Destiny

Diclaimer: Masashi Kishimoto Rate: M SasuFemNaru

Warn: author newbie, typo(s), OOC, cerita aneh, dan lain-lain

Seberkas cahaya masuk ke kamar Naruko melewati jendela. Alarm jamnya sudah berbunyi beberapa kali tapi tetap saja dia tidak bangun. Tiba-tiba seseorang masuk ke kamar Naruko.

"Naruko!" teriaknya. "Kau tau ini sudah jam berapa? Cepat bangun! Nanti kamu telat!" katanya sambil menggoncang-goncangkan tubuh Naruko.

Naruko tiba-tiba tersadar dari tidurnya. Dia langsung menuju kamar mandi. Tapi sebelum itu dia berbalik kepada orang yang membangunkannya itu. "Makasih Anko-chan. Udah ngebangunin aku." Katanya sambil tersenyum.

Naruko Namikaze adalah anak bungsu keluarga kaya Namikaze. Yang tadi membangunkannya adalah pembantunya, Anko. Anko sudah ada di rumahnya saat Naruko masih kecil, jadi dia akrab sekali dengan Anko. Naruko memiliki dua orang kakak laki-laki, Kyubi dan Naruto. Naruto merupakan kakak kembarnya, sedang Kyubi bebeda delapan tahun dengannya.

Setelah selesai mandi, Naruko bergegas menuju ruang makan. Dia berlari ke sana sambil mengikat rambutnya. Dan hasilnya ikatan rambutnya jadi acak-acakan.

Naruko akhirnya sampai di ruang makan. Nafasnya tersenggal-senggal saat dia sampai di ruang makan. Ruang makannya cukup jauh dari kamarnya karena saking besarnya rumahnya itu. Tadinya dia mau pamitan saja ke orang tuanya, tapi ayahnya menyuruhnya untuk sarapan dulu.

"Otou-san jahat. Ga tau aku udah kesiangan ya?" kata Naruko

"Habis Naru selalu buru-buru kalo mau pergi sekolah. Otou-san jarang liat Naru. Jadi otou-san ingin liat kamu pas lagi sarapan,"kata Minato dengan wajah memelas. Wajah pemilik perusahaan Namikaze corp ini cuma bisa begitu dihadapan Naruko dan ibunya, Kushina. "tenang saja Naru. Nanti kau diantar Kakashi pergi ke sekolahnya."

Naruko menghela nafas. Akhirnya dia menyerah dan duduk di meja makan. Tiba-tiba ada sepasang tangan yang manarik ikat rambutnya. Naruko menoleh ke arah pemilik tangan itu.

"Ikatan rambut mu berantakan. Sini aku benarkan," kata kakak kembarnya, Naruto, dengan senyum simpul. "Harusnya kamu menjaga kerapihan rambutmu saat ke sekolah."katanya sambil membenarkan ikatan rambut Naruko.

Naruko menggelembungkan pipinya. "Namanya juga telat wajar dong kalo acak-acakan."

"Kalo kamu sekolahnya bareng aku ga akan telat. Tapi sayang kamu malah milih sekolah lain."

"Urusan beda sekolah ga usah diungkit-ungkit lagi deh. Aku kan udah sekolah di sana selama satu semester"

Naruko dan Naruko dari TK sampai SMP sekolahnya sama terus. Tadinya saat SMA juga mereka akan berada di sekolah yang sama, Suna International School, tapi Naruko memilih masuk SMA Konoha. Padahal di Suna lebih bagus, dengan segala fasilitas yang mewahnya, ketimbang dengan Konoha yang hanya sekolah negeri biasa. Naruto ngotot banget ga mau Naruto beda sekolah dengannya. Dengan segala alasan diberikan agar Naruko tidak masuk Konoha. Tapi usahanya sia-sia dan akhirnya Naruko masuk Konoha.

Naruko melihat jam tangannya dengan gelisa. Kalau dia ga naik bis sekarang, dia pasti telat ke sekolah dan akan dihukum habis-habisan oleh guru biologi yang galak dan jelek, Orochimaru.

"Tenang Naru. Nikmati saja makananmu. Kamu nanti diantar Kakashi ke sekolah biar ga telat," kata Minato.

Naruko tidak punya pilihan lain jadi dia mengiyakan ayahnya. Padahal dia paling ga suka diantar karena mobil yang dipakai untuk mengantarnya adalah mobil mewah dan itu pasti akan menarik perhatian teman-temannya.

Setelah selesai makan Naruko langsung pergi dari ruang makan. "Otou-san, oka-san, onii-san aku pergi dulu!" kata Naruko sebelum pergi.

"Hati-hati Naru. Setelah selesai sekolah langsung pulang ya!" kata Minato.

