Waiting

12154kaisoo present

Main cast

Do Kyungsoo (gs)

Park Chanyeol

Length

Two shoot

About

Love, fluff, and relationship.

Warning

Just fiction, don't like don't read.

This story belongs to me, don't be plagiarism. This story purely the result of my mind. So don't copy or etc. Be creatif Guys…

©2018

.

.

****HAPPY READING****

.

.

.

****SORRY FOR TYPOS***

.

.

.

...[NO SIDERS]...

.

.

.

Menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih selama lima tahun tentu bukan hal yang mudah. Dibutuhkan kesetiaan, kesabaran, rasa saling menerima, juga yang terutama adalah kepercayaan. Bukan hanya tentang kebahagian dari hubungan yang dijalaninya selama ini. Perdebatan, pertengkaran, salah paham, menjaga ego, juga rasa gengsi kiranya hal-hal seperti itulah yang Chanyeol alami.

Seberat apapun masalah yang Chanyeol hadapi dengan kekasihnya, rasa sayang menjadi peredam hubungan mereka. Mengedepankan kedewasaan juga keterbukaan itulah yang mereka pelajari.

Cinta memang bisa membunuh emosi. Jika tidak bisa bertahan untuk menerima satu sama lain mungkin hubungan mereka sudah berakhir. Chanyeol sudah beberapakali mengalami yang namanya putus nyambung dengan kekasihnya yang satu ini. Faktanya hal ini tidak pernah terjadi pada hubungan yang ia jalin sebelum-sebelumnya. Chanyeol merupakan pemuda yang hanya melihat ke masa depan, tanpa mau repot-repot menoleh ke masa lalu.

Bagi Chanyeol untuk apa mempertahankan sebuah hubungan jika sudah tidak ada rasa cinta dari sang pasangan. Memilih bertahan lalu kemudian sakit? Chanyeol tidak mau merasakan hal itu, walaupun kenyataannya ia sempat mengalami untuk sesaat. Tentu saja itu adalah konsekuensi dari Cinta bukan? Cinta tidak hanya tentang kebahagiaan, tapi juga tentang kepahitan. Untung saja pada akhirnya ia menemukan penawarnya.

Katakan lima tahun menjadi rekor tersendiri bagi Chanyeol, itu Kurun waktu yang cukup lama untuk hubungan yang dia jalani kali ini. Chanyeol pernah memiliki tiga mantan kekasih, tentu saja hubungan itu sudah berakhir lama. Ketidak setiaan, bosan dan jarak. Bahkan Chanyeol masih ingat penyebab kandasnya hubungan dengan mantan-mantan kekasihnya dulu. Bukan Chanyeol yang memulai, akan tetapi mereka.

"Kau pemuda yang baik, ibu yakin kau akan mendapat gadis yang baik pula."

Perkataan ibunya dirasa Chanyeol benar. Setelah putus dengan mantan-mantannya kini Chanyeol mendapatkan yang jauh lebih baik. Gadis yang cukup pendiam tetapi juga ekspressif dan hangat saat bersamanya. Hal tersendiri yang membuat Chanyeol merasa nyaman. Kepribadiannya mampu mengimbanginya. Wajahnya tak kalah cantik dengan mantan-mantannya bahkan kekasihnya ini juga manis dan cute. Chanyeol seperti mendapat bonus.

Lalu sekarang timbul rasa dimana dia ingin mengikat gadis ini ke ikatan yang lebih serius. Kadang Chanyeol menemukan dirinya berpikir dalam kesendirian. Kenapa ia tidak memantapkan hatinya dari dulu untuk menikahinya?

Alasannya tentang waktu. Waktu yang belum tepat. Do Kyungsoo kekasihnya, lima tahun lebih muda dari Chanyeol. Baru sekitar dua tahun lebih lamanya menikmati pekerjaan sebagai wedding organizer setelah mengenyam kuliah yang selalu dikeluhkannya. Chanyeol seolah memberi gadisnya itu kesempatan untuk menikmati masa-masa lajangnya sebelum menghabiskan hari-harinya sebagai isteri sekaligus calon ibu dari anak-anaknya nanti.

Kyungsoo terlalu baik, naif dan lugu. Chanyeol takut para lelaki diluar sana merebut gadisnya itu. Terlebih lagi pekerjaan Kyungsoo mengharuskannya terjun langsung kelapangan dan berinteraksi dengan orang banyak. Wajar jika dirinya menjadi posessif sekarang.

"Usia mu sudah cukup untuk menikah nak. Lamar dia, apa kau tidak takut jika lelaki lain diluar sana lebih dulu melamarnya? hubungan kalian pun sudah lama."

Kali ini perkataan ayahnya yang terngiang. Sekali lagi Chanyeol rasa perkataan ayahnya benar. Usia Chanyeol sudah menginjak kepala tiga. Usia yang bisa dibilang cukup matang untuk menikah, ia juga pemuda yang cukup mapan dibanding kebanyakan pemuda seusianya.

Chanyeol harus menikahi Kyungsoo. Secepatnya.

