"Kau ingin keluar kemana malam-malam begini Jaemin?" tanya Mark dengan wajah yang berubah serius ketika melihat Jaemin yang berpakaian rapi.
"Aku hanya ingin ke supermarket hyung, bahan makan sudah habis," jawab Jaemin.
"Aku akan menemanimu," kata Mark tegas.
Baru saja bibir Jaemin akan melayangkan protes, Mark mengacungkan jari telunjuk dan menatap Jaemin tajam. Dilihat seperti itu, Jaemin menundukkan kepalanya. Ia menunggu Mark yang diduga sedang berganti pakaian.
Tak lama kemudian, Mark muncul dengan berbalut sebuah coat tebal. Jaemin memiringkan kepalanya memandang aneh pakaian Mark.
"Kenapa kau memakai pakaian begitu tebal hyung?" tanya Jaemin heran.
"Nemangnya kenapa? Apa ada yang aneh? Ini kan musim dingin," jawab Mark.
Jaemin menggelengkan kepalanya, "tapi ini tidak seberapa dingin hyung."
"Kalo terlalu lama diluar bisa-bisa kita beku sayang," kata Mark sembari mengusak kasar rambut Jaemin.
Mereka bergegas pergi. Sesekali Jaemin menggossokkan kedua telapak tngannya, bermaksud menghangatkan tubuhnya. Mark hanya tertawa kecil sembari mencuri pandang pada Jaemin. Beberapa saat kemudian Mark mengambil tangan Jaemin dan menggenggamnya begitu erat.
"Dingin kan?" tanya Mark menyindir.
Jaemin tidak menggubris pertanyaan Mark. Ia malah menundukkan kepalanya. Mereka berbelanja keperluan di apartement yang sudang mulai habis. Yaps, mereka memang tinggal satu apartement yang merupakan hadiah pertunangan mereka.
Sesampainya di apartement, Jaemin meletakkan barang di meja dapur dan segera menyalakan penghangat ruangan dan duduk didekatnya. Perlahan tapi pasti Mark mendekati Jaemin dan memeluknya dari belakang.
"Kau mengejutkanku hyung," protes Jaemin.
"Sstt, diamlah. Sudah merasa lebih hangat?" bisik Mark tepat di telinga Jaemin.
Jaemin menganggukkan memiringkan kepalanya ke samping menahan rasa geli di telinganya. Cukup lama mereka berada di posisi itu. Tak lama kemudian Mark menggendong Jaemin ala bridal style ke kamar mereka. Jaemin yang belum sempat melayangkan protes pun hanya mengalungkan tangannya pada leher Mark.
Mereka berbaring berhadapan. Mark menyibakkan anak rambut Jaemin ke belakang telinga Jaemin. Jaemin semakin mendekatkan tubuhnya pada Mark dan menyembunyikan kepalanya pada dada bidang Mark.
Sesekali Jaemin melihat kearah Mark yang sedang memainkan rambut Jaemin. Mark memanfaatkan waktu seperti ini untuk mencuri kecup Jaemin. Diperlakukan seperti itu, Jaemin kembali menyembunyikan wajahnya yang sudah seperti kepiting rebus ke dalam dekapan Mark.
Mark terkekeh kecil melihat tingkah Jaemin yang menurutnya sangat lucu.
"Tidurlah Na Jaemin," kata Mark mempererat dekapannya pada sosok mungil di depannya.
Mereka menyelam ke alam mimpi.
. . .
Kkeut!
. . .
A/N: Gyaaaa. Hasil pemikiran kek apa ini? Siapa yang kangen Jaemin hayooooo. Angkat kakinya! Tapi ya beginilah pikiran orang jones waktu mau tidur. Sumveh, itu keinginanku. Aku tuh pingin banget diperlakuin kek Jaemin. :'( Enak ya punya suami kek Markeu yang romantis baanget.
Eh, aku kok kayak ngebet banget nikah ya?/Sekolah yang bener dulu tam. Nikah aja yang dipikirin. Jodoh juga belom nongol gitu/Nggeh buk. *plakkk*
Sekian dan terima sayang. XD
