Summary : Bagaimana cinta antara guru dan murid? Bukankah semua orang bilang cinta yang seperti itu cinta terlarang? Apa yang akan Ichigo lakukan kalau dia tahu bahwa cinta yang dia rasakan itu adalah cinta terlarang?
Disclaimer : Om Tite Kubo-sensei. Kalau Bleach milikku, aku pasti sudah membuat IchiRuki menjadi couple sejak pertama kali muncul di TV.
~My Homeroom Teacher is My Forbiden Love~
XXxxXX
Chapter 1 : New Teacher
Karakura High School. Sebuah sekolah terkenal berskala internasional. Sekolah yang memiliki fasilitas terlengkap di Jepang. Jumlah siswa disekolah itu adalah 750 siswa dengan jumlah 30 kelas dan 25 murid perkelas. Jumlah guru yang mengajar ada 60 guru. Kepala sekolahnya adalah orang terkaya di kota Karakura , bahkan terkaya ke-2 di Jepang. Musim semi tahun ini, dimulailah kisah cinta antara murid dan wali kelasnya.
XXxxXX
"Ohayou, Kurosaki-kun!" sapa seorang anak perempuan berambut panjang dan berwarna cokelat muda.
"Oh, ohayou Inoue." Sahut orang yang di panggil Kurosaki.
"Kau masuk ke kelas berapa?" Tanya gadis itu lagi.
"Hmm…. kelas 2-1. Kalau kau?"
"Aku? Kalau aku… AAh! Aku juga 2-1! Yeii! Kita sekelas lagi!" teriak Inoue senang.
"Heeh… sekelas lagi. Kalau begitu ayo kita ke kelas, nanti terlambat." Ajak Kurosaki.
"Ayo!"
XXxxXX
Ichigo's POV
Musim semi, tepat pada tahun pelajaran baru, aku jadi siswa kelas 2 SMA. Oh, aku belum memperkenalkan diri, ya? Namaku Kurosaki Ichigo, 16 tahun. Aku memiliki rambut orange dan mata berwarna cokelat. Tahun ini aku akan belajar di kelas 2-1. Di kelas itu, ada beberapa temanku saat kelas 1 dulu, yaitu Ishida Uryuu, Sado Yasutora, Arisawa Tatsuki, Inoue Orihime, Asano Keigo dan Kojima Mizuiro. Mereka adalah sahabatku sejak SMP (kecuali Ishida. Dia sahabtku sejak kelas 1, dan Tatsuki adalah sahabatku sejak aku berumur 6 tahun). Aku senang karena bisa sekelas dengan mereka. Setidaknya aku perlu beradaptasi dan selamat dari para fans girl ku yang ada di sekolah ini. Mereka bahkna membuat Ichigo's FC! Apa yang mereka lihat dariku, sih? Aku merasa diriku biasa-biasa saja. Ya, kuakui mungkin aku memang lebih didalam beberapa hal, tapi aku rasa tidak perlu sampai membuat FC. Jadi seperti Nankatsu FC aja (lho, koq jadi captain tsubasa?)
Keluargaku terdiri dari ayah, ibu, dan 2 adik perempuan. Ayahku bernama Kurosaki Isshin. Ia seorang dokter di Rumah Sakit Karakura . ibuku Kurosaki Masaki. Adik kembarku, Kurosaki Karin dan Kurosaki Yuzu. Kami tinggal di Minamikawase, district 5th 4-8-201. Rumah kami cukup besar, dengan sebuah taman kecil di samping rumah kami. Taman yang berisi beberapa jenis bunga kesukaan ibuku dan Yuzu.
Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah. Begitu memasuki kelas, aku langsung disapa oleh temanku yang sangat berisik, Keigo. Aku tidak tahu apa alasannya, tapi dia selalu saja berisik. Aku segera mencari tempat duduk. Aku memilih meja yang berada di samping jendela, agar aku bisa menikmati angin dan udara segar. Tidak lama setelah aku duduk di kursi baruku, teman-temanku datang menghampiriku dan memulai percakapan kecil sebelum bel berbunyi.
Ichigo's POV, End
XXxxXX
"Hei, kalian tahu tidak guru baru yang akan jadi wali kelas kita?" Tanya Mizuiro memulai pembicaraan.
"Guru baru? Memangnya ada guru baru?" Tanya Ichigo heran.
"Yep. Kudengar ada guru baru, dan dia akan jadi wali kelas kita." Sahut Uryuu.
"Aku juga dengar gossip katanya dia wanita. Tapi ada yang bilang kalau dia itu pendek sekali!" sambung Keigo sambil berteriak.
"Berisik! Memangnya pendek seapa?" Tanya Ichigo.
"Pokoknya, dia itu pendeknya di bawah rata-rata! Hmmm bisa dibilang…..kuntet!" teriak Keigo lagi.
"Haah? Guru kuntet? Wah....gawat itu. Bisa-bisa dia tidak terlihat dari balik meja guru. Papan tulispun pasti tidak sampai." Celetuk Tatsuki.
"Hei…kalian tidak boleh begitu. Biar bagaimanapun, dia itu guru kita. Apalagi akan menjadi wali kelas. Kalau kalian ketahuan bicara jelek tentangnya, bisa-bisa kalian mendapat hukuman." Saran Orihime.
"Dasar kalian tukang gossip. Kalau aku sih tidak peduli mau seperti apa wali kelas kita nanti. Yang penting dia punya kemampuan sebagai guru." Seru Ichigo.
"HEEII! Guru barunya sudah datang! Ayo semua siap-siap!" teriak salah satu siswa di kelas itu.
