IRENE, CONAN DAN HAIBARA
BY AVATARAWISNU
DISCLAIMER : AOYAMA GOSHO
WARNING :
OOC (MUNGKIN DITEMUKAN PADA BEBERAPA BAGIAN), KURANG NYAMBUNG, GAK JELAS, KACAU,DAN LAIN-LAINNYA
KARENA INI ADALAH FANFIC DETECTIVE CONAN SAYA, MAKA DITUNGGU R&R ya (READ AND REVIEW)
CERITA SEBELUMNYA : Irene Kudo adalah sepupu dari Shinichi Kudo. Hubungan persaudaraan antara orangtua Irene dan orangtua Shinichi telah dibina sangat erat sejak Irene masih kecil. Ketika Irene TK hingga SD, ia pernah berdomisili di Jepang. Namun karena ayahnya, Yoshi yang pernah bekerja sebagai manajer restoran keluarga Donny's di Beika dan ibunya, Jennifer yang pernah bekerja sebagai pemilik New Beika yang keduanya memutuskan untuk membuka usaha hotel bintang lima di Los Angeles ketika Irene lulus dari SD Teitan, maka Irene dan keluarganya pindah ke Los Angeles. Rasa rindu Irene akan Jepang, membuat Irene memutuskan untuk meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi di Jepang lagi selepas menamatkan SMA di Los Angeles.
ENJOY !
SUATU MALAM DI LOS ANGELES, KEDIAMAN YUSAKU DAN YUKIKO KUDO
Irene dan orangtuanya diundang untuk menghadiri makan malam bersama di kediaman Yusaku dan Yukiko Kudo
"Selamat ya Irene atas keberhasilan kamu diterima di Universitas Beika jurusan Farmasi !", ucap Yukiko dengan semangat dan senyuman.
"Terima kasih tante,saya senang sekali bisa diterima disana", balas Irene kepada Yukiko dengan senyuman.
"Tante memang tidak salah menduga lagi bahwa kau masuk farmasi karena kau jago di bidang matematika, fisika, kimia dan biologi"
"Saya tidak begitu jago, hanya saja saya memang sudah berminat ingin masuk farmasi sejak SMA kelas 1"
"Begitu?, lebih baik persiapkan dirimu untuk berangkat ke Jepang besok. Tante sudah menyediakan tempat tinggal untukmu di Jepang sana"
"Saya juga telah kontak dengan tetangga dan orang-orang yang saya kenal dan mungkin kamu masih ingat di Jepang untuk menjagamu disana. Jika ada apa-apa hubungi saya atau tante Yukiko", ucap Yusaku
"Terima kasih om dan tante atas bantuannya, saya sangat berterima kasih kepada anda semua"
"Maaf jika telah merepotkan anak saya ini yang akan berkuliah di Jepang", ungkap ayah Irene pada Yusaku dengan ekspresi agak malu
"Tidak apa-apa Yoshi, justru saya senang bisa membantu anak anda yang akan kuliah jauh disana, bagaimanapun juga kita saudara", ucap yusaku dengan tersenyum
'Saya berharap Irene akan betah disana mengingat ia telah meninggalkan Jepang selama bertahun-tahun", harap Ibu Irene
"Sudah pasti Jennifer. Ia pasti akan betah disana", ucap Yukiko
ESOK DI BANDARA LOS ANGELES MALAM HARI
Irene diantarkan oleh kedua orangtuanya ke Bandara untuk melepas kepergiannya ke Jepang. Sementara itu Yusaku dan Yukiko pun ikut menemani Irene melepas kepergiannya. Sebelum memasuki bandara, Irene berpamitan dengan kedua orang tuanya dan kepada paman dan tantenya, Yusaku dan Yukiko
"Ireneku, hati-hati di jalan ya. Semoga selamat sampai dengan tujuan", nasihat ayah kepada Irene
"Iya ayah, jika Irene sudah sampai di Jepang, Irene akan menghubungi ayah"
"Irene, Jaga dirimu baik-baik, semoga kau betah disana"
"Iya bu, Irene akan jaga diri Irene sebaik-baiknya"
"Irene, jika ada apa-apa, hubungi Yusaku atau Yukiko"
"Baik om Yusaku,Irene akan menghubungi segera jika terjadi apa-apa"
Akhirnya Irene masuk ke dalam bandara. Dengan melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal, Irene pun berpisah dengan kedua orangtua dan Yusaku serta Yukiko
Tepat pukul 10 malam, pesawat yang Irene tumpangi menuju Jepang telah lepas landas dari bandara Los Angeles. Karena sudah malam dan Irene belum sempat beristirahat sejak siang tadi karena kesibukannya mempersiapkan diri ke Jepang, akhirnya Irene tertidur dengan pulas.
PAGI HARI DI BANDARA NARITA JEPANG
Kira-kira pukul 6 pagi, suara dentuman landing pesawat membangunkan Irene dari tidurnya. Akhirnya ia telah sampai di negeri matahari terbit itu, dimana ia pernah dibesarkan disana. Walapun muka Irene tampak kusut sehabis bangun tidur, namun ia tampak bersemangat untuk kembali ke Jepang sekaligus melanjutkan pendidikannya. Setelah pesawat benar-benar telah berhenti dan parkir, Irene bergegas menuju keluar pesawat, mengurus imigrasi, mengambil bagasi di ruang kedatangan dan ke money changer untuk merubah konversi Dollar Amerika menjadi Yen Jepang. Setelah semua urusan di dalam bandara selesai, ia bergegas keluar untuk mencari transportasi menuju tempat tinggal yang telah disediakan oleh tantenya, Yukiko Kudo. Tiba-tiba di depan ruang kedatangan bandara ia bertemu dengan seseorang yang familiar ketika ia masih berada di Jepang.
