Disclaimer : Masashi Kishimoto aku Cuma make orangnya saja

Rated : T

Genre : Family, Romance, Hurt/Comfort

Warning : TYPO bertebaran, OOC, gaje, abal, alur kecepetan, dan masih banyak lagi

Pairing : Sasuke and Sakura

.

.

.

.

.

.

Prolog :

Perang yang berlangsung di Konoha sudah berakhir. Ninja Pelarian, Sasuke Uchiha memiliki luka di sekujur tubuhnya hingga ia harus diberi perawatan dirumah sakit Konoha. Tsunade, Hokage ke-5 Konoha mempunyai ide gila didalam pikirannya. Ia sedang berfikir tentang klan Uchiha. Ya, klan yang menjadi salah satu klan terkuat di Konoha. Ia berfikir tidak bisa membiarkan klan itu punah. Dia tahu bahwa hanya tinggal satu seorang saja yang berasal dari klan Uchiha yang masih hidup. Hanya saja ia yakin, jika pemuda itu sadar ia akan pergi lagi meninggalkan Konoha. Sama seperti yang ia lakukan saat ia berumur 12 tahun.

Tsunade berencana untuk menggunakan jutsu terlarang untuk mengekstrak sperma dan ia akan menyuntikkannya di dalam rahim wanita. Ia akan memilih wanita yang cerdas dan kuat. Dan yang keluar dalam pikirannya mengenai rencananya ini adalah Haruno Sakura. Hanya Sakura-lah yang menurutnya pantas untuk menerimanya mengingat bagaimana kisah cintanya dengan pemuda keturunan Uchiha itu.

Untuk pertama kalinya, Sakura marah dan menolak, tapi Tsunade mengatakan bahwa itu untuk Konoha. Sakura sangat mencintai kota kelahirannya sehingga dia menerima tugas bahkan hatinya terluka. Ini terluka, bukan karena ia akan menjadi seorang ibu di usia yang masih muda dan tanpa suami untuk mendukung dia atau bahkan pernikahan yang tepat. Ya, itu juga terluka memang tapi apa rasa sakit yang paling tak tertahankan baginya adalah fakta bahwa dia akan menjadi seorang ibu bagi anaknya, pria yang dicintainya dengan sepenuh hatinya bahkan ia tidak membalas cintanya. Tsunade dieksekusi rencana ketika Sasuke masih dalam keadaan tak sadarkan diri. Ketika ia terbangun, ia segera meninggalkan Konoha untuk kedua kalinya. Dia tidak tahu dia akan menjadi seorang ayah ketika ia kembali ke Konoha.
.

.

.

.

.

.

.

Chapter 1

.

.

Tiga tahun telah berlalu sangat cepat. Konoha telah menjadi kota yang stabil dan masih beberapa memulihkan kota yang sempat hancur karena perang 3 tahun yang lalu. Tsunade masih menjabat menjadi hokage walau terkadang jika sudah lelah ia menyerahkannya pada hokage yang akan menjabat selanjutnya. Uzumaki Naruto.

Naruto telah menikah dengan Hinata. Mereka memiliki 1 anak laki-laki. Usianya baru sekitar 1 tahun. Nama anak mereka adalah Uzumaki Kuon. Memiliki rambut pirang seperti ayahnya, tetapi matanya mengikuti jejak mata ibu yang berwarna perak.

Tidak hanya Naruto yang menikah pada 3 tahun terakhir ini, ada Shikamaru dan Temari, Neji dan Tenten, Sai dan Ino. Mereka telah menikah dan sudah dikaruniai anak masing-masing. Dan jangan lupa juga dengan Haruno Sakura, ia juga mempunyai anak sendiri. Ia adalah ibu tunggal dari anak-anaknya. Ia sudah beberapa kali menolak ajakan pria lain yang ingin menikahinya. Baginya, ia tak mau anak-anaknya harus memilki ayah tiri yang tidak punya ikatan darah dengan mereka. Dan bagi Sakura, anak-anak adalah segalanya bagi dirinya.

Anak-anak? Ya anak-anak, rencana Tsunade 3 tahun lalu rupanya berjalan mulus. Sakura sudah mempunyai 3 anak yang dikandungnya tanpa ayah. Dia mempunyai 3 anak, bukan hanya satu orang saja.

Yang pertama adalah Haruno Ryuusei. Ia memilki rambut hitam biru dan bermodelkan pantat ayam seperti ayah biologisnya. Ia memiliki sifat yang hampir 95% mirip dengan sang ayah.

