Hoseok | Taehyung | slice of life | PG-13 | oneshot | I don't take any profit with this chara

.

Do not plagiarize.

.

Enjoy!

.

.

.

.

Akhir-akhir ini Hoseok jarang makan-makanan berat. Ia lebih banyak minum jus sayuran dan buah. Ketika member mulai khawatir dan bertanya padanya apakah ia sedang berdiet, ia bilang; "Ada cinta yang menghalangiku."

Maksudnya apaan coba?

Demi ciuman pertamanya bersama Taehyung—ekhem—Hoseok itu sudah terlihat kurus. Mau jadi apa anak itu kalau terus melakukan pola makan yang aneh dengan beralasan cinta.

Sampai ketika member menyuruhnya dengan mengerjai Hoseok dan memaksanya untuk menaiki kereta gantung saat mereka melakukan promosi di Jepang (sampai ia hampir menangis karena ketakutan), akhirnya Hoseok menyerah dan mengatakan pada semua member bahwa didalam mulutnya tumbuh gigi cinta, sebuah gigi bungsu.

Lalu ketika mereka kembali ke Korea, Hoseok kembali di paksa untuk pergi ke dokter gigi dan memeriksakan giginya.

Dan ya, dokter bilang Hoseok memiliki gigi bungsu. Dan itu perlu dicabut dengan melakukan sedikit operasi kecil untuk gigi bungsunya yang dinamakan odontectomy. Maka dokter memberikan Hoseok beberapa obat dan seminggu kemudian meminta Hoseok untuk kembali ke klinik.

Sekembalinya dari klinik, Hoseok menceritakan apa yang terjadi pada giginya dan apa yang harus dilakukannya seminggu kemudian kepada member-member tersayangnya itu.

"Hyung, kenapa kau punya gigi bungsu?" Tanya Taehyung saat itu.

Hoseok mengangkat bahunya. "Dokter bilang karena aku sering memakan yang lunak-lunak."

Taehyung memasang wajah berpikirnya saat itu. Entah apa yang dipikirkannya.

Lalu leader mereka, Namjoon, tiba-tiba ikut menjelaskan fakta tentang gigi bungsu itu. Ia merasa kasihan setelah melihat maknae kedua mereka yang terlihat seperti berpikir keras itu.

"Gigi bungsu itu sebenarnya adalah gigi pengganti untuk gigi yang rusak, karena pada jaman dahulu manusia sering memakan makanan yang cukup padat dan keras. Dan seiring berjalannya teknologi untuk makanan yang kini terasa lebih mudah untuk dikunyah, membuat rahang kita hanya beraktifitas seperlunya dan itu membuat kerangka rahang kita lebih kecil daripada orang terdahulu. Walau rahang kita tidak sebesar orang dahulu, tetapi gigi bungsu itu tetap tumbuh. Ada yang tumbuhnya normal dan ada juga yang tumbuhnya tidak normal seperti yang kau alami, Hoseok-ah. Biasanya gigi bungsu tumbuh diantara usia 18 sampai 30 tahunan dan posisinya mendesak di ujung belakang gusi kita." Jelas Namjoon lebar, ia meminum air mineral dalam botol yang sedari tadi di pegangnya.

Taehyung mulai mengangguk-angguk mengerti. Ia menunjukkan cengirannya kearah Namjoon tanda berterimakasih telah berbagi ilmu padanya.

Member lain yang juga berada disana mengangguk mengerti memahami.

"Kalau Jin-hyung, apa punya gigi bungsu juga? Usianya kan sudah lewat jauh duapuluhan?" Tanya Jimin kearah Hyung tertua mereka yang terduduk disamping Namjoon.

Jin yang mendengar itu ingin sekali menjitak kepala Jimin, tetapi karena tak bisa ia jangkau dalam jarak dekat dan ia hanya menatap keki kearah Jimin. "Usiaku tidak setua itu, Jim. Dan sepertinya gigi bungsuku normal, tidak seperti Hoseok."

"Umm, sepertinya milikku juga tak masalah. Kalau kau, Tae?" Tanya Jimin menoleh kearah Taehyung.

"Tidak sama sekali." Taehyung menggelengkan kepalanya.

"Kalau Yoongi-hyung?" Jimin segera beralih bertanya pada Namjoon ketika mendapati Yoongi yang menatap datar padanya dengan tatapan mau apa kau menanyai gigiku.

"Oke, Namjoon-hyung juga tak masalah. Kalau Jungkookie?" Tanya Jimin ke member terakhir yang belum ditanyanya.

Jungkook yang ditanya seperti itu menatap semua yang ada disana. Kedua pipinya bergerak, bertanda bahwa ia sedang meraba gigi dalamnya sendiri dengan lidahnya. "Sepertinya belum ada tanda gigi baru yang akan muncul?"

Hoseok menghela napas kemudian, jadi hanya dia yang kelainan gigi bungsu diantara semua membernya.

"Baiklah, sukses untuk cabut gigimu nanti ya, Hoseok-ah. Omong-omong minggu depan kita libur tahun baru."

