Admire You

Cast : HunHan

Genre : Romance

Rating : T+

Warning : YAOI, BOY X BOY, alur kecepetan, typos, cerita pasaran

DON'T LIKE DON'T READ

Happy reading!

.

.

.

Mata Sehun tidak lepas-lepasnya memandangi sosok yang sedari tadi telah berkali-kali melewatinya, seorang namja cantik dan imut dengan rambut pink cotton candy dan mata besar layaknya rusa yang bersinar serta bibir mungil berwarna pink kemerahan juga tampang imut yang membuat siapapun yang melihatnya terpesona dan berniat mengadopsinya. Sosok yang sudah sejak lama dikaguminya. Sosok yang berhasil melumpuhkan seluruh syaraf tubuhnya hanya dengan menatapnya saja.

PRIIITTT

"YA OH SEHUN!" Suara berat dan melengking disertai geraman membuyarkan segala lamunan Sehun tentang sosok namja tadi. Mengembalikannya ke kenyataan.

PLAK

Sesosok namja tinggi menggeplak kencang kepala platina milik Sehun membuatnya mengaduh.

"MWOYAA!?" desis Sehun jengkel. Sedangkan sosok didepannya kembali menggeplak keras kepala Sehun.

"fokus ke pertandingannya bodoh!" bentak sosok tinggi itu sambil memelototkan matanya menjadi semakin lebar.

Sehun mengusap-usap kepalanya sambil mengernyit bingung. "ada apa dengan pertandingannya Yeol?"

Sosok yang dipanggil Yeol –Chanyeol- itu mengerang keras. "YA! Kau bahkan tidak fokus, berkali-kali bolanya melewatimu dan kau hanya mematung ditengah lapangan! Apa sih yang kau perhatikan!?" Chanyeol meraup udara dengan kasar, masih sambil memelototkan mata lebarnya.

Sehun menggaruk tengkuknya sambil nyengir. "molla."

Chanyeol kembali menistai kepala Sehun dengan menjitaknya. "YA! aku tau ini hanya latihan Sehun, tapi kumohon fokus! Dengar! Sebaiknya pertandingan selanjutnya kau fokus atau aku akan.."

"chogiyo.." Sebuah suara lembut tiba-tiba mengintrupsi ocehan Chanyeol. Sontak membuat dua orang tersebut menoleh. Kedua retina mereka kemudian menangkap seorang namja berkulit putih dengan senyum cantik yang sedang membawa dus berisi air mineral.

"coach memintaku memberikan air minum ini pada tim biru. Chanyeol-ssi kau kaptennya kan?" tanyanya lembut.

"ah.. ne Luhan-ssi. Khamsahamnida ne." Jawab Chanyeol sambil meraih dus yang dibawa Luhan.

"cheonma." Jawab Luhan lembut. "aku duluan ne, annyeong."

"Sehun, kau bisa bawa ini ke.." ucapan Chanyeol terpotong saat melihat wajah Sehun yang sedang melongo idiot sambil menatap punggung sempit Luhan yang sedang berjalan kembali ke tempatnya.

"SEHUN!"

Teriakan Chanyeol kembali membawa Sehun ke dunia nyata. "ne?" Sehun mengerjap bingung melihat seringai menakutkan Chanyeol.

"Kau menyukai Luhan huh?"

Satu pertanyaan Chanyeol berhasil membuat Sehun gelagapan sendiri dengan pipi yang merona. Chanyeol menepuk pelan pundak Sehun. "tidak apa, kudengar dia single. Lagipula wajahnya memang cantik. Ah, tapi kau harus berjuang keras, mendapatkannya sangat sulit."

Sehun mendengus heran. Sepertinay tidak banyak namja yang mendekati Luha, jadi apa sulitnya? Tak lama ekspresinya berubah kesal saat mencerna omongan Chanyeol. "Siapa yang kau bilang cantik hah?"

Chanyeol terkikik geli. "baiklah jangan terlalu dipikirkan. Sebaiknya kau bawa ini ke teman-temanmu disana dan beritahu latihan ke dua akan dimulai sebentar lagi." Kata Chanyeol sambil menyurungkan dus air mineral ke tangan Sehun dengan paksa dan berlalu pergi.

