EXO SUMMER CAMP

Terinspirasi dari sebuah buku karya R.L Stine yang diceritakan kembali oleh saya

Tokohnya milik Tuhan dan orangtuanya, saya hanya pinjam nama

Author : Nubieosa

Genre : tebak sendiri :v

Rating : T (maybe)

The story begin...

Sinar mentari yang terik siang ini, sukses membuat mataku yang semula terpejam kini menjadi terbuka. Kurasakan tubuhku sedikit terguncang, sebab Bus yang kami semua –yang ada dalam Bus tumpangi tengah menghadapi jalan yang bisa dibilang tak layak dilewati. Terlihat jelas lubang-lubang yang menganga lebar dari arah tempatku duduk. Mengenaskan.

Kubuka sedikit jendela yang ada di sampingku ini untuk sekedar menghilangkan rasa gerah yang tengah menyelimutiku saat ini. Ya memang, ini bukan Bus ber-AC. Kubiarkan hawa sejuk dari luar ini menerpa wajahku agar merasakan sensasi dinginnya. Tetapi udara dari luar tak sesejuk yang aku kukira, di luar ternyata sangat berdebu. Jadi serba salah...

Kali ini kualihkan pandanganku ke arah sesosok tubuh di sampingku yang tengah tertidur dan bersandar di bahuku. Wajahnya menyiratkan bahwa ia sedang kelelahan. Kuusap pelan surai berwarna coklat itu. Tapi sepertinya perlakuanku terhadapnya membuat tidurnya terganggu. Ia pun terbangun.

"hyung, apa kita sudah sampai?" tanyanya sambil mengucek-ngucek matanya.

"belum Baekkie, mungkin sebentar lagi" jawabku pada adikku Baekhyun, atau yang sering kupanggil Baekkie. Ia hanya mendengus kesal dan mempoutkan bibirnya.

"kenapa eomma nyuruh kita buat ikut summer camp sih?" Baekkie bergumam pelan, tapi masih bisa kudengar.

"karena eomma dan appa terlalu sibuk untuk membawa kita pergi liburan. Eomma sudah mengatakannya bukan?" kini aku agak kesal dengannya.

"cih.. menyebalkan!" umpatnya lagi. Dan kini Baekkie memasang earphone di telinganya dan mengencangkan volumenya dengan maksud menghindari ocehanku yang hampir tiap hari kulontarkan padanya.

"YA! Apa sopan kau berlaku seperti itu kapada kakakmu, HAH?!" teriakku kesal. Walaupun sebenarnya aku menyetujui perkataannya. Kulihat beberapa pasang mata menatap ke arah kami berdua, langsung saja aku tersenyum pada mereka dan segera membuang padanganku ke arah jendela.

.

.

.

.

.

.

"ya! kita sudah sampai, ayo turun!" kami pun turun dari Bus itu lalu kemudian membungkuk kepada sang supir sebagai tanda terimakasih dari kami karena telah berjasa mengantarkan kami sampai sini. Bus itu pun berlalu meninggalkan kami di pinggir jalan dengan padang rumput serta perbukitan di belakang kami. Di samping Baekie terdapat palang nama yang sudah reot dan tulisannya sudah hampir hilang karena luntur tapi masih bisa kubaca, dengan bertuliskan "EXO SUMMER CAMP".

"EXO SUMMER CAMP, THE RRREAL SUMERRR CAMP, kkkkkk" aku hanya bisa terkekeh menahan tawa membaca kalimat terakhir palang nama tersebut. Seperti sebuah acara yang sering aku lihat di TV.

"terus, camp-nya dimana?" tanya Baekie yang berhasil menyadarkanku dari rasa tawa.

"entahlah, aku juga tidak tahu"

"kau ini bagaimana sih? Masa' tidak tahu"

"memangnya kau tahu,eoh?" balasku ketus.

"kau kan yang lebih tua, seharusnya kau lebih tahu daripada aku bukannya malah balik bertanya!" dia juga tak kalah ketusnya.

"YA! OH BAEK HYUN! Sudah kubilang jutaan kali jangan sangkutpautkan setiap masalah kita dengan umur! Aku memang lebih tua darimu, tapi kenapa kau selalu menumpahkan semua permasalahan kepadaku? Kenapa tak kau pikirkan sendiri, eoh?!" sungguh, dia sudah keterlaluan. Kesehariannya yang selalu memancing masalah membuatku kadang lupa kalau dia adikku.

"kakak tak berguna" cukup, aku sudah naik pitam. Segera saja kuhampiri dirinya lalu kudorong tubuh mungilnya itu hingga ia jatuh ke tanah atau lebih tepatnya padang rumput. Terlihat dia meringis kesakitan. Kemudian ia berdiri dan akhirnya terjadi perkelahian kecil di antara kami. Sampai sebuah suara yang sangat asing terdengar di telinga kami berdua.

