Author:
Chapter: 1 of ?
Genre: Yaoi – Straight, Family , Angst Fantasy.
Jung Hyun Soo a.k.a Hyun Soo , Rany , (Black Angel) (Black Angel leader)
Jung Donghae a.k.a oppa Hyun Soo (White Evil)
Jung Yunho a.k.a Appa Donghae and Hyun Soo (Black Angel)
Jung Jaejoong a.k.a Umma Donghae and Hyun Soo (White Evil)
other cast:
Lee Hyuk Jae a.k.a Sahabat Hyun Soo and namjachingu Donghae. (Black Angel)
Jung Changmin a.k.a Ahjussi Donghae and Hyun Soo (White Angel)
Jung Jessica a.k.a Ahjumma Donghae and Hyun Soo (Black Angel)
Summary:
Seoul, ditahun 2021 semuanya berubah. Tak ada lagi manusia yg sesungguhnya didunia, hanya 'Black Angel' dan 'White Evil' lah yg menguasai dunia ini. Mereka hidup berdampingan bahkan mereka juga menikah.
Keluarga Jung adalah 'bangsawannya' kedua keturunan yg bisa dibilang berbeda dalam segala hal ini.
Semua harusnya berjalan dgn baik-baik saja, tapi ada sebuah kesalahpahaman kecil dikeluarga itu yg berakibat buruk.
#summary gatot -"a
Seoul, Jung Mansion 2021
Author POV's
Mansion itu begitu sepi, tak ada suara apapun yg memecah suasana disana.
Tak ada aktivitas sama sekali diruangan itu, sepi dan senyap.
Cklekk~~
"Aku pulang." seorang yeoja manis berambut pendek yg masih memakai seragam sekolah terkemuka diseluruh Seoul (dgn sedikit noda kotor, lusuh dan ada bercak darah dilengan bajunya bahkan masih banyak lagi) itu muncul dibalik pintu berlapiskan warna perak yg begitu terkesan mewah itu. Mata tajamnya menatap dingin dgn apa yg menyambut kepulangannya dari sekolah. Mendengus kasar mengingat appa dan ummanya yg lebih menyayangi namja penyuka nemo itu daripada dirinya yg notabenenya juga anak appa dan ummanya dan juga maid yg sedikit acuh terhadapnya.
Hei,
apa gunanya seorang White Evil berandalan seperti dirinya dimata kedua orang tuanya? Tidak ada sama sekali.
"Nona sudah pulang?" sebuah suara menginstrupsi yeoja manis berambut pendek itu. Yeoja itu menatap seluruh ruangan dihadapannya itu untuk mencari asal suara. Seorang namja tampan berwajah kekanak-kanakan menjadi pusat tatapan dingin yeoja itu. Namja tampan itu tersenyum lebar dan mendekati yeoja itu yg masih betah berdiri mematung disamping pintu mansion yg memang terbuka itu.
"Ahjussi bisa jangan memanggilku dgn kata 'nona' yg begitu menjijikkan itu?" tanya si yeoja yg sepertinya tidak suka jika ia dipanggil nona. Sedangkan namja tampan yg dipanggil ahjussi oleh yeoja itu hanya bisa tersenyum memaklumi. Dgn sangat gemas, namja tampan itu mengacak-acak rambut pendek yeoja yg ternyata adalah keponakannya sendiri itu.
"Kau tidak boleh berkata seperti itu Hyun Soo-ah~
Apapun yg terjadi, kau tetap anaknya Yunho hyung dan Jaejoong hyung. Ingat itu." nasihat sang ahjussi pada yeoja yg bernama Hyun Soo itu. Sedangkan Hyun Soo hanya tersenyum kecut mendengar nasihat sang ahjussi yg sudah sangat bosan ditelinganya.
"Aku sudah tidak peduli mereka masih mau menganggapku anak mereka atau bukan. Itu bukan urusanku.
