Kim's Love
Nichan_Jung Present
Main cast :
Kim Jaejoong, Kim Kibum, Kim Jongin, Kim Mingyu
Jung Yunho, Lee Jinki, Do Kyungsoo, Jeon Wonwoo
Other cast: TVXQ, SHINee, EXO, & Seventeen Member
Rate: T
Genre: Romance, fluff, drama
Kim's mansion
"Kim Jongin! Ayo cepat bangun! Kau ada kelas pagi ini."
"Yack, Kim Mingyu. Bangunlah! Gerbang sekolahmu ditutup 30 menit lagi."
"Kim Jongin! Kim Mingyu! Aku hitung sampai lima dan jika kalian tidak segera berada di meja makan, jangan harap kartu kredit kalian bisa dipakai lagi!"
Braaaakkkk... Bruuuukkk...
Suara berisik terdengar dari dua buah kamar di lantai atas mansion mewah itu. Sepertinya ultimatum seorang Kim Jaejoong sangat ampuh. Dan lihatlah sekarang, dua pemuda berkulit coklat sudah duduk dengan manis di kursinya masing-masing. Di seberang mereka, Kim Kibum hanya mendelik malas melihat kedua adiknya dan melanjutkan sarapannya.
"Hanya ancaman kartu kredit yang mempan dengan kalian. Bahkan kalian mengabaikan suaraku yang merdu ini."
Kenarsisan seorang Kim Jaejoong di mulai. Ketiga Kim bersaudara lainnya memutar mata malas dengan sifat pewaris pertama keluarga Kim.
"Kau berlebihan sekali, noona." Sepertinya Jongin sedang berniat menganggu kakak pertamanya itu. Jaejoong tidak peduli dan memilih beranjak ke dapur untuk mengambilkan air putih.
"Pagi Jae... Pagi triple Kim."
"Pagi Yun." Jaejoong menyambut suaminya dengan sebuah kecupan.
"Pagi, oppa"
"Pagi, hyung"
"Key-ah, berapa kali harus ku katakan, panggil Yunho dengan sebutan hyung." Seru Jaejoong.
"Hyung ku kan cuma Jaejoong hyung. Kalau Yunho oppa adalah oppa ku." Balas Keybum cuek. Yunho hanya terkekeh mendengar perdebatan kakak beradik itu. Dia sudah terbiasa dengan sikap Key. Dari semenjak awal pertemuan mereka, key selalu memanggilnya dengan sebutan oppa, dan Yunho sama sekali tidak keberatan dengan hal ini.
"Biarkan saja noona, aku dan Jongin hyung juga memanggilmu dan Keybum dengan sebutan noona." Jongin mengangguk membenarkan pernyataan Mingyu.
"Keluarga ini memang aneh." Ucap Jaejoong sambil geleng-geleng kepala. "Lanjutkan sarapan kalian atau kalian akan terlambat nanti." Perintah Jaejoong yang langsung diangguki oleh semua yang berada di meja makan besar itu.
Begitulah suasana sarapan di keluarga Kim pagi itu. Sebuah keluarga yang hanya diisi oleh para lelaki. Rumah itu tidak memiliki sosok perempuan satu orang pun. Nyonya Kim sudah meninggal saat melahirkan putra bungsu mereka, Kim Mingyu. Sementara Tuan Kim saat ini berada di Jepang dengan keluarga barunya. Dia sudah menetap di sana semenjak 10 tahun yang lalu setelah mendapatkan persetujuan Jaejoong dan Keybum. Hubungan ayah dan anak ini tetap terjalin baik. Meskipun Jongin dan Mingyu tidak terlalu dekat dan mengenali ayah mereka, tapi mereka tidak merasa kehilangan kasih sayang seorang ayah. Tuan Kim memiliki anak-anak yang luar biasa.
Anak pertamanya, Kim Jaejoong. Seorang lelaki yang berkulit putih, pinggang ramping melebihi pinggang perempuan, tubuh yang semampai, bibir merah cherry alami, dan memiliki suara yang sangat bagus. Jaejoong sudah menikah dengan Jung Yunho, seorang CEO perusahaan otomotif. Jaejoong sangat pintar memasak. Dia bekerja sebagai designer tas dan dompet dengan merek Moldir, cukup populer di Korea, Jepang dan China.
Anak kedua, Kim Kibum. Hampir sama seperti Jaejoong, Key juga memiliki postur tubuh yang sangat indah untuk seorang lelaki. Selain kulit putih mulus, mata kucing yang indah, dan badan ramping, Key juga memiliki postur tubuh yang luwes. Key mahasiswa tingkat akhir, tapi dia juga seorang model, bahkan sering menjadi model untuk branded-branded tersohor di Korea. Saat ini Key sudah bertunangan dengan seorang yang berprofesi sebagai penyanyi dan juga aktor.
