SIXTH SENSE

***

Disclaimer: Naruto©Masashi Kishimoto

Sixth Sense©Aulikee & Frente NekoChi

***

Warning: ULTRA AU, OOC, Ketidakjelasan, Update lama, dan lainnya.

***

Di sebuah apartemen ancur-ancuran yang penuh dengan kotoran manusia, hiduplah seorang uke bermata dua, mempunyai dua lubang hidung, dan dua lubang telinga. Uke itu memiliki rambut hasil perkawinan antara duren dan nanas, dan sekarang dia sedang memakan nanas. Penagih hutang mengenalnya sebagai Uzumaki Naruto.

"Untunglah sang penagih hutang tidak datang hari ini," kata Naruto yang sedang memakai jaket, padahal suhu siang ini mencapai 40° celcius. Tiba-tiba, Naruto mencium sesuatu. Sesuatu ini lebih bau daripada badannya. Dari hidungnya dia mengirim sinyal ke otaknya dan dalam sedetik matanya langsung mengetahui arah bau itu.

"I… ini..." Naruto langsung membuka pintu, dan dia langsung menemukan pemandangan aneh... dimana ada seseorang yang berjongkok di depan rumahnya...

Lagi lagi Apartemennya dipergunakan sebagai WC umum...

"WHAT THE HELL ARE YOU DOING?! THIS PLACE IS NOT A JAMBAN!!" teriak Naruto dengan lebaynya ke arah orang itu sambil melemparkan nanas yang ada di tangannya. Spontan, si orang berambut perak yang "misi" nya belum tuntas itu kabur entah kemana.

"Dasar maniak kotoran! Bah!"

Naruto mengambil vacuum cleaner dan melakukan apa yang dia benci. Para pembaca bisa membayangkan jika ia sedang membersihkan peninggalan sang tamu tak diundang yang tiba-tiba saja sudah berdiam diri di depan apartemennya, berjongkok, lalu melakukan proses ekskresi.

Si orang berambut perak itu ternyata sedang bersembunyi di dalam tong sampah seraya mencatat nama Uzumaki Naruto di agendanya.

"Uzumaki Naruto"
"Clairessence"

***

-Flashback-

"Setelah dua hari semenjak kejadian yang lalu, lagi-lagi seorang korban ditemukan. Jika korban yang lalu kehilangan pengelihatannya, kali ini korban yang ditemukan kehilangan indra penciumannya," kata seorang reporter di tempat kejadian.

"Saat ditanya, sang korban hanya menyebutkan huruf "K" berulang kali. Berbeda dengan korban pertama yang hanya menyebutkan huruf "A". Hal lain yang membuat polisi bingung adalah barang bukti yang ditemukan sama seperti sebelumnya, yaitu sebuah vacuum cleaner berwarna hitam dengan corak merah yang kehilangan tabungnya," lanjut reporter itu.

"Menurut Bu Tsunade, Kepala Polisi Sektor Konoha, kejadian ini mungkin saja berhubungan dengan…"

KLIK!

"Kok TV-nya dimatiin?" protes Shizune, "Kan Bu Tsunade lagi mau komentar!"

"Hemat listrik dong," balas Kakashi yang membuat Shizune mencak-mencak.

"Makanya, pake Chidori dong! Biar nggak boros!" ucap Shizune asal. Kakashi langsung bodydrop.

"Dasar Otaku! Kebanyakan baca komik!"

"Ah! Sendirinya baca Icha-Icha! Pervert!"

JLEB! Kalimat Shizune membuat Kakashi mati gaya, lalu pundung di pojokan sambil "poke-poke" lantai menggunakan ranting. Saat sedang asyik-asyiknya menganiaya semut, Kakashi dikejutkan oleh sesuatu yang bergetar di sakunya. Karena spontan kaget bin lebay, Kakashi langsung break dance dan membuat Shizune mencak-mencak alias ngakak ngeliatnya.

"Ahahaha… kocaaak! Hahaha… eh?!" Shizune langsung berhenti tertawa saat melihat wajah Kakashi berubah menjadi serius.

"Radar Sixth Sense, bergetar hebat!" ucap Kakashi seraya menunjukkan sebuah monitor mini ke Shizune.

"Objeknya dekat sekali! Wah, ia berada di luar gedung ini!" balas Shizune yang langsung berlari ke arah jendela. Ia melihat-lihat keluar, berusaha mencari orang yang membuat radar tersebut bergetar.

"Disana!" Kakashi menunjuk ke arah seseorang yang sedang menikmati semangkuk ramen.

"Aku akan mengikutinya. Shizune, kau tunggu disini!" perintah Kakashi sambil berlari keluar gedung.

