My Annoying Fiance

.

KyuMin

.

Rate T

.

Warning : Typo(s), Yaoi, Boys Love

.

DON'T LIKE, DON'T READ

.

Chap 1

.

"APA ?! Di jodohkan ? Tidak ! Aku tidak mau !" teriak seseorang.

SEBUT SAJA NAMANYA KYUHYUN.

"Tapi, Kyu.. Keluarga Lee sudah membantu keluarga kita." kini giliran sang ibu yang berbicara.

SEBUT SAJA NAMANYA HEECHUL.

"Kau mau nanti keluarga kita dibilang keluarga tak tahu diri ?" tanya sang ayah sinis.

SEBUT SAJA NAMANYA HANGENG.

"Kenapa harus aku sih ? Kenapa tidak Siwon hyung saja ? Dia kan anak pertama." keluh Kyuhyun.

Raut wajah sang ayah mengeras.

"Appa sudah lelah dengan tingkah laku hyung-mu itu.. Hyung-mu benar – benar keterlaluan.. Dia tidak ingin menyetujui perjodohan ini.. Jadi appa mohon kau mau menerimanya." jelas sang ayah.

"Tapi appa.. Kenapa harus aku ? Kan Siwon hyung bisa disuruh pulang." Kyuhyun terus – menerus memprotes permintaan orangtuanya.

Sang ibu merangkul Kyuhyun.

"Kau tahu kan Kyu, kalau keluarga Lee sudah membantu keluarga kita ? Eomma harap kau bisa menjaga nama baik keluarga kita." jelas Heechul.

"Tapi kenapa aku harus menikah dengan namja, eomma ? Apa kalian tidak salah ?" tanya Kyuhyun frustasi.

"Eomma beritahu, dulu ayahmu tidak tahu kalau Teuki mengandung anak laki – laki.. Kami menjodohkanmu ketika Sungmin masih dalam kandungan Teuki." jawab Heechul.

"Kau sudah pernah bertemu dengannya kan ?" tanya Hangeng.

"Sudah.. Tapi itu saat aku masih kecil.. Aku sudah lupa dengan wajahnya." jawab Kyuhyun malas.

"Pokoknya, besok kau harus bertunangan dengan Sungmin.. Titik." titah Hangeng.

Kyuhyun berdiri dari duduknya.

"TERSERAH !" teriak Kyuhyun, lalu beranjak menuju kamarnya di lantai 2.

"Kyu !" panggil Heechul.

"Biarkan saja." Hangeng menahan Heechul yang akan menyusul Kyuhyun.

"Pasti ini berat untuk anak itu.. Biarkan di memikirkan semua ini baik – baik." jelas Hangeng.

.

.

Lalu, ada seseorang yang datang..

"Hai, hai semuanya.. Orang yang paling tampan pulang." ternyata itu adalah putra pertama dari Hangeng dan Heechul yang baru saja pulang dari acara 'kabur'nya ke Jepang.

SEBUT SAJA NAMANYA SIWON.

"Cih.. Anak itu." gumam Hangeng setelah tahu siapa yang datang.

Siwon menghampiri orangtuanya.

"Appa.. Eomma.. Aku merindukan kalian." Siwon memeluk Hangeng dan Heechul bergantian.

"Ingat pulang ?" sindir Heechul.

"Aigoo.. Eomma-ku yang paling cantik.. Apa kau tidak merindukan anakmu yang paling tampan ?" tanya Siwon sambil merangkul Heechul.

"Aishh.. Masih bisa bercanda." ucap Hangeng sinis.

"Ayolah.. Eomma, appa.. Jangan serius begitu padaku.. Lihat, aku bawa oleh – oleh untuk kalian dan untuk adikku tercinta.. Haha.. Ngomong – ngomong dimana Kyuhyun ?" Siwon mengeluarkan beberapa barang dari tasnya.

"Adikmu sedang marah." jawab Heechul sambil mengambil beberapa bungkusan dari tas Siwon.

"Marah ? Kenapa ?" tanya Siwon.

"Karena kau tidak mau dijodohkan, jadinya appa memaksa Kyuhyun untuk mau dijodohkan dengan Sungmin." jawab Hangeng.