Dan terimakasih untuk nasihatmu hari ini Changmin ahjussi. Membosankan seperti biasa." jawab Hyun Soo dgn nada yg begitu malas. Sedangkan Changmin - nama namja tampan sekaligus ahjussi dari Hyun Soo- hanya bisa menghela napasnya melihat kelakuan keponakannya yg satu itu. Changmin pun membiarkan Hyun Soo pergi meninggalkannya sendirian diruangan santai keluarga Jung itu.
Tapi tatapan Changmin tertuju pada langkah Hyun Soo yg sedikit terseok-seok itu. Dgn sedikit berlari ia menghampiri keponakannya itu.
"Apa yg terjadi dgn kakimu?" tanya Changmin sambil mencengkram lengan Hyun Soo agar yeoja manis itu berhenti melangkah.
"Bukan urusanmu ahjussi. Lepaskan, aku mau tidur." balas Hyun Soo dgn nada dingin dan tanpa menatap namja tampan itu. Ia berusaha menyingkirkan cengkraman itu dgn menghentakkan lengannya, namun percuma. Ahjussinya itu tak bergeming, malah semakin kuat mencengkraman lengannya.
Tanpa banyak omong Changmin menggeret Hyun Soo dan mendudukannya kesofa diliving room "kemarikan tangan kiri dan kaki kirimu."
Hyun Soo yg hanya diam, membuat Changmin dgn kasar menarik tangan kiri Hyun Soo membuat yeoja itu memekik. Lalu ia beralih ke kaki kiri Hyun Soo.
"Butler Im!
Ambilkan tas kerjaku di ruang makan!"
disisi lain, di acara minggu'an kumpul Keluarga Jung dan Keluarga Kim. Sunshine Caffe
"Yunho-ya~
Mana anakmu yg satu lagi?" tanya umma Kim begitu melihat bahwa Yunho datang hanya dgn Jaejoong dan Donghae, anae dan aegya sulungnya.
Bukankah Jung Yunho dan Jung Jaejoong punya 2 anak ne?
"Ah, dia belum pulang sekolah umma Kim. Mungkin sebentar lagi dia akan kesini." jawab Yunho dipenuhi sedikit kegugupan, pasalnya ia sedikit tak tahu dimana aegya bungsunya itu berada sekarang.
"Lebih baik kau telfon Hyun Soo saja, ajak dia kemari. Sudah 2 kali dia tidak kumpul-kumpul dgn kita seperti ini." saran Umma Jung, Yunho mengalihkan pandangan matanya ke arah Jaejoong. Meminta persetujuan dari sang anae. Dan dibalas Jaejoong dgn anggukan pelan.
Diraihnya ponsel Blackberrynya dikantung kemejanya, dan ia pun mendiall nomor sang aegya.
"Yoboseyo?" jawab suara dari seberang, suaranya terkesan dingin dan sedikit menusuk.
"Hyunnie, kau ada dimana sekarang?" tanya Yunho berbasa – basi pada anaknya itu. Ia sedikit tertegun dgn nada suara anaknya yg sedikit dingin itu.
"Dimansion." jawab Hyun Soo dgn singkat, ia sedang malas untuk mengangkat telfon dari siapapun walaupun itu panggilan dari sang appa. Tapi salahkan ia yg pelupa dan tidak menon-aktifkan ponselnya. Jadi dgn terpaksa ia harus menerima panggilan yg tak disangka dari appanya.
'jawabannya singkat sekali' batin Yunho.
"Bisa kau datang ke Sunshine Caffe? Halmonie ingin bertemu dgnmu." kata Yunho memintanya untuk datang ke tempat yg dibilang appanya tadi.
"Tidak." dan sebelum Yunho membujuknya untuk datang kesana, Hyun Soo segera memutuskan sambungan telfon itu. Dia sedang malas melakukan apapun sekarang.
"Otte Yunho-ya? Dia bisa datang?" tanya Umma Jung, menatap sang anak dgn tatapan berharap.
"Dia tidak bisa datang umma." jawab Yunho pada akhirnya. Selalu saja seperti ini, Hyun Soo anak bungsunya dan Jaejoong tidak mau datang ke kumpulan keluarga. Mereka berdua tak tau apa penyebabnya, hingga anak mereka jadi seperti itu.
