Chp1
Meanie
Wanita itu menghela nafas kasar lalu menatap pakaian yang digunakannya dan kemudian menatap keadaan di sekelilingnya. Sungguh ia merasa jijik dengan semua ini tapi mau bagaimana lagi dia sangat butuh uang dan pekerjaan yang ditawarkan memiliki gaji yang sangat menggiurkan,sayang untuk dilewatkan walaupun ini sama saja menjual dirinya sendiri.
"Ayolah tegapkan badanmu dan yak apa yang kau lakukan pada kimononya bagaimana bisa jadi seperti itu? Bukankah sudah sering kukatakan biarkan saja terbuka seperti itu karena itulah yang akan menjadi daya tarikmu,kau tau itu?" Ucap wanita cantik dengan rambut pirang kepada wanita lainnya yang memiliki rambut hitam berwajah manis dan hidung bangir yang indah itu sembari membenarkan pakaiannya
"Tidakkah ini terlalu terbuka? Aku malu? Dan lihatlah mereka seperti akan jatuh saja"jawab si wanita berambut hitam tersebut sambil merengek
"Kau bercanda? Ini tidak akan jatuh bodoh walaupun kau melompat ataupun melakukan salto untuk melompati tembok cina benda itu tidak akan lepas." Ucap si wanita berambut pirang yang diketahui bernama Yoon Jeonghan sekaligus manajer di tempat tersebut dan menepuk-nepuk benda tadi.
"Yyak! Hentikan sialan!"
Kesal si wanita berambut hitam tersebut sementara jeonghan hanya terkekeh menatapnya.
"Ayolah wonwoo jika aku jadi kau.."ucap jeonghan misterius lalu merangkul bahu si rambut hitam yang di panggilnya wonwoo sambil tersenyum penuh arti kepadanya
"Aku tidak akan menyembunyikan sesuatu seindah ini? Sungguh di saat wanita lain sibuk berlomba mempertontonkan tubuhnya kepada orang di luar sana kau justru menutupinya dengan baju kebangsaanmu yang kebesaran itu"
Jeonghan menoyor kepala wonwoo samping sementara wonwoo hanya mendengus kesal
"Benarakah?"
"Ya, aku serius"
"Kau memujiku bukan karna kau ingin aku melakukan pekerjaan ini dengan benar dan kau mendapatkan hasil yang besar bukan?"
"Apakah terlihat begitu jelas?"
"Sangat" wonwoo mendengus lalu menegak air yang daritadi di pegangnya
"Percayalah kau bukan menjadi pelacur ataupun wanita murahan lainnya"
"Kau hanya memijat mereka dengan cara yang khusus, mengerti"
"Tugas kita adalah menghilangkan letih sambil menghibur tamu-tamu yang kita layani"
"Hmmm"
"Ayo semangat wonwoo"
"Ya baiklah"
"Jeonghan, Tidak akan ada hal lebih selain memijat bukan?" Tanya wonwoo lagi pada jeonghan
"Ya tentu saja"
Jeonghan berjalan mendekat lalu berbisik pada wonwoo
"Kau memijat mereka tidak hanya dengan tanganmu tapi juga mulut dan payudaramu, tidak lebih hanya itu"
"Kau tidak berbohong bukan?"
"Kenapa kau jadi cerewet begitu? Sana pergilah, ini tamu pertamamu jadi jangan kecewakan dia"
Jeonghan mendorong wonwoo lalu membukakan pintu sambil mengedipkan sebelah matanya genit
"dan jangan lupakan gaji pertamamu yang besar itu jeon!!" Teriak jeonghan sementara wonwoo hanya tersenyum hambar menanggapinya dan berjalan menjauh.
Yah nerakanya akan dimulai dari sekarang. Pikir wonwoo.
"Tuan silahkan masuk sebentar lagi pelayan anda akan datang" ucap si gadis pengantar kepada pria tinggi nan tampan yang akan menjadi tamu mereka tersebut.
"Baiklah"
"Ada lagi yang dapat saya bantu tuan?"
