"Ini memangnya, besok mau dikibarkan di mana, Adit?" Mitha menarik sebuah kantung kertas yang tertutup rapat. Ketika dia buka bagian atasnya, lantas diangkat tinggi, Adit menjawab. "Di belakang kampus, Mit, tanggal tujuh belas Agustus nanti."

Kantung kertas yang dibawa oleh Mitha tadi rupanya berisi secarik kain yang berdua warnanya, yang saling menyatu dan bersatu; Bendera Pusaka Merah Putih.

"Kamu nggak keberatan kalau kita mengibarkannya pada malam hari?" Demi mendengar suara yang berkata-kata itu, Mitha menoleh, setelah melipat kembali bendera. "Nggak, lah. Memang mau jam berapa?"

Mitha ganti melirik arloji, "Ucup bilang, tepat pada pukul dua belas malam. Apa kamu keberatan?"

"Tidak," jawab Adit cepat. "Aku tidak akan keberatan jika itu dilakukan bersama sahabat-sahabatku," sambungnya, mantap.

"Baiklah, dan- eh, kakakku sudah menjemputku. Aku duluan, Adit! Jangan lupa bantu untuk mengabari yang lain!"