"Wae? Kenapa tidak bisa datang?" tanya Umma Kim kali ini.
Yunho bingung ingin menjawab apa, karna tadi Hyun Soo sama sekali tidak mengatakan alasan kenapa ia tidak mau datang ke caffe ini. Disaat ia kebingungan ingin menjawab apa, datanglah Changmin. Namja tampan itu tersenyum sedih melihat hyungnya, ia mendengar semuanya dari tadi.
"Dia sedang sakit umma. Dia baru saja jatuh dari motornya." jawab Changmin tiba-tiba, semua mata memandang ke arahnya tak terkecuali Yunho. Ia kaget dgn kedatangan Changmin yg tiba-tiba dan jawaban Changmin tadi.
Apa adiknya ini ingin membantunya?
"Mwo?!
Hyunnie jatuh dari motornya oppa?" kaget Jessica membulatkan matanya mendengar ucapan oppanya tadi. Bisa dibayangkan bagaimana Hyun Soo yg bertubuh mungil itu tertiban motor balap repsolnya yg besar itu? Bisa dipastikan tubuh itu pasti luka dan remuk disana-sini.
"Iya sica. Yah, gak terlalu parah kok. Cuman tulang-tulang ditangan kirinya patah dan tulang dikakinya retak ada yg patah juga sih." sahut Changmin menjawab kekagetan Jessica sang adik, Appa Ummanya dan juga Appa Umma Kim.
Sedangkan Jaejoong dan Donghae menatapnya horror. Bagaimana bisa Changmin yg juga dokter pribadi keluarga Jung maupun Kim ini bisa mengatakan hal yg sangat mengkhawatirkan seperti itu dgn nada yg sangat santai dan tanpa beban?
Bukankah itu dokter yg sudah gila?
"Tenang saja, dia anak yg kuat. Dia sudah kusuruh istirahat, paling sebulan dia sembuh total." kata Changmin lagi, membuat kekhawatiran keluarga besar itu sedikit berkurang.
"Umma, boleh aku pulang? Aku ingin melihat Hyunnie." pinta Donghae menatap Jaejoong dgn tatapan memohon. Akhir-akhir ini kedua bersaudara ini jarang terlihat bersama, Donghae sering ikut Yunho dan Jaejoong pergi sedangkan Hyun Soo tak pernah ikut atau bahkan ia sama sekali tak tahu dimana keberadaan sang adik jika ia ikut Appa dan Ummanya itu.
"Ne, hati-hati chagi. Jangan ngebut." wanti – wanti Jaejoong pada anak sulungnya itu. Donghae menganggukkan kepalanya dan berjalan keluar dari caffe itu. Ia pun segera menaiki motor ninja merahnya dan melajukan motor kesayangannya itu pulang kemansionnya.
At Mansion Jung
Hyun Soo POV's
Hah, memang enak jika sendirian seperti ini. Tak ada seorang pun yg akan mengangguku, apalagi Appa dan Umma. Tak boleh melakukan inilah itulah, hanya Donghae oppa saja yg boleh.
Cih, mereka kira aku ini lemah dan tak berguna apa.
Dddrrttt~~~
Hyukkie oppa calling~~
"Yoboseyo?"
"Otte Hyunnie? Masih sakit?" tanya seseorang bernama Hyukkie disebelah sana dgn nada khawatirnya. Untuk apa aku merasakan rasa itu? Aku sudah terlalu kebal.
"Tidak sakit kok, kau tenang saja." jawabku dgn santai, yah karena ini memang tidak sakit.
"Yakin? Aku mau kerumahmu saja ne? Untuk memastikan kalau kau baik-baik aja.." ujar Hyukjae oppa dari seberang sana. Aih, merepotkan saja. Aku sedang tak ingin diganggu sekarang.
"Tidak usah Hyukjae oppa. Aku sangat yakin, aku sedang tak ingin diganggu jadi jangan kesini." balasku dgn penuh keyakinan.
"Baiklah jika itu maumu, telfon aku kalau kau butuh sesuatu.
