A puzzle garden
Saya anak baru di ffn owo)/ salam kenal panggil aja Al~ Thanks buat Neko-chan dan kasus ini seriusan bukan punya saya QwQ dan tenang saya udah minta ijin ama yang punya~ dengan beberapa perubaham tentunya~.
Disclainer: Aoyama Gosho pinjem karakter dan namanya~ owo
Daimaki dan Arisu serta nama karakter abal lainnya punyaku~ nama belakang belum aku buka buat chapter selanjutnya~
Hope you enjoy it~
001 opening~
Tiada orang berlalu-lalang di daerah pemakaman itu pada waktu-waktu di mana perayaan tahun baru belum berlalu. Seorang wanita masih saja duduk di sana menatap tiga makam di mana kedua orang tua dan saudaranya telah pergi meninggalkannya lebih dahulu. Bola mata berwarna biru langit itu menutup dalam kesepian, sehingga ia larut dalam doa untuk dirinya dan mereka untuk setia menunggunya sampai waktu yang diberikan padanya padam. Mulutnya tampak berceloteh namun tak terdengar satu pun kata dari padanya. Sampailah di mana keheningan itu terpecah oleh seekor burung menerkam mangsanya barulah ia membuka matanya dan tersenyum. Ia tersenyum dan berceloteh kembali tanpa suara dan meninggalkan tempatnya dan pergi.
'Mungkin aku harus mengundur waktu sehingga kejadian itu tidak akan terjadi lagi Bu,Pak,Kak.'
Di lain tempat seorang pria dengan jas kebanggaan miliknya menunggu dengan tidak sabar. Dua puluh kali ia menatap jarum-jarum jam yang berjalan berirama namun wanita yang ia tunggu tak kunjung sampai. Pria itu mulai mendesah, berapa kali ia mendesah namun wanita itu tak kunjung datang. Sampai duduklah ia beralaskan rerumputan hijau menunggu wanita yang ia tunggu. Sungguh-sungguh menyebalkan, wanita itu menyuruhnya untuk tidak mengikutinya dan menunggu dalam waktu yang lama. Sedangkan seorang gadis cilik nampak tertidur bersandar pada pria itu terkadang melupakan beberapa waktu mengelus rambutnya yang halus turunan wanita yang tengah ia tunggu.
"Berapa lama wanita itu datang! Sudah satu jam namun batang hidungnya sama sekali belum datang." Pria itu mendengus.
"Iya. Iya, maaf Daimaki. Seharusnya aku datang dua puluh menit lebih cepat bukan? Atau karena kau ingin memamerkan dirimu sebagai salah satu polisi sekarang?" Wanita itu mengejek sambil berjalan menuju arah pria itu.
"Oi,oi, bukan itu Shiho. Hari ini aku harus mengunjungi bapak-bapak kaya raya yang menyukai teka-teki. Bila aku datang terlambat bisa-bisa jadi bahan humor para atasan." Daimaki menggerutu.
"Oh, polisi baru kita mulai menggerutu sayang~. Ayo kita pergi sekarang." Shiho mengangkat tubuh gadis cilik yang tengah tersenyum.
"Mama, Mama! Papa sudah menggerutu lebih dari dua puluh kali. Arisu terus menghitungnya sambil berpura-pura tidur." Suara gadis itu tampak sangat ceria.
"Ternyata Arisu berpura-pura toh, turunan siapa nih." Daimaki tersenyum menatap Shiho. Tampak wanita itu hanya tersenyum kecut menatap Daimaki suaminya.
"Sudah Pa, Ma. Ayo kita berangkat! Katanya mau membawa Arisu pada anak-anak kenalan Papa!" Gadis itu mengepalkan tangannya dengan senang.
"Nah kalau yang ini turunan siapa?" Shiho bertanya pada Daimaki. Sedangkan Daimaki hanya dapat terdiam dengan wajahnya yang merah. "Ayo pergi sayang~."
Namun tampak udara tengah nakal membawa rok berwarna coklat milik Shiho terbang dan menampilkan sesuatu yang seharusnya Daimaki tidak diperbolehkan untuk melihatnya. "Putih." Daimaki dengan wajahnya yang memerah menatap Shiho yang sama merahnya.
"Dasar mesum Kau Daimaki." Sebuah tendangan mengarah pada Daimaki tidak dapat terelakkan.
"Sudah Mama. Nanti Papa benar-benar terlambat untuk datang ke rumah Paman Aoyama Takeshi loh~." Gadis itu tersenyum ceria melambaikan tangannya pada ayah yang tengah berlari pergi menuju lokasi. Beberapa saat matanya menatap pada mama, "Ma ikutan yuk, Arisu penasaran dengan kebun puzzle yang Papa ceritakan kemarin."
Ayo~ Siapa suami Shiho sebenarnya~ Saya udah kasih tahu bahwa Shiho bisa balik ke badannya semula~
Sampai jumpa owo)~
saran dan kritiknya yo~