"Ah ya, siapakah pelayanku nanti?"
"Sebentar tuan saya akan melihat daftarnya" jawab si gadis sembari menatap tablet yang di pegangnya sambil menggerak-gerakan jarinya dari atas kebawah seakan mencari nama sang tamu dan pelayan yang akan melayaninya nanti.
"Jeon wonwoo"
"Benarkah?"
"Ya tuan , ada masalah? Apa anda ingin mengganti pelayan? Anda bisa menggantinya sebelum nona wonwoo datang ke kamar anda"
"Tidak! Maksudku jangan! Kalau begitu terima kasih"
"Kalau begitu saya mohon undur Tuan Kim Mingyu ssi silahkan menunggu sebentar" si gadis menunduk hormat lalu berjalan mundur dan menutup pintu kamar sang tamu yang dipanggil Tuan Kim Mingyu tadi.
Wonwoo berdiri di depan pintu sementara tangannya memegang knop pintu penuh ragu.
'Ayolah wonwoo kau harus bisa, kau butuh uang bukan? Jangan jadi pengecut seperti ini'teriaknya dalam hati
'Kau pasti bisa, semangat wonwoo!' Wonwoo menyemangati dirinya sendiri memutar knop pintu dan masuk kedalam kamar tamu nya.
Wonwoo menatap sang tamu yang sedang berbaring dengan posisi tengkurap, tampaknya tamu wonwoo sedang sibuk dengan smartphonenya. Wonwoo melamun memikirkan harus bagaimana dirinya sekarang, haruskah ia lari sekarang?
Sementara wonwoo sibuk dengan pikirannya yang mulai terbang kemana-mana memikirkan hal apa yang akan terjadi setelah ini. Sang tamu yang menyadari kehadiran wonwoo berdehem mencoba menyadarkannya dari lamunannya.
"Apa kau hanya akan berdiri disitu saja nona? Bukankah tidak sopan membuat tamumu menunggu selama ini?"tanya tuan kim masih tetap fokus pada smartphonenya untuk menghilangkan gugupnya.
'Tunggu.. suara ini?mingyu kah?'pikiran wonwoo berkecamuk tidak mungkin tamunya adalah mantan kekasihnya yang jelas-jelas sedang di jepang? 'Haha aku hanya berhalusinasi saja bukan?'pikirnya lagi.
"Maaf nona jeon, aku tidak membayarmu mahal hanya untuk melihatmu berdiri disitu seperti patung bodoh"tanya si lelaki sembari membangkitkan dirinya dari posisi berbaring menjadi duduk menghadap wonwoo yang saat ini menatapnya terkejut
"Mingyu?"
"Sebegitu rindunya kah?" Kekeh mingyu lalu menarik wonwoo kedalam pelukannya
"Kau terlalu lama berdiri tidakkah kau lelah?"
"Lepaskan aku brengsek" maki wonwoo yang mencoba melepaskan pelukan mingyu
"Sopanlah sedikit pada tamumu" mingyu menatap wonwoo datar lalu mendorong wanita tersebut berbaring di atas ranjang kamar tersebut dan menindihnya, mingyu mendekatkan wajahnya pada wonwoo.
Wonwoo yang kaget memejamkan matanya dan diam
Mingyu menatap wonwoo yang memejamkan matanya dengan gemas.
"Reaksimu berlebihan sekali" mingyu menyentil dahi wonwoo sementara wonwoo hanya mendengus kesal, mencoba mendorong mingyu yang sedang tak fokus dan berhasil, sekarang mingyu yang berbaring sementara wonwoo duduk di atas perut mingyu.
"Kau saja yang berpikiran seperti itu tuan kim"
"Benarkah?"
"Ya"
"Kau berbohong won"
"Bisakah kita berhenti membicarakan hal yang tidak penting dan memulai pekerjaan ini" tanya wonwoo kesal lalu menepuk kepala mingyu keras
"Haha baiklah-baiklah, sebegitu semangatnya nona jeon ini" kekeh mingyu mengusap kepalanya yg di pukul wonwoo lalu menoel pipi si wanita manja.