Annyeong~~" dan Hyukjae oppa pun memutuskan sambungan telfon kami. Kuletakkan ponselku dinakas disebelah tempat tidur singleku, sebelumnya kunon-aktifkan ponselku itu supaya tak ada satupun orang yg bisa mengangguku.
Kugerakan jariku ke arah pintu kamarku, kuucap mantra "lock the door"
dan aku pun berusaha berlayar ke alam mimpi.
Donghae POV's
"Selamat datang Tuan Muda Jung~~" sapa seluruh maid dan butler dimansion Jung ini ketika aku membuka pintu.
"Dimana adikku?" tanyaku dingin.
"Nona muda Jung ada dikamarnya Tuan Muda Jung~" jawab butler yeoja yg berdiri tak jauh dariku. Butler Im Yoona itu mendekatiku, "Apa Tuan Muda tau mengapa jalan Nona Muda sedikit terseok-seok?" tanya yeoja itu padaku
'Jadi Hyunnie tidak mengatakan pada siapapun kecuali pada Changmin ahjussi kalau dia jatuh?' batinku kaget.
"Aku tidak tahu, memang kenapa?"
"Tadi tuan Changmin menyuruh saya untuk mengambilkan tas kerjanya, dan saya lihat tuan Changmin membalut lengan kiri dan juga kaki kiri Nona muda dgn perban." jelas butler yeoja itu padaku, sepertinya ucapan Changmin ahjussi bukan candaan.
"Hn, aku mau kekamar Hyunnie dulu."
Didepan pintu kamar Hyun Soo
Entah kenapa berdiri menghadap pintu ini membuatku merinding, hawanya sangat berbeda.
Kucoba membuka pintu itu, saat kusentuh pegangan pintu itu tanganku seperti tersengat aliran listrik berkekuatan tinggi. Sepertinya ia memantrai pintu ini agar tak ada yg bisa masuk.
Tapi, ini kan mantra yg hanya bisa dikuasai 'Black Angel' level tinggi seperti appa dan juga Sica ahjumma?
Tidak mungkin Hyun Soo yg melakukannya, dia kan White Angel.
Tapi siapa yg melakukannya kalau begitu?
"Hyun Soo apa kau didalam?
Boleh aku masuk?" tanyaku sedikit berteriak.
Didalam kamar
Hyun Soo POV's
"Hyun Soo apa kau didalam?
Boleh aku masuk?" teriak seseorang dari luar, aih menganggu tidurku saja.
"Siapa sih?!
Menganggu saja!" balasku dari dalam sini tak kalah berteriak. Dengan kesal akupun bangkit dari tidurku, kuusap kedua mataku yg sangat ngantuk ini.
"Aku Donghae, Hyun Soo.
Boleh aku masuk?" tanya seseorang diluar sana, yah aku tahu. Aku sudah melihatnya dgn mata ketigaku, darimana aku bisa melakukan itu? Aku saja tidak tahu, aku tiba-tiba saja bisa melakukannya.
"Open the door." bisik kulirih sambil merapalkan mantra, seketika itu juga pintu kamarku itu terbuka lebar dan menampakkan sosok oppaku Jung Donghae.
"Ada urusan apa datang kesini?
Bukankah kau harus ada diacara keluarga di Sunshine caffe?" tanyaku sambil bersandar dikepala ranjang king sizeku. Aku berusaha mengangkat lengan kiriku, rasa nyeri dari tulang-tulangku yg patah membuatku sedikit meringis.
"Bagaimana tanganmu?
Sakitkah Hyunnie?" tanyanya yg kini telah duduk diatas ranjangku. Ia menyentuh lengan kiriku yg dibalut perban, yah siapa lagi kalau bukan Changmin ahjussi yg melakukannya.
"Bukan urusanmu, sudahlah aku mau tidur. Jangan mengangguku." usirku. Aku pun berbaring kembali dan kutarik selimut sampai kekepalaku.
"Kenapa kau berubah seperti ini Hyunnie? Apa salah kalau aku ingin tahu keadaan adikku sendiri?" tanya Donghae dgn wajah bingungnya.
