I swear I will save you…

Seorang wanita bergaun hitam memasuki altar. Di belakangnya, berdiri manusia setengah boneka, mengangkat ekor gaun pengantin sang gadis. Wajah gadis itu amat cantik—polesan make-up-nya sempurna, gaunnya dipintal dari kain-kain terbaik dan termahal yang pernah ada. Pesta pernikahan mana pun tidak akan mampu menandingi megahnya pesta pernikahan ini.

Walau begitu, gadis itu sama sekali tidak tersenyum.

Naruto-kun … Naruto-kun … Naruto-kun…

Ia terus memanggil nama pemuda itu. Pemuda yang dicintainya, pemuda yang telah mengambil hatinya selama lebih dari sepuluh tahun. Serta … pemuda yang telah menghancurkannya.

"Baiklah. Karena kedua mempelai sudah berdiri di altar, mari kita mulai acaranya," pendeta pernikahan mereka membuka buku yang sedari tadi dipegangnya. Ia berdehem sekali sebelum kemudian bersuara tegas. "Ootsuki Toneri, apa kau bersedia menerima Hyuuga Hinata dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit sampai ajal memisahkan kalian?"

"Aku bersedia." Toneri menjawab lugas. Dia menoleh pada Hinata dan tersenyum—yang bagi sang gadis merupakan seringai penuh kejahatan.

"Dan Hyuuga Hinata, bersediakah kau menerima Ootsuki Toneri dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit sampai ajal memisahkan kalian?"

Tidak.

Ia ingin mengucapkannya. Ia ingin lari, pergi, kembali ke bumi tempatnya berasal, dan tidak pernah kembali lagi. Ia ingin kembali pada Naruto—tak peduli sekalipun hatinya dihancurkan berkali-kali. Ia ingin membatalkan pernikahan ini.

Tapi Hanabi…

"Aku—" tidak tidak tidak. Ia berusaha agar bibirnya tetap mengatup, namun apa daya; tubuhnya bergerak sendiri seperti boneka. Efek jurus yang ditanamkan oleh Toneri membuatnya tak berkutik.

Naruto-kun … tatsukette…

Air mata menetes dari iris lavendernya. Sungguh ia ketakutan. Sungguh ia tidak mau menikah dengan pria di hadapannya.

"—bersedia."

Iia da…

"Hinata! Hinata!"

Samar-samar Hinata mendengar namanya disebut. Tidak perlu menoleh untuk mengetahui siapa yang memanggilnya. Nada itu sudah terlalu ia hapal.

Air matanya semakin deras mengalir. Sedikit ia lihat Toneri menyeringai penuh kemenangan.

Aku bersumpah akan menyelamatkanmu, Hinata…

Kau terlambat, Naruto-kun.

Karena sekarang… aku sudah resmi menjadi Ootsuki Hinata.

.

.

.

Fin.

.

.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

Naruhina Tragedy day 2015 #23

Oke, ini ngetik kilat. Maaf kalo ga sesuai sama scene aslinya (sy nonton the last di bioskop, ga pernah download bajakannya) maaf juga kalo kurang nge-feel. Dan lagi, ini ditulis waktu perasaan saya kacau banget. Happy NHTD 2015