Anak ketiga, Kim Jongin. Mahasiwa tingkat dua jurusan Seni Tari. Jongin sangat pintar menari. Saat dia menari, angin seolah menyatu dengan tubuhnya, membuatnya sangat hidup dengan gerakan-gerakan indah. Jika kedua hyungnya cantik, maka Kim Jongin tampan. Dia memiliki rahang yang sangat tegas, dengan postur tubuh yang atletis tidak berlebihan. Tatapan Jongin tajam dan dalam, siapapun yang ditatap olehnya pasti akan luluh dan tidak bisa membantah. Meskipun tampan tetapi Jongin belum memiliki seorang kekasih. Dia bukan tipikal lelaki yang mudah tertarik kepada seseorang.
Anak keempat, Kim Mingyu. Dia adalah si bungsu keluarga Kim tapi memiliki tubuh yang paling tinggi dari semuanya. Sama seperti Jongin, Mingyu juga memiliki kulit yang berwarna lebih gelap, coklat, berbeda dengan kedua hyung cantiknya yang berkulit putih mulus bak putri raja. Mingyu itu juga sangat tampan dan mandiri, dia bisa melakukan apapun, tipikal magic hand, apapun yang setiap hal disentuhnya dengan serius akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Poin plus lagi, seorang Mingyu yang baru tingkat kedua high school ini, memiliki sepasang taring yang membuatnya semakin tampan dan manis disaat bersamaan, terutama saat dia tersenyum, mirip tokoh vampire tampan yang diceritakan dalam novel-novel.
"Hyung", panggil Mingyu kepada Yunho. "Hari ini aku pulang terlambat ya, aku ada pertandingan."
"Tentu. Asalkan Jaejoongi mengijinkan." Jawab Yunho.
"Noona?" Mingyu melihat Jaejoong seakan meminta ijin.
"Baiklah, tapi begitu pertandingannya selesai segera pulang. Besok kita akan mengunjungi eomma. Kalian juga ya?!" Perintahnya kepada Keybum dan Jongin.
"Baik noona." Jawab Jongin, sementara Key hanya menganggukkan kepalanya.
"Yun, besok kamu bisa ikut kami, kan?" Tanya Jaejoong kepada Yunho.
"Tentu saja, Boo. Dia juga eomma ku, ingat?" Balas Yunho seraya memberikan senyum termanisnya.
Jaejoong tersenyum memperhatikan wajah suami dan adik-adiknya. Besok adalah peringatan kematian ibu mereka. Setiap tahun mereka akan selalu pergi bersama-sama. Jaejoong sudah menanamkan hal ini kepada adik-adiknya semenjak mereka kecil. Memang selama ini Jaejoong lah yang telah merawat, mendidik dan membesarkan ketiga adiknya. Dia menggantikan peran Ibu untuk mereka dan semenjak Yunho menikah dengannya, peran ayah diambil alih Yunho, sudah semenjak 8 tahun yang lalu.
"Oppa, hyung, aku berangkat. Jinki sudah di depan." Key menyudahi sarapan paginya dan mulai mengambil tasnya untuk segera beranjak.
"Kenapa kau tidak menyuruhnya masuk dulu dan sarapan dengan kita, Keybum-ah?"
"Tidak perlu, oppa. Jinki sudah sarapan." Key menjawab pertanyaan Yunho terus bangkit dari kursinya dan segera pergi setelah mengecup pipi Jaejoong.
Sementara Jongin dan Mingyu hanya tersenyum melihat tingkah hyung mereka yang sangat manis.
"Lalu kalian berdua, tidakkah kalian harus menjemput seseorang?" Tanya Yunho dengan usil kepada Jongin dan Mingyu.
"Ah, benar. Kalian masih jomblo?" Lanjut Jaejoong.
Merasa keadaan tidak akan berpihak padanya, Jongin segera bangkit dan mengambil tasnya.
"Aku pergi dulu." Ujarnya.
"Hyung,,, Aku ikut denganmu." Teriak Mingyu dan buru-buru mengejar hyung tampannya.
"Hahaha... Mereka lucu sekali ya, Yun."
"Iya, mereka sangat menggemaskan." Yunho meremas tangan putih Jaejoong.
"Tapi apakah mereka benar-benar belum punya kekasih, Boo?" Tanya Yunho menatap Jaejoong.
