Attention, Please!

Ansatsu Kyoushitsu / Assassination Classroom © Matsui Yusei

Attention, Please! © akane miyuki

Pairing: Karasuma x Karma

Happy reading~


Karasuma Tadaomi, 28 tahun, laki - laki, lajang, incaran para wanita muda maupun tua, mapan dan dewasa. Intinya, ia menjadi sebuah figur kekasih idaman.

Sebenarnya Karasuma tak peduli dengan semua hal itu, tentang statusnya, umurnya, bahkan ke-popularitas-an yang ia miliki, ia hanya ingin fokus pada misi pembunuhan yang sudah di tugaskan kepadanya, misi pembunuhan yang malah membuatnya menjadi seorang guru olahraga di kelas 3-E SMP Kunugigaoka.

"Akabane Karma bolos lagi?" Akabane Karma bukanlah murid yang bisa di katakan baik, ia sering membolos, berkelahi dan melakukan kejahilan - kejahilan yang membuat para guru sengit kepadanya. Pengecualian untuk Karasuma, ini pengalaman pertamanya menjadi seorang guru, oleh karena itu Karasuma berfikir bahwa sikap Karma itu bisa di katakan normal - normal saja.

"Iya, Karasuma-sensei.. ini sudah yang ke 3 kali nya dalam pelajaran olahraga.." ujar Maehara, Karasuma mengangguk paham. "Ya sudah, biarkan saja.. hari ini kita lanjutkan latihan yang kemarin." Karma tak pernah sekalipun di bentak atau di marahi oleh Karasuma, Karma menyadari hal itu dan mencoba bolos di jam pelajaran Karasuma, untuk membuatnya kesal.

Ya, hal itu pun tak berhasil dan membuat Karma kebingungan. Ketika Karma bertemu dengan Karasuma di koridor sekolah, mereka tak saling sapa dan berlalu begitu saja, Karasuma juga tak mempedulikan hal itu. "Nee, Nagisa-kun.. apakah Karasuma-sensei mengatakan sesuatu ketika aku membolos jam olahraga?" Tanya Karma pada Nagisa yang kebetulan lewat di depannya.

"Err.. kurasa tidak, Karma-kun.. tapi sebaiknya kau jangan bolos jam olahraga lagi.. dan juga, kurasa Karasuma-sensei agak terganggu dengan ketidakhadiran dirimu.." Karma memberikan cengiran nakal seperti biasanya. "Hmm, akan kupikir pikir lagi~ terimakasih Nagisa-kun." Nagisa menggeleng pelan lalu berjalan menuju arah yang berlawanan dengan Karma.

"Agak terganggu.. ya?" gumam Karma ketika sudah agak jauh.


"Hari ini Akabane Karma juga bolos lagi?" Karasuma bertanya setelah usai mengabsen murid - muridnya, dan lagi lagi Karma tak ada di tempat. Karasuma sampai bingung kenapa Karma hanya bolos di pelajarannya saja. Karasuma khawatir kalau Karma tak menyukai pelajaran olahraga dan malah menyukai pelajaran berkelahi. Sayangnya kelas 3-E tak menyediakan pelajaran macam itu.

"Iya, Karasuma-sensei.. akhir akhir ini Karma-kun sering membolos pada jam pelajaran olahraga.." ujar Nagisa, Karasuma menautkan kedua alisnya. "Apakah Akabane Karma ada bicara sesuatu tentang pelajaran ini? Tentang ketidaknyamanannya?" Nagisa menggeleng, "Kurasa Karma-kun tak mengatakan apapun." Karasuma menghela nafas panjang, melipat kedua tangan di depan dada.

"Baiklah, kita lanjutkan dulu pelajaran olahraga ini, nanti aku akan bicara dengan Karma agar dia tak membolos lagi." Seluruh murid kelas 3-E mengangguk paham lalu melanjutkan pelajaran yang sempat tertunda.


