-The Mansion-

*Chapter 1*

Story by: Nishiko Yuki

Vocaloid belongs to Crypton Media and Yamaha Corp.

Pairing: IA X IO

Genre: Romance, Mystery

Warning: Cerita gaje, alur campur, banyak typo di mana-mana, dan ada pergantian POV…

Summary: IA, seorang gadis yang membeli Mansion yang mempunyai rumor buruk. Rumornya, semua gadis yang pernah tinggal di mansion itu pasti tewas. Akan tetapi, rumor itu tidak dapat menghentikan IA yang berkepribadian teguh.

Yuki: Halo semua…Maaf jika fic Yuki kali ini sedikit gaje karena idenya tiba-tiba muncul entah dari mana. Daripada kebuang, Yuki tulis aja jadi cerita…^V^ Mohon reviewnya..:D

Di sebuah perumahan lama, berdiri sebuah mansion yang megah. Mansion itu bernama Hanazowa Mansion. Gedung itu dihuni oleh keluarga yang kaya raya. Keluarga itu mempunyai 2 anak laki-laki. Beberapa tahun kemudian, keluarga itu pindah ke kota lain yang disebabkan oleh anak sulung mereka yang telah menikah. Berita yang tersebar setelah keluarga itu pindah adalah bahwa mansion itu sudah tidak dihuni oleh siapa-siapa tetapi kenyataannya bukan seperti itu.

Anak bungsu keluarga itu bernama IO. Ia bersikeras bahwa ia tidak mau pindah dari mansion itu karena sudah menyiapkan rencana untuk menemukan pasangan hidupnya. IO menginap di sebuah kamar rahasia yang terletak jauh di dalam mansion. Kamar itu dilindungi oleh berbagai perangkap yang dapat melenyapkan nyawa orang.

Sudah banyak perempuan maupun laki-laki yang mencoba untuk mencari ruangan itu namun, tak ada yang berhasil. Perangkap itu dibuat oleh IO untuk menentukan siapa yang ditakdirkan menjadi pasangan hidupnya. Cara IO menetukan adalah jika seorang perempuan dapat masuk ke kamar rahasianya dengan selamat, ia adalah pasangan hidup IO.

2 TAHUN KEMUDIAN…

TAP...TAP...TAP...

Datanglah seorang gadis yang baru pindah ke kota. Ia berjalan sepanjang trotoar sambil mencari sebuah mansion yang telah dibelinya.

"Inikah Mansion yang harganya murah banget itu?" Tanya seorang gadis bersurai pink pucat dengan rambut bagian depan dikepang rapi. Dibawanya 2 tas besar yang berisi barang-barangnya. Karena sudah membeli mansion itu, tentu ia mempunyai kunci untuk membuka gerbangnya.

"Ternyata dugaanku benar...Ini benar-benar Hanazowa Mansion," Ucapnya sambil mengamati megahnya mansion itu. Segera dibukanya gerbang mansion itu dan memasukinya. Ia berjalan di jalan setapak menuju pintu utama mansion sambil membawa barang-barangnya. Tibalah IA di depan tangga pintu utama. Ia menaiki tangga lalu membuka pintu utama.

Saat hendak memasuki pintu utama mansion itu, ia dihentikan oleh gadis bersurai hijau tosca bernama Miku.

"Ah! Kamu pasti IA kan? Gadis yang baru pindah ke mansion ini?" Sapa Miku yang menarik perhatian gadis baru itu.

"Iya…Aneh ya…mansion semegah ini dijual dengan harga yang sangat murah padahal perabotannya masih lengkap semua." Ucap IA bingung.

"Kau belum tau tentang rumor itu?!" Tanya Miku dengan nada terkejut.

"Belum, emangnya rumor apa sih?" Tanya IA penasaran.

"Itu…Mmmm…Semua gadis yang pernah tinggal di sini sudah tewas akibat mencari ruangan rahasia yang tersembunyi di dalam mansion ini." Ucap Miku mengecilkan suaranya.

IA yang berkepribadian teguh tidak takut dengan rumor itu malah menjawab dengan percaya diri,"Ga mungkinlah…Masak sih semua gadis yang pernah tinggal di sini mati? Aku ga percaya…."

"Yah, tanya aja penduduk yang lain kalau ga percaya," Ucap Miku sambil berjalan keluar dari gerbang mansion.

