Warning : Typo dan MissTypo, OOC, Yaoi, etc. Setting TYL!

ATTENTION! "Don't Like? Don't Read!"

CHOISE!

DISSCLAIMER:

KATEKYO HITMAN REBORN! BELONGS TO AMANO AKIRA

DRRR! BELONGS TO NARITA RYOHGO

THE STORY BELONGS TO ME

'Sudah selarut ini... Apa Mukku berhasil ya?' Kau melihat jam, jarumnya menunjukkan angka 23:55. Yah... Itu memang tidak tergolong malam untuk bos yang satu itu, sih, tapi tetap saja... Kau khawatir. Ne~ malam ini dia memutuskan untuk mengatakan perasaannya kepada Hibari-san, kaurasa tidak akan berjalan lancar—jika melihat sikap kedua orang itu—. Kalau dipikir-pikir, dia sudah menyukai Hibari sejak jaman SMP, kan? Err... Itu yang dikatakannya ketika kau baru saja diakui menjadi kaki-tangannya 2 tahun lalu. Hahaha, jadi ingat waktu itu...

Flashback

Kau baru saja menginjakkan kaki di Vongola HQ, malam yang tenang, kau mengetuk pintu dan terdengar suara 'masuk' dari dalam. Begitu kau masuk, kau bisa melihat generasi kesepuluh Vongola. Kau gugup, tentu saja, ayolah... Don Decimo dan guardiannya yang tersohor itu kini ada didepanmu. Dengan menghirup nafas dalam, kau mulai berkata

"Selamat malam, aku [f/n] [l/n], dan kalian bisa memanggilku [y/n],"

"Hm? Ya, aku tau siapa kau. Kau bekerja untuk Vongola Nono, kan? Apa urusanmu disini?" tanya sang Guardian of Storm, Gokudera. Kau cukup sering bertemu dengan yang satu ini, dia yang sering menggantikan Don Decimo untuk rapat, makan malam atau acara resmi lainnya—mengingat betapa pemalunya sang Decimo—. Dan lelaki tinggi berambut hitam dengan bekas luka di dagu itu yang sering mendampinginya. Yamamoto Takeshi, kalu tidak salah.

"Timoteo jii-san?" yang satu ini pasti Don Decimo, uke sekali tampangnya, yang mana yang semenya ya? Nyaa~ TUNGGU! APA? TIDAK TIDAK! Kau harus profesional [y/n]... profesional! Dia memiliki aura yang indah, kasih sayang, rendah hati, mengutamakan keluarga dan kharisma disaat yang bersamaan. Luar biasa.

"Sebelumnya maaf, karena mengganggu makan malam kalian. Tapi... ini," kau menyerahkan selembar surat resmi ber-flame langit yang tak asing bagi semua mata disana.

"Ini..."

"EXTREME! VONGOLA NONO?" ini sang Sun Guardian. Kau memang belum pernah bertemu secara langsung, tapi kalau menurut penuturan Ganauche III, yang satu ini PASTI 'dia', Sasagawa Ryohei. 'Sun Guardian itu orang yang selalu berteriak 'extreme' dalam setiap kondisi, tampangnya seperti petinju kelas dunia. Ya, dia bisa saja berada di puncak dunia pertinjuan, tapi dia memilih hidup sebagai mafia, demi keluarga, katanya'. Mengagumkan.

"Ya, itu surat pengantar dari Vongola Nono. Dia berpikir kalau salah satu dari guardian disini memerlukan 'bantuan'. Yah, karena guardian yang satu itu memiliki sifat yang agak susah ditebak, jadi banyak kerjaannya yang tidak selesai. Dan kalian sering kesusahan karenanya," kau menjelaskan, sambil menggaruk bagian belakang kepalamu yang tidak gatal.

"Eh... Jangan-jangan yang kau maksud itu..."

'BRAK' 'DUAR'

"Kufufufu~ serangan lemah seperti biasa, Kyoya?"

"Diam! Atau kamikorosu!"

"Oya oya~ kau juga selalu mengatakan itu ketika kita bertarung seperti ini, dan tidak ada yang benar-benar terjadi,"

"Kau..."