Anak keduanya adalah Haruno Daisuke. Ia memiliki rambut yang sama sepertinya kakaknya, Ryuusei. Hanya berbeda model saja. Ia memiliki rambut yang datar dan spike. Tidak mencuat kebelakang seperti sang kakak. Sifatnya hampir sama dengan sang ibu, mudah tersenyum.

Yang terakhir adalah Haruno Ichigo. Ia tampak sedikit berbeda dari kedua saudaranya. Ia memiliki mata emerald sama seperti ibunya. Sedangkan kedua anaknya yang lain mempunyai mata onyx kelam. Ia juga mempunyai warna rambut yang sama seperti kedua kakaknya. Hanya saja, sifatnya berbeda dari kedua saudaranya. Ichigo terkesan anak yang cengeng dan mudah menangis.

.

.

.

.

Sakura memijit pelipisnya pelan ketika anak bungsunya selalu memberinya pertanyaan yang sama. "Kapan tou-san pulang?"

Sakura selalu memberinkan senyum terbaiknya, menutupi rasa perih dihatinya. Ia selalu berusaha untuk mencarikan alasan terbaik untuk anak-anaknya. Ia tahu, bahkan sangat tahu anak-anaknya mulai mengetahui gelagat aneh sang ibu jika ditanya dengan pertanyaan yang sama. Termasuk putra sulungnya, Ryuusei.

Hari ini Sakura diberi misi oleh sang hokage untuk pergi ke Suna beberapa hari dan akan kembali lagi setelah misi selesai. Sakura telah menunjukkan gambar Sasuke untuk anak-anaknya agar anak-anaknya terlihat senang dan tidak kesepian selama ia pergi misi. Dan berpikir bahwa Sasuke tak akan kembali lagi Konoha.

Namun sayang, dugaannya salah total. Hari ini, setelah Sakura pergi misi. Sasuke berserta tim takanya datang ke Konoha menghadap sang Hokage untuk memberinya persetujuan tinggal kembali di Konoha.

"Apa yang kau inginkan Uchiha?" tanya Tsunade dingin.

"Aku ingin tinggal di Konoha." Balasnya datar.

"Untuk apa?"

"Tidak. Aku tak punya tempat lagi untuk pergi." Balasnya acuh.

Tsunade hanya menatap tajam pemuda dihadapannya dengan tatapan membunuhnya. Dan sekali-kali meneguk sake yang masih ada di genggamannya.

"Siapa mereka?" tanya Tsunade yang melirik kearah Karin, Suigetsu dan Juugo.

"Mereka adalah anggota timku. Mereka akan tinggal bersamaku disini."

Suasana diruangan hokage itu hening sesaat. Tak ada yang membuka percakapan dari masing-masing pihak. Sesekali Tsunade memijit pelipisnya pelan dan mengatur tempo nafasnya yang memburu.

"Baiklah. Aku akan memberikanmu satu kesempatan lagi. Dan jangan pernah berpikir untuk menghancurkan Konoha lagi karena tidak segan-segan aku akan menghilangkan nyawamu dari dunia ini." Ujarnya dengan nada mengancam.

"Hn."

"Dimana kau akan tinggal?" tanyanya.

"Mansion Uchiha." Jawab Sasuke pelan.

"Baiklah. Kau boleh pergi."

Sasuke dan timnya pun langsung menghilang dari ruangan tersebut menggunakan jurus mereka.

Tsunade kembali memjit pelipisnya pelan. Pandangannya ia edarkan kearah jendela besar dibalik ruangannya tersebut. Ia sangat bingung, apa yang harus ia katakan pada Sakura dan anak-anaknya mengenai kepulangan Sasuke ke Konoha.

.

.

.

.

"Aku akan pergi sebentar bertemu dengan seseorang. Jangan bertindak hal bodoh disini." Ujarnya memerintahkan timnya.

"Baiklah Sasuke-kun. Jangan lama-lama." Jawab Karin dengan nada manja. Dan alhasil membuat rekan setimnya Suigetsu memutar mata bosan.

Setelah teman-temannya pergi. Sasuke berjalan kearah Ichiraku Ramen untuk bertemu Naruto, teman lamanya. Dan tepat sekali, ia melihat Naruto sedang makan mie ramen disana. Sasuke menghampiri Naruto dan duduk disampingnya.

"Dobe." Sapa Sasuke.