"Entahlah. Mereka belum menceritakan apapun mengenai seorang gadis kepadaku."
"Mungkin itu bukan gadis, tapi seorang lelaki?"
"Tidak ada, Yun. Aku juga sangat penasaran. Masa iya seorang Kim seperti Jongin dan Mingyu tidak mempunyai kekasih. Aku akan menanyakannya pada Taemin atau Sehun dan Seokmin." Jaejoong sangat antusias. Dia sampai mengepalkan tangan dengan mata berbinar-binar. Yunho terkekeh melihat tingkah istri cantiknya. Jaejoong memang selalu bersemangat terkait adik-adiknya.
"Lakukanlah, tapi jangan berlebihan. Mungkin mereka belum siap menceritakannya kepada kita." Jaejoong mengangguk dan Yunho tidak bisa untuk tidak mengecup istri manisnya itu.
"Aku berangkat ya, Boo."
"Hati-hati, Yunnie." Balas Jaejoong setelah mengecup kedua pipi Yunho.
Setelah Yunho berangkat ke kantor, Jaejoong segera membereskan sisa sarapan dan juga segala urusan rumah tangga lainnya. Siang ini dia ada meetingdengan staf Moldir untuk membahas pameran yang akan dilakukannya.
~ The Kim's Love ~
Setelah 15 menit diperjalanan, Key dan Jinki sampai juga di tempat pemotretan. Untuk pertama kalinya mereka mendapat job yang memasangkan mereka berdua sebagai modelnya. Hebatnya lagi ini adalah iklan untuk produk yang sangat mewah dan elegan. Cartier. Perhiasan mewah yang selalu menjadi merek kesukaan para selebriti dunia, termasuk Jaejoong dan Yunho yang sangat menggilai merek ini. Bahkan hampir semua koleksi perhiasan Jaejoong dari branded ini, beberapa termasuk yang limited edition, Yunho benar-bena memanjakan istri cantiknya.
"Tuan Jinki dan Tuan Key, ini tema pemotretan kita untuk hari ini." Ujar sang sutradara seraya menyerahkan beberapa lembar kertas. Jinki membuka tiap halaman dan dia langsung tersenyum saat membaca sederetan kalimat.
Ini akan menarik, batin Jinki.
Keybum pun melakukan hal yang sama, menelisik tiap kalimat dan memahaminya. Saat membaca kalimat yang membuat Jinki tersenyum, wajah Key sedikit merona. Dia mengulang lagi kalimat itu.
Cross dressing untuk Key
"Kau baik-baik saja, Keybum-ah?" Tanya Jinki setelah melihat raut sumringah Key tadi.
"Tentu, ayo kita lakukan biar cepat beres." Jawab Key penuh percaya diri.
Well, ini bukan pertama kalinya Key melakukan cross dressing, tapi didepan Jinki dan berpose bersama Jinki adalah pengalaman baru untuknya. Jujur dia hampir tidak dapat menyembunyikan wajah malu dan senangnya. Tapi dia juga penasaran dengan tanggapan Jinki mengenai penampilannya nanti. Key tiba-tiba merasa gugup, hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Kostum sudah diganti. Jinki sedari tadi sudah duduk di kursi yang disediakan untuknya. Balutan kemeja blue soft yang lengannya digulung sesiku dan satu kancing teratas yang terbuka ditambah celana panjang putih dan sepasang sepatu kets hitam membuat penampilan Jinki begitu sempurna. Sebuah jam tangan berwarna hitam juga menghiasi pergelangan kanannya. Sementara di tangan kirinya terlihat sebuah gelang berwarna silver. Gelang sederhana yang hanya berupa lingkarandengan lima berlian kecil yang tersebar di sekelilinggelang.
Saat Key muncul dari balik layar disamping tempat pemotretan, Jinki hanya bisa terdiam dengan mulut sedikit terbuka. Demi apapun, dia rela menukar sekotak ayam goreng untuk sebulan demi melihat hal ini. Terkesan sepele, tapi ayam goreng itu seperti harta untuk Jinki.
"Berhentilah menatapku dengan pandangan bodoh mu itu, Jinki-ah." Keybum jengah juga, meski sebenarnya dia sangat malu. Pipi putihnya merona.
"Kau sangat cantik, Keybum-ah." Jawab Jinki masih dengan wajah terpesonanya.
"Please, Jinki. Ini hanya kostum casual biasa saja." Ujar Key yang segera melaju meninggalkan sang kekasih yang terlihat ingin menyelanya.