Tonfa yang melayang ke arah pemuda dengan rambut biru gelap panjang itu dapat dengan mudah ditangkis menggunakan tangan kosong. Hanya dengan memegang tonfa di sudut yang tepat, dan tenaga yang tidak berlebihan, serangan semacam itu dapat dihindari dengan mudah—well, itu yang dikatakan si rambut nanas biru—.

"Lihat? Serangan lemah," bisik lelaki yang diketahui bernama Mukuro tepat ditelinga Hibari Kyoya, menyebabkan yang bersangkutan bersemu merah dan bergumam 'kamikorosu' dengan nada pelan.

"MUKURO! HIBARI! JANGAN RUSAK GEDUNG LEBIH DARI INI!" hahahaha, kalau saja ini komik, kau pasti bisa melihat asap keluar dari puncak kepala dan telinga Gokudera, perempatan di dahi dan muka yang kusut seperti tisu toi-ehm, kertas yang kusut maksudmu.

"Maa~ maa~ jangan marah-marah terus, Hayato, kau bisa cepat tua lho, hahahaha,"

"BERISIK! YAKYUU-BAKA! DAN JANGAN PANGGIL AKU DENGAN NAMA KECILKU!"

"Kufufufu~ ramai sekali,"

"KAU PIKIR KARENA SIAPA HAH?"

"Oya oya~ siapa ini?" dia tidak menghiraukan perkataan Gokudera, lelaki berambut biru itu mendekatimu dengan wajah mes- err...maskulin(?)nya, untuk sesaat kau terpana dengan matanya yang memiliki warna berbeda, merah dan biru.

"Ah! Aku [f/n] [l/n], salam kenal. Aku datang kemari karena diutus oleh Vongola Nono, bukankah surat pemberitahuannya sudah—"

"Surat? Oya? Surat dengan flame? Kufufufu, apa kabarnya di tempat sampah itu ya?"

"Eh?" kau kaget, kau berpikir, orang macam apa yang berani melakukan hal semacam itu pada surat perintah langsung dari Vongola Nono? Yah, pada saat itu kau memang tidak tau dirinya, belum.

"Aku diutus Vongola Nono untuk jadi 'anak buah'-mu," kau melanjutkan, banyak yang bilang Rokudo Mukuro itu menyeramkan, tapi begitu kau melihatnya secara langsung, kau mengerti. Bukan itu kenyataannya.

"Oya? Anak buah? Untuk apa?"

"Menyelesaikan semua urusan yang kau tinggalkan tentu saja,"

"Kufufufu, aku tidah butuh bantuanmu,"

"Begitukah?"

"Kufufu~ aku sudah punya Chrome, jadi tidak perlu kau,"

"Mu-Mukuro... J-jangan begitu, dia bermaksud baik... Dia... ingin menolongmu," Don Decimo... Baik sekali dirimu, terimakasih...

"Kufufu, menolongku? Dari apa?"

"Haaah... Kau tidak akan bisa minta pertolongan Chrome Dokuro lebih dari ini, dia akan menetap di VONGOLA HQ cabang Amerika, dan tidak akan kembali kecuali untuk urusan yang sangat penting dan mendesak,"

"Kufufufu~ aku bisa membuatnya dipindah tugaskan dengan mudah,"

"Tidak kali ini, Don Nono sudah memastikan kau tidak akan bisa melakukannya,"

"KU-KUHAHAHA! Kakek tua merepotkan!" kau memutar matamu, kau tau, meskipun dia tertawa nista begitu, dia hanya shock dan tidak terima 'wanita' kesayangannya dipisahkan darinya. Seharusnya kau lihat wajahmu, Mukuro, seperti seorang ayah yang kaget karena mengetahui anaknya sudah mendapatkan cinta sejati.

"Apa kau hanya akan mengurusi pekerjaannya yang di'meja'?" Guardian of Thunder, gaya-nya yang terkesan danddy itu terlalu mencolok untuk anak usia 15 tahun, pikirmu.

"Tidak. Aku juga bersedia diberi misi lapangan, solo ataupun dengan partner,"

"Oiya, [y/n], apa kemampuanmu?"

"Etto... aku memakai senjata seperti Guardian of Rain, katana ganda, aku juga bisa sedikit martial arts?"