Karena terburu-buru Naruko tidak sempat mendengarkan perkataan ayahnya. Dia langsung pergi ke tempat parkir bersama Kakashi, pembantunya.

Ruang makan menjadi sepi ketika Naruko pergi.

"Dimana aniki (kakak laki-laki tertua) ayah?" kata Naruto memecah keheningan. "Apa dia masih di Amerika atau masih di Eropa?"

"Ga keduanya. Dia ada di Jepang sekarang. Dia sedang mengurus perpindahan senjata di sekolah Naru,"jawab Minato

"Pantas saja otou-san menyuruh Naru pulang cepat."

"Tentu saja. Aku kan ga mau anak kesayanganku terlibat hal seperti ini,"kata Minato. "Kushina-chan ayo kita ke kamar." Lalu Minato pergi ke kamar bersama Kushina ke kamar.

Tanpa Naruko sadari keluarganya adalah penjahat kelas kakap. Ayahnya, Minato, menjadi pemimpin kelompok kejahatan bernama Kurama. Oleh orang-orang yang mengejarnya Minato disebut "Yellow Flash" atau "Flash" karena Minato adalah pembuat bom yang handal dan dia selalu berhasil kabur dari kejaran polisi atau agen-agen yang mengejarnya.

Ibunya, Kushina, adalah seorang sniper handal dan yang terbaik di kelompok itu. Tidak ada satu orang pun yang bisa lepas dari bidikan Kushina. Kushina disebut "Rose".

Sedangkan Kyubi yang disebut "Red" dianggap sebagai bawahan Minato yang paling dekat dengannya, kadang dia juga menggantikan ayahnya memimpin Kurama.

Naruto adalah seorang pembunuh handal yang disebut "Killer Knight" atau "Knight". Sekali Minato memerintahkannya untuk membunuh seseorang, dia akan membunuhnya dengan tanpa bukti sedikit pun.

Anko dan Kakashi merupakan salah satu anggota Kurama. Mereka bertugas untuk menjaga rumah Minato dan menjaga Naruko.

Minato tidak memberi tahu semua ini kepada Naruko untuk melindunginya karena dia terlahir dengan tubuh yang lemah.

Naruko berlari ke kelasnya. Gara-gara Orochimaru dia harus ketinggalan satu jam pelajaran karena dia di suruh membersihkan halaman. Naruko berdiri di depan pintu kelasnya. Dia takut dimarahi lagi oleh gurunya. Dia sudah sering telat.

Naruko menarik nafas. Dia berharap semoga gurunya tidak sedang bad mood. Lalu dia membuka pintunya.

Di hadapannya terlihat seorang pria tampan berambut hitam dengan mata onix-nya yang menatap Naruko. Kemudian dia tersenyum kepada Naruko. Saat itu, waktu bagaikan terhenti bagi Naruko.

Naruko diam mematung di depan kelas.

"Kamu siapa ya?" kata pria itu masih dengan senyum sama dengan tadi.

Teman sekelasnya tertawa karena Naruko masih diam mematung terpaku melihat pria itu.

"Namikaze Naruko," kata Naruko malu.

"Oh, kamu yang suka telat itu." Kata pria itu lagi. Naruko semakin malu karena itu. "Cepat masuk. Kita belum terlalu jauh membahas materi."

Naruko masuk ke kelas dan duduk di sebelah Sakura. Lalu pria itu melanjutkan pelajarannya.

"Sakura, siapa orang itu?" tanya Naruko ke Sakura.

"Dia Sasuke Uchiha, guru bahasa inggris yang baru. Kenapa kamu telat lagi Naru?" kata Sakura.

"Otou-san menyuruhku sarapan dulu jadi aku terlambat. Kadang aku sebal dengan sikap Otou-san."

Sakura hanya tertawa mendengar Naruko. Naruko sering sekali telat dan penyebabnya itu tak lain adalah ayahnya.

.

.

.

.

Bel sekolah berbunyi. Itu tandanya sekolah sudah selesai.

"Naru kamu mau pulang bareng aku, ga?" tanya Sakura.

"Ga, makasih. Aku masih ada sesuatu yang harus di kerjakan," jawab Naruko.

"Oke. Jangan sampai pulang malam ya! Bye Naru!" kata Sakura yang kemudian pergi bersama Tenten dan Hinata, teman Naruko yang lain.

Setelah mereka pergi Naruko kemudian pergi ke perpustakaan. Lalu dia mulai membuka buku dan mengerjakan PR-nya. Naruko ga bisa mengerjakan PR di rumah, dia susah konsentrasi kalau berada di rumah.

Sesaat Naruko mulai merasa mengantuk. Naru mencoba untuk tidur sejenak.