~oOo~

Udara panas khas dibulan Juni, sinar matahari terik terasa menyengat kulit. Siang itu Kyungsoo tengah menikmati semangkuk ice cream juga roll cake di Joy Café yang letaknya hanya beberapa blok dari kantor tempatnya bekerja. Umumnya hari Minggu menjadi hari bersantai untuk beberapa pekerja atau sebagian pasangan pergi kencan. Tapi tidak dengan gadis bermata bulat ini, pekerjaan sebagai wedding organizer justru mengharuskannya bekerja diakhir pekan. Mengingat para kliennya pasti hanya memiliki waktu dihari libur seperti sekarang ini.

Kyungsoo memiliki janji dengan kliennya untuk bertemu. Gadis itu sengaja datang lebih awal. Dan sudah dua menit berlalu dari waktu yang dijanjikan namun kliennya belum juga datang. Mungkin mereka masih dalam perjalanan. Sambil lalu Kyungsoo melihat keadaan di luar Café ini memperhatikan lalu lalang kendaraan melalui jendela tembus pandang berukuran besar didekatnya. Untung ia memilih meja dekat jendela hingga ia tidak harus terlihat menyedihkan jika berada ditengah-tengah orang yang duduk berpasangan.

Ugh Kyungsoo jadi merindukan kekasihnya.

'Sedang apa ya dia?' Gadis itu membatin.

Lalu apa gunanya ponsel? Kyungsoo tahu mungkin lebih baik dia menggunakan benda canggih itu, mengirim pesan atau melakukan panggilan suara atau mungkin video call. Tapi Kyungsoo tidak yakin bisa berhenti jika sudah memulai. Kyungsoo juga takut mengganggu kekasihnya yang merupakan seorang bussnies man itu. Diakhir pekan seperti ini mungkin saja Chanyeol sedang istirahat atau yang lebih buruknya masih bekerja setelah kepulangannya dari Jepang.

Mulai digelayuti rasa bosan Kyungsoo membuka ponselnya. Andai Jongdae—teman kerjanya tidak ambil cuti, Kyungsoo pasti tidak akan merasa bosan seperti ini. Iseng-iseng Kyungsoo membuka aplikasi instagramnya. Melihat postingan dari teman-teman dekatnya dan akun-akun yang ia follow tidak lupa juga ia memberikan tanda hatinya. Awalnya Kyungsoo tidak menyangka jika akun pribadinya ini bisa memiliki followers mencapai 5k lebih padahal dari sekian jumlah foto dan video yang diunggah Kyungsoo, ia lebih banyak memposting foto-foto makanan juga pemandangan. Foto-foto wajahnya pun dapat dihitung jari. Lalu bagaimana dengan foto kekasihnya? Kyungsoo hanya mengunggahnya satu. Itupun hanya foto yang ia ambil dari arah belakang yang memperlihatkan bagian bahu tengkuk dan kepalanya disertai caption love.

Unggahan Kyungsoo saat itu bermaksud menjawab pertanyaan-pertanyaan dari beberapa dm yang masuk juga komentar yang menanyakan dirinya apakah dirinya sudah memiliki kekasih atau belum. Memang kebanyakan dari para lelaki, Chanyeol pernah mempermasalahkan hal ini. Jadi Kyungsoo mengunggahnya pun tak hanya untuk pengikutnya saja, ia juga ingin meredam kegundahan kekasihnya itu.

Berbagai respon Kyungsoo dapati dikolom komentar postingannya. Mulai dari yang positif sampai yang yang buruk sekalipun.

Seperti…

'Kenapa hanya foto belakangnya saja, pasti wajahnya jelek'

Saat itu Kyungsoo hanya mengabaikannya. Toh kenyataanya kekasihnya tampan. Sangat malah. Rasa geram tentu tidak luput dihati Kyungsoo. Jika orang yang berkomentar itu sedikit saja mau meluangkan waktunya menstalk dirinya dan menemukan akun real_pcy di following nya pasti rahang orang itu akan jatuh saat itu juga. Terdapat foto Kyungsoo disana walaupun hanya berupa siluet berlatar sunrise. Juga beberapa foto tempat yang mirip dengan yang diunggah Kyungsoo dalam waktu berdekatan dan juga tulisan Soogar Chandy . Sedikit saja berpikir maka dia akan tahu bahwa Park Chanyeol seorang pengusaha muda sukses yang menyukai traveling dan menyanyiitu adalah kekasihnya. Kyungsoo tekankan lagi Chanyeol kekasihnya.

Kyungsoo bukannya tidak memliki foto-foto Chanyeol bahkan ia memiliki banyak foto selfie dirinya dengan Chanyeol dimulai dari yang biasa sampai yang candid sekalipun. Hanya saja Kyungsoo bukanlah tipikal orang yang suka mengumbar-umbar urusan asmara. Sekarang pun ia tidak lagi mengunggah foto wajahnya karena Chanyeol bilang Chanyeol tidak menyukainya.

Alasannya…

"Bagaimana jika kau diuntit orang, kurangi mengunggah fotomu."