"He~ sama sepertiku ya? Kapan–kapan ayo berlatih bersama,"

"Ya, tentu saja, Yamamoto-san,"

"Wah... Cukup menarik, pengguna pedang ganda dan martial arts,"

"Te-terimakasih," oke, dipuji oleh Guardian of Thunder memang bukan hal besar, tapi melihat dia yang mengatakan pujian dengan polos cukup membuatmu bersemu malu.

"Kufufufu~ kalau begitu, bersiaplah menerima pekerjaanku, [y/n], eh?"

"Dengan senang hati, Ro-ku-do-san," kalian berdua berjabat tangan, dengan senyum palsu terbaik yang bisa kalian berikan, tangan saling menggenggam erat dan mendeklarasikan perang—setidaknya begitu yang orang-orang sekitar lihat—. Membuat mereka sweatdrop ditempat berjamaah.

"Ba-baiklah, kalau begitu, Mukuro-san... Kenapa tidak kau tunjukkan kamar tidurnya?"

"Tidak mau, kufufufu~ aku pergi. Jika Kyoya tidak disini, akan terasa membosankan, kau tau?"

"E-eh? Hibari-san? Sejak kapan?"

"Maa~ maa~ kalian lanjut makan saja, biar aku yang mengantar [y/n]-san dan memanggil beberapa orang untuk membereskan kekacauan ini,"

"To-tolong ya, Yamamoto,"


CHOISE!


"Yang tadi itu, maaf ya,"

"Maaf?"

"Mukuro, dia memang seperti itu,"

"Oh, soal itu... Ya, aku mengerti,"

"Hahaha, nah, ini kamarmu, maaf agak di ujung. Yah... Kau tau, Mukuro tidak suka keramaian, hahahaha. Tapi tenang saja, kau punya pemandangan terbaik, dari jendela itu kau bisa langsung melihat hutan, kupikir kau akan suka... Hehehe. Yang di seberang itu kamarnya. Ada yang ingin kau tanyakan?" kau melihat sekeliling, letak kamar ini memang agak 'suram'. Sangat jauh dari kamar guardian yang lain, sangat sepi, tempat yang pas untuk menenangkan diri. Dan benar saja, begitu kau pendarkan matamu kearah luar, kau dapat melihat hutan yang lebat, kau memang sangat suka hutan, tempat yang tenang, sejuk, dan penuh misteri. Hell yeah, agak berlebihan menyebutnya penuh misteri, tapi nyatanya kau memang berpikir demikian...

"[y/n]-san?"

"Ah! Ya? Maaf, aku melamun, apa tadi katamu?"

"Ada yang ingin kau tanyakan?"

"Tidak! Tidak, terimakasih,"

"Kalau begitu... Selamat tidur, dan selamat datang di VONGOLA HQ!" dia tersenyum secerah mentari... Ah... Senyumnya benar-benar membuatmu beku ditempat, senyum tanpa dosa itu, senyum yang tulus dari hati itu, kepolosan yang—

"[y/n]-san?"

"AH? MAAF MAAF MAAF! AKU MELAMUN LAGI! SE-SELAMAT MALAM, YAMAMOTO-SAN!"

"Hahahaha, sepertinya kau memang butuh istirahat. Jaa~"

'BLAM'

"Fuh... Kupikir aku akan mimisan ditempat, hahaha,"

"Oya~ mimisan untuk apa, [y/n]?"

"GYAAAA!" kau masuk dalam mode siaga, ah, tidak juga, mengingat kau sudah melayangkan tendangan kearah sumber suara. Sayang sekali tendangan itu tidak mengenai sang sumber suara karena trident miliknya melindungi badannya dari tendanganmu.

"Oya oya~ agresif sekali,"

"KA-KAU YANG AGRESIF! KAU YANG SEENAKNYA MASUK KE KAMAR SEORANG GADIS!"

"Kuhahahaha! Mainan yang menarik, Chrome juga sering kaget ketika aku muncul tiba-tiba, tapi tidak dengan 'menyerang'ku seperti tadi,"

"AKU BUKAN MAINANMU! AKU BAWAHANMU! DAN BERHENTI MENGATAKAN KATA-KATA AMBIGU ITU!"