"ck. Merepotkan." Decak Sehun sambil mengantar air mineral itu dengan paksa.

PRIITTTT

"ingat Sehun! Fokus!" Chanyeol mengingatkan Sehun lalu kembali berlari mengejar bola yang sedang digiring Taehyung.

"LUHAN!" Taehyung meneriakkan nama sang kapten tim dan dengan cepat mengopernya yang kemudian kembali digiring dengan sigap oleh Luhan.

Sehun berusaha merebut bola yang sedang digiring Luhan. Sementara Luhan yang merasa pergerakannya mulai terancam mengoper bola itu ke teman satu timnya, Jungkook.

Sehun yang kaget karena pergerakan lincah Luhan –entah Luhan yang terlalu cepat atau dia yang sedang mematung mengagumi wajah Luhan- tanpa sadar menendang pelan betis Luhan dari belakang dan tidak sengaja tersandung kakinya sendiri, menyebabkan keduanya terjatuh.

Sehun menggaruk tengkuknya canggung sambil melepaskan tangan Luhan yang ternyata masih digenggamnya. "maafkan aku, Luhan-ssi."

Luhan mencengkeram betisnya yang terasa sedikit nyeri sebelum akhirnya menoleh dan tersenyum manis. "gwaenchana Sehun-ssi."

Luhan kemudian berdiri dan mulai kembali berlari mengejar bola yang sedang diperebutkan Daehyun dan Chanyeol. Sementara Sehun hanya tercengang, mungkin efek terkena senyuman Luhan.

Mengabaikan Chanyeol yang mulai mencak-mencak karena Sehun yang masih belum berdiri juga dan juga bola yang telah berkali-kali bergulir melewatinya. Ternyata suara dan senyum Luhan sebegini parah efeknya terhadap kesadaran Sehun, sampai-sampai dia tidak menyadari ada bola yang sedang menerjang lurus kearahnya.

"SEHUN AWAS!"

BRAK

.

Sehun mengelus-elus kepalanya yang terkena 'ciuman' bola tadi sambil mengerucutkan bibirnya sebal. Menyebalkan sekali, sekaligus memalukan. Dia bahkan pingsan saat bola itu tadi menghantam wajah tampannya. Sambil menggerutu pelan, kaki panjangnya melangkah menuju ruang ganti pemain.

Dengan perlahan, dibukanya pintu tersebut lalu ia melangkahkan kakinya masuk. Retinanya langsung menangkap namja mungil dengan rambut merah muda sedang menyandarkan punggungnya di dinding depan ruang shower dengan handuk di pundaknya. Melihat keadaannya sepertinya ia belum mandi.

"Luhan-ssi?" Sehun mencicit pelan.

Luhan sontak menolehkan kepalanya kearah Sehun yang berdiri tak jauh darinya sambil menggenggam sebuah handuk putih.

"ah.. Sehun-ssi." Luhan tersenyum canggung. "bagaimana kepalamu?"

"masih utuh, untungnya." Jawab Sehun sembarangan. "panggil saja Sehun dan aku akan memanggilmu Luhan saja, arra? Jangan terlalu formal padaku."

Luhan tertawa pelan, lalu menganggukkan kepalanya. "arraseo. Kuharap tidak terlalu parah." Katanya sambil mengelus pelipis Sehun yang di plester. "mianhae."

Sehun mengernyit canggung. "gwaenchana, aku yang tidak fokus tadi." Jawab Sehun. "kenapa tidak mandi?"

"a.. anu.." Luhan menggaruk tengkuknya canggung dengan pipi merona merah. Manis sekali.

Sehun menaikkan sebelah alisnya bingung sampai sebuah suara mengganggu indera pendengarannya seiring dengan pipi Luhan yang semakin memerah.

"unghh. Channiehh morehh ahhh.."

"neh babyhh oohh.."

Sehun membulatkan kedua matanya terkejut. "apakah itu Chanyeol dan Baekhyun?"

Luhan menganggukkan kepalanya canggung sambil menggigit-gigit bibir bawahnya. "n.. ne.. dia eung sedang.. kau tahu.. eum.. sex?"

"jangan bilang kau tidak berani masuk karena kau takut mereka memarahimu?" Sehun menatap Luhan bingung.

Luhan terkekeh pelan. "tidak.. aku tidak. Aku hanya.. eum tidak mau melihatnya?"