"Aigoo.. Kasihan sekali anak itu." Siwon bersimpati pada Kyuhyun.

"Ini semua juga gara – gara kau.. Kalau saja kau mau dijodohkan, Kyuhyun tidak akan appa jodohkan." Hangeng menyalahkan Siwon.

"Appa.. Sekarang tahun berapa ? Ini jaman modern, appa.. Semua orang berhak dan bebas menentukan jodoh mereka sendiri.. Tidak harus diatur seperti itu." Siwon semakin kesal terhadap ayahnya.

"Aku akan menemui Kyuhyun." Siwon beranjak ke kamar Kyuhyun.

.

.

.

Kamar Kyuhyun

.

"Aishh.. Appa dan eomma seenaknya saja. Aku harus berbuat apa ? Aku tidak mau dijodohkan." gumam Kyuhyun.

TOK

TOK

TOK

"Kyu ! Apa kau ada di dalam ? Hyung-mu yang paling tampan pulang." teriak Siwon.

"Orang itu." gumam Kyuhyun dengan nada kesal.

Kyuhyun membukakan pintu untuk Siwon.

"Apa kabar dongsaengku ?" tanya Siwon sambil memeluk Kyuhyun.

"Diam kau, hyung.. Kau hanya memberiku masalah." jawab Kyuhyun kesal.

Kyuhyun melepaskan pelukan mereka dan duduk di pinggir ranjang. Siwon mengikuti Kyuhyun dan duduk di kursi belajar Kyuhyun.

"Kenapa tidak kau saja yang dijodohkan, hyung ?" tanya Kyuhyun mengeluarkan kekesalannya.

"Aku tidak mau, Kyu.. Aku mau hidup bebas tanpa beban. Aku ingin menjalani hubungan dengan siapapun yang aku mau." jawab Siwon.

"Dengan mengencani semua yeoja ? Sampai kapan kau akan jadi playboy, hyung ? Kau ini sudah tua." Kyuhyun sangat kesal pada Siwon dan akhirnya mengeluarkan kata – kata ketus.

"Kau ini.. Hyung-mu ini masih muda. Apa salahnya menjadi playboy ? Aku tampan." Siwon terus membanggakan dirinya.

"Terserah ! Kau ME-NYE-BAL-KAN." Kyuhyun makin kesal dengan kelakuan hyungnya.

"Aku minta maaf, Kyu.. Tapi, perjodohan ini aku serahkan padamu." Siwon meninggalkan kamar Kyuhyun.

"PERGI KAU DARI HADAPANKU !" teriak Kyuhyun sambil memukul Siwon dengan bantal.

Siwon langsung berlari keluar kamar Kyuhyun.

"Bagaimana ini ? Bagaimana dengan Seohyun ?" batin Kyuhyun.

.

Hangeng dan Kangin adalah sahabat sedari SMA. Mereka selalu bersama dalam suka maupun duka. Hingga suatu saat, mereka mempunyai perjanjian tertulis, yaitu menjodohkan anak mereka. Mereka berharap dengan adanya perjodohan ini, hubungan persahabatan mereka akan berubah menjadi sebuah keluarga besar yang bahagia. Tapi, mereka tidak mengetahui kalau anak – anak mereka kelak adalah namja (laki-laki).

Karena merasa usia anak – anak mereka sudah cukup, maka saatnya mereka mewujudkan perjodohan ini. Kangin dan Hangeng tidak mempermasalahkan jenis kelamin anak – anak mereka, begitupun dengan para istri.

.

.

.

Di tempat lain..

"APA ?! Dijodohkan ?" teriak seseorang.

SEBUT SAJA NAMANYA SUNGMIN.

"Iya nak.. Kau akan kami jodohkan dengan keluarga Cho.. Dan kau akan dijodohkan dengan Cho Kyuhyun." jawab sang ayah.

SEBUT SAJA NAMANYA KANGIN.

"Tapi, Minnie kan masih sekolah. Apa sekolah Minnie akan menerima muridnya jika sudah menikah ?" tanya Sungmin.

"Kalian baru akan bertunangan sayang, belum menikah." jawab sang ibu.

SEBUT SAJA NAMANYA TEUKI.