"KUHAHAHAHA! Sepertinya kau lumayan juga. Kufufufu, istirahatlah, besok kau akan memulai tugasmu," tangannya mendarat di puncak kepalamu, mengelus sebentar dan meninggalkanmu sendiri dikamar.

"Orang aneh," kau mulai membereskan semua barang-barangmu, dan pergi tidur setelahnya.


CHOISE!


Paginya kau bangun cukup pagi, ya, cukup pagi mengingat matahari belum muncul. Kau bergegas mandi dan bersiap menghadapi hari, bagus, sekarang kau mulai tertular kakak laki-lakimu, menjadi sosok yang katanya 'alay' dan mengatakan segala sesuatu dengan berlebihan. Ck, trend yang aneh...

Kau memutuskan untuk berkeliling, kemarin kau datang lumayan larut, dan kau tidur setelah perkenalan singkat dengan para guardian. Gedung bernuansa ghotic, sangat luas—milik Vongola Nono juga tidak kalah besar, kaurasa— suasananya juga enak. Kau terus melangkahkan kakimu sampai tiba di bagian gedung yang(kelewat) sepi. Dan matamu terpaku pada satu ruangan bernuansa Jepang, aromanya seperti ruangan kakek yang usianya sudah mendekati 90 tahun, hiks, nostalgia disaat dan tempat yang tidak terduga. Saat masih mengenang masa kecilmu, sebuah suara mengagetkanmu

"Herbivore,"

"GYAAAA! MAAF! AKU BUKAN STALKER! AKU TIDAK PUNYA MAKSUD APA-APA!" dengan posisi jongkok dan kedua tangan yang diangkat kau berteriak, dan terdengar suara 'tch' juga 'minggir' setelahnya. Hibari Kyoya, ini orang yang paling tidak kau 'kenal', yang kau tau, dia ini orang yang hanya akan bertindak sesuai apa yang dikehendakinya, orang yang selalu menyelesaikan segalanya dengan sempurna. Murid dari Don Cavallone, khah, si pirang itu.

"Menyingkir!"

Kaupun menyingkir dengan mempertahankan sikapmu, bergeser kesamping dengan gaya kepiting dengan pose aneh memang bukan hal yang mudah. Dan 'BLAM' pintu kembali tertutup.

"Haaah..."

"Oya oya~ helaan nafas seorang gadis, huh?"

"G-GYAAAAAA!" kau kembali berteriak, ini tidak baik untuk jantungmu. Belum selesai rasa terkejutmu, terdengar suara dari dalam

"KAMIKOROSU, HERBIVORE!"

"Kufufufu, sebaiknya kita cepat pergi dari sini, [y/n]"

"E-eh? Baiklah, kemana?"

"Misi pertamamu sebagai bawahanku," dia tersenyum, ck, kalau tersenyum dan bukannya menyeringai seperti itu kau baru kelihatan seperti 'manusia'. Jangan terus menyeringai atau kau akan dikira penjahat yang suka 'memangsa' anak kecil. Apa namanya? Lolicon? Shotacon? Pedofill? Yah, apa sajalah. Kau dan Mukuro pun berangkat.


CHOISE!


3 minggu kemudian

"Haaah... Misi pertama sebagai bawahanmu sudah seperti ini," kau berkata dengan malas, kau letakkan kepalamu di meja. Saat ini kalian berada di sudut kota Itali, menikmati parfait dan makanan manis lain sehabis bekerja. Merasa seperti om-om yang doyan nyeleneh dan mencari abg muda, heh?

"Kufufu~ ayolah... Kau sempat pulang ke HQ satu minggu kan?"

"Ya ya ya, dan mengurus semua pekerjaanmu yang menumpuk selama 5 bulan, kau pikir membuat laporan itu hal yang mudah? Kau memang atasan terbaik, Mukku,"

"KUHAHAHA! Jangan mengeluh, [y/n]-chan. Itu bukan yang terburuk," dia tersen- menyeringai maksudmu.

"Yeah, right. Dan setelah bekerja selama itu kau tidak langsung pulang dan malah menonton Hibari kencan dengan Cavallone?" kau tolehkan kepalamu dan melirik kearah dua sejoli yang berada di café dikejauhan.

