Baekhyun memasuki rumahnya dengan langkah cepat yang menghentak-hentak. Meninggalkan Chanyeol –sang suami yang masih memarkirkan mobilnya. Setelah masuk kedalam kamarnya, Baekhyun membanting pintu kamarnya hingga menimbulkan suara nyaring yang memenuhi rumah minimalis tersebut.

Tak lama dari pintu tersebut tertutup, benda berwarna coklat itu kembali terbuka dengan menampilkan seorang lelaki bertubuh tinggi. Chanyeol berjalan mendekati sang istri yang tengah berdiri menghadap jendela – membelakangi dirinya.

"Sayang? Ada apa hm?" Chanyeol menyentuh pundak Baekhyun, namun tangannya dengan cepat ditepis oleh lelaki yang lebih mungil.

"Pergi sana! Aku membencimu, Chanyeol!"

Chanyeol menatap bingung kepada Baekhyun yang membelakangi dirinya. Ia menghela nafasnya kemudian memegang pundak sang istri dengan lembut. Memaksa pelan agar si mungil menghadap kearahnya.

"Bicara baik-baik, sayang. Katakan apa yang membuatmu marah?"

"Kau jahat, Chanyeol! Aku membencimu!"

"Kenapa?"

"Kau mengenalkanku kepada teman-temanmu hanya sebagai mantan kekasih? Apa-apaan?! Kau lupa dengan anak-anak yang berada dirumah ibumu?! Lalu surat nikah yang berada di laci lemari itu apa hah?!"

Chanyeol mengerjapkan matanya kemudian tertawa. Sedang Baekhyun semakin menggeram kesal melihat tingkah Chanyeol, dan semakin kesal ketika Chanyeol menarik tangannya – membawa tubuhnya kedalam pelukannya.

"Ish, lepas!" Baekhyun menggerakkan tubuhnya, mencoba menghindar dari pelukan Chanyeol, namun pelukan sang suami semakin menuntut.

"Hei hei dengarkan dulu sayang," Chanyeol mengelus pipi Baekhyun dan mencium keningnya. "Kau itu 'kan memang mantan kekasihku yang sudah menjadi istriku."

Chanyeol menahan senyumannya ketika melihat wajaj Baekhyun yang memerah. Dengan gemas dia mencium pipi Baekhyun dan mengacak rambutnya. "Aih, imutnyaa."

"Ish, Chanyeol!" sambil mengerucutkan bibirnya, Baekhyun memukul pelan dada Chanyeol kemudian menenggelamkan wajahnya disana. Ia memeluk tubuh Chanyeol erat, menyembunyikan wajahnya yang memerah malu.

"Jangan malu, sayang."

"Ish! Ish!"

Chanyeol tidak dapat menghentikan tawanya. Ia mengangkat tubuh ringan Baekhyun dan membawanya pada ranjang mereka. Merebahkan tubuh keduanya tanpa melepaskan pelukan mereka, mengaiktkan kedua kaki mereka dan mengecup kening si mungil.

"Aku sangat mencintaimu, Baek."

"Aku membencimu!"

Bukannya marah, Chanyeol malah semakin mengeratkan pelukkannya kemudian menyerukkan wajahnya pada perpotongan leher Baekhyun. Menggesekkan ujung hidungnya dengan gemas dan mendapatkan rengekkan manja dari lelaki mungil di dekapannya tersebut.

.

.

Senin, 3 July 2017