Seperti yang sudah Karasuma duga, Karma melewati koridor yang sama seperti hari hari biasa, Karasuma pun memanggil Karma yang sedang berjalan sambil membawa kotak susu stroberi.

"Karma, kemari sebentar." Pintanya.

"Oh, ada apa Karasuma-sensei?" Tanya Karma berjalan mendekati Karasuma seakan akan tak terjadi apapun, bahkan ia tak merasa bersalah sekalipun.

"Karma, aku tak tahu apa yang terjadi, tapi bisakah kau jelaskan kepadaku kenapa kau selalu membolos di jam olahraga?" Karasuma langsung bicara ke intinya, Karma menggedikkan kedua bahunya dan menancapkan sedotan pada kotak susu strawberry yang di bawanya. "Bukan apa apa, hanya ingin membolos saja.." ujarnya dengan nada cuek, kemudian ia menempelkan ujung sedotan pada mulutnya. Menyedot cairan manis itu yang kemudian menyapa tenggorokannya.

"Apakah kau tak suka dengan materi yang kuberikan? Atau kau tak suka dengan pelajaran olahraga? Katakan saja Karma." Paksa Karasuma pada Karma, Karma melirik kearah Karasuma. "Nee, sensei.. ada beberapa orang yang aku kagumi di sekolah ini.." alis kanan Karasuma terangkat.

"Pembicaraan ini tak sesuai pembicaraan awal—"

"—Dan salah satunya adalah kau, sensei." Karasuma heran.

"Hah?" Karma mengangguk polos, memandang Karasuma dengan tatapan penuh kode, namun Karasuma yang tentunya tidak pernah merasakan cinta - cintaan masa muda tak tahu akan kode-kodean cinta penuh misteri itu. Ironis sekali, Karma.

"Aku hargai kekagumanmu akan aku itu, Karma.. tapi tak seharusnya kau membolos pada saat jam pelajaranku terus, kau ingin lulus dengan nilai bagus bukan? Pelajaranku juga mempengaruhi nilaimu, Karma. Apakah hal ini ada kaitannya dengan rasa kagummu terhadapku?" Karma mengangguk mengerti, namun tatapannya menuju kearah lain.

"Karma, apakah kau mendengarkanku?" Tanya Karasuma sekali lagi, mencoba mendapatkan perhatian dari yang di ajak bicara. Karma menatap Karasuma dan mengangguk sekali lagi.

"Sungguh, aku harap kau bisa jujur kenapa kau selalu menghindariku."

"Karasuma-sensei, aku ingin mendapat pengertianmu dan perhatianmu." Karma menghalangi Karasuma yang baru saja akan melangkah pergi meninggalkan Karma, Karasuma kembali dan berdiri tegap di hadapan Karma.

"Aku suka sensei." Seakan di hantam batu keras, kepala Karasuma pusing. Seorang murid laki laki baru saja menyatakan cinta padanya. Karma tersenyum manis membalas ekspresi bingung di wajah Karasuma kemudian tertawa kecil.

"Ahaha~ tentu saja sensei akan kaget, maaf ya. Bercandaku keterlaluan.. tapi aku benar benar suka sensei kok, kutunggu jawaban sensei besok." Karma berjalan membelakangi Karasuma, meninggalkan Karasuma yang bengong sendirian. Karasuma sadar akan apa yang akan terjadi setelah Karma pergi.

Karma berjalan cepat, perlahan berumah menjadi sebuah pelarian.

Dan tanpa sadar, pipinya sendiri bersemu merah.

Owari (?)

A/N: sampah banget ya 8')) maapkeun uhuk.

Aku cinta KaraKaru.. sangat cinta 8'))

Dijadiin MC gak ya 8') lagian endingnya gantung. Yasyudahlah, MC aja lagi. #kebanyakamMC

Review, kritik dan saran sangat sangat sangat diterima.

Terima kasih sudah membaca~