Title : Born in Winter {GyeoEul-e Taeeonan}

Author : Cho Kyomin

Cast : Super Junior ℠ entertainment

Genre : Romance , Fluff , OOC

Length : Chaptered ( Chaptered 1 of ?)

Disclaimer : Cast milik diri mereka sendiri , tapi cerita milik saya sendiri yang terinspirasi setelah menonton salah satu k-drama yaitu Dream High , tepatnya pada episode 5 yang berkaitan tentang lagu saengil cukhanmnida dan sedikit karakter dari Go Hye Mi (pendiam , tidak memiliki ekspresi yang berarti pada wajahnya). Don't like , Don't Read , Don't Bashing

Summary : Seorang pemuda yang tertarik pada seorang gadis yang diberikan julukan 'gyeo-eul' disekolahnya. Seorang gadis yang tertutup dan bersikap dingin pada siapa saja. "gyeoeul-e taeeonan , arremdaum dangshineun…." *hahaa….summary macam apa ini? =_=a*

Warning : Judul gak nyambung , gaje , abal , delel

…~O~…

Sedingin apapun es itu

Jika ia diterpa sinar matahari

Maka lambat laun akan meleleh juga

Kau tau

Aku ingin sekali menjadi matahari itu

≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ «Born in Winter {GyeoEul-e Taeeonan}» ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈

Hawa dingin menembus lapisan pakaian yang melekat pada tubuhku sampai terasa menusuk kulit hingga kebagian dalamnya. Sungguh hari ini aku ingin cepat sampai dirumah untuk merebahkah tubuhku diatas tempat tidur sambil menggulungnya dengan selimut tebal milikku. Atau hanya duduk didepan tv sambil menikmati sup ikan hangat buatan umma.

Jalanan masih saja ramai , walaupun cuaca malam ini sungguh tidak mendukung untuk melakukan kegiatan diluar rumah. Sungguh kalau bukan gara-gara ikan asin itu mana mungkin aku sekarang terdampar di luar rumah yang sama sekali tidak ada hangat-hangatnya ini. Awas saja kau ikan asin kalau sekali lagi kau menyuruhku melakukan ini lagi aku jamin besoknya kau akan terkapar di mangkuk sup ikan buatan umma ku , tak apalah makan ikan yang kelewat asin sepertimu sekalian aku mau balas dendam. Aish….sudahlah abaikan saja curhatanku yang kelewat kejam ini.

CEKLEKK

"huahh~~~" desahku sambil memasuki rumah dengan telapak tangan yang ku gesekan dengan telapak tanganku yang satunya , berharap ada rasa hangat yang menjalar di tanganku yang hampir beku ini.

"kyu~ , sudah pulang?" panggil ummaku dari dapur

"ne…umma , huah…dingin sekali" kataku sambil menghampirinya yang sekarang sedang memasak mungkin(?)

"mau umma buatkan coklat hangat?" tanya ummaku sambil tersenyum sangat manis , aku suka sekali kalau melihat ummaku tersenyum begini kurasa tidak ada yang bisa melebihi manisnya senyuman ummaku

"ne…umma" sahutku sambil membalsnya dengan senyuman

…~O~…

"selamat pagi anak-anak…." Sapa Jung Sungsaenim saat memasuki kelas kami , aku tidak terlalu memperhatikan karena jujur saja sekarang aku sedang sibuk main game di PSP-ku

"bagaimana kondisi kesehatan kalian? Ku harap baik-baik saja , musim dingin seperti ini kalian harus bisa pintar-pintar menjaga kesehatan!" ku dengar ia mulai menasehati kami , walaupun aku sedang bermain game aku juga lumayan bisa mendengar jika ada orang yang bicara

Lalu tiba-tiba suasana sepi , pasti guru yang satu ini sudah memulai pelajarannya. Baiklah untuk sementara aku akan melanjutkan game ku ini , tanggung lagi sedikit *ck , kyu! Gw kira lanjutin belajar! #gubrak

Tuk

Tuk

Tuk

Kini malah suara ketukan yang ku dengar , mungkinkah guru yang sedang ada didepan kelasku ini sedang menulis sesuatu dipapan? Atau malah sedang mengetukan jarinya di mejanya sambil memperhatikanku? Hah…sepertinya harus ku pastikan. Ku angkat wajahku pelan-pelan , takut langsung berhadapan dengan dua bola mata guruku yang terkenal dengan killer eyesnya , kalau sampai aku melihatnya bisa langsung dihukum nih *apa hubungannya kyu?*

Eh? Bukan , kini aku malah melihat sepasang flat shoes berwarna pink pucat menapaki lantai kelasku , makin keatas kulihat kaki putih mulus jenjang , makin keatas kulihat ia mengenakan seragam SMA yang sama sepertiku. Kini ia sudah berhenti tepat di didipen kelas berdampingan dengan Jung sungsaenim.

