Who is My Destiny Husband?
Author' s : Cute Hyukkie or Kira – chan *panggil aku itu ya*
Summary : Sakura sudah dijodohkan dengan Gaara tapi setelah bertemu dengan Sasuke entah kenapa timbul perasaan aneh yang membuatnya bingung *sorry aku gak terlalu jago bikin summary*
Discalimer : Naruto by Masashi Kishimoto sensei
Pairing's : GaaSakuSasu slight : NejiSaku, HinaNaru dll
Sakura POV
Hai semua! namaku Haruno Sakura umurku 16 tahun hidupku bahagia sekali sangat sempurna aku mempunyai orang tua yang baik pacar yang keren hidup dalam kemewahan tapi aku tak sombong tuh aku punya banyak teman namun semua berubah sejak saat itu. Ayahku tewas dalam kecelakaan mobil dan ibuku meninggal karena syok – jantung ibuku sangat lemah – perusahaan ayahku diambil oleh adik ayahku namanya Haruno Akito usianya 18 tahun lebih muda dari ayahku aku pun juga diasuh olehnya. Karena dia selalu tersenyum dan juga berkata lembut kupikir aku dapat melupakan kesedihanku tapi…aku benar – benar bodoh dia hanya serigala berbulu domba dua minggu setelah aku tinggal dengannya aku disuruh pindah ke sekolah putri dan sebulan kemudian dia menunangkan aku dengan anak koleganya! Gila apa! Aku bahkan tak tahu siapa namanya! Sudah kubilang padanya kalau aku sudah mempunyai kekasih dan kau tahu jawabannya apa??????
"oh..aku tahu siapa Hyuuga kan? Ayolah dia hanya keluarga 'pelindung' bukan keluarga 'utama' dia tak dapat membahagiakanmu"
Memang Neji – kun bukan keluarga 'utama' tapi aku mencintainya apa Akito jiisan tak tahu perasaan seperti itu ya! Rutukku dalam hati
"kau kenapa Sakura?"
Aku tersentak kaget dan segera bangun dari rebahanku
"ah…Akito jii san!" seruku aku segera bangun dan membersihkan pakaianku – sedari tadi aku melamun dengan posisi tiduran beralaskan rumput ditaman belakang rumahku –
"Sakura.."
"ya..." sahutku segera
"…besok akan diadakan pesta pertunanganmu dengan'nya' di kediaman mereka di Suna sebaiknya kau segera bersiap...semua sudah di persiapkan oleh mereka...bereskan barangmu untuk sementara yang penting – penting dulu saja satu setengah jam lagi kita berangkat"
Aku tersentak kaget sekali tapi tak ingin membantah mendengar ketegasan dalam suara Akito jii san aku segera menuju kekamarku disana aku menangis sepuasku setelah merasa lebih tenang aku segera mengetik SMS untuk Neji – kun menyuruhnya untuk datang ke taman beberapa blok dari rumahku dengan segera aku mengepak barangku setelah selesai aku segera menyelinap keluar rumah dan menuju tempat janjian.
Aku segera mencari – cari dimana Neji berada dan ketemu! Ia sedang duduk di kursi taman dibawah pohon sakura yang mengering karena sekarang musim dingin hampir tiba
"ada apa Sakura? Kau kelihatan panik sekali?" Tanya Neji setelah aku duduk disampingnya
Dengan mengumpulkan semua keberanianku kujelaskan semuanya Neji – kun Nampak agak marah namun beberapa saat kemudian ia tersenyum lembut
"aku mengerti Sakura…maaf tak dapat mempertahankanmu…aku memang tak mempunyai sesuatu yang dapat membahagiankanmu…" ujarnya dengan sedih
"ada kok..cintamu membuatku selalu tersenyum.."
Dan meledaklah tangisanku aku menangis sesenggukan didadanya aku dapat merasakan ia mengusap lembut rambutku
"terima kasih Sakura mungkin kita tak dapat bersama tapi kuharap kita dapat berteman…aku akan selalu menyayangimu" ucap Neji lembut
kami saling menautkan tangan lalu melepaskannya sekarang aku bukan apa – apa lagi Neji - kun akhirnya cinta pertamaku berakhir disini aku melirik jam dipergelangan tanganku dan terkejut
"gawat 15 menit lagi berangkat! Sial! Cepet banget sih waktu berjalan"
Dengan berlari aku segera menuju rumah sial! Saat kakiku melangkah kelantai kamarku yang berada dilantai tiga – ada pohon besar yang mencapai lantai empat – Akito jii san sudah ada disana duduk di tepi tempat tidurku wajahnya yang tampan – pamanku baru berumur 21 tahun – Nampak marah menatapku
"kamu kelayapan kemana sih Sakura! Apa kamu tahu aku sangat mencemaskanmu! Sudah cepat kita kebawah waktu mepet!" teriaknya lalu berjalan menuju aula depan aku mengikutinya.