Kyungsoo pikir Chanyeol begitu manis saat mengatakan kalimat itu.

Ia dan Chanyeol memang tidak pernah men-tag satu sama lain. Tidak pernah juga saling berkomentar paling hanya saling memberi tanda love. Namun akhir-akhir ini Chanyeol sudah lama tidak memainkan instagramnya, tapi tentu saja Kyungsoo mengambil alih hanya sekedar ingin melihat pesan-pesan fans Chanyeol diluar sana. Semenjak Chanyeol masuk Tv untuk menjadi tamu disalah satu acara yang mendatangkan orang-orang menginspirasi, followers Chanyeol di instagram semakin bertambah.

Memang hubungan mereka tidak pernah dipublikasikan. Lagi pula untuk apa? Pikir Kyungsoo, dia bukan artis begitu juga Chanyeol. Bagi mereka cukup orang-orang disekitar mereka saja yang tahu.

Sedikit ralat, mungkin Chanyeol sudah bisa dikategorikan sebagai artis mengingat penggemarnya diluar sana semakin menjamur. Tentu saja siapa sih yang tidak kenal Park Chanyeol seorang pengusaha muda sukses sekaligus tampan? banyak wanita diluar sana mengidam- idamkan kekasihnya ini.

Hal itu justru membuat perasaan resah timbul dihati Kyungsoo. Hubungannya dengan Chanyeol sudah berlangsung lama. Lima tahun juga Kyungsoo menemani Chanyeol merintis usahanya hingga sukses diwaktu dua tahun belakangan ini. Chanyeol semakin sibuk. Waktunya dengan Chanyeol tidak sebanyak waktu-waktu yang mereka habiskan saat memulai pacaran. Jadwal kerja mereka yang tidak cocokpun menjadi kendala.

Kyungsoo kadang merasa iri terhadap klien-kliennya. Selama ini Kyungsoo selalu membantu pernikahan mereka. Memang pada kenyataan itu merupakan profesinya, meskipun begitu Kyungsoo selalu merasa senang setiap melakukannya.

Satu tahun belakangan ini, Kyungsoo sudah mempersiapkan hatinya bahwa ia akan menerima lamaran Chanyeol jika Chanyeol melamarnya. Namun sampai detik ini kekasihnya itu tidak kunjung melamarnya.

Mana mungkin Kyungsoo melamar lebih dulu, ia perempuan tentu punya rasa malu juga harga diri. Padahal orang tuanya sudah mendesak Chanyeol untuk melamarnya atau setidaknya bertunangan lebih dulu. Entah apa yang pemuda itu tunggu. Tidak pernah sekalipun Chanyeol menyinggung soal pernikahan disetiap pembicaraan mereka. Apa mungkin Chanyeol memang tak serius dengannya? Atau mungkin orangtua Chanyeol diam-diam tidak menyukai Kyungsoo meskipun selama ini mereka selalu bersikap baik terhadapnya?

Kyungsoo mengerucutkan bibirnya. Memakan kembali Ice cream-nya berharap makanan dingin itu tidak hanya mendinginkan mulutnya tetapi juga mampu mendinginkan kepalanya.

Lima menit berlalu tetapi kliennya belum juga datang. Hampir seperempat bagian Kyungsoo memakan Ice cream-nya dan sepertinya ponsel menjadi pilihan pertama untuk Kyungsoo menghilangkan rasa bosan. Entah apa yang membuat Kyungsoo pada akhirnya malah memotret makanan yang ia pesan.

Kyungsoo melihat tangannya sejenak. Memperhatikan jemarinya yang polos tidak terhias apapun begitu juga kuku-kukunya yang hanya dipoles kutek warna ungu muda. Kapan jari manisnya ini dihiasi cincin?

Kyungsoo meletakan tangannya dimeja didekat roll cake dan ice cream itu, setelah mendapat angle yang tepat gadis itu pun memotretnya. Untung bentuk ice creamnya masih bagus. Beberapa kali menjepret, kemudian memilih gambar terbagus ia pun mengunggahnya.

"Waiting''

Kyungsoo tersenyum melihat postingannya sendiri. Caption yang sebenarnya memiliki makna ambigu baginya.

Kesatu, Kyungsoo memang sedang menunggu kliennya dan yang kedua Kyungsoo menunggu…

Menunggu sesuatu yang selama ini sudah ia nantikan.

Chanyeol melamarnya.

Tidak salah bukan jika Kyungsoo mencurahkan isi hatinya?

Tak memerlukan waktu lama untuk postingan Kyungsoo mencapai seratus like. Komenanpun membajiri postingannya, sesekali Kyungsoo meng-like atau membalas komentar followers yang memuji hasil fotonya.

[real_pcy, yooranna and 167 others liked your post]

Notifikasi yang masuk membuat jantung Kyungsoo berdebar. Chanyeol menyukai postingannya? jadi kekasihnya itu sedang memainkan ponsel juga membuka instagramnya? Ya ampun apa kekasihnya itu menangkap arti caption yang dia posting? Semoga saja tidak.