Sehun mengangguk-anggukkan kepalanya. Suasana ruang ganti itu perlahan menjadi canggung. Apalagi dengan heningnya mereka berdua, suara Baekhyun dan Chanyeol semakin terdengar kencang.

Entah sejak kapan, Sehun terus menatap bibir mungil Luhan yang terus menerus digigiti oleh pemiliknya. Suara-suara aneh dari ruang shower menambah panas tubuhnya seiring dengan libidonya yang perlahan mulai meningkat.

Luhan menjilati bibirnya yang terasa kering. Samasekali tidak menyadari serigala kelaparan yang sedang menatap bibir yang sedang dikulumnya itu. Sudahlah, persetan! Sehun ingin bibir itu sekarang juga! Salahkan Luhan yang seakan-akan memang menggodanya.

BRAK

Sehun mendorong tubuh Luhan merapat ke dinding dan mencekal kedua tangan namja cantik itu keatas dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya mengusap-usap bibir yang sedikit membuka itu pelan.

Luhan menatap Sehun terkejut. "Sehun.. apa yang.."

"berhenti menggigiti bibirmu cantik. Kau sudah terlihat menggoda tanpa harus berusaha." Bisik Sehun seduktif.

Luhan membulatkan kedua matanya. "a.. aku tidak.. hmmmpp.."

Ucapan Luhan terpotong bibir Sehun yang tiba-tiba membungkam bibirnya. Mata rusanya semakin melebar, sebelum akhirnya menutup seiring dengan lumatan-lumatan lembut Sehun. Mengabaikan fakta bahwa dia akan masuk dalam masalah besar jika salah satu dari hyung-hyung nya yang protektif memergokinya sedang berciuman.

Sehun menatapi paras manis Luhan yang sedang memejamkan matanya dan balas melumat bibirnya. Sehun menjilat pelan bibir luhan, memintanya membuka mulut yang dengan patuh dibuka oleh Luhan.

"mmhh.."

Lenguhan Luhan keluar seiring dengan lidah Sehun yang mulai membelit lidahnya. Daging tak bertulang itu saling menjilat dan membelit seakan mencari siapa dominan dalam permainan lidah mereka.

"angghh ahmm.."

Lenguhan Luhan bertambah keras saat lidah Sehun menjilati setiap sudut mulutnya dan berakhir menjilati langit-langit mulutnya. Rasanya geli namun menyenangkan. Perlahan penis keduanya mulai berdiri dan saling menggesek satu sama lain membuat geraman dan lenguhan mendominasi ruang ganti.

"annhhh ohh.."

Luhan tanpa sadar menggigit lidah pasangannya saat tangan Sehun mulai masuk kedalam celana jersey yang dikenakannya dan meremas bokong kenyalnya sensual. Sehun kembali melumat bibir Luhan yang dibalas erangan frustasi. Rasanya benar-benar menyiksa, tidak hanya Sehun yang butuh menyentuh tubuh Luhan. Rasanya Luhan juga ingin menyalurkan gejolak nikmatnya dengan menyentuh Sehun, tetapi Sehun masih mencekal kedua tangannya.

"Sehun? Luhan?" Suara berat Chanyeol mengintrupsi kegiatan panas Sehun dan Luhan. Sontak membuat keduanya membuka mata kaget.

Sehun melepaskan pagutan mereka berdua, benang saliva tertaut dari bibir Sehun dan bibir Luhan yang terlihat membengkak sebelum akhirnya terputus. Sehun melepaskan cekalan tangannya dari tangan Luhan dan mengeluarkan tangannya dari celana jersey Luhan setelah sebelumnya meremas kencang bokong Luhan yang dibalas erangan seksi dari sang empunya.

Sehun lalu menatap datar kearah Chanyeol. Berbeda dengan Luhan yang terlihat gelisah saat mendapati tatapan intimidasi dari mata sipit sosok namja dibelakang Chanyeol.

"ada yang ingin kau katakan, Xiao Lu?" suara itu, itu suara Baekhyun. Suara dengan nada yang benar-benar tidak ingin didengar Luhan.