Tak lama setelah Miku keluar, datanglah lagi kembaran perempuan dan laki-laki yang keduanya berambut kuning. Mereka pun menaiki tangga menghampiri IA yang hendak masuk ke mansion. Mendengar derap kaki mereka, IA berhenti dan menoleh ke belakang.

"Halo! Kau pasti IA, gadis yang baru pindah kemari…," Sapa Rin dan Len.

"Iya. Aku mau bertanya kepada kalian berdua…Apakah rumor tentang mansion ini benar?" Tanya IA untuk memastikan.

"Oooo…rumor ka…kalau gadis yang pernah tinggal di sini te…te…tewas semua itu? Iya, itu betul…menakutkan sekali ya…pa…padahal di mansion ini ti…ti…tidak ada yang menghuni," Jawab Rin dan Len ketakutan. "Ok, jaa!" Teriak Rin dan Len yang langsung lari keluar dari gerbang mansion.

IA yang masih tidak percaya mengambil tas bawaannya lalu masuk ke mansion itu. Ditaruh tasnya di sebuah meja pendek dekat tangga. Ia mengamati gedung itu dari atas hingga bawah. Dilihatnya tirai-tirai berwarna ungu tua bergantungan di sebuah jendela yang memperlihatkan pemandangan taman, perabotan yang mewah, tembok yang dilapisi wallpaper yang elegant dan berbau vintage, dan lampu gantung hias yang indah berwarna bronze.

Menaiki tangga menuju lorong yang gelap, IA menyalakan lampu untuk menerangi jalannya. Dicarinya kamar tidur utama yang akan menjadi kamar tidurnya seorang diri. Setelah menemukan kamarnya, berjalanlah IA masuk ke kamar tidur utama yang terletak di sebelah foto besar. Foto itu menunjukkan keluarga yang dulu menghuni mansion itu.

"Jadi, inilah keluarga yang mempunyai mansion ini...," Ucap IA.

"Hmm…Jadi kesepian nih di mansion ini. Ga ada orang sih," Keluh IA. Ia menaruh barang-barangnya di sebuah peti berwarna putih yang berada di depan kasur king size-nya itu. IA mengamati kamarnya..

"Kamar ini masih dalam kondisi baik meskipun sudah lama tidak dirawat ya...," Pujinya . Kamar itu dilengkapi dengan sofa besar, TV, meja belajar, lemari besar, dan kamar mandi khusus kamar itu. Karena capek dalam perjalanan, berbaringlah IA di atas kasur king size nya...

"Hmm…aku tidur di sini dulu aja…," Ucap IA lelah.

Saat IA sedang tidur, IO yang merasa bosan keluar dari ruang rahasianya. Perangkap di sepanjang lorong menuju kamar itu tidak diaktifkan oleh IO karena ia mau keluar.

"Siapa lagi yang pindah ke mansion ini?" Tanya IO dalam hati.

"Tidak takutkah mereka akan rumor mansion yang 'kosong' ini…," Ucap IO…

"Sebaiknya aku makan dulu…Kira-kira apa yang tersedia di dalam kulkas?" Tanya IO lagi.

Karena terlalu lapar, IO tidak memperhatikan kalau kulkas itu sudah terisi dengan makanan bawaan IA…

Diambilnya snack kesukaan IA lalu kembali ke ruangan rahasianya lagi dan perangkap pun diaktifkan lagi...

Di dalam kamar rahasianya, IO duduk di sofa single nya yang berada di depan meja besar.

"Kalau orang yang baru pindah itu seorang perempuan, akan kuberitahu dia tentang kamar ini melalui surat...," Ucap IO sambil memakan snack favorite IA. IO segera mengambil kertas dan bolpen untuk menulis surat yang telah direncanakannya.

"Aku akan meletakkannya di samping bantal perempuan itu saat dia tidur nanti malam." Ucapnya lagi.

SKIP TIME

IA kini telah bangun dari tidur siangnya…karena lapar, berangkatlah IA menuju kulkas di dapur.

"Ahh…Lapar banget nih..Dari tadi ga makan siang," Ucap IA sambil meregangkan tubuhnya. IA memasak sup miso dan juga sushi kesukaannya. Setelah makan, IA pergi ke kulkas sekali lagi. Ia ingin makan snack kesukaannya (sudah diambil sama IO). Menyadari bahwa snack nya tidak ada di kulkas, IA mencurigai sesuatu…

"Pintu depan sudah dikunci, pagar juga sudah dikunci, jendela emang dari dulu terkunci…Siapa yang mengambil snack ku?" Tanya IA dengan curiga.