Bilang saja kau memang berharap Iya, dewi batinnya mendengus seraya tertawa.

Kyungsoo menangkup pipinya yang terasa panas. "Bagaimana ini?"

Kyungsoo tidak menyangka jika ternyata Chanyeol sedang memainkan instagramnya untuk saat ini.

"Bagaimana aku menunjukan wajahku didepan dia nanti, arghh tidak-tidak aku kan memang sedang menunggu klien sekarang."

Yooranna menunggu dilamar yah? :")) Real_pcy

do_seungsoo kode keras :v tidak terasa adikku sekarang sudah dewasa :'( Cepat lamar adiku real_pcy Atau aku akan membiarkan dia dengan temanku.

Astaga Yoora pun—kakak perempuan Chanyeol, mengomentari kirimannya. Kenapa pula Yoora harus me-mention Chanyeol? Lalu Seungsoo— kakak lelaki Kyungsoo. Apa-apaan kakaknya itu?

Kyungsoo jadi menyesali perbuatannya kali ini. Sungguh. Tapi ini sudah terlanjur, menghapusnya pun tidak akan merubah keadaan terlebih lagi Chanyeol pasti sudah membaca komentar Yoora dan Seungsoo. Kedua manusia itu selalu saja menggodanya. Untung saja adik laki-laki Kyungsoo yang satu lagi tidak memiliki sifat mengganggu seperti mereka.

Yoranna do_seungsoo apa sih kalian ini, aku sedang menung

Baru saja mengetik beberapa kata bermaksud ingin membalas komentar Yoora dan Seungsoo tiba-tiba layar ponselnya menampilkan id caller 'big guy' yang tak lain adalah Chanyeol menelponnya. Membuat Kyungsoo saat itu juga ingin melempar ponselnya sejauh mungkin.

"Eothokae?" Kyungsoo mengigit kukunya cemas. Setelah berperang batin akhirnya tidak ada pilihan selain mengakatnya.

"Ha—halo…"

"Kenapa lama mengangkatnya?"

"Itu, eung…"

"Kamu dimana? Aku kesana."

"Jangan! Maksudku, aku sedang ada meeting,"

"Aku bisa duduk dimeja lain menunggumu sementara kamu meeting nanti,"

"T—tapi,"

"Tapi kenapa? kau tidak ingin aku menemuimu?"

"Bukan begitu, kau akan bosan nanti sebaiknya tidak usah."

"Tidak masalah sayang, apa Jongdae Hyung bersamamu?"

"Itu, dia sedang cuti."

"Tsk, pantas saja… berati aku tidak salah lihat orang saat dibandara tadi pagi. Jadi Café mana?"

"Joy Café,"

"Sepuluh menit lagi aku datang,"

Tubuh Kyungsoo lemas setelah memberitahu tempat lokasinya berada. Mendadak ingin pulang dan mengurung diri dikamar seharian saja rasanya. "Bodoh!" Kyungsoo memukul kepalanya.

Kini Kyungsoo hanya harus mempersiapkan hatinya sekaligus mengantisipasi sikapnya agar tidak terlihat memalukan dihadapan Chanyeol nanti.

Chanyeol mengatakan bahwa ia akan datang dalam waktu sepuluh menit. Tersisa kurang dari satu menit lagi. Kyungsoo duduk gelisah dikursinya, gugup. Bahkan gadis itu hampir melupakan bahwa ia juga tengah memiliki janji temu dengan kliennya.

Lonceng Café berbunyi tanda bahwa pengunjung baru saja mendorong pintu, reflect membuat Kyungsoo menoleh. Memicingkan matanya bermaksud memperjelas penglihatannya. Rupanya benar itu kliennya. Kris datang menggandeng tangan seorang wanita cantik, mungkin lebih tepatnya setengah menyeretnya. Pasti itu tunangannya.

"Lepaskan aku Kris, ini sakit."

Tetapi sekarang sepertinya tidak hanya Kyungsoo saja yang melihat ke arah mereka. Kegaduhan kecil yang mereka buat membuat seluruh pengunjung Café memperhatikan keduanya. Kyungsoo mengerutkan dahi. Didepan sana Kris masih berusaha menarik dan membujuk wanita cantik itu berjalan namun sang wanita terlihat enggan beranjak dengan wajah jengah serta memohon.

Si wanita terlihat meringis kesakitan mencoba melepaskan cengkraman Kris ditangannya dan permasalahan terlihat semakin rumit atau justru mungkin semakin menarik bagi pengunjung Café ketika seorang pemuda berperawakan tinggi datang menginterupsi mereka.

~oOo~

Setelah memarkirkan kendaarannya dengan sempurna di parkiran Café. Chanyeol sejenak mematut diri membenarkan kacamata ber-frame hitam juga topinya dikaca spion lantas bergegas keluar dari mobil dan berjalan dipelataran Café. Dahinya mengkerut saat melihat sepasangan kekasih mungkin, kini tengah bertengkar didepan pintu masuk. Dimana sang pria kini terlihat memaksa sang wanita menyeretnya masuk kedalam Café.

