Berderet kata mencari nyata. Kau tau? Tak bisa dengan abtar dan putung yang kau dendang.

Berkata awan, namun biduknya. Kau tau? Sunyi dan damainya hanya milik mu.

Bukan memaksa, bukan mengekang. Kebaikan bukan dalam lingkup sungkan. Hingga kini, aku. Berusaha; di samping mu, di belakang mu.

Kau, biduk awan malam yang kunanti terangnya.