Waiting You

Genre: Romance, Hurt/Comfort

Summary:

Kagamine Rin selalu menunggu kedatangan dari cinta pertamanya sejak mereka terakhir kali bertemu dan sudah selama 10 tahun lamanya dia menunggu. Apakah diusianya yang ke 17 tahun ini penantiannya akan berakhir?

.

.

.

.

.

.


Happy Reading...

Flash Back

Disebuah taman yang indah dengan berbagai macam jenis bunga, seorang gadis kecil berusia 10 tahun tengah menangis karena sepertinya dia baru saja kehilangan barang yang sangat berharga baginya. Seorang anak laki-laki yang juga memiliki usia yang sama dengan gadis kecil tadi sedang berada ditaman itu juga dan tidak sengaja dia melihat gadis kecil itu. Karena merasa penasaran akhirnya anak laki-laki itu mendekati gadis kecil itu yang memiliki rambut berwarnakuning cerah yang sama dengan miliknya.

"Hiks...hiks...Teddy..." gadis kecil itu terus menangis sampai dia menyadari ada seseorang yang berdiri didepannya.

"Kamu kenapa Princess?" anak laki-laki itu duduk didepannya dan membelai lembut kepala gadis itu.

"Hiks... Teddy...hiks...Teddy hilang hiks..."isak gadis kecil itu

"Teddy? Siapa itu?" tanya anak laki-laki itu bingung.

"Hiks... i-itu boneka beruang putih kesayanganku" jawab gadis kecil itu dengan terbata.

"Kalau begitu ayo kita cari bersama Princess" anak laki-laki itu berdiri sambil menarik lembut tangan gadis kecil tadi dan tersenyum kearahnya membuat gadis kecil tadi berhenti menangis.

"Kalau begitu kamu cari disana dan aku akan cari disebelah sana" anak laki-laki itu menunjuk kearah kiri dan kanan kemudian dia langsung berlari kearah kanan dan mulai mencari boneka milik gadi kecil tadi.

Gadis kecil itupun juga mulai ikut mencari bonekanya disisi kiri yang ditunjuk oleh anak laki-laki itu tadi. Selama satu jam lebih mereka mencari hingga anak laki-laki itu sudah mencari dibagian tengah-tengah taman bunga itu dan saat itu dia melihat sebuah boneka tergeletak dibelakang sebuah bunga mawar yang cukup lebat. Boneka berung besar berwarna putih yang sedang memeggang sebuah hati didadanya yang terdapat tulisan nama Teddy. Anak laki-laki itu mengambil dan membawanya ke gadis kecil tadi.

"Hy Princess aku menemukannya" anak laki itu tersenyum sambil menyerahkan boneka yang dibawanya tadi kepada gadis kecil didepannya.

"Teddy..." gadis kecil itu langsung memeluk bonekanya penuh sayang.

"Syukurlah bisa ketemu"

"Ano... hontouni arigatou eng..." gadis kecil itu tampak bingung ingin memanggil nama anak laki-laki didepannya dengan panggilan apa.

"Prince, panggil aku Prince ya dan aku akan memanggilmu Princess"

"Eh... kenapa?" tanya gadis kecil itu bingung.

"Hmm... habis kamu terlihat cantik seperti Princess dan aku ingin jadi Prince yang akan selalu bersamamu dan menjagamu. Kamu maukan selalu bersamaku Princess?"

"Ia aku mau selalu bersama dengan Prince" ucap gadis kecil iru ceria dengan rona merah dipipinya membuatnya terlihat sangat manis.

Setelah itu mereka kembali bermain bersama hingga sore hari. Mereka tampak sangat menikmati kebersamaan mereka hingga mereka tidak menyadari hari yang sudah mulai sore.

"Wah... sudah sore Princess" ucap anak laki-laki itu sambil memandang langit yang sudah mulai gelap.

"Ehm..." gadis kecil tadi hanya menganggukkan kepala.