"Lepaskan aku Kris, ini sakit."

Chanyeol tidak bisa diam melihat perlakuan kasar lelaki tak kalah jangkung darinya itu hingga ia mencekal tangannya dan menatapnya seraya tersenyum sopan memperingatkan bahwa sikapnya terhadap perempuan sudah keterlaluan. "You hurt her, dude!"

Kris masih mempertahankan cengkramannya. Memandang bingung sekaligus kesal pemuda yang kini mencekal tangannya. "Kau siapa?" tanyanya ketus.

Ketika dua laki-laki itu saling bertatapan, keduanya tidak menyadari ada dua pasang mata melihat salah satu dari mereka dengan tatapan terkejut.

"Chanyeol?"

Chanyeol menoleh ke arah suara wanita yang memanggilnya. Bola mata pemuda itu nampak terbelalak kaget. "Baekhyun?" tanya Chanyeol pelan tidak percaya.

"Chan tolong aku," Chanyeol seketika tergugu saat wanita yang merupakan mantan kekasihnya itu justru berhambur memeluknya erat.

"Baek apa yang kau lakukan?" Kris yang melihat itu menggeram marah berusaha menarik Baekhyun paksa namun Baekhyun semakin mengeratkan pelukannya.

Chanyeol yang dalam kondisi kebingungan sekaligus kaget pun segera berusaha melepas pelukan Baekhyun. Tidak ingin membuat dirinya dalam masalah. Tapi sepertinya sedari awal memang ia sudah mencampuri masalah mereka. "Baek-" katanya canggung.

"Kalian saling kenal? Kau siapa hah?" Ditengah usahanya membujuk Baekhyun. Kris mencecari Chanyeol pertanyaan dengan wajah sengitnya.

"A-aku—" Chanyeol ragu menjawabnya.

"Bawa aku keluar dari sini Chan," Potong Baekhyun dengan suara teredam dada Chanyeol.

Chanyeol semakin bingung. Apa yang harus ia lakukan. Terlebih lagi dengan Baekhyun yang seolah-olah tidak ingin terlepas darinya.

"Apa yang terjadi Baek? Tapi lepaskan—"

"Apa-apaan kalian ini, BAEKHYUN!" Kris menarik tangan Baekhyun paksa hingga pelukan erat itupun akhirnya terlepas.

"Bisakah kau sedikit lembut memperlakukannya?" Ucap Chanyeol memandang khawatir Baekhyun yang meringis kesakitan akibat cengkraman Kris ditangannya.

"Kau tenang saja, dia tunanganku aku tidak akan melukainya. Ikut aku Baek,"

"Tidak Kris! Chanyeol kumohon~" Dengan marah Kris menyeret Baekhyun yang menangis keluar Café meninggalkan Chanyeol yang kini menjadi pusat perhatian terakhir pengunjung Café. Tak terkecuali seorang gadis yang kini berdiri tidak jauh darinya memandanginya dengan wajah datar.

Bagus! sekarang Chanyeol benar-benar dalam masalah besar.

"Kyungsoo… aku—"

Kyungsoo memalingkan wajahnya, kembali memutar tubuhnya berjalan menghampiri meja. Meraih tasnya kemudian keluar Café setelah menaruh beberapa lembar uang dimeja.

~oOo~

Kyungsoo tahu Chanyeol merupakan pemuda yang baik juga ramah. Tapi entah kenapa Kyungsoo selalu tidak bisa mencegah perasaan sesak itu datang setiap kali Kyungsoo menyaksikan langsung Chanyeol membantu seorang wanita. Apalagi dengan disuguhi adegan seperti tadi. Nasib memiliki pacar terlalu baik.

Kyungsoo marah. Marah terhadap Chanyeol, marah terhadap wanita tadi yang seenaknya memeluk kekasihnya begitu erat. Hanya Kyungsoo yang boleh melakukannya. Dan bagaimana jika tadi… jika Kris sampai menonjok Chanyeol dan berujung ke perkelahian. Itulah yang lebih Kyungsoo khawatirkan hingga ia merasa marah terhadap sikap Chanyeol yang terlalu baik.

"Kyungsoo-ya…"

Kyungsoo mempercepat langkahnya saat suara berat itu terdengar. Tapi Chanyeol masih dapat mengejarnya. Tentu saja kakinya yang pendek ini kalah cepat dibanding kaki Chanyeol yang panjang.

"Kenapa meninggalkanku?"

'DUK'

"Aww sakit," Chanyeol memekik mengangkat sebelah kakinya yang baru saja diinjak Kyungsoo.

"Sakit eoh? Bagaimana jika lelaki tadi juga menonjokmu?"

"Tapi dia tidak menonjokku,"

Kyungsoo mendelikan matanya tajam. Berniat melangkah kembali namun lagi-lagi Chanyeol menghalangi jalannya. "Minggir Park!"

"Kau marah karena takut aku terluka atau kau marah karena wanita tadi memelukku?"

"Dua-duanya," teriak Kyungsoo kesal.