"perkenalkan dirimu pada teman-temanmu" perintah sungsaenim

"annyeong haseo , Lee Sungmin imnida" katanya datar sambil menunduk , aku belum melihat wajahnya karena kini dia agak menundukan kepalanya sehingga wajahnya tertutup poninya yang berwarna coklat gelap. Sesaat aku masih memperhatikannya , lalu saat ia menegakkan kembali wajahnya aku dengan leluasa bisa melihat wajahnya. Dan kesan pertama yang aku lihat dia itu seperti cuaca atau malah musim saat ini

Gyeo-Eul

Dingin

…~O~…

"hehehehe…kyu gomapta yang kemarin!" kata ikan asin yang sekarang sedang sibuk berenang-renang di mangkuk baksonya *eh…gak ding becanda,

"huh….hae kau itu biasa sekali memesan bakso pake kuah segitu banyaknya , sepertinya kau sendiri sudah bisa berenang disana hae!" kata hyukie sambil menatap mangkuk milik kekasihnya *tepatnya milik ibu kantin sih*

"hehehe…..seleraku kan memang begini hyukie" sahut donghae sambil melempar senyuman pada hyukie

"ah…ne…ne, arraso hae" sahut eunhyuk tiba-tiba lembut sambil membalas lemparan senyuman hae yang tentu saja dengan senyuman juga. Akhirnya aksi saling melempar senyum pun terjadi diantara mereka , kalau boleh aku ikut mungkin sekarang aku juga sudah ikut main lempar mangkuk dan seluruh perangkat makanku kewajah mereka masing-masing

"aku kekelas saja deh…." Kataku pelan lalu segera meninggalkan kantin , namun tak jauh dari meja kami aku sedikit membalikkan tubuhku

"hae….tolong bayar nasi gorengku tadi ya , sebagai imbalan sudah membantumu kemarin malam" ucapku sambil melempar senyum pada kedua makhluk yang masih memainkan permainan mereka itu , eh..? kenapa aku jadi ikut main? Sudah lah lebih baik aku segera pergi dari pada donghae menginterupsiku dan menolak perintahku(?) itu.

Kini aku sedang berjalan dikoridor dekat dengan taman sekolah , lalu tatapanku tertuju atau malah terpaku pada sesosok orang dengan rambut panjang berwarna coklat gelap yang tergerai panjang , yang sekarang sedang duduk disebuah bangku taman. Tubuhnya membelakangiku ,

WUSSHH

Angin lembut berhembus menerpa sekelilingku. Rambut itu agak bergoyang sesekali , dan saat angin itu menerpa wajahku saat itu pula tercium wangi vanila yang manis. Perasaan hangat pun ikut menerpa sesuatu yang ada didadaku.

TEEEEEET

Ah….merusak suasana , kenapa tiba-tiba bel sih. Baiklah aku turuti kemauanmu bel sekolah , aku masuk kelas sekarang! Lalu dengan segera aku menuju kelas.

"kyu kemana saja? Bukannya kau duluan ya kekelasnya?" tanya hae yang ternyata sudah asik duduk di tempat duduknya.

"owh…tadi jalan-jalan sebentar!" sahutku sambil tersenyum tipis dan duduk disebelahnya. Lalu tampak seorang guru berperawakan tinggi tegap memasuki rung kelas kami.

"hah…rajin sekali sih!" gumam donghae sambi mengeluarkan buku pelajarannya , sementara aku hanya bisa tersenyum tipis menanggapi temanku yang satu ini.

Tok

Tok

Tok

Kualihkan pandanganku kearah pintu masuk kelas , disana tampak seorang gadis memasuki kelas.

"mianhamnida sungsaenim , saya tadi agak bingung mencari jalan kembali kekelas" kata gadis itu tanpa ekspresi

"ne , gwenchana kau bisa duduk" sahut Kim sungsaenim , lalu lagi-lagi gadis itu menundukan kepalanya sedikit dan langsung duduk di mejanya.

Huh~ ~~Gyeo-eul?