Luhan menundukkan kepalanya dalam sebelum akhirnya menggeleng pelan. "ti.. tidak ada hyung.." jawabnya pelan. Sehun sontak memasang wajah terkejut mendengar panggilan Luhan untuk Baekhyun.

Baekhyun menarik Luhan menjauh dari sisi Sehun setelah menatap penuh intimidasi pada Sehun. "kau tidur denganku malam ini, Luhan-ah. Kau tidur dirumah untuk hari ini, tidak di apartemen." Suara Baekhyun kembali memecah keheningan tegang itu. "kau mengerti?"

Luhan menganggukkan kepalanya takut-takut. "arraseo."

Raut wajah Baekhyun perlahan melunak melihat ekspresi Luhan yang sudah seperti anak rusa yang tertangkap oleh pemburu ganas. Lalu dipeluknya dongsaeng cantik kesayangannya itu dengan hangat.

"sekarang bersihkan dirimu dan kita pulang. Lulu.."

.

Sehun duduk terdiam didepan Chanyeol yang sedari tadi memandangnya penasaran. Suara sesapan cokelat panas mendominasi keheningan tanpa satu kata pun yang meluncur dari bibir keduanya.

"jadi.. bagaimana kau bisa berada di ruang ganti dan berakhir berciuman penuh gairah dengan dongsaeng cantik kekasihku?" Chanyeol memutuskan mengakhiri keheningan panjang mereka.

Sehun memandang Chanyeol penuh tanya, "sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa.. kau tau.. Baekhyun begitu marah?"

Chanyeol menghembuskan nafasnya dengan dramatis. "Luhan, dia memiliki 4 saudara laki-laki. 3 orang dengan tipikal uke dan satu orang lagi dengan tipikal ultimate seme. Dari ke empat orang saudaranya, Luhan merupakan yang paling manis dan kalem. Mungkin karena dia adalah anak bungsu. Kakak-kakaknya selalu melindunginya, mereka benar-benar menjaga Luhan dengan baik selama 18 tahun dia hidup. Mereka bilang mereka akan menyerahkan Luhan pada orang yang tepat dan benar-benar mencintainya. Mereka benar-benar overprotektif dengan masalah hati Luhan. Mereka tidak ingin melihat Luhan patah hati dan terluka."

Sehun mengangguk-anggukkan kepalanya. "tapi sikap Baekhyun tadi, tidakkah itu terlalu berlebihan?"

"Sehun." Chanyeol memanggil Sehun pelan. Membuat yang dipanggil menatap lawan bicaranya penuh tanya. "dia tidak ingin mengambil resiko. Bisa saja setelah ini kalian pacaran dan putus kan? Lalu Luhan akan patah hati dan menangis. Itu hal yang benar-benar mereka hindari."

Sehun menghembuskan nafasnya pelan. "apakah tidak ada cara untuk mendekati Luhan?"

"tentu saja ada." Chanyeol mengangguk-anggukkan kepalanya. Sedangkan Sehun kembali menatap penuh tanya.

"akan lain ceritanya jika Luhan yang jatuh cinta." Jawab Chanyeol.

Sehun memijat pelipisnya pelan. Berarti misinya sekarang adalah membuat Luhan jatuh cinta padanya. Tapi bagaimana caranya jika dia bahkan tidak bisa mendekati namja cantik itu? Ah Sehun pusing sendiri memikirkannya. "jadi siapa saudara Luhan?"

Chanyeol menyesap pelan cokelat panasnya yang sudah menghangat sebelum menjawab. "aku akan menjawab dari yang tertua." Jawab Chanyeol yang dibalas anggukan Sehun.

"Xiumin sunbae, Kris sunbae, Lay sunbae, Baekhyun."

Sehun mengernyitkan dahinya bingung. "tunggu dulu! Jika mereka saudara bagaimana bisa Xiumin sunbae, Kris sunbae, dan Lay sunbae seangkatan? Bagaimana bisa juga Luhan dan Baekhyun berada di tingkatan yang sama?"

Chanyeol terkekeh. "tentu karena mereka semua adalah anak angkat."

Sehun mengerjap bingung.

"mereka anak angkat keluarga Wu. Nyonya Wu mandul, sehingga mereka tidak bisa memiliki keturunan." Jelas Chanyeol yang dibalas anggukan mengerti dari Sehun.

.