"Tapi tetap saja, eomma.. Minnie masih terlalu dini untuk menikah. Minnie belum bekerja dan menjadi sarjana. Minnie belum membahagiakan eomma dan appa. Terus, apa nanti calon suamiku itu namja yang baik atau tidak…" Sungmin terus berbicara, tapi langsung tersadar.

"APA ?! Aku akan menikah dengan namja, eomma ? Appa ?" teriak Sungmin sambil memegangi kepalanya.

"Aissh.. Bisakah kau menghilangkan sifat berisikmu itu ? Apa kau tidak mendengar kata appa tadi ? Kau akan menikah dengan Cho Kyuhyun." jawab Kangin.

"Maaf, appa.. Tadi Minnie tidak terlalu mendengar. Tapi tetap saja, apakah dia orang baik atau tidak. Dia sayang dengan keluarga kita atau tidak. Minnie kan tidak bisa menikah dengan sembarang orang. Apa dia tampan ? Apa dia tua ? Aduh." Sungmin terus berbicara panjang lebar.

"Kau kan sudah pernah bertemu dengannya, Minnie-ya." jelas Teuki.

"Benarkah ? Minnie tidak tahu wajahnya seperti apa." gumam Sungmin.

"Ya sudah, besok acara pertunangan kalian.. Sekarang kau istirahatlah, Minnie." Kangin bangkit dari duduknya , lalu menuju kamar dan diikuti Teuki dari belakang.

"Tapi appa.. Minnie kan belum bilang kalau Minnie mau." keluh Sungmin.

"Tidak ada penolakan, Lee Sungmin." Kangin mengeluarkan nada final.

Sungmin hanya bisa mendengus.

.

.

Lee Sungmin adalah anak tunggal keluarga Lee. Sungmin mempunyai sifat yang selalu melekat pada dirinya, yaitu banyak bicara alias cerewet. Kangin dan Teuki sudah menyerah pada sifat Sungmin yang itu. Berbagai macam cara sudah mereka lakukan untuk menghentikan sifat Sungmin yang satu itu, tapi hasilnya nihil. Apalagi, Sungmin itu selalu ingin tahu.

Tapi, di samping sifat cerewetnya itu, Sungmin adalah anak yang periang. Sungmin baru berusia 17 tahun dan bersekolah di Gulliver High School. Dia juga mengikuti sebuah perkumpulan yang dia beri nama Club No.1. Karena Sungmin anak tunggal, Teuki dan Kangin meminta keponakan mereka tinggal di rumah mereka, namanya Kim Kibum.

.

.

.

"Bagaimana ini, Bum-bum ? Minnie belum siap menikah." Sungmin langsung curhat pada seseorang.

SEBUT SAJA NAMANYA KIBUM.

"Hmm.. aku juga bingung, Min.. Paman Kangin sepertinya ingin sekali kau berjodoh dengan keluarga Cho itu." tanggap Kibum.

"Terus.. Minnie harus bagaimana, Bum-bum ?" tanya Sungmin memelas.

"Maaf, Min.. Satu – satunya jalan, kau harus bertunangan dengan keluarga Cho itu. Hmm.. Kau cerita saja padanya kalau kau masih terlalu kecil untuk menikah, pasti dia akan mengerti, Min." usul Kibum.

Wajah Sungmin terlihat berpikir dan mencerna semua perkataan Kibum.

"Wah ! Ide bagus ! Terima kasih, Bum-bum.. Besok Minnie bakal bilang sama Cho itu kalau Minnie belum siap menikah.. Hehe." Sungmin langsung memeluk Kibum.

Bagi Sungmin, Kibum adalah adik kandungnya sendiri. Kibum berusia 1 tahun lebih muda dari Sungmin, tapi Sungmin menolak dipanggil 'hyung' oleh Kibum dengan alasan Sungmin tidak ingin terlihat tua. Kibum adalah anak yang pintar. Sekarang dia satu kelas dengan Sungmin di tingkat akhir.

.

.

Keesokkan harinya…

Acara pertunangan diadakan di sebuah kafe sederhana. Yang datang ke acara itu hanya dua keluarga yang bersangkutan. Keluarga Cho dan keluarga Lee.

Keluarga Cho datang lebih dulu.