"OOOOOOOIIIIIIIIIIIIIIIIII... ANNYEOOOONGGG... KALIAN YANG DI SANAAAAA" suara berat yang begitu membahana itu membuat kami berhenti dari aktivitas kecil-kacilan kami. Kami berdua saling bertatapan dan kembali menatap seseorang yang telah menyapa kami dari kejauhan sana. Orang itu berjalan mendekat ke arah kami. Kupicingkan mataku untuk memperjelas siapakah orang yang datang ke arah kami ini.

Beberapa saat kemudian, terlihatnya sesosok ahjussi tampan dengan rambut pirangnya, tubuhnya yang tinggi menjulang bak tiang listrik itu menghampiri kami. Bahkan sudah dihadapan kami saat ini.

"kalian pasti anak baru itu 'kan?" tanyanya. Suara bass-nya menggetarkan(?) hati kami. Dan kami hanya bisa mangangguk saking gugupnya, atau lebih tepatnya... takut.

"namaku Kris, panggil saja aku Kris" ahjussi itu mulai memperkenalkan dirinya.

"gak ada bedanya tuh" celetuk Baekkie pelan. Aku terkekeh pelan juga.

"ah, ne ahjussi, namaku-" belum selesai aku bicara, dia sudah memotong ucapanku.

"ehh? Tunggu Bro, saya tidak setua itu kau tahu? Panggil saja aku hyung" pintanya dengan gaya sok cool.

"baiklah errr.. hyung, namaku Oh Sehun, dan ini adikku Oh Baekhyun" akupun mulai memperkenalkan diri kami. Kulihat Baekkie tersenyum sambil membungkuk kepada Kris errr... Hyung.

"ahahaha... oke sekarang kalian berdua ikuti aku menuju camp, jangan sampai tersesat dan tak tau arah, eoh?"

"memang camp-nya di mana, hyung?" tanya Baekkie yang sempat membuatku naik darah tadi.

"ah, tidak jauh kok, cukup berjalan 5 Km saja ^^, Bagaimana? tidak jauh 'kan?" ingin rasanya kulemparkan tubuh Baekkie ke arah seorang ahjussi yang ingin dipanggil hyung di depanku ini. 5 km? Oke, mungkin itu tidak masalah buatku. Tapi yang jadi masalahnya, jika Baekkie sudah kelelahan dia pasti akan merengek, menangis, bahkan sampai berguling-guling di tanah hanya untuk memintaku menggendong tubuh mungilnya itu. Dasar manja...

skip

"hosh...baiklah...hosh... kita...sudah sampai...hosh" akhirnya kami pun sampai di perkemahan atau yang kita sebut Camp. Kami sampai dengan posisi Kris ahju... ah maksudku Kris hyung menggendong kami berdua. Aku di punggungnya, sedangkan Baekkie digendong ala bridal style. Mengingat perjuangan perjalan kami untuk sampai di Camp, terlihat sekali kalau Kris ahju... hyung sangat kelelahan.

"ayo cepat turun! kalian mau kulemparkan ke jurang?" kami berdua pun turun dari gendongan(?) Kris hy..hyung, ah kenapa susah sekali menyebutnya hyung. Setelah turun kami hanya bisa memasang cengiran naga terbaik kami.

"WELCOME TO EXO CAMP" dia berteriak seperti layaknya menyambut tamu yang baru datang. Dan suaranya itu kembali membahana. Kenapa daritadi membahana terus?.

"gomawo hyung ^^" Baekkie berterimakasih padanya.

"ne" Kris hyung tersenyum dan mengusap kepala Beakkie lembut. Akhirnya aku bisa menyebutnya hyung juga, meskipun dalam hati.

Kini kami digiring menuju arah perkemahan. Tempatnya cukup luas juga ternyata. Ada pondok-pondok yang kurasa bisa diisi sampai 6 orang, ada tempat untuk mambuat api unggun, ada lapangan yang sangat luas, dan agak jauh di sana ada sebuah danau. Tidak lupa juga Camp ini dikelilingi pohon pinus yang menjulang tinggi. Dan ini saatnya aku bilang WOW.

"heiiii Suho! Kemarilah kau" tampaknya Kris hyung memanggil seseorang. Yang merasa terpanggil langsung menghampiri.

"ne, Kris Hyung?" oh, seorang pemuda ternyata.

"tolong antar mereka ke pondok mereka, aku ada pekerjaan. Bisa?"

"baik hyung" Suho –pemuda itu mengangguk, dan kemudian Kris hyung pergi meninggalkan kami.

"annyeong, namaku Suho, kalian pasti anak baru ya?" tanyanya dengan ramah. Wajah tampannya bak malaikat itu, mengisyaratkan bahwa dia anak yang baik. Dan dia juga memiliki kulit yang errr...pucat.

"annyeong, namaku Sehun dan ini adikku Baekhyun. Kami memang anak baru" jawabku sesopan mungkin, karena kurasa dia lebih tua dariku.