"Baekhyun hyung!" Sesosok namja cantik berdiri didepan kelas XI-2 sambil melambai-lambaikan buku berwarna biru muda.

Sehun yang melihat sosok itu tanpa sadar berdecak kagum dengan kecantikannya. Rambutnya yang pink ditata model mangkuk dengan poni yang menutupi dahinya, jas seragamnya yang tidak dikancing dan kemeja seragamnya yang dimasukkan rapi kedalam celananya. Kontras dengan keadaan Luhan saat mengenakan jersey tim sepakbola dengan rambut yang berantakan. Yeah meskipun keduanya tetap manis di mata Sehun.

Chanyeol menepuk pundak Sehun. "berhenti menatap Luhan atau matamu akan keluar sebentar lagi!"

Baekhyun memberi isyarat pada Luhan untuk masuk kedalam kelasnya yang dengan patuh dituruti sang adik.

"ada apa Lu?" tanya Baekhyun sambil mengusak rambut Luhan lembut.

Luhan menyerahkan buku berwarna biru muda yang dibawanya, "kata Kris hyung kau meninggalkannya didalam mobil."

"ah ne, gomawo, aku melupakannya hehe. Maaf merepotkanmu." Kata Baekhyun sambil nyengir.

Luhan tersenyum manis, "gwaenchana." Lalu pandangannya mengarah kepada Chanyeol dan Sehun yang duduk persis di belakang Baekhyun. "nanti sore ada latihan. Jangan lupa ne." Katanya lembut. Kaki mungilnya lalu beranjak keluar dari kelas.

Baekhyun sontak menolehkan kepalanya dan menatap Sehun.

"sebaiknya kau jaga dengan baik adikku tuan Oh, atau aku akan membunuhmu." Kata Baekhyun lalu berdiri dan beranjak keluar. Meninggalkan Sehun dengan wajah melongo dan bingungnya.

.

Latihan sepakbola hari ini tetap diadakan. Hujan dan lapangan yang licin tidak menjadi halangan sepertinya.

Hari ini sepertinya juga adalah hari keberuntungan Sehun. Bukan apa-apa, hari ini ia mendapat tim yang sama dengan namja cantik incarannya.

Namun sepertinya sama saja, pikirannya tetap tidak fokus seperti saat latihan beberapa hari lalu. Matanya terus-menerus menatap sosok cantik yang sedang berlari-lari dengan sekujur tubuh basah kuyup karena hujan mengejar bola yang diperebutkan.

Mata sipit Sehun sontak melebar saat melihat bola yang ditendang tim lawan melesat kencang dan sepertinya akan menghantam tubuh mungil Luhan yang limbung karena lapangan yang licin.

"LUHAN AWAS!"

Dengan gerakan cepat, ditariknya tangan dan pinggang Luhan sehingga mereka berdua sama-sama terjatuh dengan posisi Luhan yang menindih tubuh Sehun.

Luhan terengah-engah shock saat menyadari apa yang terjadi. Sebelum akhirnya menyadari Sehun dibawahnya samasekali tidak bergerak.

"Sehun-ah gwaenchana?" tanyanya panik sambil menepuk-nepuk pipi Sehun pelan.

"ya! Ireona!" Luhan berteriak semakin panik saat Sehun bergeming.

"Sepertinya dia kehabisan nafas saat kau menjatuhi tubuhnya tadi, Lu." Suara Chanyeol menyapa indera pendengaran Luhan. Rupanya Seluruh anggota tim sudah menegrumuni mereka berdua.

"eottohkae?" tanya Luhan dengan mata berkaca-kaca.

Chanyeol menghembuskan nafas pelan, "bagaimana dengan nafas buatan?"

Luhan mengerjap-ngerjapkan matanya imut sedangkan seluruh anggota tim disitu hanya melongo. Tidak percaya dengan apa yang baru dikatakan Chanyeol.

Luhan mengangguk pelan, lalu mulai menindih Sehun dengan kedua tangan dan lutut yang menahan berat tubuhnya sambil ememjamkan matanya gugup. Kalau aku sudah memberimu nafas buatan dan kau tetap tidak mau bangun aku akan membunuhmu Oh Sehun!

Dengan perlahan, didekatkannya wajahnya ke wajah Sehun. Ditempelkannya bibir mungilnya ke bibir Sehun yang sedikit membuka dan mulai meniupkan udara.