"Keluarga Lee mana sih, appa ? Lama sekali." keluh Kyuhyun.

"Sabar, Kyu.. Ah ! Apa kau sudah tidak sabar menemui calon tunanganmu itu ?" goda Siwon.

"Aishh.. Diam kau, hyung." kesal Kyuhyun.

Ketika Kyuhyun dan Siwon sedang asyik bertengkar, keluarga Lee pun datang.

"Maaf,kalian harus menunggu lama." ujar Kangin sambil memeluk Hangeng.

"Ahh.. Tidak apa – apa.. Haha.. Lama tidak bertemu." ujar Hangeng.

Setelah itu, mereka memperkenalkan keluarga mereka masing – masing.

"Oh iya.. Ini istriku, Heechul.. Anak pertamaku, Cho Siwon.. Dan anak bungsu-ku, Cho Kyuhyun." Hangeng memperkenalkan seluruh keluarganya.

Mereka semua pun membungkuk tanda hormat.

"Baiklah.. Aku memperkenalkan istriku, Teuki.. Anak tunggalku, Lee Sungmin.. Dan keponakanku, Kim Kibum." jelas Kangin.

"Ini keponakanmu ? Aku kira dia hyung-nya Sungmin." ujar Heechul.

Keluarga Lee tertawa.

"Kau tahu ? Bahkan usia Kibum lebih muda dari Sungmin." balas Teuki.

Keluarga Cho kaget.

"Jinjja ?! Kau awet muda, Sungmin-ah." Heechul mengelus rambut Sungmin.

"Hehe.. Terima kasih, bibi." ujar Sungmin malu – malu.

"Wah.. Sungmin lucu ya, Kyu ? Kalau aku tahu calon tunanganku itu Sungmin, aku akan menerimanya dan tidak perlu kabur ke Jepang.. Hehe." bisik Siwon pada Kyuhyun.

"Dasar playboy tidak tahu diri ! Seharusnya kau bilang itu dari kemarin.. Jangan mempersulitku lagi." balas Kyuhyun.

Siwon hanya terkekeh melihat kekesalan Kyuhyun.

Kyuhyun sangat kesal pada Siwon. Kyuhyun melihat wajah Sungmin.

"Wajahnya lucu sekali.. Seperti kelinci.. Dan montok.. Hehe.. Tidak ku sangka kalau dia adalah namja.. Aku pikir tadi dia adalah yeoja.. Sungmin manis dan cantik.. Ah ! Pikiran apa ini ? Ingat Seohyun, Kyu !" batin Kyuhyun.

"Baiklah.. Kita mulai saja ya acaranya.. Sekarang, Kyuhyun dan Sungmin boleh bertukar cincin." Hangeng memandu acaranya.

Kyuhyun dan Sungmin bertukar cincin.

"Tangannya halus sekali." batin Kyuhyun.

"Kyuhyun hyung tampan.. Apa benar dia belum punya kekasih sehingga dia menerima perjodohan ini ?" batin Sungmin.

.

.

.

"Baiklah.. Sekarang kalian resmi bertunangan." ujar Hangeng.

Semua keluarga pun tersenyum, kecuali Kyuhyun.

"Sekarang.. Ayo, kita makan." usul Heechul.

Seluruh keluarga langsung menyerbu makanan yang telah disediakan.

"Maaf.. Apa aku boleh meminjam Sungmin sebentar ? Agar kami bisa saling mengenal." pinta Kyuhyun.

"Aigoo.. Kau benar – benar pintar, Kyuhyun-ah.. Baiklah, kau boleh membawa Sungmin." jawab Kangin.

Sungmin menunjukkan raut wajah tidak suka.

"Tapi kan Minnie belum makan." protes Sungmin dengan wajah imutnya.

"Tidak apa – apa, sayang.. Nanti kau bisa makan di rumah." ujar Teuki sambil membantu Sungmin dari duduknya.

Akhirnya Kyuhyun membawa Sungmin berjalan – jalan di area taman sekitar kafe itu.

"Apa kau senang ?" tanya Kyuhyun memecah keheningan di antara mereka berdua.

"Hm ? Maksudnya ?" tanya Sungmin balik.

"Kau senang dengan pertunangan ini ?" tanya Kyuhyun ulang.