Tapi dia tertidur sampai malam. Petugas perputakaan tidak membangunkannya karena dia tidak melihat Naruko yang berada di pojok. Saat Naruko terbangun, dia kaget sekali dan dengan buru-buru membereskan bukunya.

"Gawat! Aku ketiduran lagi di sekolah. Pasti Otou-san akan marah kalau aku tidak cepat pulang,"kata naruko sambil mencari HP-nya. Setelah beberapa lama dia baeu menyadari kalau HP-nya dia tinggalkan di kamarnya karena buru-buru.

Naruko lalu berlari keluar perpustakaan. Untungnya penjaga perputakaan seperti biasa lupa mengunci pintu perpustakaan kalau tidak dia bisa terkunci semalaman di sana.

Naruko lalu berlari di lorong sekolah yang gelap. Tiba-tiba dia terjatuh. Tanpa sadar dia tersandung sesuatu.

Naruko melihat sesuatu yang menyandungnya. Ternyata itu adalah guru inggris barunya yang sedang merunduk dan yang dia memegang senapan.

"Sasuke-sensei!" teriak Naruko.

.

Flash back on

.

Handphone Sasuke berbunyi. Di handphone-nya tertulis Alpha. Dia pun langung menuju ke kamar mandi. Karena sekarang sudah sore dan murid-murid sudah pulang jadi sekolah sepi.

Sasuke menjawab teleponnya.

"Ada apa?" tanya Sasuke.

"Red akan bergerak malam ini. Dia akan memindahkan senjata. Itu informasi yang aku dapat. Segera bersiap, Sasuke." Jawab seseorang di sana.

"Baiklah." Sasuke mengakhiri penbicaraan.

Sasuke kemudian keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju ruang guru.

Dia lalu membuka lokernya yang terdapat sebuah koper besar. Di dalam koper itu terdapat sebuah senapan jarak jauh yang dilengkapi peredam suara. Kemudian dia membawanya.

Sasuke pergi ke koridor lantai tiga dekat perpustakaan dan menunggu sampai malam.

Saat jam dua belas malam. Keluar pria berambut merah dengan topeng di mukanya. Orang-orang di sebelahnya memanggilnya Red.

Sasuke segera bersiap. Dia mulai mengarahkan senjatanya ke arah Red. Saat Sasuke hendak menekan pelatuk tiba-tiba ada sesuatu yang menabraknya. Tembakannya pun menjadi meleset dan malah mengenai tanah.

"Sial!"umpat Sasuke. Sasuke langung menunduk dengan cepat takut terlihat oleh penjahat-penjahat itu.

Saat Sasuke melihat siapa yang menabraknya. Ternyata itu adalah muridnya yang terlambat saat masuk.

"Sasuke-sensei!"teriaknya.

.

Flash back off

.

Sasuke langsung menutup mulut Naruko.

Tiba-tiba banyak tembakan peluru mengarah ke arah mereka. Naru yang tiadak tahu harus berbuat apa hanya diam melihat Sasuke melindunginya dari pecahan kaca yang mengenainya.

"Kau bisa jalan? Kita harus bersembunyi dari sini!"kata Sasuke.

"Ga. Kakiku terkilir saat jatuh tadi,"jawab Naruko.

Lalu Sasuke menggendong Naruko pergi dari situ. Dia behenti di sebuah ruang penyimpanan alat kebersihan. Lalu Sasuke dan Naruko bersembunyi di sana.

"Ukh."kata Sasuke. Ternyata lengan kanannya terkena pecahan kaca dan darahnya mengalir banyak.

"Bertahanlah sensei," kata Naruko sambil mengikatkan saputangannya ke luka Sasuke.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekat. Langkah kaki itu semakin mendekat hingga rasanya orang yang berjalan itu sudah berada di depan pintu ruang penyimpanan.

Naruko dan Sasuke tidak bicara bahkan mereka menahan nafas mereka agar tidak terdengar. Orang itu diam di depan pintu.

"Red!" kata Orang lain yang datang ke sana. "Kau menemukannya di sana?"

"Tidak. Tidak ada orang di sini," kata Red. "Bagaimana dengan perpindahan senjatanya?"

"Sudah setengahnya, Red. Apa masih mau dilanjutkan?"

"Tidak usah. Kalau terus dilanjutkan dia akan memanggil bantuan dan menangkap kita. Kita pergi sekarang." Kata Red sambil berjalan meninggalkan ruang penyimpanan tanpa memeriksanya.

Setelah langkah Red tidak terdengar lagi mereka merasa lega. Tapi setelah itu Sasuke pingsan karena lukanya yang menyakitkan.

To BE Continue

.

.

.

Makasih yang udah mau baca fanfic pertama aku. Beri aku komen atau kritikan ya :D