengan tampil seksi maka kau akan lebih menarik perhatian?" tukas Yesung menghentikan keraguan Ryeowook. "Sama sekali tak masalah bagiku. Pada kenyataannya di hari itu semua perhatian akan terpusat pada kita, dan kalau kemudian kau tampil seksi lalu membuat para tamu pria patah hati menatapmu tanpa berkedip, bukankah itu justru membuktikan bahwa pilihanku padamu tidak salah?"
"Maksudku bukan itu. Nantilah kau lihat dulu gaun pengantin itu."
Yesung menggeleng. "Ani, aku tidak akan melakukannya."
Ryeowook terkejut. "Waeyo?"
Yesung terdiam sesaat. "Barangkali ini suatu hal yang kuno." katanya kemudian dengan nada hati-hati. "Dan mungkin tidak ada lagi yang memercayai apalagi memedulikannya, tapi aku ingin melakukannya untuk diriku sendiri."
"Apa itu?" Ryeowook ingin tahu.
"Kata orang, pengantin hanya boleh satu kali mengenakan gaun pengantinnya. Karena itu, aku ingin hanya sekali saja melihatmu mengenakan gaun pengantin itu, di hari H, bukan saat fitting atau kapan pun. Selain itu, seandainya sekarang aku melihat gaun pengantin itu, maka di hari H nanti aku akan kehilangan surprise atau terjebak pada angan sebagai efek melihat gaun itu. Jadi, kumohon, untuk yang satu itu, jangan libatkan aku." kata Yesung sungguh-sungguh. "Apapun pilihanmu, itu akan menjadi kejutan terindah bagiku. Aku ingin melihatmu sebagai pengantinku pada hari itu dengan hati yang murni, bukan dari bayangan atau daya khayal yang terbentuk dari hari-hari sebelumnya. Kau maklum, bukan?"
Ryeowook mengerjapkan mata. Di depannya Yesung menatapnya dengan mata tulus menyimpan harapan. Harapan yang sederhana, yang sangat tidak layak untuk di tolak.
"Baiklah." bisik Ryeowook kemudian memenuhi harapan itu. Lembut di tatapnya Yesung. "Tunggulah hari itu dan aku akan menjadi pengantin yang tercantik untukmu."
Yesung menganggukkan kepalanya. Dengan kebahagiaan penuh, di rengkuhnya bahu kekasihnya, calon pengantinnya.
.
.
.
TO BE CONTINUE~
Ini dia Dee sudah publish sekuel dari FF "Kekasih Gelap" XD Tadinya sih emang udah niat mau bikin cuman Dee menanti respon dari para readers terlebih dahulu XD Banyak yang pada minta jalan ceritanya YeWook nikah yah? Sabar, yang ini di ceritain dulu mereka yang lagi di buat pusing sama persiapan pernikahan mereka sendiri XD Adakah yang bertanya kenapa Dee nulis "mysterious cast" dan "mysterious genre"? Itu biar para reader menebak dengan sendiri siapa cast itu dan bagaimana jalan cerita dari FF ini XD Clue pertama udah Dee jadikan judul FF ini yah XD Mau cepat update? Okelah, kalo gitu jangan lupa untuk…
REVIEW JUSEYO~ ^^
- DOUBLE KIMS -