"Mereka tidak berkencan, [y/n]-san. Mereka hanya bertemu untuk urusan famigglia,"

"Wah~ penghiburan diri yang bagus,"

"Kufufufu, hgh..."

"He? Kau kenap— UWAAAA! APA INI? KAU TERLUKA?"

"Kufufufu, ini hanya luka kecil,"

"TERLUKA SEDALAM INI DAN KAU MALAH BER-KUFUFUFU RIA? PIKIRKAN DIRIMU SENDIRI!"

"Jangan berteriak, [y/n]-chan. Mereka akan mendengarmu,"

"KA-haaaah... Aku jadi sering menghela nafas akhir-akhir ini. Tunggu disini!" dan kau berlari, mencari apotek terdekat dan membeli beberapa obat.

"Hem..."

"Jangan ham hem ham hem... Aku tau kau menyukai Hibari, tapi tidak dengan mengabaikan kondisi tubuhmu, Mukku,"

"Eh?"

"Ya... Aku tau kalau kau SANGAT menyukai Hibari, semua yang kau lakukan—"

"Cukup, [y/n]. Cukup."

"Kh... LAIN KALI HATI HATI!" kau sedikit menekan kapas yang kau pakai untuk membersihkan lukanya, dia mengernyit kesakitan.

"Kufufufu, tidak semuanya berjalan lancar, kau tau? 'Daisuki', kata yang singkat, tapi perlu keberanian lebih untuk mengatakannya kepada seseorang," matanya menjadi sendu melihat Cavallone yang tertawa bersama Kyo—Hibari, maksudnya

"Kita pergi, Mukku, SEKARANG. Mereka akan kembali ke HQ jam 7 malam nanti. Kau akan puas melihat Hibari-san, oke?"

"Ya... [y/n], terimakasih"

Flashback end

Sejak kejadian itu Mukku jadi sering curhat kepadamu, tentang Hibari-san, pekerjaannya, Chrome, akhir-akhir ini dia jadi sering membicarakan sesosok landak albino dan banyak hal. Sampai kemarin dia berkata akan mengatakan yang sebenarnya kepada Hibari, hari ini. Dan disinilah kau sekarang, berada di kantormu, menyelesaikan laporan misimu dan menunggu kabar dari bos-mu ter... ter... ah, terserahlah.

'Kuchibiru ni doku wo nutte boku no heya ni kita deshou?'

"He? Telepon? Nomor ini?"

'pik'

"Ya?"

/[y/n]-san?/

"Shizuo? Ada apa?"

/Bos-mu orang dengan rambut biru tua dengan pucuk nanas, bukan?/

"Kalau kau tambahkan wajah mesum, ya, itu bosku,"

/Sebaiknya kau cepat kemari/

"Apa yang terjadi?"

/Entahlah, aku tidak tau pasti, yang jelas dia mabuk berat/

"Eh?"

/Setelah berbicara dengan orang berambut pirang dan hitam, dia langsung mendatangiku dan meminta minuman dengan kadar alkohol tinggi/

"Pirang dan... Hitam? Apa yang pirang punya tato ditangan kirinya?" bah, pertanyaan bodoh, kau SUDAH tau siapa kedua orang itu dan malah bertanya hal konyol

/Kurasa iya, dan cepatlah [y/n], dia terus menggumamkan namamu dan 'tolong'/

"Ya, aku segera kesana. Tolong jaga dia sebentar, Shizu. Terimakasih,"

/Hm, bukan masalah/

'pip'

Dan telepon pun terputus, kau mengambil jaket dan segera menuju ke bar yang temanmu maksudkan.

TBC


TA-DA! SELESAI 1 CHAPw/ Bagaimana bagaimana? OOC kah? Ada yang bingung kah? Silakan tanya saja, author menerima saran dan kritik yang MEMBANGUN.

Disini ada Shizuo yaXDD soale gak tau harus make siapa untuk dijadiin bartender, disini readers emang gak jadi fokus utama, Cuma sebagai 'penjelas' cerita dan 'penghubung', hehehe, gomen yang berharap dific ini readers jadi pair-nya Mukku. Oiya, ada yang tau judul lagu yang jadi ringtone diatas? XDDD

Saa~ segitu aja deh cuap-cuapnya, silakan review kalau berkenan, jaaa~