Kakashi lalu mengikuti orang tersebut. Berkat ilmu mengendap-endap yang diilhaminya dari hobi ngintipin cewek mandi, orang tersebut tidak menyadari kehadiran Kakashi. Beberapa saat kemudian, sang target masuk ke sebuah apartemen ancur-ancuran yang di pintunya bertuliskan "Uzumaki Naruto".

"Jadi, namanya Uzumaki Naruto," kata Kakashi. Ia tiba-tiba mulas karena sedari tadi pagi belum ke kamar kecil alias WC.

"Sekarang, aku harus tahu Sixth Sense apa yang dia miliki. Tapi bagaimana caranya?"

"Ha! Aku tahu!" ucap Kakashi sambil tersenyum bejat walaupun wajahnya tertutup masker.

-End of Flashback-

***

"Seorang calon partner telah ditemukan… kufufufu," Kakashi mulai berbisik-bisik sendiri.

KLANG!!

Tiba-tiba tutup tong sampah itu terbuka. Kakashi lalu mengintip dari celah-celah tong sampah tersebut. Terlihatlah sebuah benda mirip kulit duren berwajah uke memandanginya dengan tatapan cengo.

.

.

.

Angin berhembus…

.

.

Lima menit kemudian, sebuah teriakan pilu menyayat hati menggelegar setinggi 6 oktaf.

"WUAAAAAAAAA!!! KAMU KAN SI MANIAK KOTORAN YANG TADI!!!!" jerit Naruto sambil menunjuk-nunjuk muka bejad Kakashi.

"BAH! Apapula kau ini! Kau pikir aku ini tukang sedot WC hah?!" logat Batak Kakashi keluar.

Kakashi langsung keluar dari tong sampah sambil menunjukkan muka a la Jin Tomang kesetrum tiang sutet. Naruto yang melihatnya langsung merinding dan kabur sebelum di-Raikiri dan ikut kesetrum, ia lari menuju jalan raya di sebelah apartemennya.

"Eh kampret! Sini lu!" lha, sekarang Kakashi menggunakan logat Betawi.

Diujung jalan raya, tanpa diduga Shizune sudah mengambil ancang-ancang untuk menangkap dan memasukkan Naruto dalam karung. Seharusnya Naruto bisa menghindar dengan mudah. Tapi emang dasar dobe, dia saking kalapnya malah menuju ke arah Shizune.

"WUAA!!" Naruto kaget karena tiba-tiba sudah ada di dalam karung.

"Yesh! Berhasil! Berhasil! Berhasil! Hore!" sorak Shizune seraya mengelap keringatnya, padahal dari tadi cuma diam di tempat. Dasar otaku, gayanya copypaste dari Dora The Exploder.

Kakashi lalu menyusul dengan tarian a la film India bajakan. Jadi gerakannya ngadet-ngadet. Shizune cuma bisa sweatdrop melihat kelakuan partnernya yang satu ini.

"Alaah… jangan banyak cingcong deh! Bawa nih dobe ke markas kita tercinta!" perintah Shizune yang berhasil menghentikan aksi lebay Kakashi.

"Oke dah…"

***

Gedung Somplak, Markas Rahasia Sixth Sense Company

"Wua! Gua mau diapain nih!" teriak Naruto dengan panik bin lebay.

"Diem lu ah! Banyak bacot lu! Gua sate nih!" bacot Cacashee eh Kakashi.

"WUA!" Naruto makin panik. Ia berusaha melepaskan ikatan yang melilit di sekujur tubuhnya.

"Eh? Dompet siapa nih? Wuaahh… lumayan juga!!" seru Kakashi seraya mengambil dompet bergambar Aming yang ternyata milik Naruto.

"GYAH! No! Jangan dompet gua! Disitu ada koleksi foto Aming tercinta!! Eksklusif lagi!" jeritan Naruto semakin menjadi-jadi. Fakta: Naruto penggemar rahasia Aming.

Shizune lalu masuk ke ruangan itu. Ia merasa harus menghentikan percakapan gak jelas ini.

"Ehm… bisa tenang semuanya? Saya akan menjelaskan sesuatu," Shizune berbicara dengan berwibawa. Ternyata ramuan Mpok Orochimaru yang dibelinya ampuh mengunci jiwa otaku-nya.

"Kita berada dalam situasi yang gawat saat ini. Kita semua sama, yaitu mempunyai suatu kemampuan psikologikal khusus yang disebut Sixth Sense," Shizune melanjutkan.

"Hee??? Shit Sens itu ramen rasa apa?" Naruto bertanya dengan aura cengo-nya.

"Bah! Aduh… susah ya dapet calon partner yang otaknya ngadet kayak DVD bajakan begini," ujar Kakashi dengan kesal. Padahal dulu dia juga begitu pada saat pertama kali masuk organisasi ini.