…~O~…

*author pov*

"ann..annyeong…" sapa seorang gadis dengan kaca mata tebalnya , sementara yang disapa hanya meliriknya sekilas lalu kembali menundukan kepalanya sedikit dan kembali menyimak pelajaran yang diberika oleh Kim sungsaenim

"hmm….kau tadi bingung dengan tempat-tempat disekolah ini? Mungkin mulai besok aku bisa menga…"

"gomawo….mohon bantuannya!" potong yeoja yang berada di sampingnya masih dengan tatapan tanpa ekspresi , seolah ia sudah tau apa yang akan dikatakn oleh lawan bicaranya

"ahh….ne , cheonmaneyo! Kim Ryeowook imnida" kata yeoja mungil itu sambil menjulurkan tangannya

"kau sudah tau namaku kan? manaso bangapseumnida…" jawab yeoja itu masih dengan tatapan datar , namun ia kini membalas uluran tangan yeoja mungil Kim Ryeowook

"ne sungmin-sshi" jawab ryeowook dengan senyuman yang sulit diartikan

Saat ini sungmin sedang dalam perjalanan pulang , saat di gerbang sekolah tiba-tiba ada seorang namja tinggi tegap menghampirinya.

"annyeong…kau anak baru itu? Wah….berita disekolahku memang tidak pernah salah ya…hmm….Jang Woo Yeong imnida…." Kata namja itu dengan gaya paling kerennya

" lee su…"

"sungmin kan?" potong namja itu lagi , lalu sungmin hanya menundukan kepalanya sejenak sebagai tanda pertemanan dan segera pergi meninggalkan namja itu yang membatu gara-gara merasa di cueki*aduh bahasanya aneh=_='* oleh sungmin.

"hah….pasti dia malu , aku yakin! Mana ada yeoja yang tahan akan pesonaku?" kata woo yeong pada dirinya sendiri masih berlagak biasa saja padahal kini semua siswa yang lewat disana juga ikut kaget melihat reaksi sungmin pada salah satu namja terfavorit disekolah Neul Param High School

…~O~…

"annyeong…" kata sungmin saat memasuki rumahnya yang megah , tapi sama sekali tidak ada yang membalas sungmin. Dengan langkah berat dilangkahkannya kakinya kedalam kamarnya.

Saat sampai didalam kamarnya ia segera menuju meja yang berada disamping tempat tidurnya dan mengambil sebuah foto.

"annyeong oppa , aku pulang! Hmm…umma appa belum pulang , aku sendiri lagi oppa!" kata sungmin masih memandang foto yang kini ia pegang , wajahnya masih tanpa ekspresi tapi buliran air menetes dari matanya dan melewati pipi chubby-nya

"huh…harusnya aku tidak boleh menangis , aku janji oppa!" kata sungmin sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan balutan sprei berwarna pink lembut.

-flashback-

"minnie-yah….kemari!" panggil seorang namja tampan

"ne oppa? Ada apa?" tanya seorang gadis yang tadi dipanggil dengan nama minnie

"mau berjanji sesuatu pada oppa?" tanyanya

"hmmm….apapun , asal oppa berjanji mau sembuh demi aku , umma , dan appa! Untuk keluarga kita , arra?" kata minnie sambil mengacungkan jari kelingkingnya lalu disambut oleh namja tampan itu

"ne , chagiya….oppa janji , tapi kau juga janji jangan merepotkan umma appa , jangan bandel lagi…" namja itu sejenak menhentikan kata-katanya karena air mata sudah tak bisa ia bendung lagi

"oppa~…kenapa menangis? Uljima…kau membuatku khawatir! " kata minnie yang hampir terisak

"ne, jangan pernah menangis lagi minnie!" kata namja itu yang kini memeluk minnie dengan erat

"hikz….jangan bicara seperti itu , oppa kan bisa nanti menenangkanku jika aku menangis , dan oppa juga bisa kan memarahiku kalau aku bandel! Jangan bicara seperti itu!" kata minnie masih terisak di dada kakaknya

"oppa tidak bisa lebih lama lagi bersama-sama kalian lagi sayang , oppa tidak bisa janji untuk hal satu ini , mianhae!" kata namja itu masih memeluk dongsaeng kesayangannya

"siwon oppa , kubilang hentikan! Jangan berkata seperti itu , kau tidak akan kemana-mana! Penyakitmu akan segera sembuh! Appa sudah mencarikan dokter terbaik untuk oppa! Oppa pasti sembuh!" kata minnie masih memeluk kakaknya dengan erat , sangat erat seolah ia tidak mau lepeskannya

"minnie-ah…opp…oppa se…sesak..ah!" kata siwon terbata-bata

"ah..ne , mianhae!" kata minnie langsung melepaskan pelukannya pelan-pelan , namun ia juga merasakan tubuh oppanya semakin lama semakin lemas dan akhirnya kembali terbaring di tempat tidur