"Siap-siap? Untuk apa?" Tanya Ichigo kebingungan.
"Kau tidak tahu? Mereka berniat untuk mengerjai guru baru itu." Jelas Tatsuki.
"Ckckck sadis sekali mereka."
Semua siswa sudah duduk di kursi masing-masing. Di antara mereka ada yang tertawa, kebingungan, membaca buku, menulis, menggambar, dll. Tidak lama kemudian, pintu kelas terbuka. Sebuah penghapus papan tulis jatuh dari atas pintu dan siap menghantam kepala sang guru baru. Tetapi, terjadi hal yang tidak terduga. Dengan sigap, guru baru itu memukul penghapus itu bagaikan bola baseball dengan menggunakan buku yang dibawanya, dan penghapus itu tepat menerjang kepala salah satu siswa (lebih tepatnya mengenai siswa yang membuat ide iseng itu).
Siswa itu terjatuh dari kursinya dan memiliki memar yang cukup besar di wajahnya. Siswa siswi yang lain melihat kejadian itu dengan wajah yang terkagum-kagum, shock, ketakutan, dan tentunya sweatdrop.
Sang guru berjalan menuju mejanya dan meletakkan barang-barang yang dibawanya, lalu memberi salam kepada siswa kelas 2-1.
"Ohayou minna!" sapa guru baru itu.
"Ohayou, sensei!" sahut semua siswa berbarengan.
"Namaku Kuchiki Rukia. Mulai hari ini aku akan menjadi guru bahasa sekaligus wali kelas kalian. Yoroshiku, na." Rukia memperkenalkan dirinya sambil tersenyum manis.
"Yoroshiku, Kuchiki-sensei!"
"Ah, kuharap kalian bisa memanggilku Rukia. Aku kurang suka dipanggil Kuchiki." Pinta Rukia.
"Hai, Rukia-sensei!"
"Baiklah, untuk perkenalan, apa ada yang mau kalian tanyakan?"
"AKU!" teriak salah satu siswa yang bernama Asano Keigo, temannya Ichigo.
"Ya, siapa namamu?"
"Namaku Asano Keigo. Aku mau tanya, sensei sudah punya pacar, belum?" tanya Keigo dengan senyum mesum tergambar jelas di wajahnya.
"Tidak, aku belum punya pacar."
"Kok bisa? Padahal sensei kan cantik. Kalau belum, sensei mau tidak jadi pacarku?"
"Hei, jangan bercanda. Kau pikir umur sensei berapa!" seru siswa lain.
"Oya, sensei, umurmu berapa ?"
"Hmm berapa, ya…itu R-A-H-A-S-I-A." jawab Rukia sambil bergaya sedang berpikir.
"Ayolah sensei, jangan pelit! Masa umur aja rahasia~" pinta salah satu siswi perempuan dengan nada memelas.
"Berapa umurku itu tidak penting. Ada yang mau ditanyakan lagi?"
"Minta nomor hp sensei, dong!"
"085688*****"
"Tinggal dimana?"
"Minamikawase district 7-13-5"
"B-W-H!"
"Hei! Itu bukan pertanyaan yang wajar!"
"Ehehehehe gomenasai…"
"Oya, sensei. Bagaimana bisa tadi kau menghindar dari penghapus itu? Ah, lebih tepatnya, memukul balik."
"Ooh, itu. Dulu, aku pernah ikut karate. Jadi, bisa dibilang gerakan tadi itu gerak refleks."
"Lalu, kenapa bisa tepat sasaran ke Miyahara?" (A/N: Nama siswa yang meletakkan penghapus di atas pintu)
"Kalau itu, aku melihat cuma dia saja yang tertawa, jadi kupikir dialah pelakunya."
"Oooooohhhh" swmua siswa hanya bisa ber-oh- ria.
"Kurasa perkenalannya sudah cukup. Sekarang, kita mulai pelajaran. Buka buku kalian, halaman 10."
Pelajaran pun dimulai. Cara Rukia mengajar sangat jelas dan mudah dimengerti. Semua siswa yang tadinya berniat usil karena tinggi badannya, sekarang jadi mengaguminya dan tidak menyesal mendapat dia sebagai wali kelas.
Begitu juga dengan Ichigo. Selama pelajaran, ia terlihat sangat konsentrasi. Tetapi, didalam otaknya, terlintas wajah Rukia yang sedang tersenyum, dan senyuman itu mengingatkannya pada seseorang yang telah ia lupakan.
"Aku seperti pernah bertemu dengannya. Tapi dimana, ya…"
Ichigo juga merasakan perasaan lain. Sebuah perasaan yang dirasakan setiap orang yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama. Tetapi, sepintar apapun Ichigo dlam pelajaran, dia paling bodoh dalam masalah perasaan, terutama cinta.
Sekalipun ia menyadari perasaan itu, bisakah dia bersama dengan wali kelasnya?
Bukankah murid dan guru tidak akan pernah bisa bersatu?
Selain masalah status mereka yang berbeda, ada 1 lagi hal yang memisahkan mereka.
Perbedaan usia yang jauh
~Chapter 1, End~
XXXxxXX
Yeah! Selesai juga!
Sesuai yang Ai janjikan, Ai sudah membuat fic ini!
Akhirnya~
Akhir-akhir ini Ai disibukkan dengan berbagai tugas, apalagi sebentar lagi mau kenaikan kelas. Wuuiihhh tugas menumpuk!
Sampai-sampai membuat Ai jadi malas sekolah!
Dah aha, koq malah jadi curhat, she…
Ga usah banyak cing cong, review aja, ah~
Review please………