"Sabar… fiuuh. Jadi begini, pertama… namanya Sixth Sense. S-I-X-T-H-S-E-N-S-E. Artinya indra keenam. "

"Wah.. Indra sih nama tetangga saya," Naruto mulai lagi dengan aksi cengo-nya, "Tapi perasaan Indra itu anak pertama deh, bukan keenam."

Shizune mulai kesal dibuatnya. Ia menyerah, anak bloon kayak Naruto seharusnya dijelaskan dengan cara yang bloon pula.

Kakashi mulai mengambil langkah, dengan inisiatif sendiri ia mulai menerangkan kepada Naruto dengan menggunakan bahasa suku Indian. Ia mulai menjelaskan dari soal kejadian-kejadian aneh di TV sampai ke persoalan Sixth Sense.

"Wah aku mengerti sekarang!!!" Naruto membalas dengan bahasa Indian pula.

"Nah, apakah kau mau membantu kami memecahkan misteri kejadian aneh belakangan ini?" Shizune mulai berbicara To The Point.

Naruto merespon, "Tentu saja… tidak!!!! Apa untungnya bagi diriku?"

"Masalahnya, dari data yang kami temukan, kedai Ichiraku Ramen juga disabotase oleh pelaku kejadian itu!" Shizune mulai membujuk Naruto.

"APA?! KEDAI RAMEN JUGA?! Hmm… tak apa lah… kan masih ada ramen instan," ujar Naruto.

"Kau tahu, kejadian kedua, korban yang ditemukan bernama Akimichi Chouji. Ia ditemukan kehilangan indra penciumannya dan hanya bisa menyebut huruf "K". Dia temanmu juga kan? Apakah kau mau kejadian yang sama terulang dan menimpa temanmu yang lain?" ucap Kakashi.

Naruto mulai berpikir, ia tak mau temannya menjadi korban. Apalagi Chouji adalah teman seperjuangan pencinta ramen seperti dirinya.

"Dan rugi kalau kau menyia-nyiakan bakat khususmu, apalagi bisa saja kau sudah menjadi target dari pelaku kejadian-kejadian tadi. Mereka mengincar kekuatan Sixth Sense," Kakashi berusaha membujuk Naruto lebih keras lagi.

Shizune terharu-biru melihat Cacashee eh Kakashi yang menjadi super serius dan terlihat tambah cakep, cuma nambah dikit sih, gak banyak. Ia lalu memutar kaset soundtrack Termehek-Mehek supaya menambah efek dramatis. Tapi yang terdengar malah lagu Kucing Garong.

"Hmm… hm… baiklah… gua akan membantu sebisa gua," jawaban yang membuat Kakashi mencak-mencak kegirangan keluar dari mulut Naruto.

"Wuah! Muakacihhh!!!!! Cuih cuih cuih!" gaya alay Kakashi muncul dengan muncratan plusplus.

"Baiklah, sekarang kau resmi bergabung di organisasi Sixth Sense!"

***

Pasar Kunyuk The Loak, Konohagakure

"Eh, tunggu dulu! Kenapa misi pertamaku malah disuruh berbelanja di pasar?!" protes Naruto.

"Karena kita kehabisan bahan pokok untuk makan, lagian yang menghabiskannya kan kau!!" jawaban Kakashi sukses membuat Naruto mati gaya.

.

.

Drrrrttt…

.

.

"YIHIIII!!" Kakashi breakdance gak jelas lagi. Kali ini sampai guling-guling di tanah yang berlumpur itu.

"Apa kau selalu seperti itu?" Naruto keheranan.

"Koreksi perkataanmu! Yang benar aku selalu breakdance saat Radar Sixth Sense bergetar hebat!" bela Kakashi yang sesaat kemudian terkejut akan perkataannya sendiri.

"Bah! Radarnya bergetar hebat!" Kakashi lirik sana-sini, "Bantu aku cari orangnya!"

Naruto dan Kakashi akhirnya berjalan dengan bergandengan tangan, persis seperti anak dan emaknya. Semakin lama mereka berjalan, semakin kuat getaran radarnya. Dan akhirnya radar tersebut membunyikan suara keras yang arah suaranya berasal dari orang di depan mereka.

Naruto mengarahkan pandangannya ke depan.

"WHAT THE HELL?!"

"Eh?!"

"AYAM!!!!"

"SILUMAN AYAM!!"

"KALIAN SIAPA HAH?!"

(TBC)

A/N:

Poke-poke: Semacam nyodok-nyodok sesuatu pake ranting.

Clairessence: Orang yang memiliki indra penciuman yang lebih kuat dari orang lain.

Quiz: Siapa yang tau pelaku kejadian aneh tersebut? Yang tau kita kasih sesuatu di chapter depan!

REVIEW YA!