"Hmm.. Bagaimana ya ? Minnie sulit mengatakan perasaan Minnie saat ini.. Minnie senang karena tunangan Minnie adalah orang yang tampan, tapi sepertinya kau tidak menyukainya ya ?" Sungmin sangat berhati – hati berbicara dengan Kyuhyun saat ini.

"Jujur, aku tidak suka dengan perjodohan ini.. Aku punya hak untuk memilih yang akan menjadi pasanganku nanti, bukan diatur seperti ini." Kyuhyun mengatakan apa yang dirasakannya saat ini.

Sungmin terdiam. Dia tidak tahu harus mengatakan apa sekarang.

"Tadi kau bilang aku tampan ?" tanya Kyuhyun memastikan.

"Hah ? Masa' ? Minnie bilang begitu ?" tanya Sungmin balik dengan wajah yang sangat imut.

"Aishh.. Kau mempermainkanku ?" tanya Kyuhyun kesal.

"Hehe.. Kau memang tampan.. Jujur, Minnie menyukaimu saat Minnie melihatmu.." jawab Sungmin sambil mengutarakan perasaannya.

"Kau menyukaiku ? Apa tidak terlalu cepat ?" tanya Kyuhyun sambil melihat wajah Sungmin untuk memastikan.

Entah kenapa, detak jantung Kyuhyun sekarang berdetak lebih cepat ketika Sungmin mengutarakan perasaannya.

"Hmm.. Minnie pikir tidak.. Minnie memang menyukaimu." jawab Sungmin sambil tersenyum.

"Bagaimana kalau aku bilang, aku tidak suka padamu ?" Kyuhyun mencoba menguji perasaan Sungmin.

"Hmm.. Kalau begitu, Minnie akan membuatmu jatuh cinta pada Minnie." jawab Sungmin mantap.

Kyuhyun tersenyum.

"Percaya diri sekali kau. Aku tidak akan mudah menyerahkan hatiku begitu saja pada bocah ingusan sepertimu." Kyuhyun mengacak rambut Sungmin halus.

"Lihat saja nanti. Minnie pasti bisa." Sebenarnya Sungmin masih ragu dengan jawaban yang dia lontarkan pada Kyuhyun.

"Oh iya, seharusnya kau memanggilku 'hyung'.. Kenapa kau tidak memanggilku 'hyung', bocah ?" tanya Kyuhyun.

"Aigoo.. Harusnya Minnie memanggilmu 'paman'.. Hehe." jawab Sungmin bercanda.

"Mwo ?! Kau pikir aku sudah tua ?" kesal Kyuhyun.

"Hehe.. Iya, maaf. Mulai saat ini, Minnie akan memanggilmu Kyunnie.. Hehe." ujar Sungmin.

"Pakai 'hyung'.. Kyunnie hyung." jelas Kyuhyun.

Sungmin mem-pout kan bibirnya.

"Baiklah." balas Sungmin malas.

"Usiaku sekarang 22 tahun.. Aku sekarang bekerja di perusahaan Cho corporation dan menjabat sebagai direktur.. Aku ini orangnya sangat tegas.. Yang tadi itu hyung-ku, Cho Siwon." Kyuhyun mulai bercerita tentang dirinya.

Tidak ada tanggapan dari Sungmin. Merasa tidak ditanggapi, Kyuhyun melihat Sungmin yang sedang duduk sambil mencatat semua yang dibicarakan oleh Kyuhyun di ponsel pintarnya.

"Sedang apa kau, bocah ?" tanya Kyuhyun.

"Sedang mencatat semua ucapanmu." jawab Sungmin sambil mengerjapkan matanya.

"Untuk apa ?" tanya Kyuhyun frustasi.

"Hanya untuk pengingat saja.. Minnie kan orangnya pelupa.. Hehe." jawab Sungmin dengan wajah tak berdosanya.

"Aishh.. Baiklah.. Sekarang ceritakan tentang dirimu." Kyuhyun duduk di sebelah Sungmin.

