220734khageswara'S PRESENT:

Hiburan kemerdekaan dan latihan taekwondo dadakan dimulai!

Field Party on Summer Vacation

Part 8-2 (Taekwondo or Gaje Party?)

Seusai pertandingan 17 Agustus-an yang seru, akhirnya mereka mutusin buat ngelanjutin 'pesta ulang tahun' Hyuga yang cuman sekedar pembukaan itu.

"Hyuga! Pesta lo gak cuman kena coca-cola aja..." kata Wakabayashi dengan muka sadis.

"Hah? Lo masih mau ngerjain gue lagi? Buseeeet demi apa sih?" Hyuga menolak. Perlahan dia melangkah ke belakang.

"Ini kan belum pesta ala Golden Generation. Inget kagak?" kata Tsubasa nyengir tanpa dosa.

Hyuga mulai inget-inget pesta ultah ala Golden Generation. Buat yang belum tau, cara sayang terhadap rekan se-tim ala Golden Generation di saat ulang tahun emang beda dari yang lain. Bahkan, berita kekerasan di IPDN aja kalah sama aksi seru-seruan (tepatnya sih brutal) ala Golden Generation.

Hyuga masih inget benar dengan kejadian paling epik beberapa bulan lalu. Pas ultah Matsuyama, yang lagi ultah diiket di pohon, ditelanjangi, disiram oleh air yang dicampur berbagai macam zat aneh-aneh, dan dalam keadaan diiket serta ditutup matanya, Matsuyama dicium sama seekor babon yang dibawa dari kebun binatang Shizuoka sampai ketika lepas dari pesta itu, Matsuyama ngejer-ngejer para terdakwa hanya dengan bertelanjang dada, celana pendek, dan bau anyir!

Anjrit! Hyuga mulai berpikir aneh-aneh.

"Woy, jangan samain gue kayak ultahnya Matsuyama yeeee! Gak mau cium babon!" Hyuga mulai stress.

"Buat lo, jelas beda dari yang lain, Hyuga..." kata Matsuyama sambil menatap Hyuga dengan ganas.

Tsubasa cs mulai ngeh pas melihat perilaku Matsuyama tadi. Maklum sih, Matsuyama naruh dendam kesumat sama Hyuga karena Hyuga-lah yang membawa babon perebut first kiss Matsuyama. Pokoknya Matsuyama kudu nuntut balas!

"Sadar gak kalo Matsuyama mulai berubah?" tanya Misugi.

"Tau. Hehehe, jadi pengen tau gimana caranya Matsuyama nuntut balas." jawab Tsubasa pede.

"Gak mungkin balas cium Hyuga kan?" celetuk Misaki mendadak.

"Njriiiit! Amit-amit jabang bayi! Hieeeeey!" mendadak Tsubasa merinding. Misaki sama Misugi tertawa lepas.

"Gue gak mau tau! Gue mau balas dendam nih! Gara-gara babon yang lo bawa, gue jadi malu sama Yoshiko tau!" Matsuyama mengambil hachimaki-nya dan menegangkannya seperti ikat pinggang.

"Oke oke gue salah deh! Gue kira lo udah pernah cium cewek lo, jadinya gue pede aja sodorin babon sampe tu babon nyium lo dengan hot-nya... hahahaha!"

Dasar Hyuga. Meskipun temannya lagi marah, dia masih aja ngeledek temannya.

"ONOREEEEE!" Matsuyama mulai mengejar Hyuga. Dengan kecepatan super ngacir, Hyuga kabur menjauh. Tsubasa menyemangati dari jauh. Sebagian menyiapkan bahan-bahan 'ajaib' dari bekas pesta 17 Agustus-an tadi.

"Astaga, jadi ini pesta ala Golden Generation itu?" tanya Shirayuki dan Jane bersamaan. Hampir tidak percaya apa yang mereka lihat.

"Ng, kayaknya sih gitu..." jawab Sanae menghela napas panjang. Pasrah ngeliat para cowok ganteng itu kejar-kejaran seperti orang gila.

~000~

"Murakami-sensei..."

"Iya Kyousuke?"

"Ini kita jalan kemana lagi?"

Murakami-sensei memandangi peta dengan nanar. Sebenarnya dia agak bingung baca petanya, tapi dia menyembunyikan kebingungannya.

"Ke arah kiri deh..." jawab Murakami-sensei sambil nunjuk ke sebelah kiri.

"Gak salah tunjuk nih? Itu kan GOR disini?" tanya Miki heran. Murakami-sensei kelabakan gara-gara nunjuk ke kiri dengan asal, dia nunjuk bukan ke arah jalan tapi nunjuk ke arah GOR di sebelah jalan.

"Hem, lebih baik tanya orang-orang disini saja ya." jawab Kaori tenang. Kaori dan Seisuke mulai berjalan ke arah GOR itu.

