Tappei memasuki ruang kelas 5 SD Suginoki dengan kesal. Saat berangkat ke sekolah, kepalanya ditimpuk bola oleh seorang anak kecil. Tak sengaja memang. Lagipula, anak kecil itu masih polos. Maksudnya pun hanya ingin menendang bola, bukan ingin menimpuk Tappei. Tapi, Tappei tetap saja kesal.

"Tappei, kau bawa baterai tidak?" tegur seorang anak perempuan yang masuk kategori pendek.

"Baterai? Kamisama! Aku lupa!" katanya. Lantas, anak perempuan itu naik ke meja dan menjitaknya kasar.

"Dasar bodoh! Nilai kita nanti hancur, bodoh!" bentaknya kasar sambil menimpuk kepala Tappei dengan sepatunya.

"Aih, sakit Yamada!" cibir Tappei sambil mencubit pipi anak perempuan yang bernama Miiko itu. Miiko yang bad mood gara-gara Tappei tak membawa baterai, semakin bad mood karena Tappei mencubit pipinya.

"Apa saja! Kau pasti akan dihabisi oleh Kenta jika dia tahu kau tak membawa baterai," kata Miiko. Tappei hanya mengangkat bahu. Dia merasa tidak peduli.

"Yamada, kelompokmu tak membawa baterai? Ini, kebetulan aku membawa 2 baterai. Kau pakai saja 1," ucap seseorang lembut sambil menepuk pundak Miiko. Ikuya nama keluarganya.

"Eh? Terima kasih, Yoshida," kata Miiko sambil tersenyum senang. Tappei hanya mendengus iri kepada Yoshida.

Yoshida, pemuda yang menaruh hati pada Miiko. Pemuda yang berbuat baik pada Miiko. Pemuda yang rela berkorban untuk Miiko. Pemuda yang pintar dan suka mengajari Miiko. Tappei cemburu! Yoshida benar-benar menunjukkan cintanya kepada Miiko. Miiko saja yang tidak peka.

"Baguslah, Kenta tidak akan menghabisiku," kata Tappei ketus kepada Miiko.

Waktu pulang sekolahpun tiba. Miiko pulang bersama Mari dan Yuuko. Sementara Tappei bersama Kenta.

"Hei, Tappei, kau sebenarnya suka Yamada ya? Dari tadi memegang gantungan tas berbentuk boneka dari Yamada," tegur Kenta.

"A.. Aku.. Tidak! Aku hanya memegangnya saja! Sudahlah, aku harus cepat pulang! Aku harus membantu ibuku di toko," kata Tappei sambil berlalu.

To Be Continued

Gomen ceritanya pendek.. Otaknya lagi buntu nih.. Mohon di review.. ^^