"Kau lihat tadi dia yang lebih dulu memeluku."

"Dan kalian saling kenal, siapa dia hah mantan kekasihmu?"

"Bagaimana kamu tahu?"

'Bugh' 'Bugh' 'Bugh'

Kali ini Kyungsoo melayangkan tas kecilnya memukuli setiap badan Chanyeol yang mampu diraihnya.

"Yak! Kyungsoo berhenti, ini memalukan."

"Rasakan itu! Menjauh dariku aku benar-benar marah,"

Pukulan betubi-tubi itupun akhirnya berakhir. Chanyeol memasang wajah semelas mungkin untuk mendapat pengampunan, namun reaksi Kyungsoo masih terlihat sama seperti semula. Cemberut marah. Chanyeol mati-matian menahan senyumnya menyadari bagamana kelakuan bringas kekasihnya ini. Tubuh Kyungsoo itu mungil, dibanding memekik kesakitan justru Chanyeol ingin tertawa menghadapi tingkahnya yang menggemaskan.

"Baiklah, maafkan aku. Aku tidak menyangka kejadiannya akan seperti tadi."

"Seharusnya sedari awal kau tidak— Aah sudahlah…" Kyungsoo mengibaskan tangannya, kembali mengambil langkah mengabaikan Chanyeol.

"Kau mau kemana bukankah kau ada meeting?" Kyungsoo kembali memutar tubuhnya.

"Klienku sudah pergi bahkan sebelum mereka menemuiku. Dan asal kau tahu mantan kekasihmu itu tadi adalah calon isteri dari klienku." Sungut Kyungsoo berapi-api.

Chanyeol menunduk mencerna perkataan Kyungsoo. Hingga akhirnya pemuda tinggi itu tersentak sadar. Tak menduga bahwa baru saja mengalami semacam kejadian kebetulan seperti tadi. "Benarkah?" Chanyeol mendongak melihat Kyungsoo. Tapi kekasihnya itu sudah berjalan cukup jauh didepan sana.

"Kyungsoo-ya…." Panggil Chanyeol mengejar Kyungsoo. "Sayang, tunggu Oppa!"

Chanyeol mengulas senyum ketika melihat Kyungsoo berhenti melangkah namun ternyata kekasihnya itu berhenti hanya sekedar untuk mengangkat telpon. Tsk.

~oOo~

Kyungsoo merogoh tas tangannya mencari ponselnya yang berdering. Sedikit meruntuki siapa orang yang menghubunginya ketika hatinya sedang kesal sekarang ini.

"Hallo," katanya menjaga intonasi suaranya supaya tidak terdengar keras setelah menempelkan ponsel ditelinga kanannya dan kembali berjalan.

"Maaf pertemuan kita jadi batal. Ku rasa kau melihat insiden tadi."

"Iya tidak apa-apa Kris-ssi aku mengerti. Kita bisa melakukan pertemuan lagi dilain waktu."

"Terimakasih Kyungsoo-ssi, aku akan menghubungimu untuk pertemuan selanjutnya."

"Iya baiklah,"

Sambungan itu pun akhirnya terputus.

"Tsk, padahal dia sudah membuatmu menunggu," Kyungsoo tersentak kaget saat mendengar suara Chanyeol yang kini sudah berjalan disampingnya.

"Karena kau juga mereka pergi," sahut Kyungsoo.

"Perlakukannya begitu kasar tadi, aku tidak bisa diam saja." Kata Chanyeol masih membela diri.

Mungkin seharusnya pemuda itu lebih baik diam jika tidak ingin melihat kekasihnya semakin kesal.

"Kenapa aku jadi merasa sikapmu selama ini padaku, tidak ada bedanya dengan caramu memperlakukan wanita lain?"

Chanyeol terdiam mendengar pernyataan Kyungsoo. Kyungsoo menatapnya dengan sorot mata marah setidaknya itulah yang Chanyeol lihat. Ia memang bukan tipe pria romantis, ia juga tidak bisa memberikan kata-kata puitis untuk bisa meluluhkan hati wanita. Tapi selama ini ia selalu berusaha memberi yang terbaik untuk Kyungsoo. Bagian mana darinya yang membuat Kyungsoo berpikir cara ia memperlakukan Kyungsoo tidak ada bedanya dengan memperlakukan wanita lain. Padahal Kyungsoo adalah kekasihnya, sudah pasti sikapnya terhadap Kyungsoo berbeda. Jadi apakah selama ini Kyungsoo merasa seperti itu?

Jujur saja Chanyeol merasa sedikit terluka akan tetapi ia masih bisa menepis perasaan itu. Rasa sayangnya terhadap Kyungsoo terlalu besar. Sekali lagi ia menekan egonya dalam-dalam. Mengalah demi mempertahankan hubungan mereka. Chanyeol mengerti kekasihnya ini sedang diliputi rasa kesal sehingga tidak bisa berpikir jernih kemudian mengeluarkan kalimat seperiti tadi.

