MInna-san chibi datang lagi…

Maaf ya chibi lama gak update lagi sibuk nee…

Chibi pngen buat fic dimana Gaara lebih gentlemen daripada Naruto

Penasaran? Yuk dibaca sama-sama…


Summary : Naruto dengan keadaan jiwa yang tak sehat bertemu Gaara, Mahasiswa kedokteran. Niat menjadikan Naruto percobaan musnah ketika tumbuh benih-benih cinta di hati Gaara.

Rated : M

Pair : GaaNaru

Warning : OOC, Yaoi, BL, MXM, Rape

Don't Like Don't Read

Disclaimer : milik Masashi Kishimotoseorang


Chapter 1

Namikaze Naruto merupakan anak dari Namikaze Minato dan Uzumaki Kusina. Dari luar keluarga mereka terlihat sebagai keluarga yang ideal dan bahagia, namun didalam mereka hanya seonggok manusia yang egois. Minato terlibat kasus korupsi dan ibunya menjadi pelacur. Akibat tekanan mental dan sering dipukuli ayahnya Naruto sedikit memiliki ganguan mental. Sosok naruto yang dari luar terlihat seperti anak berusia 20 th sebenarnya memiliki jiwa anak berumur sepuluh tahun. Dia amat takut berinteraksi dengan orang lain.

"Naru! Cepat turun!" teriak Minato

"Ada apa, Tou-san?" Naruto menuruni tangga

"Ada apa, ada apa katamu! Kau lihat sekarang sudah jam berapa! Mana sarapannya?! Kau mau membuat tou-san mati kelaparan! Hah!?" menampar pipi Naruto hingga memerah

Sudah menjadi kebiasaan setiap hari kalau semua pekerjaan rumah itu Naruto yang mngerjakan. Jam 7 pagi sarapan harus sudah tersedia, jika tidak maka ayahnya tak akan segan untuk memukulinya.

"Gomenne, Tou-san. Semalam Naru membersihkan kolam dan taman jadi Naru bangun kesiangan."

PLLLAAAAKKK! Minato menampar lagi pipi Naruto hingga membiru

"Aku tak peduli! Sekarang cepat buatkan sarapan! Dan sebagai hukumannya kau tidak dapat jatah makan hari ini."

"Tapi kemarin Naru Cuma makan sekali, Tou-san? Naru bisa kelaparan kalau tidak makan?"

BUUUUUAAAAGGHHH! Kali ini Minato menendang Naruto hingga terpental

"Jangan membantah! Cepat kerjakan! Apa kau ingin dihukum lebih berat!?"

"Ughh..Baik, Tou-san."

Dengan sekujur tubuh memar dan sakit, Naruto membuatkan makanan untuk Minato. Setelah itu, Minato pergi meninggalkan Naruto dalam keadaan babak belur.

"Kaa-san…Hiks…Hiks…Tolong Naru…" gerutu Naruto, "Kenapa hiks…Kenapa Kaa-san melahirkan Naru hiks… jika Kaa-san membuang Naru? Hiks… Apa salah Naru, Kaa-san?"

Malam itu, Naruto dengan posisi meringkuk diatas selimut usang menangisi nasib yang dijalaninya. Kamar yang dihuni Naruto tidak lebih dari gudang tempat penyimpanan barang sehingga tak ada kasur maupun perlengkapan kamar yang biasanya ada. Malam semakin larut dan Naruto merasakan perutnya melilit, badannya sakit serta kepalanya yang berdenyut-denyut tak karuan.

"Kami-sama, apakah engkau akan menjemput Naru? Apakah Naru bisa bebas? Naru takut. Naru ingin tidur. Naru ingin bebas. Naru ingin tidur naru selalu ditemani oleh malaikatmu, Kami-sama." Batin Naruto sebelum akhirnya kesadarannya menghilang

Sementara itu…

"Naruto?! Siapkan kamar mandi untukku!?" teriak Minato

"Naru-chan~ Okaa-san sudah pulang~" teriak Kusina kemudian dalam keadaan mabuk

"Mau apa kau pulang?!"

"Hik…Kau~ jangan berkomentar! Hik… Aku hanya ingin melihat anakku~"

"Sejak kapan kau peduli padanya? Lebih baik kau urusi saja lelakimu diluar sana! Dan jangan pernah datang kembali kemari! Ini adalah rumahku!"

