Title: Pinky Promise
Rating: K+
Genre: Fluff
Cast: Chibi!Yunjae
Author: Devil53
Disclaimer: If Yunjae were mine, they surely would already been married by now -,-
Warning: a bit slash

A/N:
Ga ada angin ga ada hujang dapat ilham buat drabble gaje ckck
Enjoy sajalah, maaf kalau aneh ^^

~Pinky Promise~

Siang hari di musim panas tidak pernah menjadi saat-saat yang disukai oleh Yunho, terutama bila ia diharuskan berada di udara terbuka seperti sekarang ini. Matahari bersinar terik, menyalurkan hawa panas dengan gencarnya, seolah murka dengan segala kefanaan dunia.

Yunho mengehela nafas untuk yang kesekian kalinya. Jemari mungilnya hampir tidak pernah menjauh dari wajahnya, menghapus tiap tetes keringat yang mengalir di sana. Bocah berumur enam tahun itu menghentak-hentakkan kakinya tidak sabar sebelum kembali menggedor pintu di hadapannya.

"Joongie! Buka pintunya, Yunnie kepanasan.." panggilnya, setengah berteriak. Ia menunggu selama beberapa saat sampai akhirnya ia mendengar suara derap kaki dari dalam rumah. Yunho seketika saja mendesah lega saat mendapati Ny. Kim berdiri di depan pintu, tersenyum kepadanya.

"Oh, Yunho. Kau sudah lama menunggu di sini? Maaf ya, tante tidak mendengarmu karena terlalu sibuk menenangkan Joongie." ujar Ny. Kim ramah. Yunho memandangnya heran.

"Memangnya Joongie kenapa, ahjumma? Dia sakit?" tanyanya, matanya memancarkan kekhawatiran yang murni, khas anak-anak. Ekspresinya itu membuat Ny. Kim tersenyum lembut.

"Dia tidak sakit, Yun. Sebaiknya kau liat sendiri, ara?" Yunho menggangguk dan segera berlari memasuki rumah tersebut, menuju langsung ke kamar milik Jaejoong.

Sesampainya di dalam, Yunho langsung dengan mudah menemukan Jaejoong. Bocah lelaki berumur lima tahun itu tengah duduk menangis di sudut tempat tidur. Yunho mendekatinya.

"Joongie, kenapa menangis?" tanyanya, membuat Jaejoong mendongak ke arahnya.

"Yu-yunnie.. Mianhae, jangan marah sama Joongie.. Mianhae.." gumam Jaejoong di antara isakannya.

"Kenapa aku harus marah padamu, Joongie?" Yunho mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Karena Joongie sudah menghilangkan cincin bunga dari Yunnie." bisik Jaejoong ragu dan kemudian menangis lebih keras, seolah takut pengakuannya akan membuat Yunho kesal. Tapi diluar dugaannya, Yunho malah tersenyum dan memeluknya.

"Sshh, Joongie jangan nangis, Yunnie engga marah kok. Joongie tenang ya, kalau kita besar nanti, Yunnie akan membelikan Joongie cincin yang lebih bagus. Ah, seperti itu!" Yunho menunjuk ke sebuah calender yang tergantung di dinding. Calender tersebut memuat gambar sepasang pengantin yang tengah saling bertukar cincin, dengan view sunset di tepi pantai sebagai backgroundnya.

Jaejoong berhenti menangis dan ganti menatap gambar itu serta Yunho bergantian. "Jinjja? Jadi apa nanti Yunnie dan Joongie akan menjadi seperti mereka juga?" tanyanya dengan mata berkilatg-kilat penuh harap.

Yunho tersenyum dan mengangguk pasti. "Ne, kita akan menjadi seperti mereka, dan seperti umma dan appa serta ahjumma dan ahjussi juga. Appa bilang itu namanya menikah. Joongie maukan menikah dengan Yunnie?"

Ekspresi di wajah Jaejoong berubah cerah. Ia tersenyum lebar sebelum kemudian mengecup pipi Yunho pelan, mengakibatkan semburat kemerahan menyeruak di pipi Yunho.

"Joongie mau! Yunnie benar akan menikahi Joongie kan? Pinky promise?" Jaejoong mengulurkan jari kelingkingnya kepada Yunho, yang langsung menyambut dengan miliknya. Kelingking mereka saling bertaut dan pandangan mereka bertemu.

"Pinky promise, Joongie..."

-FIN-

Bwahaha gaje ya?
Biarlah, dibawa happy aja hehe..

Review? ^^