Naruto © Masashi Kishimoto.
Story (c) Raawrrr.
Warning! Standard applied.
Genre: Supernatural/Hurt/Comfort.
Saya tak mendapatkan keutungan material apapun terkait pembuatan fiksi ini.
For #16InoFicsChallenge2016 #11
~ Happy Reading ~
1st POV.
.
Halo.
Adalah kata yang akan aku ucapkan nantinya saat kau datang kemari untuk mengunjungiku.
Singkat? Memang. Tapi menurutku itu cukup.
Atau kau ingin perkataan yang lebih panjang. Baiklah, kutambahkan.
Lama tak berjumpa.
Halo, lama tak berjumpa.
Kalau begitu, bagaimana? Tidak terlalu singkat, 'kan?
Hahaha.
Mungkin aku bodoh.
Menunggumu sendirian di sini.
Selalu memandang ke depan demi memastikan jika kau datang atau tidak.
Membiarkan sunyi menjadi teman yang menemani.
Berharap dan terus berharap agar kau datang mengunjungiku barang sebentar saja.
Dan sampai sekarang aku masih bertahan.
Meski terkadang rasa kecewa muncul karena kau yang tak kunjung datang.
Ingin menangis, tapi kutahan.
Karena aku tahu, dengan menangis tidak akan membuatmu datang tiba-tiba.
Makanya, aku tetap tegar. Tak mau mengeluarkan ekspresi sedih sedikitpun.
Orang lain mungkin akan menyerah. Namun sayangnya aku tidak.
Kau tahu aku termasuk ke dalam tipe gadis yang keras kepala, bukan?
Ngomong-ngomong, alasan utama mengapa aku masih bertahan adalah...
Karena aku mencintaimu. Sangat mencintaimu.
Aku ingin melihat rupamu, sekali saja.
Dan aku yakin kau akan datang. Untuk memperlihatkan bahwa kau baik-baik saja.
Makanya, aku bertahan. Lagipula, ini keinginan terkahirku.
Senyumku pun berkembang.
Seperti yang aku bilang, 'kan?
Kau akhirnya datang kemari.
Meskipun memakan waktu dua tahun lamanya.
Akhirnya, keinginan terakhirku sudah terlaksana.
.
1st POV end.
.
.
.
Itachi menatap nanar ke depan, rasa rindu yang amat dalam terpancari dari pancaran kedua mata hitamnya.
"Maaf baru bisa mengunjungimu," sesal Itachi. "Kecelakaan tragis dua tahun lalu membuat sebagian ingatanku hilang. Jika Sasuke tak memberitahu kebenaran tentang hal itu, mungkin sampai sekarang aku tak di sini."
Angin berhembus kencang. Menerpa rambut panjang Itachi yang diikat rendah.
Dan sosok gadis berambut pirang dibalut dengan dress putih polos pun menampakkan diri tak jauh di depan Itachi.
"Maaf telah membuatmu menunggu selama ini." Lagi, Itachi meminta maaf dengan penuh sesal.
Gadis berambut pirang itu menggeleng pelan, ia membuka mulut, berbicara sesuatu walau tak dapat didengar oleh Itachi. Namun, Itachi yang notabene jenius dapat membaca gerakan mulut gadis itu.
"A-ku men-cin-ta-i-mu. Ber-ba-ha-gia-lah de-ngan is-tri-mu. Ta-pi ja-ngan lu-pa-kan a-ku, ya!"
Begitu katanya, diselingi kekehan pelan.
'Apa yang aku ucapkan tadi berbeda jauh dengan rencanaku sebelumnya.'
Mau tak mau Itachi tersenyum tipis. "Aku juga mencintaimu, memori tentangmu akan selalu aku simpan."
Gadis berambut pirang itu tersenyum.
Angin kembali berhembus kencang, disusul dengan menghilangnya sosok sang gadis berambut pirang dan... lolosnya butiran air bening dari mata Itachi.
"Tenanglah di sana, Ino."
.
— Rest in Peace
Ino Yamanaka
19xx-20xx –
.
.
END
.