"Oke lah, daripada ngikutin Murakami-sensei. Pasti lagi mabuk." jawab Kyousuke ngasal sampe dihadiahi benjolan di kepala dari Murakami-sensei.

Kembali lagi ke Golden Generation. Pasukan ganteng nan gaje itu udah puas ngeliat Hyuga yang keadaannya sudah (dianggap) mengenaskan.

Diiket di pohon beringin, disiram dengan cairan campuran makanan sisa, oli bekas, dan limbah-limbah aneh, dan yang bersangkutan ditelanjangi dan hanya memakai boxer belang bak permen blaster.

"Maaf ya nona Akamine. Ahahaha... ini bentuk rasa sayang kami terhadap Hyuga..." Wakabayashi mencoba berbirokrasi pada Maki yang masih cengo.

"Iya, ini berarti kami ingat ulangtahun dia!" balas Matsuyama kenceng. Kayaknya dia paling puas banget ngerjain Hyuga.

"Aku tidak bisa membayangkan tiap kalian ulang tahun seperti ini..." jawab Maki tetap dengan muka cengo.

"Hohohoho, tentu saja! Semuanya pasti kena! Hohohohohohoho!" balas Tsubasa koplak. Seketika mereka nyengir lebar.

"Kehed lo pada! Nih, gue gatel nih kena yang ngegantung di atas nih!" seru Hyuga bete sambil nunjuk beberapa akar gantung beringin yang nangkring di badan Hyuga.

"Lo semua gak berubah ya! Gila semua!" seru Midori heran. Sepanjang Midori jadi manajer di tim Golden Generation, Midori udah gak aneh ngeliat kelakuan kekanak-kanakan Tsubasa cs. Saking kekanak-kanakannya, kalo udah nyaris klimaks pasti ada yang nangis trus minta digendong sama minta susu. Hahaha YA ENGGAK LAH...

"Daripada ngegaje disini, yuk ke dohjang tempat aku latihan!" ajak Shirayuki. Semuanya menoleh.

"Serius!? Wah seru nih!" kata Tsubasa.

"Hem, udah berapa taun ya aku gak ke dohjang-mu, Shirayuki?" tanya Misaki.

"Gak tau. Orang mampir ke rumah aja jarang." balas Shirayuki jutek.

~000~

Dengan berjalan kaki sekitar 10 menit-an, akhirnya sampai di dohjang yang dimaksud. Tempatnya adalah GOR daerah sini yang kebetulan dekat dengan kompleks perumahan. Di tempat itu juga pertandingan taekwondo kemarin diadakan.

"Yaelaaaaaaah ketemu lagi sama si jambul oren..."

Midori melihat tim Akanegaoka tengah menikmati jajanan kaki lima di sekitar GOR. Kyousuke yang ngeh ngeliatin Midori.

"Nona cerewet berambut aneh lagi..., demi apa sih kita ketemu terus!?"

"Jangan tanya gue! Gak ada angin, gak ada kentut, udah ditakdirin kali ketemuan terus!" seru Midori rada sewot. "Ya udah, kalian lagi ngapain disini?"

"Yah, istirahat dulu. Hahaha, merakyat sesekali..." jawab Sakai dengan narsis.

"Buset! dari dulu muka lo emang gak merakyat ye, Sakai!" cela Kyousuke sadis.

"Gue merakyat di kalangan gadis-gadis..." jawab Sakai cool. Kyousuke mencibir kenarsisan Sakai.

"Oke..., kami ke dalam dulu ya!" Midori buru-buru menyudahi percakapan yang nyaris gak ada ujungnya.

Di dalam GOR, suasananya sepi. Ya, hari ini tidak ada latihan Taekwondo karena tanggal merah.

"Sepi ah, Shirayuki..." kata Misugi. "Padahal mau tau gimana latihannya."

"Ya enggaklah, Misugi-kun..., justru kalian yang mencoba latihan!"

Semuanya cengo.

"Serius!? Kita!? Lo aja kaliiii!" seru Matsuyama koplak.

"Yeeeee, katanya mau nyoba! Serius nih!" Shirayuki mulai bete. Tampaknya dia kudu sabar ngadepin cowok-cowok yang lebih tua darinya itu. Buset deh, sabar sabar..., pikir Shirayuki.

"Eh, Hyuga kemana?" tanya Tsubasa baru ngeh kalo Hyuga gak ada di tempat.

"..."

"Mampus lo! Dia belum dilepasin iketannya!"

~000~

"Yak! Mari kita belajar Taekwondo!"

Kalimat pembukaan Shirayuki ini disambut meriah oleh semuanya. Buat mereka, ini adalah pengalaman baru. Buat para cewek sih, ini cocok buat bela diri dari serangan orang-orang jahat. Buat para cowok, ini cocok buat latihan tendangan mereka.