"Kau tak perlu tahu, itu urusanku. Lebih baik kau keluar dari sini sekarang, sebelum aku benar-benar marah dgnmu." balasku dgn nada yg dingin.
"Aku akan tetap disini sampai kau bicara jujur padaku." kekehnya dan tetap berada disana.
Didalam selimut aku hanya bisa menggeram kesal. Seketika hawa disekitarku berubah, entah darimana aku bisa mengeluarkan hawa pembunuh seperti ini.
Aku merasakan kedua mataku terasa begitu panas, seperti terbakar.
"Arghh!" kusibakkan selimut yg menutupi tubuhku tadi. Donghae pun terpental juga, kurasa. Seluruh tubuhku terasa panas, aku pun berdiri dari kasur dan menuju kearah Donghae yg tersungkur dilantai.
"Hyu-hyunnie?" terlihat Donghae yg menatapku dgn takut, apa aku begitu mengerikan sekarang eoh?
Author POV's
"Heh~
Apa yg kau lihat eoh?!" tanya Hyun Soo menatap Donghae yg jatuh terduduk dilantai dingin kamarnya dgn sepasang mata red ruby yg begitu membara.
Glek~~
'kenapa dgn mata Hyunnie? Bukannya mata Hyunnie berwarna biru langit sama sepertiku dan juga Appa Umma?
Apa yg sebenarnya terjadi dgn adikku ini?' sedangkan Donghae terus berperang dgn batinnya sendiri, dan ia tak menyadari tatapan mematikan sang adik yg tertuju untuk dirinya.
Hyun Soo yg kehilangan kesabaran pun menghampiri Donghae namun belum sempat yeoja itu tepat berada dihadapan Donghae , Hyun Soo telah tumbang. Yeoja itu sedikit mengerang sambil mencengkram kepalanya dgn erat "Akhhh!"
Donghae tersadar dari lamunannya segera berlari menghampiri sang adik yg tergeletak tak jauh darinya. Dipangkunya kepala sang adik diatas pahanya, "Hyunnie kau kenapa? Mana yg sakit? Beritahu oppa."
"Ughhh!
Kakek sakiiitt" bukannya memberitahukan apa yg Donghae katakan padanya tadi, Hyun Soo malah semakin mengerang sakit sambil mencengkram kuat kepalanya. Tapi tak sampai 5 menit tubuh rapuh Hyun Soo sudah terbaring lemas dipangkuan sang oppa. Kesadaran dirinya berangsur menghilang dan semuanya berubah hitam dipandangannya.
(Skip Time)
+++ Keesokan harinya
"Oppa ada yg aneh dgn Hyun Soo." ucap Jessica pada Changmin, yeoja itu sedikit bingung dgn apa yg ia lihat dari keponakannya Hyun Soo tadi.
"Aneh apanya hmm?
Tidak ada yg aneh dgn Hyun Soo kok." Changmin pun menyangkal apa yg dikatakan sang adik. "Tapi apa yg aneh sica?" penasaran Changmin
"Entahlah aku juga bingung dgn apa yg kulihat oppa, Hyun Soo sepertinya bukanlah White Angel seperti yg kita kira." kata Jessica sambil sedikit berbisik pada Changmin, sedangkan Changmin membelalakkan matanya tanda tak percaya.
"Ikut aku, akan kujelaskan semuanya oppa." dan Jessica pun menggeret Changmin untuk mengikutinya ketaman belakang Mansion Jung Yunho ini.
(dikamar Hyun Soo)
"Hyunnie~~
Kau ini sebenarnya kenapa chagi?" dgn sayang Jaejoong mengelus-elus rambut Hyun Soo yg begitu berantakan. Menyingkirkan helaian halus rambut yg menutupi mata sang aegyanya, jujur saja Jaejoong jarang sekali untuk melakukan ini dgn Hyun Soo.
"Hhh~~
Pergiihh~~" igau Hyun Soo, wajahnya yg berkeringat membuatnya semakin terlihat menyedihkan.
