Naruto milik Masashi Kishimoto
Story by me
Warning : Typo, OOC, bahasa tidak dimengerti, dan lain-lain
Look At Me
"Sasuke-kun?" seorang gadis kecil memanggil temannya yang sedang asik membaca buku disampingnya."Sasuke-kun?!" gadis kecil itu menaikkan nada suaranya ketika orang yang dipanggil tak merespon.
"Hn" Gumam anak laki-laki yang dipanggil tadi tanpa mengalihkan pandangan dari buku yang dibacanya. Dan itu membuat gadis kecil yang memanggil namanya menjadi kesal.
"SASUKE-KUN!" kini gadis kecil itu sedikit berteriak agar orang yang dipanggil melihatnya dan itu berhasil, anak laki-laki itu menoleh dengan wajah yang sedikit kesal. Namun sedetik kemudian ekspresi kesalnya berubah menjadi ekspresi bingung.
"Ada apa Hinata?" Tanyanya saat melihat gadis disampingnya terlihat seperti menahan tangis.
"Hiks..Suke-kun..hiks" gadis kecil itu terisak.
Anak laki-laki itu pun menghela nafas, kemudian ia meletakkan buku yang dipegangnya ke meja yang berada didepannya. Kini ia hanya fokus pada temannya yang sudah mulai menangis.
"Ada apa Hinata? Kenapa menangis?" Tanyanya sambil mengusap rambut gadis yang sekarang berada didepannya.
"Huaaaa.." Hinata-gadis yang ditanya-malah menangis semakin kencag dan itu membuat anak laki-laki didepannya menjadi panik.
"Ada apa Hinata? Katakan padaku? Jangan membuatku bingung" kini anak laki-laki itu mencoba membujuk teman baiknya ini.
"A..aku me..hiks.. menangis hiks.. ka..karena.."ucapan gadis itu terhenti, ia sedang mencoba menahan tangisnya.
"Hmmm?" anak laki-laki itu mencoba sabar dan membiarkan temannya ini menenangkan diri.
"Karena… Hiks… kau..tak mau mendengarkanku lagi" gadis itu melanjutkan.
"Siapa bilang aku tak mau mendengarkanmu, hmm?" Tanya anak laki-laki itu sambil menghapus air mata gadis didepannya.
"Tadi saat aku memanggilmu, kau bahkan tak merespon " ucap gadis itu lagi.
"Apa?" anak laki-laki itu sedikit terkejut dengan jawaban yang didengarnya barusan. "Kau menangis hanya karena aku tak merespon?" Tanya anak laki-laki itu masih tak percaya. Tak ada respon dari gadis didepannya ini yang ada hanya suara isakan dan air mata yang terus mengalir di pipi tembamnya itu.
"baiklah, aku minta maaf" anak laki-laki itu kembali mengusap rambut temannya sejak Taman Kanak-kanak ini.
"Sungguh aku minta maaf" ucap anak laki-laki itu lagi saat ia melihat gadis didepannya masih menangis.
Sudah satu jam, Hinata atau lengkapnya Hyuuga Hinata menangis karena alasan yang menurut Uchiha Sasuke konyol. Mereka berdua sudah berteman sejak masih di Taman Kanak-Kanak, kini mereka bahkan sudah mau lulus dari Sekolah Dasar yang sangat terkenal di Konoha. Karena sudah lama mengenal Hinata, Sasuke sangat tahu bagaimana sifat Hinata yang sedikit kekanakkan. Contohnya saja seperti sekarang ini, Hinata akan menangis hanya karena masalah sepele dan parahnya, Hinata tidak pernah sekali pun menangis dalam jangka waktu yang sebentar.
"Sampai kapan kau akan menangis?" Tanya Sasuke yang sudah mulai lelah mendengar tangisan Hinata. "Maafkan aku, aku janji tidak akan seperti itu lagi" Sasuke menghela nafas saat mengatakannya, dia tak tahu harus mengatakan apalagi. Sudah dari sejam yang lalu Sasuke mengatakan banyak hal untuk membujuk Hinata agar berhenti menangis, namun hasilnya nihil, Hinata tetap tak mau berhenti.
"Janji" Tanya Hinata sambil menghapus air matanya, itu membuat Sasuke sedikit terkejut.
"Tentu saja" balas Sasuke cepat sebelum Hinata berubah pikiran dan mulai menangis lagi. Hinata menatap Sasuke sambil menahan tangisnya.
"Aku janji, aku tidak akan pernah tidak meresponmu lagi, aku akan selalu mendengarkanmu sampai kapanpun"ucap Sasuke meyakinkan.