"baiklah sekarang kalian ikut aku!" Suho mengajak kami menuju ke salah satu pondok yang ada di Camp ini. Langkah kami terhenti saat kami tiba di salah satu pondok yang cukup besar. Bangunan yang memiliki desain tua itu memberikan kesan tersendiri bagi orang-orang yang melihatnya.

"ayo, silakan masuk" Suho membukakan pintu untuk kami dan mempersilakan kami masuk. Ketika sudah masuk kami mulai mengedarkan pandangan kami ke segala penjuru pondok itu. Pondok ini ternyata luas juga di dalamnya. Jarak lantai dan langit-langit yang begitu tinggi menambah kesan luas pada pondok ini.

"wow..." gumamku.

"nah... di sana tempat tidur kalian, ayo kuantar" kata Suho sambil menujuk sebuah ranjang tingkat di sudut ruangan.

Aku dan Baekkie segera menghampiri kasur bertingkat itu. Kuletakan barang bawaanku di atas kasur,lalu duduk di kasur untuk sekedar melepas lelah.

"aku mau tidur di kasur yang di atas" seru Baekkie tiba tiba.

"ah ya, terserah" kataku dengan malas, malas berdebat dengannya maksudku.

"haha good, tumben kau baik hyung? hehe" tanyanya sambil menujukkan seringaiannya. Pertanyaan ini malas sekali untuk aku jawab.

"baiklah, kalian kutinggal dulu. Kalian bereskan saja dulu barang bawaan kalian dan bersihkan diri kalian, nanti malam akan ada acara pembukaan summer camp" titah suho pada kami. Kami pun segera memebereskan semua perlengkapan kami, merapikan kasur kami, dan terakhir membersihkan diri kami.

Sebelum melakukan semua itu, aku memerhatikan hal-hal apa saja yang ada di pondok ini. Dimulai dari kasur tingkat yang ada di sisi lain pondok ini, sepertinya itu kasur roomate kami yang sepertinya sudah ada yang menempatinya. Beberapa perabotan seperti meja, kursi, dan lemari kecil. Ada hiasan kepala rusa di dinding, jam antik yang agak menyeramkan, menurutku. Setelah puas ber-kepo-ria tentang pondok ini, akupun kembali melakukan tugasku.

.

.

Semua sudah kami bereskan, sekarang waktunya kami untuk mandi. Baekkie dan aku membawa peralatan mandi kami karena kamar mandinya terletak terpisah dari pondok.

Kami berjalan menyusuri jalan melewati pondok-pondok menuju kamar mandi, ya hitung-hitung sambil berkeliling. Terlihat beberapa orang memerhatikan kami berdua. Sampai kami tiba pada sebuah pondok kayu bertuliskan "wash your body here". Aku yakin tak ada seorangpun yang mengira itu perpustakaan. Lalu terlintas sebuah ide bodoh di otakku.

"hey Baek, bagaimana kalau kita balapan sampai depan pintu masuk pondok kamar mandi itu?" bisa dibaca dari pertanyaanku tadi kalau aku menantang Baekkie untuk lomba lari.

"haha, siapa takut!" aku sudah yakin dia akan menerima tantanganku.

"baiklah aku yang hitung, 1...2...3!" kami berdua langsung melesat menuju pondok kamar mandi. Karena kakiku yang lebih panjang dari Baekkie, aku unggul dan sudah agak jauh dari Baekkie.

"hahahaha kau tidak bisa mengalahkanku Baek" aku berteriak sombong sambil melirik Baek yang tertinggal di belakangku. Kemudian...

.

-brukkk-

.

Karena pandangku tak menghadap ke depan, aku tak tahu kalau ada orang di depanku sehingga aku tak sengaja menabraknya. Karena merasa bersalah, aku berbalik dan menghampiri orang yang aku tabrak tadi.

"ah maaf aku tadi tak melihatmu, apa kau baik-baik saja?" kutanya dia untuk memastikan keadaannya. aku mengulurkan tanganku untuk membantunya berdiri. Kulihat peralatan mandi yang ia bawa berserakan kemana-mana. Terdengar dia meringis sambil memegang pantatnya, sepertinya tidak baik-baik saja. Orang itu mendongak memperlihatkan raut wajah kesakitannya, kemudian dia meraih tanganku dan aku membantunya untuk berdiri.

"ya, aku tidak apa-apa" jawabnya dengan senyum yang dipaksakan, mungkin masih menahan sakit. Aku tertegun sejenak menatap wajahnya.

.

.

"ca...cantik..."

.

.

Tbc or delete?

Chap 1 end! Alhamdu...lillah...

Setelah sekian lama saya memendam ff ini, akhirnya di publish juga *tumpengan

Kalau yang sudah pernah baca Goosebumps berjudul "Perkemahan Hantu" mungkin beberapa part akan sama dengan ff ini, namanya juga dapet inspirasi...

Dimohon kritik dan sarannya untuk kelanjutan ff ini ya *aegyo

Trimsss... :*