"Sebaiknya kita pulang sekarang"

"Tapi apa kita masih bisa bertemu lagi?" ucap gadis kecil tadi sambil menundukkan kepalanya.

"Hmm... kenapa bertanya seperti itu sih. Tentu saja kita akan bertemu lagi disini" ucap anak laki-laki itu sambil tersenyum dan membelai pelan rambut gadis kecil itu.

"Benarkah?" tanya gadis kecil itu dengan mata yang berbinar senang.

"Ia, aku janji" setelah itu mereka berjalan pulang kerumah mereka dengan saling bergandengan tangan.

Sejak hari itu hampir setiap hari mereka selalu bermain bersama ditaman bunga itu. Selalu bersama dan selalu penuh dengan canda dan tawa.

"Ne... Princess" panggil anak laki-laki itu.

"Ada apa Prince?" jawab gadis kecil itu dengan ceria.

"Kalau sudah besar nanti Princess maukan menikah denganku?"
"Menikah? Seperti Oka-san dan Otou-san yang selalu bersama ya"

"Ia seperti itu, Princess maukan?" tanyanya penuh harap.

"Ia, Princess mau kok" jawab gadis kecil itu sambil tersenyum sangat manis.

"Janji ya" ucap anak laki-laki itu sambil menampilkan jari telunjuknya.

"Ia janji" gadis kecil tadi mengaitkan jari telunjuknya dengan jari telunjuk anak laki-laki tadi dan tersenyum bersama.

Suatu hari saat gadis kecil tadi sampai ditaman tempat mereka biasa bermain bersama dia sama sekali tidak melihat anak laki-laki yang mamiliki warna rambut yang sama dengan miliknya itu, apa dia terlambat datang?

Gadis kecil itu terus menunggu anak laki-laki itu tapi anak laki-laki itu sama sekali tidak datang hingga sore hari menjelang. Bahkan gadis kecil itu sudah sampai menangis karena menunggunya dari tadi. Bahkan hingga malam menjelang gadis kecil itu sama sekali tidak beranjak dari tempatnya dan terus menunggu. Hingga seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dengan warna rambut biru dan sebuah syal biru yang selalu dia gunakan mendatanginya.

"Rin kenapa kamu masih disini? Otou-san dan Oka-san sengat menghawatirkanmu Rin" anak laki-laki itu membelai lembut kepala gadis kecil itu yang merupakan imoutonya.

"Hiks... Oni-chan..." gadis kecil dengan nama Rin itu segera memeluk anikinya dan menangis dalam pelukannya.

"Rin ada apa? Kenapa kamu menangis?" tanya anak laki-laki tadi yang merupakan aniki dari Rin.

"Hiks... Prince... hiks...kenapa Prince tidak hiks... datang Oni-chan...hiks..." Kaito nama anak laki-laki itu tampak terdiam mendengar pertanyaan dari imoutonya.

"Rin jangan menangis lagi. Oni-chan ada sesuatu untukmu" Kaito menghapus air mata yang mengalir dari mata indah imoutonya.

"Hiks... a-apa Oni-chan?"

"Ini hadiah perpisahan dari Prince sebelum dia akan menemuimu saat kamu sudah besar nanti. Dia bilang dia janji akan mencarimu saat kamu besar nanti" Kaito memasangkan sebuah kalung dengan liontinnya berbentuk nada G yang terlihat sangat cocok untuknya.

"H-Hadiah perpisahan? Memang Prince kemana?" tanya Rin yang matanya sudah mulai kembali berkaca-kaca.

"Oni-chan tidak bisa memberitahumu, biarlah dia yang akan memberitahumu saat kamu sudah bertemu dengannya" setelah itu Kaito membawa imoutonya pulang kerumah sambil mencoba menenangkannya yang sudah kembali menangis. Dan sejak saat itu Rin selalu menunggu orang yang selalu dipanggilnya dengan sebutan Prince itu.

Flash Back End

.

.

.

Bersambung...


Ini fic baru saya gomen kalau ceritanya kurang menarik untuk dibaca

Untuk chapter berikutnya akan segera saya publis