Semua member bersorak mendengar kata libur untuk minggu depan, terkecuali Hoseok yang hanya cemberut karena liburannya minggu depan harus pergi ke dokter gigi lebih dulu.

.

Hoseok itu orangnya penakut. Takut dengan hantu, takut ketinggian, takut kehilangan, dan apa saja yang tiba-tiba membuatnya merasa takut.

Dan kini ketakutannya bertambah, takut cabut gigi.

Hm.

Siang itu cuaca masih terasa dingin, Hoseok bersiap untuk pergi ke dokter gigi. Tetapi ia menyempatkan diri untuk mengambil snapshot foto dirinya. Menuliskan pesan kepada fans bahwa ia akan pergi ke dokter gigi untuk mencabut gigi bungsunya yang ia sebut sebagai gigi cinta. Hoseok berpose dengan memakai atasan putih panjang dan ia menatap kamera dengan mengatupkan bibirnya melukiskan senyum kecil dan pandangan mata kucingnya yang minta dikasihani. Manisnya.

Lalu setelahnya Hoseok segera bersiap untuk berangkat, sekalian pulang ke Gwangju.

Taehyung hari itu juga sedang bersiap untuk pergi liburannya. Tadinya ia akan berangkat bersama Hoseok ke stasiun, tetapi mengingat Hoseok akan pergi ke dokter gigi terlebih dahulu, Taehyung berniat menunda keberangkatannya beberapa lama di dorm. Setidaknya sampai Hoseok selesai dan ia bisa bertemu di stasiun nanti.

"Hope-hyung! Semangat cabut giginya!" Taehyung tersenyum ceria dan mengepalkan tangannya tanda semangat ke arah Hoseok.

"Ah yeah~" Hoseok yang mendapat semangat tiba-tiba mulai menggerakan tubuhnya membuat tarian aneh yang langsung disambut tawa dari Taehyung.

Tetapi kemudian Hoseok menghentikan tariannya dan menatap Taehyung cemberut. "Seharusnya yang diberi semangat dokternya, 'kan dia yang akan cabut gigiku."

Taehyung yang mendengar itu semakin tertawa dibuatnya. Lalu ia meraih kedua pipi Hoseok untuk dicubitnya. "Kiyowo~ hahaha nanti kita bertemu di stasiun ya, Hyung!"

"Iya~"

"Oh iya, apa Hyung takut?" Tanya Taehyung tiba-tiba. Mereka mengambil duduk diatas lantai dorm untuk mengobrol sebentar.

"Umm sedikit sih. Bagaimana kau tidak takut membayangkan ada sebuah jarum yang akan menusuk gusimu? Coba bayangkan, Tae?!" Hoseok mulai heboh sendiri.

Taehyung hanya nyengir meresponnya. "Tetapi kau harus tahu, gigi bungsumu itu sama sepertiku."

"Maksudnya?" Hoseok merengut.

"Kehadirannya tiba-tiba datang padamu. Tetapi ia menyakitimu dan pada akhirnya kau harus membuangnya agar tidak merasa tersakiti. Dan dia tak berhak untuk kembali..."

.

Hoseok terus memikirkan perkataan Taehyung selama ia menjalani operasi gigi bungsunya. Sampai-sampai ia melupakan rasa takutnya dengan pencabutan gigi itu.

Oke, Hoseok mengerti, beberapa waktu lalu mereka bertengkar cukup lama. Waktu itu masalahnya karena mereka semua memiliki jadwal yang padat. Hal itu membuat Hoseok merasa emosional karena lelah dan semua pekerjaan yang dituntut padanya. Ia merasa cukup stres, terlebih noonanya bilang bahwa ibu sedang sakit, tetapi Hoseok sama sekali tak bisa menjenguknya. Akhirnya ia semakin stres.

Dan saat itu datanglah Jimin dan Taehyung menghampirinya, mereka berniat untuk menghibur team Hyung untuk bersemangat, tetapi hal itu malah membuat Hoseok memarahi duo 95 liner tersebut karena telah mengganggunya dan merusak semua peralatan tulisnya. Hoseok sangat marah dan ia lebih marah lagi kepada Taehyung karena ia yakin biang kejahilan semua itu adalah Taehyung dan bukannya menghibur malah membuatnya semakin kacau.

Hoseok ingat waktu ia bilang, "Kau ini bisa diam dan tidak menggangguku?! Kau membuatku semakin sakit kepala saja!"

Oh tidak, Hoseok seharusnya ingat, meski Taehyung adalah sosok periang yang jahil, tetapi ia memiliki perasaan lembut yang rapuh dan juga tulus. Dan sekarang Hoseok jadi merasa bersalah padanya.

.

Hoseok mampir ke sebuah kedai es krim dekat stasiun untuk membeli satu cup es krim. Dokter bilang agar ia memakan sesuatu yang dingin untuk membuat hasil operasi gigi bungsunya cepat tertutup. Dan jadilah ia membeli sebuah es krim.