"Please… bisakah kita tidak membesar-besarkan masalah ini?" Kata Chanyeol pelan bahkan ia membuka kacamatanya menatap Kyungsoo serius. Tetapi Kyungsoo dengan cepat menghindari tatapan lembut Chanyeol.

"Aku hanya sedikit membantunya, tidak lebih. Bayangkan jika hal itu terjadi padamu, kau tidak kasihan padanya?"

Kyungsoo tertunduk diam, Chanyeol benar. Sekarang Kyungsoo merasa dirinya menjadi begitu kekanak-kanakan dengan bertingkah seperti tadi. Padahal kebersamaanya dengan Chanyeol bukan sekedar satu atau dua bulan melainkan lima tahun. Selama itu, Kyungsoo mengetahui betul bagaimana sikap kekasihnya ini. Kyungsoo mengangkat wajahnya menatap Chanyeol. "Kau tidak akan tega melakukan itu padaku," jawabnya pelan.

"Tentu saja," Chanyeol membawa tubuh Kyungsoo kepelukannya menciumi kepala Kyungsoo dengan sayang. Perlahan Kyungsoo pun membalasnya, melingkarkan kedua tangannya erat-erat dipinggang Chanyeol. Menghirup wangi tubuh Chanyeol yang begitu dia rindukan. "Maafkan perkataanku tadi," Kata Kyungsoo pelan menyesal.

"Seharusnya aku yang meminta maaf, maaf jika sikapku selama ini kurang romantis, atau bahkan tidak. Tapi asal kau tahu kau orang pertama yang membuatku berusaha melakukan hal itu."

Kyungsoo mengeratkan pelukannya. Semakin merasa bersalah setelah mendengar jawaban Chanyeol. Pasti perkataanya tadi melukai hati kekasihnya ini.

"Tidak. Tetap menjadi Chanyeol yang seperti selama ini aku kenal. Aku tidak akan melarangmu melakukan hal itu. Hanya saja aku takut sikapmu yang seperti itu membuat wanita lain dengan mudah jatuh cinta padamu. Kau memaafkanku?"

Chanyeol tersenyum mendengar pengakuan Kyungsoo. "Ya, aku mengerti tadi kau sedang cemburu."

"Dia mantan kekasihmu, dia juga memelukmu. Bagaimana aku tidak cemburu." kali ini Chanyeol terkekeh. "Dia hanya masalaluku," terangnya.

" Apa…. kau masih menaruh rasa padanya?" tanya Kyungsoo lagi.

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja tidak." Chanyeol mengurai pelukannya. Menjentik dahi Kyungsoo pelan membuat Kyungsoo meringis mengelus-elus dahinya sambil mengerucutkan bibirnya kesal. Chanyeol yang tidak tahan melihat itupun mencium bibir Kyungsoo cepat.

"PARK!"

"Kenapa? Kurang?"

"Ishhh…." Kyungsoo meninju perut Chanyeol membuat Chanyeol memekik membungkuk memegangi perutnya tetapi lelaki tinggi itu juga tertawa. Jika tadi wajah Kyungsoo kemerah-merahan karena menahan tangis kali ini kemerahan di wajah gadis itu muncul tak lain karena malu.

Senang sekali rasanya melihat kedua pipi chuby kekasihnya itu merah merona. Masih mengulas senyum, Chanyeol melepas topinya lalu mengenakannya dikepala Kyungsoo. "Lebih baik kita pergi, panas sekali disini." katanya meraih tangan Kyungsoo kegenggamannya.

Perhatian kecil yang mampu membuat Kyungsoo mengulas senyum manisnya lagi. "Eum," Kyungsoo mengangguk. Menyambut genggaman lembut jemari besar Chanyeol.

Apalagi yang harus Kyungsoo tuntut dari seorang Park Chanyeol. Bagi Kyungsoo, perlakuan dan sikap Chanyeol terhadapnya selama ini sudah lebih dari cukup. Seharusnya Kyungsoo bersyukur karena ia menjadi perempuan yang beruntung bisa mendapatkan cinta Chanyeol.

Keduanya memutuskan kembali memutar arah, berjalan menuju parkiran Café.

"Kau tidak membawa mobilmu?"

"Mobilku dikantor, lagipula jarak dari kantor kemari tidak begitu jauh."

"Seharusnya kau membawanya. Cuaca sedang panas."

"Kalau begitu, lain kali aku akan bawa payung,"

"Good girl, tapi sebenarnya aku tidak rela kau berjalan dengan penampilan terlalu cantik seperti ini."

Kyungsoo mengulum senyumnya mendengar penuturan Chanyeol yang sebenarnya merujuk kebagaimana bentuk penampilannya saat ini yang memang sedikit terbuka. Sebenarnya dia hanya mengenakan light blue shirt off soulder yang ia padu padankan dengan black mini flared skirt. Ini masih terbilang wajar untuk ukuran pakaian dimusim panas.

"C'mon this is summer,"

"Yahh dan aku begitu kepanasan." Chanyeol mengembuskan napasnya kasar, melihat kearah lain sambil tersenyum lebar. Tangannya mengibas-ngibas kerah kausnya berlagak kepanasan.