"oppa gwenchana? Oppa…." Panggil minnie sambil mengguncang tubuh oppanya yang sekarang sudah memejamkan matanya

"oppa….oppa" panggil minnie lemah

"ne….uljima , ingat kata-kata oppa uljima , ne arra?" kata siwon lemah sambil membelai pipi adiknya

"ne…minnie janji!" kata minnie sambil memegang tangan kakaknya

"oppa istirahat dulu ne?" kata siwon dengan nafas yang semakin lemah , ia tau waktunya tinggal sedikit. Bahkan sebenarnya sungmin juga merasakan hal itu tapi ditepisnya jauh-jauh pikiran atau lebih tepatnya firasat buruk yang mungkin akan menimpa kakak tercintanya.

Seiring waktu nafas , detak jantung dan genggaman tangan itu menghilang dari tubuh yang kini berada didepannya.

"hikz…oppa sudah kubilang jangan kemana-mana ," kata minnie masih menahan tangisnya ,

"aku janji oppa" kata minnie sambil memegang tangan kakak atau lebih tepatnya jasad kakaknya kini.

-end flashback-

"oppa bogoshipo , kini umma dan appa saja seolah lupa padaku , mereka sudah tidak menganggapku ada" kata sungmin sambil memejamkan matanya dan memeluk foto kakaknya

…~O~…

*sungmin pov*

Sungguh kini aku sama sekali tidak berniat untuk mencari teman. Bukannya aku sombong tapi aku tidak mau merasa kehilangan lagi. Memiliki seorang yang dekat dengan kita dan pada akhirnya harus rela membiarkannya pergi , itu sangat menyakitkan. Aku tidak mau mengalaminya lagi , sungguh aku tidak mau. Maka dari itu aku berusaha menjauh dari lingkunganku. Bahkan sekarang pun sebenarnya aku sudah lupa bagaimana caranya tersenyum , tertawa , marah…ahh…aku sudah tidak tau bagaimana caranya mengungkapkannya lagi. Aku tidak bisa lagi , sungguh aku tidak bisa.

…~O~…

*kyuhyun Pov*

Hari ini aku sungguh beruntung , aku sama sekali tidak terlambat seperti biasa yang sering aku lakukan. Berterima kasihlah pada ummaku yang sudah rela jadi jam weker hidup yang selalu ribut setiap pagi , khususnya untuk tadi pagi. Satu lagi aku harus berterima kasih pada seorang yeoja yang sudah menyita perhatianku selama ini , gadis vanila? Hahaha….sudahlah , jangan sampai aku gila gara-gara yeoja itu.

Sampai dikelas ternyata sudah lumayan banyak siswa yang datang , namun saat aku berjalan menuju bangkuku tiba-tiba ada yang menyenggol lenganku

BRUKK

Ah….buku-buku tebal milik siapa ini? Eh….? Anak baru ini? Aku harus membantunya , ini juga kan salahku. Saat ku ingin mengambil sebuah buku atau mungkin novel tangan kami bersentuhan , 'hangat' hal itulah yang kurasakan. Lalu ia segera menarik tangannya.

"mianhae…" kataku sambil membungkukan badan

"ne , ini juga salahku" katanya lalu segera beranjak ke bangkunya begitu pula aku segera duduk dibangkuku , semntara hae sudah duduk disana

"kyu…tumben kau datang sepagi ini?" sindir donghae

"memang kenapa salah?" tanyaku agak sinis

"ah…tidak , hehehe…ngomong-ngomong kau akrab sekali tadi dengan anak baru itu! Kau hebat!" kata donghae ,

"hebat? Maksudnya?" tanyaku tidak mengerti

"kau tau , anak baru itu sudah lumayan terkenal disekolah ini dengan sebutan 'girl who born in winter' atau 'gyeoeun-e taeenon' , lihat saja sikapnya yang selalu dingin , wajah tanpa ekspresi , anti sosial!" jelas donghae , lalu pandanganku kembali pada gadis yang kini sedang duduk di bangku pojok paling depan. Samar-samar aku mencium wangi vanila yang memabukan itu , dari tanganku? Tangan yang sempat brsentuhan dengan 'gadis musim dingin'? jangan-jangan….

-TBC-

Yuhuuuuu…

Author newbie abal2 datang lagi….

Ada yang tertarik dengan ff saya yang satu ini?

R
E
V
I
E
W

Please….^^

Gamsahamnida….^^