Sesampainya di stasiun, tak sulit untuk Hoseok menemukan seseorang berambut pirang keemasan model jamur disana. Yeah, itu Taehyung. Meskipun ia sedang duduk di salah satu kursi bersama meja bundar dan satu kursi lainnya, ia memakai masker hitam yang menutupi wajahnya dan sebuah topi bundar menutupinya, Hoseok masih bisa mengenali sosok itu.

Hoseok segera menghampirinya, tetapi belum benar-benar ia sampai, Taehyung telah lebih dulu menoleh dan melambaikan tangannya ke arah Hoseok.

"Hyung! Bagaimana rasanya?" Tanya Taehyung teredam oleh masker yang dipakainya sendiri.

Hoseok mendudukkan dirinya di hadapan Taehyung dan menurunkan maskernya sebatas bibir. "Rasanya seperti digigit kucing!"

Taehyung mengernyitkan alisnya melihat Hoseok yang berbicara padanya dengan mengatupkan giginya, mengabaikan perkataannya. "Kenapa kau makan es krim? Cuaca masih dingin nanti kau demam, Hyung!"

Hoseok menggeleng pelan, "Dokter yang menyuruhku."

Taehyung membulatkan matanya mendengar itu. Hoseok yang menatapnya jadi gemas dan menepuk-nepuk kepala Taehyung yang masih memakai topi bundarnya.

"Omong-omong maafkan aku ya sudah memarahimu waktu itu. Kau akan selalu kembali untukku. Perkataanmu tadi itu menyadariku." Hoseok tersenyum lembut, walau terhalang masker di sepanjang dagunya.

Taehyung malah balas menatap Hoseok dengan pandangan polos penuh tanyanya pada pemuda itu. "Perkataan apa?"

Nah, begini lah bagian dimana Hoseok paling mengerti bagaimana sifat seorang AB line. Ceria, penuh semangat, aneh, kadang mengharukan, kadang juga pelupa seperti ini. Atau yang lebih parahnya mendadak jenius atau kebalikannya.

Dan sekarang Taehyung lupa akan perkataannya sendiri. Tetapi yasudahlah, Hoseok malah bersyukur kalau Taehyung benar-benar melupakan perkataan sendunya sendiri.

"Bukan apa-apa. Tetapi karena mengingatmu aku jadi tidak takut saat cabut gigi tadi." Hoseok tersenyum lebar.

"Benarkah? Woah daebak! Kalau begitu sering-seringlah memikirkanku, Hyung." Taehyung menunjukkan cengiran bahagianya dengan pipi yang merona tipis. Sama seperti Hoseok yang juga mendengarnya.

"Omong-omong keretamu sudah stand by, Hyung. Kalau tak mau ketinggalan—"

"Jalur kereta tujuan Gwangju telah diberangkatkan. Selanjutnya kereta tujuan Kojang akan segera datang. Mohon para calon penumpang untuk segera bersiap."

Suara speaker stasiun mengagetkan Hoseok. Keretanya telah pergi.

"Huwaaa keretaku!" Hoseok hampir berteriak melupakan keadaan gusinya yang masih terluka.

Sedangkan Taehyung segera berdiri dan menggendong ranselnya, ia terkekeh pelan pada Hoseok yang melemas menyandarkan dagunya diatas meja karena ketinggalan kereta. "Nah, keretaku akan segera datang. Aku juga tak mau ketinggalan, jadi aku duluan ya, Hyung."

Hoseok mengangkat kepalanya dan menatap Taehyung merengut. "Kenapa kau tak bilang sedari tadi sih, Taehyungie~"

Taehyung hanya kembali menunjukkan cengiran lucunya, entah apa maksudnya. Ia lalu melangkah menjauh dan mulai melambaikan tangannya kearah Hoseok. "Bye, Hyung. Selamat liburan!"

Hoseok yang masih cemberut mau tak mau balas tersenyum melihat senyuman ceria dari Taehyung.

"Yeah, kau juga, Taehyungie."

Sampai punggung Taehyung tak terlihat dari padangan Hoseok karena kerumunan orang yang berlalu lalang, Hoseok masih tersenyum disana. Entahlah, walau ia ketinggalan kereta dan harus menunggu keberangkatan selanjutnya, Hoseok merasa senang telah bertemu Taehyung dan melegakan perasaan khawatirnya akan pemuda itu karena filosofi dadakan tentang gigi bungsunya.

Masih tersenyum senang, Hoseok menaikkan kembali masker dan menaikkan hoodienya, ia merapikan poninya sedikit lalu membuka aplikasi kamera di ponselnya. Hoseok mendekatkan es krim padanya dan mengambil satu snapshot dirinya kembali. Lalu mempostingnya ke halaman twitter milik bersama.

.

.

.

.

End.

.

.

Nb: ada beberapa yang pernah minta dibikinin vhope, tapi maaf kalo gak ada feel apa-apa kayaknya ya ._. yang pasti pokoknya pas jhope twit bilang mau ke dokter gigi (sama selcanya) waktu itu bikin gemesin keterlaluan hahaha.

Yasudahlah, terimakasih sudah baca sampai sini apalagi yang mau sempet komentar ;3 hihi

.

.

This story © by Phylindan.