Mingyu sudah bertelanjang dada, melepaskan kimononya dan sekarang pria tampan itu hanya berbekal sehelai celana boxer dan selimut yang menutupi pinggangnya
Wonwoo yang duduk di samping kirinya sedang mengoleskan minyak urut sambil menggosok punggung mingyu, terkadang wonwoo memijatnya perlahan lalu menggosoknya lagi dan begitu seterusnya.
Wonwoo gugup bukan main setiap kali menggosok ataupun memijat tubuh mingyu, ayolah siapa yang tidak tergoda jika kau disuguhkan pria tampan bertubuh indah, berkulit seksi dan kau memiliki kebebasan untuk menyentuhnya
'Hanya gadis bodoh yang menolak ini' pikir wonwoo sambil memutar-mutarkan jarinya di pinggang mingyu, wonwoo tidak tahu apakah mingyu tertidur atau tidak, dia ingin menyuruh pria itu berbalik tapi wonwoo terlalu gengsi untuk berhadapan dengan mingyu lebih tepatnya wajah tampan mingyu, wonwoo tidak dapat menahan detakan jantungnya ketika menatap wajah mingyu.
"Ada apa?" Mingyu yang merasakan perubahan sentuhan wonwoo bertanya dengan suaranya yang sialnya berat, basah dan panas
"Bisakah kau berbalik?"
"Ya?"
"Aku sudah selesai dengan punggungmu, jadi berbaliklah"
Mingyu hanya menuruti perintah wonwoo, pria tampan itu berbalik dari posisi tengkurapnya menjadi berbaring.
Dan pemandangan pertama yang di dapatkannya adalah belahan payudara wonwoo yang padat dan sial sangat menggoda, mingyu tidak dapat memungkiri kejantanannya sudah mengeras sekarang
'Seingatku dulu mereka tidak sebesar itu' pikir mingyu yang masih menatap belahan wonwoo yang mengintip dari dalam kimononya, merasa di pandang wonwoo jadi risih dan jengkel karna yah bisa di tebak apa yang sedang di lihat oleh pria tampan yang notabene adalah mantan kekasihnya.
Mohon digaris bawahi mantan kekasih
"Apa yang kau lihat bodoh"
"Menurutmu?" Mingyu bertanya dan menggoda wonwoo yang memijat bahu depannya
"Lupakan saja" jawab wonwoo malas lalu berhenti, menatap mingyu intens dan penuh harap
"Kenapa? Kenapa menatapku seperti itu" mingyu mengelus pipi wonwoo sayang, bohong jika mingyu bilang tidak lagi mencintai wonwoo karna setiap malamnya ketika ia di jepang mingyu selalu berdoa semoga wonwoo baik-baik saja dan yah tidak memiliki kekasih baru sebab mingyu tidak rela melepas wonwoo begitu saja setelah apa saja yang mereka lalui, mingyu tidak mau wonwoo jadi milik orang lain, tapi disisi lain dia tidak bisa meninggalkan perusahaan ayahnya dan sekolah bisnisnya disana.
"Apakah bisa kita mulai sekarang?" Tanya wonwoo ragu, mingyu tidak lagi mengelus pipinya tapi tangan pria itu sudah berada dipinggangnya memijat perlahan dan menggoda si wanita sementara wonwoo hanya merasakan panas di sekujur tubuhnya
"Maksudmu?" Pancing mingyu pada wonwoo, tangan mingyu yang tidak sopan itu mulai menjalar naik dan memijat payudara wonwoo dari samping "Pelayananmu tuan kim" wonwoo menunduk, wanita cantik itu sengaja berbisik ketelinga sebelah kanan mingyu dan hal tersebut membuat kedua payudara sintal wonwoo menekan dada telanjang mingyu
Mingyu bisa merasakan sesuatu yang mengeras di balik kimono tipis wonwoo.
'Ah jadi dia tidak memakai bra' pikir mingyu lalu mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan yang wonwoo bisikan tadi.
Mendapati izin dari mingyu,wonwoo menyingkap selimut mingyu lalu wanita cantik tersebut duduk di atas paha mingyu, lebih tepatnya di atas benda kebanggaan kim mingyu. Wajah wonwoo memerah ketika merasakan sesuatu mengeras dan menusuk pahanya.
'Sial ini membuatku panas dan basah' pikir wonwoo
'Astaga ingat tidak lebih dari mulut dan payudara' ingatnya pada diri sendiri
Mingyu menatap wonwoo penuh nafsu, pria itu menurunkan bagian atas kimono wonwoo meloloskan dua gundukan favoritnya.Wonwoo menunduk malu ditatap mingyu sebegitu intensnya
"Jangan menatapku begitu gyu"
"Wae?" Suara mingyu berat dan basah pria itu benar-benar sudah bernafsu dan kedua benda tersebut terlalu indah untuk di lewatkan.
Mingyu tidak tahan lagi pria itu menarik wajah wonwoo mendekat lalu mencium bibir wonwoo penuh nafsu, wonwoo hanya pasrah membalas ciuman mingyu. Sesekali mingyu menggigit bibir wonwoo lalu menggoda lidah dan rongga mulutnya.
Wonwoo bisa merasakan mingyunya sudah berubah, pria itu menciumnya atas dasar kehendak nafsu
'Ya tidak ada cinta disini jeon, dia pelangganmu dan kau harus melayaninya' wonwoo menyemangati dirinya lagi.
Wonwoo melepas paksa acara mari berciuman panas bersama mantan kekasihmu, nafasnya terengah-engah, di sela bibirnya terdapat saliva entah saliva miliknya atau milik mingyu.
Wonwoo tidak tahu itu milik siapa dan dia ingin ini segera selesai lalu menangis sejadi-jadinya, mingyu memperlakukannya dengan baik hanya saja ia merasakan hatinya sakit, sangat sakit dan dia tidak tahu apa penyebabnya.
Wonwoo menatap mingyu diam , lalu wanita itu melepas seluruh ikatan kimononya. Wanita itu menunduk lagi lalu membisikkan mingyu
"Celanamu ingin kulepaskan atau kau ingin melepasnya sendiri?"Wonwoo bertanya dengan suaranya yang berat dan menggoda , wanita itu mengelus-elus dada mingyu sensual dengan pola yang abstrak.
"Aku ingin dilayani sayang" hanya itu jawaban mingyu atas pertanyaan wonwoo, pria itu membelai kedua payudara wonwoo, mingyu memijatnya lalu memainkan putingnya terkadang mingyu meremasnya gemas dan kasar.
Yang mingyu tahu payudara wonwoo sangat kenyal dan berisi untuk wanita berutubuh kurus yang sangat suka makan itu
Wonwoo meringis kesakitan karna remasan mingyu yang terlalu kasar
"Pelan-pelan gyu" erangnya manja.
Wanita itu menarik ujung boxer bermerk brand ternama milik mingyu tersebut, wonwoo menghentikan aktivitas mingyu dari meremas payudaranya lalu menunduk menarik celana mingyu turun melewati kakinya. Wonwoo duduk di atas kaki mingyu lalu melepas kimononya dan melemparnya asal, mingyu sudah telanjang tapi kemaluan wonwoo masih tertutupi sehelai kain yang menjadi satu-satunya pelindung.
Mingyu menatap wonwoo penuh minat sementara wonwoo hanya tersenyum lalu bangkit mengoleskan minyak pada tangannya
Setelah tangannya berlumur oleh minyak wonwoo menggenggam kejantanan mingyu yang sudah keras lalu memijatnya naik turun perlahan, wonwoo menggoda mingyu, sesekali wonwoo mengecup bagian pangkal kejantanan mingyu.
"Sial jangan menggodaku won" umpat mingyu kasar, wonwoo tidak lagi memijat kejantanan mingyu dengan tangannya, wonwoo meletakkan benda besar tersebut di antara payudaranya lalu mendorong payudaranya mengapit kejantanan mingyu yang ada ditengah lalu memijatnya naik turun
Wonwoo bisa merasakan kejantanan mingyu yang makin mengembung dan berurat bergesekan dengan payudaranya.
"Apa yang kau lakukan" mingyu sudah tidak tahan wonwoo juga menggunakan mulutnya, sesekali wonwoo mengisap, mencium bahkan menggigit bagian ujung kejantanan mingyu.
Mingyu dengan kasar menarik wonwoo
Membuat wanita cantik itu terlentang.
Mingyu menarik paha wonwoo kasar lalu pria itu melebarkan kedua paha wonwoo lalu menyelipkan tubuhnya disana mingyu memaksa wonwoo mengangkanginya.
Mingyu mencium wonwoo kasar, menghisap bibirnya, lalu ciuman itu turun ke lehernya, mingyu menggigit leher wonwoo , menghisap dan memberi tanda kepemilikan.
Kedua tangan mingyu bergerak aktif mengerjai tubuh wonwoo
Satu tangannya meremas payudara wonwoo gemas secara bergantian sementara tangan yang lainnya bergerak mencoba melepas satu-satunya kain yang masih melindungi wonwoo.
'Sial aku kelepasan'pikir wonwoo lalu mencoba merapatkan pahanya tapi tertahan oleh mingyu.
"Apa yang kau lakukan?"
"Menurutmu?"
"Kau tahu aku tidak melayanimu lebih dari ini, hanya bagian atas kim tidak lebih" teriak wonwoo pada mingyu kasar mencoba mendorong mingyu tapi nihil hasilnya
"kalau begitu anggap saja ini pelayanan tambahan dan aku akan membayarmu lebih" mingyu menyeringai pada wonwoo pria tampan itu merobek satu-satunya kain yang melindungi wonwoo,Tersenyum mengejek menatap keadaan wonwoo.
Mingyu menunduk mencium wonwoo lagi, wonwoo memukul dada mingyu berharap usahanya membuahkan hasil tapi sedikitpun tidak ada efek apapun pada mingyu.
Pria itu menahan kedua tangan wonwoo keatas kepalanya,sementara tangan lainnya meraba kewanitaan wonwoo yang sudah sangat basah.
"Kau basah sayang" bisik mingyu lalu mencium leher wonwoo lalu mencium bibirnya paksa, mingyu menuntun kejantanannya kearah kewanitaan wonwoo
Sesekali mingyu menusuk-nusuk lubang itu perlahan merasakan sensasi geli yang menggelitik kejantanannya.
Wonwoo menggelengkan kepalanya sambil menatap mingyu, tapi seakan tuli mingyu tidak menanggapinya.
Wonwoo menangis kewanitaannya sangat perih, wanita itu menunduk menatap kemaluannya yang tersumpal kejantanan mingyu sementara mingyu mendongkakkan kepalanya menikmati setiap pijatan yang dirasakannya dari kewanitaan wonwoo.
"Ini sempithh ssh" mingyu bergerak, menarik kejantanannya keluar hingga tersisa bagian kepalanya saja lalu mendorong masuk lagi menyentuh titik terdalam wonwoo, terus seperti itu ,kejantanan mingyu seakan dihisap dan dipijat oleh wonwoo.
"Ngghh kumohon berhenti gyyuh" tangan wonwoo sudah terlepas pria itu sekarang mencium payudaranya dan mulai membuat tanda disana, wonwoo mencoba menahan pinggul mingyu tapi sia-sia, gerkan mingyu yang cepat dan kasar terlalu sulit untuk dihentikan
Wonwoo merasakan nyeri di bawah sana, intensitas gerakan mingyu bertambah cepat dan kasar, wonwoo bisa merasakan milik mingyu yang terus membesar didalamnya,
Otaknya menolak tapi tubuhnya mengikuti dan menikmati setiap gerakan dan hentakkan yang di berikan mingyu.Tubuhnya bergerak berlawanan arah kewanitaan wonwoo terus menghisap lalu memijat kejantanannya mingyu tau wonwoo akan segera mendapatkan klimaksnya. pria itu terus mengehentak kewanitaan wonwoo dengan cepat dan kasar.
Membiarkan miliknya dihisap oleh kewanitaan wonwoo. Terakhir kalinya mingyu menyodok kejantanannya dalam menikmati sensasi kewanitaan wonwoo yang sedang melakukan pelepasan. 'Sial ini sangat licin' pikirnya
Mingyu tidak memberikan wonwoo jeda, pria itu menarik pinggang wonwoo lalu memutar balikkan posisinya menjadi menungging Sementara kejantannya masih di dalam kewanitaan wonwoo. Rasanya seperti di pelintir.
"Kau tahu aku belum selesai bukan?"
"Aku lelah gyu" wonwoo memohon
Tapi tak di tanggapi oleh mingyu
"Nghh"desahnya,pria itu menarik kejantanannya keluar hingga bagian kepala dari miliknya yang tersisa lalu mendorongnya lagi secara kuat dan kasar, membenturkan bagian kepala kejantantanya pada titik manis wonwoo.
mingyu menggenjot wonwoo tanpa henti, menempelkan tubuh telanjang mereka sementara kedua tangannya meremas payudara wonwoo dari belakang, mencium punggung dan tenguk wanita itu penuh nafsu.
Wonwoo hanya menangis dalam diam, seharusnya tidak seperti ini, jeonghan bilang dia hanya akan memijat saja tidak lebih
Jikapun lebih hanya sebatas payudaranya, bukan seperti ini' jerit wonwoo dalam hati.
Wonwoo tahu mingyu akan klimaks untuk pertama kali begitu juga dirinya akan keluar lagi,mingyu mencengkram pinggang wonwoo kuat-kuat lalu menghentak-hentakkan miliknya lebih dalam kedalam kewanitaan wonwoo.
mingyu menabrakkan kejantannya dititik paling dalam wonwoo menekannya kuat, wonwoo merasakan lahar panas mingyu memenuhi dirinya, sesak rasanya ketika cairan mereka bercampur, kewanitaan wonwok tidak mampu menampung cairan mereka oleh karna itu wonwoo bisa merasakan cairan mereka mengalir di pahanya.
Mingyu menarik kejantanannya keluar lalu, menatap kemaluan wonwoo yang meneteskan sperma dan sel telur wonwoo yang bercampur menjadi sisa-sisa cairan bercinta mereka.
tubuh wonwoo yang bergetar menikmati percintaan mereka ambruk diatas kasur, lalu wanita itu meringkuk disusul mingyu yang berbaring di sampingnya mendekap wonwoo dari belakang 'dasar tubuh penghianat' cacinya marah pada tubunya yang penghianat
Mingyu tahu wonwoo menangis, wanita itu memang tidak mengeluarkan suara tapi ia bisa merasakan wonwoo bergetar sesenggukan
"Maafkan aku" bisik mingyu lalu menarik selimut dan mencium bahu wonwoo.
Done for chp 1
Jadi ini ff pertama yang saya post disini, sebenernya ff ini udah saya post di akun wattpad saya yg unamenya bulankun. Ada beberapa yang saya ganti disini(hanya letak penulisannya saja)
And here i bring meanie as the first.
Sorry deh kalo ceritanya ga hot atau kurang panjang saya udah mencoba semampu saya Dan inilah hasil yang dapat saya dapatkan karna menurut jari dan otak saya mereka baru mampu bekerja segitu saja.dikarenakan sedang berpuasa dan saya nekat ngetik ini di malam hari jadi saya post pada malam hari sadja.
Seperti biasa mohon tinggalkan Review readers sekalian and please don't be a silent reader!
Dukungan kalian adalah semangat saya dalam membuat cerita nista yang tak jelas kkk~ dan saya selalu menerima saran,komentar dan kesan agar saya dapat memperbaiki ff ini menjadi lebih baik dan nikmat untuk anda-anda sekalian baca
Thnks for your support and your time
Be nice people