Chanyeol yang menyaksikan itu mendadak ikut harap-harap cemas karena Sehun yang tidak kunjung sadar. Sampai tiba-tiba..

"eungh.."

Tidak, itu bukan suara Sehun yang mendadak sadar. Itu suara lenguhan Luhan. Luhan melenguh karena tiba-tiba daging tak bertulang lelaki dibawahnya menerobos masuk kedalam rongga mulutnya dan mulai menjilati langit-langit mulutnya.

Sehun lalu memeluk pinggang Luhan berguling. Membalik posisi mereka berdua sehingga kini ia yang berada diatas. Melupakan fakta mereka berada di lapangan yang basah dan becek. Sehun lalu memainkan lidahnya ganas yang kemudian dibalas oleh Luhan. Menghasikan decakan-decakan seksi yang dapat membangkitkan gairah siapapun yang mendengarnya.

"ah.."

Lenguhan Luhan bertambah keras saat tangan Sehun mulai menyusup masuk ke kaos jersey yang digunakannya dan mulai mencubiti nipple kemerahannya yang mulai menegang. Mereka seakan melupakan keadaan mereka saat ini dengan berpasang-pasang mata yang berkerumun dan menonton kegiatan mereka.

Sehun melepaskan pagutannya saat dirasanya Luhan sudah mulai kehabisan nafas. Matanya menatap dalam Luhan, masih sambil mencubiti nipple Luhan yang terasa semakin menegang dengan tangan kirinya. Dan tangan kanannya mulai menyusup masuk ke celana jersey Luhan dan mulai meremas-remas gundukan diselangkangannya.

Luhan mengusap pipi Sehun dengan kedua tangannya sambil tersengal. "not here baby." Bisik Luhan pelan.

Sehun membenamkan wajahnya ke ceruk leher Luhan yang basah dan berbisik. "mind to be mine tonight?"

Luhan menggigit bibirnya seksi. mata sayunya menatap Sehun dalam sambil menikmati sentuhan Sehun di selangkangan dan dadanya.

Bibirnya bergerak membisikkan sesuatu di telinga Sehun sebelum kembali menerjang bibir Sehun.

"my apartment.. tonight.."

.

Anggota tim yang menonton kegiatan HunHan hanya menggeleng-gelengkan kepala mereka tidak percaya.

"mereka berdua sangat porno." Taehyung mengeluarkan suaranya sambil berdecak kecil.

Suho mengangguk-anggukan kepalanya. "mereka tidak ingat dimana mereka sekarang. Dunia milik berdua ckck."

"mereka benar-benar panas. ugh membuat hard saja. Astaga kenapa tubuh Luhan mulus sekali! " kali ini Chen yang berkomentar sembarangan.

Mata Chanyeol berkedut saat melihat kaos Luhan yang sudah terangkat dan mengekspos kedua nipple nya. Dan tangan Sehun yang tidak berhenti-berhentinya memainkan tonjolan itu.

"biarkan saja mereka. Sudahlah aku mau pulang. Mereka ini benar-benar..."

*END*

.

.

.

"jadi apa yang terjadi diruang ganti tadi?" Baekhyun bertanya sambil duduk di sisi Luhan.

Luhan menundukkan kepalanya menyesal dan gelisah. "maaf hyung.."

Baekhyun mengusak surai pink Luhan pelan. "dia yang memulai?"

"aku yang membalas."

Baekhyun membulatkan matanya terkejut. Lalu mengangkat dagu Luhan agar menatapnya. Iris Luhan yang berkilauan menatapnya penuh harap.

"kau membalas ciuman Sehun?"

Luhan menganggukkan kepalanya pelan.

"uri Luhannie jatuh cinta eoh?"

Luhan menganggukkan kepalanya. "dia sudah memperhatikanku sejak pertama aku masuk sekolah."

Baekhyun terdiam, menunggu ucapan selanjutnya dari bibir mungil Luhan.

"aku mencintainya."

Baekhyun memeluk Luhan erat sambil tersenyum tulus.

"kalau begitu kejar dia, Luhannie.."

.

.

.

A/N : kalo banyak yang minta sequel nanti aku bikinin sequel hehe annyeong ^^/