"Jangan-jangan…mansion ini tidak kosong. Mungkin ada orang yang bersembunyi di suatu tempat," Pikir IA dengan serius.

"Tapi aku tetap ga takut. Ngapain takut sama orang? Hantu juga tidak ada…," Ucap IA dengan percaya diri.

"Ya sudahlah…mau gimana lagi…paling orang itu cuma numpang nginap…," Ucapnya sekali lagi.

KEMBALI KE KAMAR UTAMA…

IA yang masih bingung dan curiga tentang kejadian tadi tiba-tiba mengingat sesuatu…

"O iya…Kan mansion ini adalah rumahku sekarang..Masa aku ga tau ruangan-ruangan di mansion ini?" Ucap IA yang barusan masuk ke kamar. Karena menyadari, IA segera keluar dari kamar dan hendak menuruni tangga.

"Kira-kira perpustakaannya di mana ya?" Tanya IA kepada dirinya sendiri.

"Itu kan alasanku mengapa aku pindah ke sini…karena ada banyak buku yang berguna bagi sekolahku." Ujarnya lagi.

IA POV

Aku dengar di perpustakaan mansion ini ada banyak buku-buku lama yang penting jadi, aku harus temukan perpus itu…

Di kota tempat aku dilahirkan, hanya ada 2 perpustakaan umum. Karena itu aku pindah ke kota ini untuk melanjutkan SMA di sekolah yang terletak dekat mansion ini. Karena mansion ini sudah ada perpus jadi, aku tak usah sibuk keluar lagi…

NORMAL POV

Saat berjalan, akhirnya IA menemukan perpus itu di lorong yang panjang dan gelap. Segera dibuka tirai ungu yang menghalangi sinar matahari masuk. IA memasuki perpus itu dan mengaguminya…

"Ternyata benar juga ya…banyak banget bukunya! Bagus untuk belajar…," Ucap IA mengagumi.

"Tapi, harusnya ada satu orang lagi di mansion ini agar IA ga kesepian…Perpus ini juga terlalu besar untuk satu orang sendirian..," Keluhnya lagi.

IA menemukan sofa merah yang besar dengan karpet bermotif menyelimuti lantai. Sebelahnya terdapat rak buku yang dipenuhi buku-buku. Terdapat buku fisika, biologi, dongeng, puisi, sejarah, dll. Diambilnya secara acak salah satu buku di rak…

"Album foto? Mungkin album foto keluarga yang mempunyai mansion ini…" Ujarnya sambil membalikkan halaman album itu.

"Wah! Dulu mansion ini jauh lebih mewah padahal sekarang aja sudah mewah…" Puji IA sambil membalikkan halaman lagi.

"Inikah anak-anaknya? Ternyata anak bungsunya bernama IO…Ini foto waktu dia lahir :D…Lucu banget!" Ujarnya sambil meneliti gambar itu.

"Ternyata umurnya ga jauh beda denganku lho…Aku 16 tahun dan dia 18…" Ucapnya lagi.

"Ya sudah…Aku selesai melihat-lihat di perpus ini…Ke tempat selanjutnya!" Ucap IA meninggalkan ruangan. IA kelihatan seperti gadis yang santai dan tidak pernah mendengar rumor mansion itu…

(Yuki: Rumornya dicuekin nih…)

IA berjalan lebih dalam ke lorong dan menemukan ruangan lain…

"Ini kan ruangan galeri...tempat foto-foto dipajang," Ucap IA memasuki ruangan itu.

"Banyak fotonya tapi, IA males lihat nih..." Ujarnya sambil membalikkan kepala. Namun, ada sesuatu yang menarik perhatiannya…

"Ini fotonya IO kan…Ternyata dia cukup ganteng ya…*blushing*…" Puji IA…

"Ah, apa yang kupikirkan sih..aneh-aneh aja...Dia kan sudah pindah dari mansion ini…," Ucapnya lagi…


Yuki: Ok! Fic yang gaje ini akan bersambung di Chapter selanjutnya...XD

Minna, mohon reviewnya! ^V^