Jadi ini Suna Negara terbesar kedua setelah Konoha aku cukup kagum tapi udara disini membuatku ingin sekali tertidur dan semuanya menjadi gelap.
Aku mengerjap ngerjapkan mataku cahaya lampu terasa sangat menyilaukan
"kau sudah bangun?"
Aku segera bangun dan melihat di kursi di pojokan seorang pria tampan berambut merah tengah menatapku datar
"ya seperti yang kau lihat.." kataku sama datarnya
"lalu…dimana aku?" tanyaku agak bingung
"ini dikediaman keluarga Sabaku" jawabnya tanpa ekspresi
"Sabaku? Kolega Akito jii san...Sabaku Industries?"
Pria berambut merah itu hanya mengangguk singkat aku bangun dan berjalan menuju balkon sempat kulihat mata pria itu mengawasi gerak – gerikku aku agak bingung
"kenapa aku memakai piyama?" gumamku
"pelayan yang menggantinya tenang saja" kata pria itu datar
Aku hanya ber'oh'
"wah..udara di Suna pada malam hari dingin sekali ya.."
Aku bersidekap tanpa kusadari pria berambut merah itu sudah berada dibelakangku ia menyampirkan jas yang tadi dipakainya – dia memakai pakaian formal – ke tubuhku yang kedinginan aku menoleh padanya
"sebaiknya kamu masuk udara akan semakin dingin…duduklah akan kuambilkan makan malammu…kau pasti lapar…"
Aku memegang perutku dan nyengir padanya aku memang sangat lapar saat dia pergi aku bingung sendiri kenapa aku tenang sekali begini? Seharusnya aku panik kan? Ah sudahlah entar saja dipikirin aku lapar tak bisa berpikir bagus untuk saat ini.
Beberapa menit kemudian ia datang tapi kedua tangannya kosong aku bingung katanya mau bawa makanan tapi kebingunganku dengan cepat menjadi sedikit ketakjuban dibelakang pria itu berderet pelayan – pelayan yang masing – masing membawa makanan dalam dorongan baunya sangat enak
"aku sudah bilang pada Akito san kau sudah sadar..makanlah dulu" kata pria berambut merah itu setelah menaruh makanan disamping tempat tidurku
Pelayan – pelayan itu pergi pria itu duduk kembali ditempatnya semula aku mulai makan sesekali melirik pria itu wajahnya tampan namun datar dan dingin
"hei kamu siapa?" tanyaku setelah menelan sekerat daging panggang yang sangat lezat
"suamimu" katanya pelan suapan sup ayamku terhenti
"suamiku?" tanyaku bingung lalu menyuapkan sup ayam yang tadi tertahan kedalam mulutku
"ya..ah maaf maksudku calon suamimu"
Dan aku sukses tersedak
"a..apa…"
Dia bangun lalu menghampiriku menggeser dorongan makanan lalu duduk ditepi tempat tidur kami saling bertatapan dalam diam beberapa detik kemudian aku tak tahu apa yang terjadi tapi ia menciumku! Tepat dibibir lalu pergi keluar kamar begitu saja! Aku hanya bisa terbengong – bengong saja
"dasar pria kurang ajar!" teriakku kesal setelah makan aku segera tidur berharap ini semua mimpi belaka.
Cahaya matahari begitu terang mataku menjadi silau aku bangun lalu melirik kanan kiri kosong good tapi…ini kamar yang semalam! Jadi semuanya bukan mimpi! Sialan! Pria brengsek itu! Aku sibuk merutuki kejadian semalam sampai tak menyadari ada orang yang masuk kekamarku
"cepatlah mandi..kami menunggumu di ruang makan"
Aku mendongak dan melihat pria merah itu tengah menatapku datar aku mendengus
"namamu siapa?" tanyaku
"hnn?" tanyanya tak mengerti
"siapa namamu baka?!" aku mengeraskan suaraku
"jadi? Kau tak tahu namaku?" tanyanya datar namun kulihat keterkejutan dimatanya
"nama?…wajah dan semuanya!!! Aku tak tahu apa –apa tentang calon suamiku yang kutahu ia anak kolega Akito jiisan dari Sabaku Industries!?" semburku
Aku segera menuju ke kamar mandi tanpa memandangnya saat aku membuka baju dari luar terdengar suara
"namaku Gaara calon suamimu Sakura…"
Aku keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk pakaianku masih ada dikoper namun betapa terkejutnya aku saat tak sengaja menengok kekanan si Gaara masih ada disana sedang duduk diempatnya yang biasa dan menatapku datar
"kenapa kau masih disini?!" seruku
Dia hanya diam
Menahan dongkol aku mengambil pakaianku.