"Baiklah.. Minnie masih 17 tahun dan masih bersekolah di Gulliver High School tingkat akhir. Minnie punya sepupu namanya Bum-bum. Minnie anak tunggal. Minnie suka warna pink. Makanan favorit Minnie yaitu semua makanan eomma. Minnie suka minum susu, makan cokelat, dan es krim. Minnie tidak suka pelajaran matematika. Di sekolah, Minnie punya perkumpulan yang bernama Club No.1. Di klub itu, berisikan siswa-siswi yang keren dan lucu seperti Minnie. Minnie juga belum siap menikah. Dan juga…" Sungmin belum menyelesaikan kalimatnya, namun sudah dipotong oleh Kyuhyun.

.

"STOP !" teriak Kyuhyun.

.

Tapi, Sungmin terus melanjutkan kalimatnya. Kyuhyun terlihat kesal dan panik.

"Bagaimana menghentikan anak ini ?" batin Kyuhyun.

"Minnie suka baca ko-mmpppphhhh.." kalimat Sungmin terhenti.

.

Ternyata Kyuhyun sedang menempelkan bibirnya ke bibir Sungmin dan sedikit menyesap rasa manis dari bibir itu.

Mata Sungmin melotot dan mengerjap tak percaya.

.

"Ciuman pertamaku." batin Sungmin.

.

Kyuhyun melepaskan ciuman mereka.

"Akhirnya kau bisa diam juga." ujar Kyuhyun.

"Ke-kenapa, Kyunnie hyung ?" tanya Sungmin terbata - bata.

"Kau ini berisik sekali. Aku bingung bagaimana menghentikanmu." jawab Kyuhyun kesal.

Sungmin merasa terhipnotis dengan ciuman Kyuhyun.

"Tapi.. Itu ciuman pertama Minnie." gumam Sungmin dengan tatapan kosong sambil memegang bibirnya.

Kyuhyun yang mendengar itu langsung tertawa.

"Hahaha.. Sama.. Itu juga ciuman pertamaku.. Pertanda apa ini ? Ciuman pertama saja, aku harus dengan bocah ingusan sepertimu. Dasar bocah cerewet !" dengus Kyuhyun.

Mendengar kata 'cerewet', Sungmin langsung tersadar dari lamunannya.

"Hah ? Minnie memang cerewet.. Itu yang dikatakan eomma dan appa.. Sifat Minnie yang satu ini sulit dihilangkan. Padahal Minnie sudah ke dokter dan menjalani pengobatan lain, tapi hasilnya nihil." jelas Sungmin.

"Seperti yeoja saja. Ck." dengus Kyuhyun, lalu meninggalkan Sungmin.

"Kyunnie hyung mau kemana ?" tanya Sungmin.

"Aku lapar !" teriak Kyuhyun.

Sungmin mengejar Kyuhyun yang kembali ke tempat mereka makan tadi.

.

.

"Aigoo.. Berani sekali anak itu mencium Sungmin." gumam Siwon yang sedari tadi mengintip kegiatan Kyuhyun dan Sungmin.

"Oh ?! Sedang apa kau disini, hyung ?" tanya Kibum yang melihat Siwon setelah habis dari toilet.

"Ah ! Tidak.. Aku sedang menikmati udara segar saja.. Kau sedang apa ?" tanya Siwon balik.

"Aku habis dari toilet." jawab Kibum.

"Baiklah.. Kita kembali bersama." ajak Siwon.

.

.

Rumah Kyuhyun

.

.

"Eomma, acaranya sudah selesai kan ? Aku harus pulang ke apartemen, besok aku harus bekerja." Kyuhyun membereskan baju – bajunya yang akan dibawa ke apartemennya dengan dibantu oleh Heechul.

"Iya.. Eomma tahu.. Tidak bisakah kau pulang besok saja ? Kau berangkat ke kantor dari sini saja." pinta Heechul.

"Baju kerjaku semuanya ada di apartemen, eomma. Eomma tidak usah berlebihan begitu. Lagipula, Siwon hyung kan sudah pulang." Kyuhyun duduk di samping Heechul.

"Baiklah. Jaga dirimu baik – baik. Ingat ! Sekarang statusmu sudah bertunangan, jadi jangan macam – macam !" Heechul memberi peringatan pada Kyuhyun.

"Iya, eomma." balas Kyuhyun malas.

.

.

.

.

TBC