"Profesor ?", seru Irene
"Irene ?"
"Kau pasti profesor Agasa Hiroshi kan ?"
"Benar Irene. Dan profesor masih ingat kau adalah sepupu dari Shinichi Kudo"
"Betul sekali profesor, dan apa yang profesor lakukan disini ?"
"Profesor ingin menjemputmu, tadi malam pamanmu, Yusaku Kudo menelpon profesor untuk menyuruh menjemputmu"
"Terima kasih profesor, Irene senang dijemput profesor"
Akhirnya Irene masuk ke dalam mobil kuning milik profesor untuk diantarkan menuju tempat tinggalnya. Selama dalam perjalanan Irene sibuk melihat pemandangan kota Beika, kota yang telah ditinggalkannya selama bertahun-tahun karena orangtuanya membuka usaha baru di Los Angeles. Irene kagum akan perkembangan dan kemajuan kota Beika yang begitu pesat. Tak hanya itu, obrolan nostalgia antara Irene dan profesor pun mengalir terus dengan penuh keceriaan seolah-olah tanpa henti. Dan juga profesor menceritakan keadaan kota Beika pada masa sekarang kepada Irene.
"Akhirnya, sampai juga di tempat tinggalmu"
"Benarkah ini tempat tinggalku ?"
"Benar Irene, tantemu menitipkan pesan kepada profesor kalau kamu akan tinggal disini selama kamu kuliah"
"Wow !, apartemen yang megah sekali !, persis bersebelahan dengan hotel New Beika, tempat ibuku dulu bekerja"
"Iya Irene. Kalau begitu sekarang keluarkan barang-barang milikmu dan kau urus sendiri ya tempat tinggalmu. Pagi ini profesor harus kembali ke rumah karena ada urusan. Ngomong-ngomong, apakah kau siang ini ingin mengunjungi rumah profesor, o ya sampai lupa apakah kamu masih ingat dengan rute rumah profesor?"
"Baik profesor, nanti siang Irene akan berangkat kesana. Tentu saja masih ingat. Selama aku bersekolah disini aku kan selalu melewati rumah profesor dan sepupuku"
Setelah Irene menyelesaikan urusan akomodasi di apartemennya, Irene memasuki kamarnya untuk beristirahat sejenak dengan menjatuhkan dirinya ke atas kasur tempat tidurnya. Rasa lelahpun akhirnya terbayarkan juga pada saat itu. Tak lama kemudian, Irene bergegas mandi,menyikat gigi, sarapan pagi dan mempersiapkan diri untuk berangkat ke rumah profesor Agasa.
RUMAH PROFESOR AGASA
Mentari pada saat menjelang siang tidak begitu terik dan cuaca cerah sekali. Irene melangkahkan kakinya berjalan menuju rumah profesor Agasa. Setelah berjalan 500 meter. Akirnya Irene tiba di rumah profesor dan memencet bel rumah profesor.
"Ting..tong..ting..tong..ting..tong"
"Siapa diluar?"
"Aku Irene, profesor"
"Oh Irene, tunggu sebentar ya"
Tak lama kemudian profesor Agasa membukakan pintunya
"Maaf jika kamu telah menunggu lama"
"Tidak apa-apa profesor"
"Kalau begitu kamu masuklah terlebih dahulu"
Di ruang tamu Irene melihat-lihat keadaan rumah profesor Agasa yang keadaannya tidak jauh berbeda dengan waktu ia masih berdomisili di Jepang saat ia masih SD
"Tidak banyak yang berubah dari rumah profesor, hampir semuanya sama"
"Benar Irene, sejak dulu hingga sekarang profesor ingin tetap keadaan ruang tamu tidak berubah, hanya saja rumah ini di cat saja supaya warna cat rumah tidak meluntur"
"Begitu profesor, suasana ini mengingatkanku ketika tiap pulang sekolah dulu, pasti mampir kesini sebelum pulang ke rumah"
"Wah, kamu masih ingat saja dengan kenangan-kenangan masa lalumu. Lebih baik sekarang kamu duduk dulu di sofa ruang tamu"
"Baik profesor"
Tak lama kemudian, tidak jauh dari sofa tempat Irene duduk, muncul bocah laki-laki berkacamata yang tak lain adalah Conan Edogawa. Dengan rasa ingin tahunya, Conan mendekati Irene yang sedang duduk tersebut. Ketika itu juga, mata Irene tertuju pada bocah berkacamata tersebut.
"Siapa kamu?,hmm, sepertinya aku pernah tahu dan ingat wajah kamu", ucap Irene dengan Interogasi
"Lalu kakak sendiri siapa?, perasaan aku pernah melihat kakak di suatu tempat", ucap Conan dengan Interogasi juga
Bagaimana Jawaban Irene dan Conan tersebut?, apakah Irene mengetahui siapa bocah berkacamata tersebut?, dan sebaliknya, apakah Conan tahu siapa Irene itu?
TO BE CONTINUED (PART 2)
PLEASE READ AND REVIEW DARI SEMUA PEMBACA CERITA SAYA INI