Naruto melahap ramennya dengan cepat. Dan menelan ramen yang masih tersisa di dalam mulutnya. Ia terkejut ketika mendapati sahabat lamanya sedang duduk disebelahnya.

"Teme!" jawabnya riang.

"Hn."

"Kau kembaliiiii." Kata Naruto dengan senyum rubahnya. Ia mendekat kearah Sasuke hendak memeluk sahabat lamanya itu.

Dengan muka kesal, Sasuke mendorong tubuh Naruto untuk menjauh darinya.

"Kau pulang Temee! Akhirnya kau kembali jugaa." Teriak Naruto riang.

"Tou-san?" ucap suara anak kecil yang menyela pembicaraan mereka.

Sasuke menoleh kearah sisi tempat duduk Naruto. Ia melihat ada empat anak anak kecil. Mereka semua menatapnya. Sasuke mengamati mereka dengan tatapan tajamnya. Salah satu dari mereka terlihat mirip dengan Naruto, mengingat Naruto tidak mempunyai saudara laki-laki dan dia menduga bahwa itu adalah anak Naruto dan sisanya? Ia menatap tajam 3 anak laki-laki selain anak sahabatnya. Raut wajah terkejut dan kaget ada terpatri di wajah tampannya.

"Tou-san sudah kembali." Ujar anak kecil dengan berambut yang senada dengan dirinya langsung turun dari kursinya dan memeluk Sasuke dengan erat. Disusul Daisuke yang juga memeluknya erat. Sementara Ryuu turun dari kursinya dan hanya menatap Sasuke dengan tatapan tajamnya.

"Siapa mereka Naruto?" tanya Sasuke dengan raut wajah kebingungan.

Naruto menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Ia bingung harus menjawab apa.

"Ini anakmu Sasuke. Yang pertama adalah Ryuusei, kedua Daisuke dan paling kecil adalah Ichigo." Ujar Naruto.

"Tapi bagaimana? Siapa ibunya?" tanyanya lagi. Tersirat aura kemarahan didalam nada suaranya.

"Haruno Sakura." Jawab Naruto pelan.

"Aku tidak pernah menyentuhnya!" teriak Sasuke. Emosinya sudah sampai di ubun-ubun.

Dengan sabar, Naruto menjelaskan sebuah kebenaran. Tentang rencana Tsunade. Dan alhasil membuat Sasuke bertambah marah dari sebelumnya. Dengan kasar, Sasuke melepaskan tangan mungil yang melilit pinggangnya dan berjalan pergi keluar dari kedai ramen tersebut.

"Temeeee." Naruto memanggil sahabatnya. "Bagaimana dengan anakmu?"

"Aku tak peduli! Mereka semua tak ada hubungannya denganku." Jawab Sasuke dingin dan segera beranjak pergi menjauh dari kedai tersebut. Meninggalkan 3 anaknya yang menatap dirinya dengan tatapan kekecewaan yang tergambar jelas di wajah tak berdosanya. Sedangkan Ryuu menatap punggung ayahnya dengan tatapan tajamnya dan membuat kebenciannya pada sang ayah makin menjad-jadi.

"Jii-san..hikss..kenapa..hikss..tou-san..membenci kami..?" tanya Ichigo sambil menangis.

Naruto kehilangan kata-kata untuk menjawabnya. Raut wajah kecewa juga terpampar jelas di wajah rubahnya. Ia menunduk dan mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh anak kecil dihadapannya sambil menepuk pucuk kepala anak itu dengan sayang. "Tou-san mu sedang lelah. Beri dia waktu untuk beristirahat oke?"

Ichigo mengangguk setuju sambil mengahapus air mata yang jatuh dari mata teduhnya. Namun tetap saja, mata hijaunya terus mengeluarkan air mata kesedihan.

.

.

.

.

Tbc.

.

.

Author Note :

Hallllooooo kembali lagi dengan Putri disini fufufu~ #Jduagh. Entahlah tiba-tiba kepengen publish fic baru lagi-_- hehe. Ini hanya fic pelepas lelahku mengerjakan tugas-tugas sastra yang kian menjulang tinggiiiiiii. Untuk Remember Me, Forbbiden Love dan Love Choose bakal aku lanjut kok. Tapi secara bertahap-tahap ya biar alurnya ga maksain :D

Yosh, boleh minta reviewnya untuk fic ini?

Fic ini bisa dihapus kok jika kalian tidak berkenan.

Akhir kata.

Review? :D