"Hyunnie, apa ada yg sakit? Katakan pada umma~" Jaejoong yg melihat Hyun Soo bergerak-gerak gelisah dalam tidurnya menjadi khawatir. Sesekali bibir kecil Hyun Soo mengerang kesakitan, saat Jaejoong ingin menyentuh tangan kiri Hyun Soo yg terbalut perban itu Hyun Soo berteriak "Jangan sentuh!"
"Kenapa chagi? Umma hanya ingin melihat lukamu~" bingung Jaejoong.
"Karena aku membencimu! Aku membencimu Jung Jaejoong!
Jangan sentuh aku!" jawab Hyun Soo, walaupun itu seperti igauan semata tapi sesungguhnya ucapan Hyun Soo barusan adalah isi hatinya.
"Kenapa kau membenci umma chagi? Apa salah umma eoh? Umma minta ma'af~" Jaejoong begitu sedih mendengar ucapan Hyun Soo, ia sedih mendengar bahwa Hyun Soo membencinya. Walaupun sekarang Hyun Soo tertidur, Jaejoong bisa tau bagaimana bencinya yeoja manis ini terhadapnya dari raut wajah tidur anak bungsunya ini. Kini ia berusaha untuk menyentuh pipi sang anak bungsu.
Plakk
"Sudah kubilang jgn sentuh aku! Pergi!
Aku membencimu!" teriak Hyun Soo, dgn mata terpejam ia berusaha untuk memukul Jaejoong. Jaejoong hanya bisa termenung, Hyun Soo menolak sentuhan kasihnya.
Cklekk~~
Yunho yg awalnya ingin melihat apa aegya bungsunya itu sudah bangun atau belum harus membelalakan matanya melihat Hyun Soo dgn mata terpejam berusaha memukul Jaejoong yg berada disampingnya sambil berteriak histeris. Dgn segera ia menghampiri sang istri yg hanya bisa terpaku diatas ranjang itu, menerima pukulan yg Hyun Soo daratkan ditubuhnya.
"Boojae!
Kau kenapa eoh? Kenapa Hyun Soo memukulmu?" tanya Yunho, kini ia telah mendudukkan Jaejoong disofa yg tak jauh dari kasur Hyun Soo.
Perlahan airmata keluar dari mata bulat nan indah Jaejoong, "hiks. . hiks. ., dia membenciku yunnie-ya~"
"Tak mungkin, kau ini ummanya. Tak mungkin Hyunnie membencimu~" tak percaya Yunho.
"Hiks. .hiks, dia memang membenciku Yunnie~~"
"Kalian berdua, pergi dari kamarku!
Aku benci kalian!" pekik Hyun Soo yg entah bagaimana bisa ia melempari kedua namja itu dgn bantal berbentuk mutiara itu kearah dua namja itu.
"Apa yg kukatakan benarkan yunnie-ya? Hiks. . " isakan Jaejoong semakin keras. Yunho pun merengkuh namja cantik itu kedalam pelukannya dan menggiringnya untuk keluar dari kamar sang aegya.
Cklekk~~
"Tenangkan hatimu Jae~
Saat ia bangun, semua akan baik-baik saja." dan Yunho pun membawa Jaejoong ke kamar mereka, menyuruh namja cantik itu untuk istirahat.
ditaman belakang Mansion Jung Yunho
"Jelaskan padaku sica, apa yg kau bingung kan." pinta Changmin yg sudah diliputi rasa penasaran.
"Selama ini kita mengira Hyunnie adalah White Evil kan oppa?" kali ini Jessica malah balik nanya, membuat namja tampan berwajah kekanakan itu sedikit mengernyitkan alisnya bingung akan perkataan yeoja blonde dihadapannya ini.
"Ne, memang kenapa?"
"Kita telah salah mengira oppa. Kita salah mengira Hyunnie adalah White Evil."
"Apa maksudmu?
Oppa semakin tak mengerti."
"Hyunnie, Jung Hyun Soo kita adalah Black Angel. Black Angel berbahaya sesuai ramalan kakek dulu."
"Mwo?!"
ToBeContinue~~
Paste your document here...