"Hey! Hik… Aku masih Punya hak disini~ Masih lebih baik aku yang memperhatikannya, daripada kau yang selalu menyiksanya. Hik…"

"Apa kau bil…" sebelum Minato mengayunkan tangannya terdengar suarapintu yang di dobrak keras

BRRRAAAAAK

"Jangan bergerak! Rumah ini sudah dikepung!" teriak Inspektur Kakashi

"Apa-apaan ini?!" bentak Minato

"Kau ditangkap atas tuduhan menggelapkan uang perusahaan sebesar 3milyar. Dan kau, Kushina, kau ditahan karena kasus penipuan dan perdagangan wanita dibawah umur."

"Maksudmu apa?! Mana buktinya!" elak Minato

"Ne, inspektur-san… Kau mau aku melakukan apa agar aku bisa bebas dari semua tuduhan itu?"

"Maaf. Hey, kalian! Cepat tangkap dan borgol mereka!" perintah Kakashi pada anak buahnya

"Kau akan menyesal, Inspektur!"

"Inspektur-san, padahal kau tipe laki-laki idamanku?"

"Haah…" menghela nafas, "Mereka benar-benar lintah darat akut." Kakashi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala

Kakashipun segera memeriksa seluruh penjuru rumah untuk mencari bukti-bukti lain yang ditinggalkan oleh kedua orang itu. Hingga ia sampai pada sebuah gudang tempat Naru berada

"Hm…Kenapa kamar ini dikunci? Mencurigakan." Segera ia dobrak pintu itu

DUK…DUK…JBRUUAAKK…

"Ah…Uhuk…uhuk…" diedarkan pandangan ke seluruh sudut ruangan ketika matanya tertumbuk pada sesosok manusia

"Hey, kau tak apa? Hey, bangun." Kata Kakashi sambil menepuk-nepuk pipi Naruto

"Ini gawat. Jika dibiarkan dia bisa mati. Ck!" Kakashipun segera menggendongnya dan membawanya ke Rumah Sakit terdekat


"Nngghh…"

"Kau sudah sadar?" tanya Kakashi

"…!"

"Jangan takut." Mencoba mendekati Naru

"Maaf! Maafkan Naru! Naru janji tidak akan bangun siang lagi! Naru mohon ampuni Naru! Jangan hukum Naru!" teriak Naruto

Melihat naruto yang berteriak histeris sambil gemetaran, Kakashi langsung mendekapnya erat seolah ingin membagi kasih sayangnya pada anak tidak berdosa ini.

"Shhh…ssshhh…Tenanglah. Kau aman sekarang. Namamu Naru ya? Mulai sekarang kau akan tinggal bersamaku dan tidak aka nada yang berani memukul atau melukaimu lagi. Tenanglah."

"Kau siapa?" setelah tenang Naruto memberanikan diri bertanya

"Perkenalkan aku Hatake Kakashi. Mulai sekarang kau bisa memanggilku Tou-san jika kau mau."

"Tou-san?"

"Iya."

"Apa Tou-san Kakashi tidak akan memukuli Naru?"

"Tentu tidak, Naru-chan."

"Naru boleh makan?"

"Tentu saja boleh. Kenapa Naru bertanya seperti itu?"

"Karena Tou-san selalu melarang Naru untuk makan. Naru akan dipukuli jika ketahuan makan." Jawabnya dengan wajah sendu

"Sssshhh… Mulai sekarang kau boleh makan apapun yang kau suka dan tidak ada yang akan memarahimu." Memeluk Naruto dan mengusap punggungnya

"Benarkah?" dengan wajah berbinar

"Iya. Apa Tou-san boleh tahu namamu?"

"Nama Naru Naruto."

"Baiklah, Naru-chan. Sekarang kamu istirahat, besok kita akan pergi menemui Kaa-san barumu."

"Kaa-san?"

"Iya Kaa-san, istri Tou-san."

"Apa dia menakutkan? Apa dia suka menampar Naru?"

"Hahaha…Tentu tidak. Dia sangat manis sepertimu."

"Manis? Kalau begitu boleh Naru mencicipinya juga? Naru suka yang manis-manis." Dengan senyum terkembang diwajahnya

"Tidak boleh."

"Eh, kenapa?" mendadak berubah sedih

"Karena Kaa-San hanya untuk Tou-San. Sudah, sekarang istirahat. Besok kau akan sehat kembali."

"Baiklah. Oyasumi, Tou-san Kakashi."

"Oyasumi, Naruto." Mengecu puncak kepala Naruto

TBC


Wuaaahhh chibi berhasil membuat ini dengan keadaan setengah tidur jadi maaf kalo jadi typo…

Chibi tidak akan bosan meminta reviewnya…