"Ini disebutnya momtong apchagi. Tendangan ke depan. Yap?" kata Shirayuki sambil memperagakan gerakannya. Semuanya manggut-manggut.

"Lalu ini..., errr ini namanya apa ya?" Shirayuki berbisik pada Midori yang di sebelahnya. Midori hanya nyengir.

"Ealaaah, mau juga Dan 1 malah lupaan gitu sih?" sindir Midori.

"Ini lupa! Lupa!" seru Shirayuki bete.

"Hem ya, ini namanya balchagi. Heeeee..." Midori mencoba memeragakan tendangan itu.

"Buset deh, Susah bener ya?" gumam Tsubasa.

"Yah, coba aja sih. Ayo bermain tendang-tendangan!"

Sementara itu, Matsuyama tengah kerepotan nganterin Hyuga ke hotel. Gimana gak repot, dia memapah Hyuga yang kondisinya belepotan dan ber-boxer permen blaster. Sudah ketempelan bau, dilihatin orang-orang sekitar lagi.

"Iya pak. Dia abis kelelep di tempat pembuangan limbah." jawab Matsuyama ngibul ketika ada seseorang yang bertanya dengan wajah nyengir dan tanpa dosa.

"Kualat lu, Matsuyama! Ngata-ngatain pula kalo gue kelelep tempat pembuangan limbah!" seru Hyuga dongkol.

"Trus gue harus bilang apa gitu? Kelelep di TPA? Digrepe-grepe sama bencong pake air WC? Buset gak etis lha!" Matsuyama menjawab sekenanya.

"Gila lu ya! Harga diri gue langsung jatuuuuuuuh banget nih! Jeblos ke dalem banget. Ntar orang bilang kalo gue ini pemain bola gila yang suka berenang di kolam limbah!"

"Iye iye terima-terima aja sih! Lu banyak gerak nih! Baunya nempel kemana-mana!" Matsuyama mulai sewot ketika beberapa kotoran di badan Hyuga menempel di baju Matsuyama.

Kembali ke GOR. Tsubasa cs tengah mencoba tendangan yang diperagain Shirayuki sama Midori tadi. Ternyata baru beberapa saat saja keringat mereka mulai netes.

"Wow, udah udah deh. Keringetnya udah keluar..." kata Misugi. Shirayuki mengangguk.

"Ya udah. Gimana seru gak?"

"Gak seru." celetuk Tsubasa.

"Ih kenapa?"

"Gak ada Matsuyama sama Hyuga. Kan enak tuh ada objek penyerangannya. Hahaha..."

Semuanya bengong. Ternyata cuman gitu doang alasannya?

"Jiah, otak lo sarap, sodara kembar..." Midori menggeleng-geleng. "Ya, balik aja yuk! Capek juga lama-lama!"

"OK. Kita balik aja deh..."

~000~

Di hotel, Hyuga dan Matsuyama duduk berdua nonton siaran berita di kamar. Sesekali mereka ngemil keripik pedas yang baru dibeli Matsuyama pas dekat hotel.

"Mana ya anak-anak ini? udah mau malam lho..." tanya Matsuyama.

"Ah, lo kayak ibu-ibu aja sih. Mereka gak bakalan ilang kok." bales Hyuga enteng. Tangannya ngambil segenggam keripik pedas.

"Emangnya gue mau berdua sama lo disini? Lama-lama kangen juga sama cewek gue..."

"Preeeeet! Ditinggal sebentar aja udah rindu? Parah beud lo!"

"Apaan sih lo sirik aja!" Matsuyama mulai narik-narik rambut Hyuga dengan paksa. Hyuga bales narik-narik juga. Adegan itu terus berlanjut sampe semuanya membuka pintu dan memergoki Matsuyama dan Hyuga.

"Hey?" Misaki yang membuka pintu terkejut.

"Hey juga?" bales Matsuyama. Posisi tarik-tarikan tadi seperti di-stunning.

"OOOOOOOH GITU YA! KESEMPATAN LO YEAAAAH! OKE CUKUP TAU!" Midori langsung berteriak dari belakang. Semuanya bersorak gaje dan ngegodain dua cowok itu.

"Ya Tuhan, gue masih normal woy! Percaya deh sama gue!" Matsuyama dan Hyuga berusaha ngelak tapi apa daya mereka terus saja disorakin sampe petugas hotel manggil satpam ke kamar itu.

~000~

Part 8-2 – owari –

Note: Baru sekarang ngelanjutin lagi fanfics CT yang udah debuan bertahun-tahun. Sori banget masukinnya ke akun yang baru karena akun lama, Anko Matsuyama Shirayuki udah lupa password-nya. E-mail buat reset password-nya juga lupa. :'3

Boleh deh kritik dan sarannya... :3