Aku menatap pantulanku dicermin sempurna rambut pink sepunggungku sudah diberi hiasan Nampak sempurna sedikit parfum dan semuanya sangat sempurna ya itu sih bagiku saja dasar aku narsis banget aku keluar dari kamar mandi dan berjalan menghampiri Gaara yang masih menunggu
"ayo.." ajakku namun dia tak beranjak
"hei! Ayo!" panggilku
Dia nampak terkejut apa tadi dia ngelamun ya?
"cantik sekali…" gumamnya pelan
"kau bilang sesuatu Gaara?" tanyaku dia menggeleng pelan
Aku mengangkat bahu tak peduli saat hendak membuka pintu tahu tahu Gaara sudah ada dibelakangku posisi kami sangat dekat aku bengong dia membuka pintu
"silahkan honey…lady first" dia tersenyum cool membuatku terbius namun hanya sesaat
"thanks" kataku sopan.
"nah inilah kedua orang yang akan ditunangkan besok" sambut seorang pria yang sepertinya lebih tua dariku
Dia bermata dan berambut coklat
"niisan berisik" ujar Gaara
Aku melongo
kakak Gaara?
Berbeda sekali………….
Dia nampaknya orang baik yang ceria dan juga hangat
Gaara?
Dingin dan menyebalkan kami bertiga menuju ruang makan yang agak jauh
"perkenalkan Sakura namaku Kankurou kakak kedua Gaara…kau cantik sekali beruntung sekali Gaara memiliki calon istri secantik kau" pujinya aku tersipu malu
"terima kasih Kankurou – san"
"sama – sama panggil aku niisan saja Sakura – chan sebentar lagi kita kan bakal jadi keluarga"
Aku mengangguk
"iya niisan…"
Aku tersenyum semanis mungkin di ruang makan ada 3 orang yang tak kukenal jiisan tersenyum manis padaku aku membalasnya
"nah kedua insan ini besok akan bertunangan mari sambil sarapan kita berbincang"
Seorang pria berambut hitam bermata coklat tua berkata pasti dia ayah Gaara aku berusaha mengingat namanya
ah….Sabaku no Maouryuu aku membungkuk lalu duduk disamping Akito jiisan Gaara duduk disampingku
Cih…….masa aku harus bertunangan dengannya!?
"ah.." kataku dan Gaara bersamaan
Kami hendak mengambil kotak keju dan tangan kami bersentuhan
"kau duluan Saku…" kata Gaara mencueki godaan Kankurou niisan
"ya terima kasih" kataku menunduk
Berusaha bersikap baik melihat orang tua Gaara dan Akito jiisan nampak senang dengan kedekatan kami. Kami pun selesai sarapan tapi aku tahu aku tak boleh pergi dulu
"nah..aku punya sedikit pemberitahuan..pertunangan Sakura dan Gaara yang seharusnya hari ini akan diundur menjadi besok karena ada sedikit hal yang belum selesai...maka hari ini kalian berdua bisa rileks dulu dan Gaara aku minta kamu mengantar Sakura jalan – jalan karena sebentar lagi ia kan akan tinggal disini…"
Gaara mengangguk mengerti
Huff…..aku gak bisa berSMS ria dengan Neji – kun hari ini.
"berangkatnya sekarang?" tanyaku heran melihat Gaara mendatangi kamarku dia sudah berdandan rapih
"tidak jam segini toko – toko masih tutup nanti saja jam setengah sepuluh.." jawabnya
"lalu mau kau kemari! Cepat pergi!" usirku kasar
Dia tak berekspresi aku makin kesal aku kembali melanjutkan kegiatan mengetik SMS pada Neji – kun saat aku hendak mengirim SMS pada Neji – kun Gaara mengambilnya!
"hei! apa – apan kau! Cepat kembalikan!" ujarku gusar
"emang ini dari siapa sih?" tanyanya heran
"bukan siapa – siapa! Cepat kembalikan!"
Gaara cuek beberapa saat kemudian dia bertanya
"siapa itu Neji, Saku?"
"dia mantan pacarku sekarang kami sahabatan" jawabku jujur
"kapan kalian putus?" tanyanya
"ke..kemarin siang" jawabku takut – takut
"oh..jadi kau putus dengannya karena ditunangkan denganku..sama dong.."
Aku melongo memandangnya
"sama?!"
Itu berarti dia udah punya pacar lalu harus putus dengan'nya'
"siapa nama kekasihmu? Orangnya seperti apa?" tanyaku pelan menunduk menunggu jawaban
"namanya Matsuri 3 tahun dibawahku berarti 2 tahun dibawahmu orangnya baik dan lembut bermata dan berambut coklat" katanya dengan mata menerawang aku tersenyum kecil
"kalau kamu?"