Jinki tentu tidak setuju dengan perkataan Keybum. Lihat saja kekasihnya sekarang, dress santai berwarna pink pastel, rambut tergerai sepantaran bahu dengan sebuah jepit rambut berbentuk pita berwarna silver dengan sebuah berlian sebesar biji kedelai ditengahnya. Lalu flat shoes putih yang sangat manis. Jangan lupakan kalung berliontin kunci menggantung indah di leher jenjangnya, sepasang anting, dan gelang yang sama dengan yang dipakai Jinki. Sangat cantik dan elegan.
"Kau sempurna, sayang." Bisik Jinki kepada Keybum. Pipi Key semakin merona, antara malu dan senang. Jinki juga sangat tampan tapi Key enggan berkomentar.
"Kau bahkan belum melihatku untuk baju selanjutnya. Kau tidak lupa dengan konsep setelah ini kan?" Key mengerling nakal ke arah Jinki.
"Tentu saja tidak, aku bahkan semakin penasaran setelah melihat penampilanmu sekarang." Jawab Jinki seraya tertawa. Key hanya tersenyum.
"Baiklah, ayo kita mulai pemotretannya." Ujar sang photografer. Jinki dan Keybum melakukan pemotretan pertama mereka dengan sangat baik. Dilain sisi, Jinki yang sudah tidak sabar dengan konsep selanjutnya menjadi sangat bersemangat. Sedangkan Keybum hanya tersenyum manis melihat tingkah kekasih tercintanya.
~ The Kim's Love ~
Jongin memarkirkan mobil hitamnya di tempat biasa, setelah mengatarkan Mingyu ke sekolahnya. Pagi ini dia mempunyai kelas seni tari modern, kelas Lee songsaem. Ngomong-ngomong ini hari pertama pertemuan mereka, awal semester baru. Pasti banyak wajah-wajah baru yang tidak dikenal Jongin. Tapi seperti biasa lelaki berahang tegas ini tidak terlalu ambil pusing. Dia tidak tertarik untuk berkenalan dengan salah satu diantaranya. Sudah ada Taemin dan Sehun, itu sudah lebih dari cukup.
Gubrakkkk
Jongin mendengar sesuatu terjatuh diikuti suara ringisan kecil. Di sana, di depan pintu masuk kelasnya, terlihat Taemin yang bertabrakan dengan seorang namja bertubuh mungil. Jongin baru pertama kali melihat namja itu.
Lelaki itu mempunyai perawakan yang benar-benar mungil, kulit seputih kapas yang terlihat sangat lembut, ditambah bibir merah merekah yang unik, dan sepasang mata bulat yang membuat wajahnya semakin sempurna. Jongin memandangi lelaki itu sekian lama sampai dia menyadari lelaki mungil itu melihat ke arahnya.
Jongin memalingkan wajahnya. Entah kenapa dia merasa sedikit gugup. Jongin bukan pertama kali ditatap atau dipandang oleh orang-orang yang tertarik padanya. Tapi rasanya tidak pernah seperti yang terjadi sekarang. Ada sesuatu di dada Jongin yang berdesir halus, sensasi yang menyenangkan.
"Kau melamun?" Tepukan Sehun dipundak kanannya membuat Jongin tersadar.
"Tidak apa-apa. Ayo masuk" jawab Jongin seraya bergegas masuk ke kelasnya. Jongin baru tau ternyata lelaki mungil tadi sekelas dengannya. Ada guratan senyuman tipis di bibir Jongin.
Lee songsaem sudah memasuki kelas dan mulai mengabsen mahasiswa yang hadir. Jongin deg-degan. Katakanlah dia ingin mengetahui nama lelaki itu, demi Tuhan ini pertama kalinya Jongin penasaran dengan seseorang. Dia juga tidak paham kenapa dia bereaksi seperti ini, membingungkan.
"Do Kyungsoo."
"Iya ssaem." Sang lelaki mungil mengangkat tangannya. Jongin melihat dua kursi di depan tempat duduk Sehun, tempat duduk Do Kyungsoo. Jongin terus memperhatikan Kyungsoo sepanjang berlangsungnya kuliah. Taemin dan Sehun yang menyadari ini hanya terkekeh. Ini begitu menarik, pikir mereka.
"Tidak ingin menemuinya, Kim?" Entah bagaimana caranya kedua lelaki berkulit putih pucat itu sudah berada di depan meja Jongin. Taemin yang melemparinya pertanyaan tersenyum seraya menaikkan sebelah alisnya dan Sehun hanya cengengesan menampilkan gigi rapinya.
"Siapa yang harus aku temui?" