Air Mata Perpisahan

Disclaimer : Naruto by Masashi Khisimoto

Pair : Sasuke U x Hinata Hyuuga

Genre : Hurt/Comfort

Rate : T

Warning : Typo, AU, Abal, ngambil ide dari sebuah lagu yang judulnya sama dengan judul fic ini.

.

.

.

Jangan kau tangisi...

"Hinata... maafkan aku." Lirih seorang pria berambut hitam pada seorang gadis manis dengan wajah tertunduk.

Perpisahan ini sungguh menyakitkan hati...

"Tidak apa-apa Sasuke." Jawab Hinata sambil menggigit bibir dalamnya. "Mungkin ini yang terbaik untuk kita. Kau lebih pantas bersama dengannya dibanding aku."

"..."

"Kalau begitu aku harus pergi." Ujar Hinata sambil berbalik dan meninggalkan Sasuke yang kini telah menatap kepergiannya.

"Tunggu!"

"..."

"Hinata bisakah kau datang diacara pernikahanku?" Tanya Sasuke membuat langkah Hinata terhenti dan bergetar.

"Aku..."

Mungkin lebih baik aku buta selamanya...

"Akan ku usahakan." Ucap Hinata masih dengan memunggungi Sasuke.

Dari pada nanti kedua mataku melihat dirimu bersanding bersama wanita yang lain tak sanggup...

"Tapi aku tidak berjanji karena urusanku lumayan banyak." Tambah Hinata dengan butiran kristal yang menetes dari matanya.

"Tidak apa. Aku harap kau bisa agar aku bisa melihat kau untuk terakhir kalinya sebelum aku hidup bersama wanita lain." Kata Sasuke.

Ku tak sanggup menyaksikan air mata ku menetes di pipi ku. Mungkin lebih baik aku buta selamanya.

'Apa aku sanggup melihatmu dengan wanita lain Sasuke?' batin Hinata miris. Dengan segera Hinata pun menghapus air matanya dan berbalik menatap Sasuke dengan senyum manis di mata tapi pahit di hati.

Namun saat dirinya berbalik, sebuah benda yang mengkilap membuat pandangan matanya tertuju pada benda tersebut.

'Cincin.'

Hening.

Hening.

Hening.

Cincin di jari manis mu sebagai tanda ikatan.

Menyadari pandangan Hinata, Sasuke pun segera menarik tangannya ke belakang punggungnya agar Hinata tidak melihat lagi.

"Kenapa?"

"Aku tidak mau kau melihatnya." Ucap Sasuke sambil menunduk.

Ayah serta bundamu yang memilih dia penggantiku.

"Tidak apa. Toh saat aku mendatangi pernikahanmu nanti aku juga akan melihatnya kan."

"..."

"Ayah dan Ibumu memang pintar untuk memilihkan jodoh untukmu ya Sasuke."

Jabatlah tanganku ini sebelum kita berpisah.

"Oh iya, aku ingin memberimu selamat lebih dulu boleh kan?" Tanya Hinata sambil menyodorkan tangannya namun Sasuke hanya diam.

"..."

"Sasuke?"

Biarlah aku bawa sisa cinta bersama luka ku...

"Apa kau senang dengan pernikahanku?"

"Tentu saja." Jawab Hinata. 'Walau itu menyakitkan bagi diriku sendiri.'

Gagal harapanku untuk memiliki dirimu yang selalu ku impikan.

Melihat Hinata yang mencoba untuk menguatkan dirinya sendiri Sasuke pun hanya bisa mengigit bibir bawah bagian dalamnya. Dan dengan terpaksa Sasuke pun menjabat tangan Hinata.

"Selamat ya. Aku pergi dulu. Dah" Pamit Hinata meninggalkan Sasuke dengan langkah cepatnya dan tak lupa air matanya yang kembali turun.

.

.

Mungkin lebih baik aku buta selamanya...

Dari pada nanti kedua mataku melihat dirimu bersanding bersama wanita yang lain tak sanggup...

Ku tak sanggup menyaksikan air mata ku menetes di pipi ku. Mungkin lebih baik aku buta selamanya.

Cincin di jari manis mu sebagai tanda ikatan.

Ayah serta bundamu yang memilih dia penggantiku.

Jabatlah tanganku ini sebelum kita berpisah.

Biarlah aku bawa sisa cinta bersama luka ku, gagal harapanku untuk memiliki dirimu yang selalu ku impikan.