Kyungsoo yang melihatnya hanya tersenyum, memalingkan wajahnya yang bersemu. Ia perempuan dewasa. Jadi ia mengerti apa yang dimaksud kekasihnya ini. Selama lima tahun berhubungan. Mereka tidak pernah sekalipun berbuat lebih jauh dari hanya sekedar melakukan french kiss. Chanyeol begitu menjaganya. Itulah yang membuat Kyungsoo merasa mantap menerima Chanyeol menjadi suaminya.

'Chanyeol menjadi suaminya, suami….' Kyungsoo jadi bergidik mendengar kata-katanya sendiri. Wajahnya terasa semakin panas saja. Tanpa sadar ia mengeratkan genggamannya hingga membuat Chanyeol menoleh ke arah tangan mereka yang bertautan.

Chanyeol menoleh kearah tangannya yang bertautan dengan tangan Kyungsoo saat merasakan gadisnya itu mengeratkan gengamannya. Entah apa yang sedang wanita itu pikirkan. Chanyeol menatap lekat jemari mungil Kyungsoo disela-sela jemarinya, jadi teringat satu hal. Baiklah… Bagaimana jika ia kembali menggoda kekasihnya ini sekali lagi. Lelaki itu tersenyum akan rencananya. "Jarimu begitu mungil" katanya. Chanyeol menahan senyumnya merasakan Kyungsoo kini tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menatapnya dengan mata membulat lucu.

Kyungsoo merasa wajahnya mungkin saja sekarang sudah merah padam sampai ketelinga. Bagaimana bisa Kyungsoo melupakan mengenai postingannya. Apa Chanyeol akan membahas itu sekarang?

"Postinganmu tadi…"

'DEG'

Benarkan…. Tuhan! Telan saja Kyungsoo kedasar bumi sekarang.

"Itu, aku membaca komentar Yoora Noona dan Seungsoo Hyung. Apa benar kau menungguku untuk melamarmu?" kata Chanyeol walaupun niatnya hanya ingin menggoda tapi ia merasa tidak ada salahnya bertanya serius. Ia juga ingin mengetahui bagaimana perasaan Kyungsoo yang sesungguhnya.

Kyungsoo berusaha melepas genggaman Chanyeol ditangannya namun Chanyeol menahannya. Membuat Chanyeol semakin yakin bahwa pertanyaannya, mendapat jawaban 'benar'.

"Te—tentu saja bukan. Kau tahu aku sedang menunggu klien." Kata Kyungsoo tidak bisa menyembunyikan kegugupannya. Chanyeol mencebikan bibirnya, mengangguk sambil mengelus dagunya. Memasang wajah sok berpikir. "Aku pikir juga begitu." katanya melirik Kyungsoo. Ingin melihat reaksi kekasihnya lebih jauh. Dan ia melihat ada gurat kesedihan dimatanya sebelum gadis itu kembali menunduk.

Ternyata benar dia menungguku…

Seharusnya Kyungsoo merasa lega mendengar jawaban Chanyeol. Tapi kenapa Kyungsoo merasa hatinya kosong dan ia tidak senang. Sejujurnya Kyungsoo berharap Chanyeol bisa mengerti tanpa pemuda itu bertanya langsung padanya. Kemana Chanyeolnya yang peka? Kyungsoo cemberut. Cuaca sedang panas tapi kenapa kini Kyungsoo merasakan ada awan mendung mengitari kepalanya. Kyungsoo melepas genggamannya, syukur mereka sudah sampai parkiran Café. Tanpa melihat Chanyeol lagi ia setengah berlari menghampiri mobil Chanyeol. Dia butuh kamarnya sekarang juga.

"Kenapa tidak bilang 'iya' saja sih. Iya juga tidak apa-apa. Tidak usah malu-malu,"

Kyungsoo menghentikan langkahnya dan kembali melihat Chanyeol dengan mata menyempit entah marah atau silau karena cahaya matahari. "Apa maksudmu," Tanya Kyungsoo. "Postinganmu tadi, kamu menungguku (melamar) bukan?"

"Percaya diri sekali, aku memang sedang menunggu klien." Jawab Kyungsoo mendengus kesal.

Chanyeol, lelaki itu masih tersenyum memperlihatkan lesung pipinya yang semakin membuatnya terlihat manis. Merasa gemas akan kelakuan kekasihnya yang masih saja mempertahankan rasa gengsinya itu.

"Jadi kau tidak menunggu aku melamarmu? Lalu kapan kau akan menungguku?"

"…."

"Apa kau mau menikah denganku?"

Jika Kyungsoo tadi mengatakan bahwa ia akan menerima lamaran Chanyeol jika Chanyeol melamarnya. Maka Kyungsoo menarik kata-katanya kembali. Hell ya suasana hatinya sedang kesal lalu Chanyeol melamarnya sekarang juga disini….

Di Parkiran?

"Apa sekarang kau sedang melamarku? Apa tidak ada tempat yang lebih bagus lagi?"

End of part 1