"ma..maksudmu Neji - kun?" aku mencoba memastikan ia mengangguk
"mmm..gimana ya Neji – kun itu seumuran denganmu orangnya baik, cool dan lembut sangat dewasa tampan dan sangat keren juga sangat pintar rambutnya coklat panjang bermata lavender soalnya dia klan Hyuuga…" penjelasanku dipotong Gaara
"…klan Hyuuga? Kenapa Akito – san malah memilihku? Oh aku tahu pasti dia keluarga 'pelindung' kasihan sekali dia…"
Mendengarnya kupingku panas sekali
"jangan pernah kau menghina Neji – kun! Kembalikan hpku!"
Setelah merebut kembali hpku aku keluar kamar tanpa tahu tujuan dan akhirnya aku…tersesat! Sialan rumah ini gede banget sih buat apa coba bikin rumah gede kayak gi…keluhanku didalam hati terhenti saat tak sengaja aku menabrak seseorang
"ah..maaf" kataku segera bangun dan membungkuk meminta maaf
"ah..gak papa kok Sakura – san"
Aku menegakkan kembali badanku kulihat seorang wanita sepertinya lebih tua 3 tahun dariku berambut pirang dikuncir 4 tengah memandangku sambil tersenyum hangat aku hanya bisa melongo aku tahu siapa dia kakak sulung Gaara tapi aku tak tahu namanya jadi gak bisa nyapa dia
"pagi Sakura – san perkenalkan namaku Temari kakak pertama Gaara"
Seperti mengerti pikiranku ia memperkenalkan dirinya
"ah salam kenal Temari neesan aku Haruno Sakura"
Dia tersenyum lembut padaku
"aku sudah tahu itu kenapa kau ada disini Sakura – san? Kupikir kamu sekarang bersama Gaara" tanyanya agak heran sambil celingak celinguk mencari sosok Gaara
Aku tersenyum datar
"aku tersesat" kataku singkat
Temari tertawa pelan lalu mengangguk
"sebaiknya aku mengantarmu ke aula depan saja nanti aku SMS Gaara kamu ada disana ayo"
Dengan ramah Temari – san membantuku
"arigatou"
Dibalas dengan senyum yang amat manis oleh Temari – san.
Setelah jalan berkelok kelok kami sampai di aula depan rumah ini lebih luas dari pada punyaku setelah sedikit ngobrol aku jadi tahu banyak tentang Gaara dan rumah ini beberapa saat kemudian Gaara datang dengan Mercedez Benz merah marun dia turun dan sedikit mengobrol dengan bisikan ke Temari sehingga aku tak tahu apa yang mereka obrolkan lalu Gaara berkata sambil tersenyum
"silahkan tuan putri"
Dengan gaya gentlemen dia membuka pintu penumpang dan membungkuk hormat saat kumasuk aku sedikit tersipu tapi hanya sekejap aku tak terlalu suka cowok yang sok romantis.
Aku menatap jendela mobil Suna Negara tropis disini hanya dua musim dan sekarang musim panas/kemarau udara pasti sangat panas diluar tapi didalam mobil berAC terasa sejuk
"kita mau kemana dulu Saku?" Tanya Gaara sambil menatap kedepan terus mengemudi
"seterah kamu…nggg....sejak kapan kamu boleh memanggilku Saku?" tanyaku balik mendelik padanya dia cuek dan berkata pelan
"kita ke Suna Land saja" katanya dingin membuatku sewot
"tunggu dulu jangan kesana aku mau tau perpustakaan umum terbesar disini dimana.." kataku segera sekarang Gaara menatapku agak aneh
"perpustakaan sangat membosankan mendingan kita ketempat yang lebih seru saja" katanya cuek membuatku kesal
"ya sudah turunkan aku disini biar aku sendiri saja yang mencari perpustakaan umum" perintahku
Tapi seperti tak mendengar Gaara malah mempercepat mobilnya
"Gaara!" bentakku kesal dan aku terkejut Gaara menatapku tajam
"Matsuri bekerja paruh waktu disana" gumamnya membuatku makin terkejut
"gomen Gaara" kataku segera lalu memalingkan wajahku kembali melihat keluar jendela.
"sudah sampai" kata Gaara pelan.
TBC
hello all perkenalkan namaku Kira aku author's baru disini..................
gimana? gimana? gimana?
bagus gak? atau jelek banget?
aduh sorry aku masih baru disini
please review beri komentar yang bagus atau jelek juga gak papa
biar aku dapat memperbaiki tulisanku..............................