"Baiklah, aku juga tak akan menangis lagi" Ucap Hinata sambil mengusap sisa-sisa air matanya.
5 Tahun Kemudian..
Konoha High School
"Sakura, kau sudah dengar berita terbaru?" Tanya seorang gadis berambut pirang
"Berita apa?" Tanya siswi yang dipanggil Sakura tadi sedikit malas. Pasalnya , baru kemarin teman sebangkunya ini memberikan berita yang tak sesuai fakta kepadanya. Bayangkan saja, dia mengatakan kalau Uchiha Sasuke, siswa yang paling populer seantero sekolah sebenarnya homo dan bodohnya lagi Sakura percaya dengan berita tersebut. Sampai-sampai ia bertanya pada Naruto, temannya sejak SMP sekaligus sahabat dari Uchiha Sasuke tentang kebenaran berita tersebut, dan pertanyaan itu sukses membuat dirinya menjadi bahan tertawaan pria rambut pirang tersebut, dan ini semua terjadi karena berita palsu dari teman sebangkunya ini.
"Kenapa nada bicaramu seperti itu Sakura, tenang saja kali ini bukan berita yang seperti kemarin" gadis berambut pirang itu mencoba meyakinkan.
"Baiklah Ino, berita apa itu?" Tanya gadis bernama Sakura itu.
"Aku mendengar gosip, katanya disekolah ini Sasuke mempunyai seorang teman perempuan yang sudah mengenalnya sejak kecil" ucap Ino dengan tampang serius. Sakura pun memasang wajah seriusnya , namun sedetik kemudian Sakura tertawa terbahak-bahak.
"Apa barusan kau bilang? Teman sejak kecil? Perempuan?" Tanya Sakura di sela-sela tawanya. Sungguh berita ini lebih konyol dari kemarin.
Melihat itu, Ino jadi sedikit kesal "Kau tak percaya?" Tanya Ino
"Memangnya kau percaya?" Sakura balik bertanya sambil menahan tawanya. Ino hanya menatapnya kesal. Sakura yang melihat ekspresi Ino langsung diam, kemudian ia menghela nafas.
"Begini ya Ino,kalau memang perempuan itu kenal dengan Sasuke dari kecil, seharusnya mereka dekat kan? atau setidaknya mereka sering mengobrol, tapi selama hampir 2 tahun sekolah disini aku tidak pernah melihat Sasuke dekat dengan perempuan manapun, jadi intinya itu tidak mungkin" jelas Sakura panjang lebar.
"Benar juga sih" Ino sedikit berpikir juga, kalau Sasuke punya teman dari kecil seharusnya mereka dekat, apalagi kalau itu perempuan pasti perempuan itu sudah lama pamer kepada semua murid di KHS, kalau dia dekat dengan siswa paling populer di sekolah. Dan benar juga, selama dia sekolah disini, tak pernah sekalipun dia melihat Sasuke dekat dengan perempuan manapun, paling hanya mengobrol biasa dengan beberapa siswi itupun hanya obrolan yang menyangkut pelajaran dan itu juga hanya terjadi jika siswi tersebut kebetulan satu kelompok dengan Sasuke.
"Tentu saja aku benar" ucap Sakura bangga.
"Haiii TEMAN-TEMAN!" teriak seseorang dari depan pintu kelas XI IPA 2, Sakura dan siswa-siswi lain yang termasuk murid kelas XI IPA 2 melayangkan tatapan kesal pada orang yang baru saja merusak suasana tenang di kelas.
"KENAPA KAU BERISIK SEKALI, BAKA" teriak Sakura tak kalah kencang, membuat seisi kelas harus menutup telinga mereka jika tak ingin gendang telinganya rusak.
"Naruto, kau tak bersama Sasuke?" Tanya Ino mencoba mengalihkan perhatian, karena Ino yakin jika ini dilanjutkan pasti Sakura dan Naruto akan bertengkar.
"Kau kan tau si pantat ayam itu pasti datang 1 menit sebelum bel masuk, dia itu memang pemalas tidak sepertiku yang selalu datang pagi" ucap Naruto bangga.
"Apa kau bilang?! Selalu datang pagi? Kau tidak punya jam? 5 menit lagi bel masuk berbunyi dan kau bilang ini pagi?" Sakura memandang dengan tatapan meremehkan.
"Kau ini menyebalkan Sakura" Naruto menjulurkan lidahnya.
"kau yang menyebalkan, baka" Sakura menjulurkan lidahnya tak mau kalah
"Dasar keras kepala" Naruto membalas
"Berisik!" batas kesabaran Sakura sudah mulai habis.
"sudahlah ka…" ucapan Ino terhenti ketika ia melihat seseorang masuk kekelas dengan wajah tenang. Sakura dan Naruto pun melihat kearah yang sama dengan Ino.
Hyuuga Hinata masuk kekelas dan langsung berjalan ke bangku nomor dua di barisan kedua dari pintu. Hinata langsung duduk, kemudian dia mengambil buku fisika dan membukanya, sedetik kemudian dia sudah terlihat asik dengan bukunya. Hinata sama sekali tak menyadari tatapan iri dari siswi dikelas ini.
"Hinata, kau tidak apa-apa kan?" Naruto mencoba mencairkan suasana. Hinata menatap Naruto bingung "Memang aku kenapa?" Tanya Hinata datar.
"Tak apa, kemaren kan kau terjatuh" Naruto menjawab sambil menggaruk kepalanya, Naruto memang paling bingung jika berhadapan dengan Hinata.
"Seharusnya kau bertanya seperti itu pada sahabatmu kan?" Tanya Hinata yang sudah kembali membaca buku fisikanya.
"ah.. benar juga" Naruto jadi kikuk, dia jadi ingat kejadian kemarin.
Kemarin, karena Temari ulang tahun mereka sengaja menyiapkan ember yang berisi air yang sudah dicampur dengan tepung dan juga oli untuk mengerjai Temari. Hari itu kebetulan Temari piket jadi, Tenten yang juga piket di hari yang sama sengaja menyuruh Temari mencuci kain pel yang sengaja di buat kotor. Saat Temari pergi mencuci kain pel, semua siswa XI IPA 2 yang tadi pura-pura pulang, kembali ke kelas. Mereka mengikat ember itu di atas pintu agar saat Temari masuk dia akan kena air lengket itu, dan setelah itu mereka akan memberikan kue tar kepada Temari sambil menyanyikan lagu 'selamat ulang tahun'. Seharusnya rencana itu sempurna kalau saja Naruto tidak ceroboh dengan mengatakan semua siswa XI IPA 2 sudah berada di kelas kecuali Temari. Nyatanya, saat pintu kelas di buka dari luar, wajah yang muncul bukanlah wajah Temari melainkan Hinata . Alhasil, Hinatalah yang kena air lengket itu, dan itu membuat semua orang yang berada di kelas terkejut. Bukan hanya itu saat Hinata mencoba keluar dari pintu, ia malah terpeleset dan hampir saja terjatuh, untungnya ada Sasuke yang muncul dari belakang Hinata dan segera menarik Hinata agar tidak jatuh. Namun sayangnya, karena lantai yang licin Sasuke malah ikut terpeleset dan malah ikut terjatuh. Akhirnya mereka berdua terjatuh dengan posisi Hinata yang menindih Sasuke, dan hal itu membuat semua siswi menatap Hinata dengan tatapan iri. Tak lama kemudian, Temari sang target utama datang membawa kain pel yang sudah bersih, dia hanya melihat kejadian itu dengan tatapan bingung.
"Benar juga Sasuke-kun tidak apa-apa kan?" Tanya Sakura pada naruto.
"Mana aku tahu" jawab Naruto sekenanya.
"Kau kan sahabatnya!" Sakura memang selalu merasa kesal tiap kali berbicara dengan Naruto. Mereka sekarang sudah mulai bertengkar lagi, sampai akhirnya Sakura berhenti membalas perkataan Naruto karena melihat Sasuke yang berdiri di ambang pintu. Wajah Sakura yang tadi terlihat kesal mendadak berubah menjadi manis. Naruto yang melihat itu hanya memutar bola matanya.
Sasuke masuk ke kelas, melewati bangku sakura yang berada didepan bangku Hinata. Kemudian Sasuke berhenti di bangku Hinata.
"kau tidak apa-apa kan?" Tanya Sasuke kepada Hinata. Hinata hanya melihat Sasuke sekilas kemudian pandangannya kembali beralih pada buku fisika yang dipegangnya. Melihat itu, Sasuke hanya bisa menghela nafas, kemudian dia berjalan ke bangkunya yang berada di paling belakang dekat pintu.
TBC
Pertama-tama Ita mau ngucapin makasih banyak buat yang baca fict ini
Ita sadar di fict ini banyak kalimat yang belibet, dan masih banyak kesalahan lainnya
karena itu Ita minta kritik dan sarannya..
dan akhir kata 'sampai jumpa di chapter selanjutnya'
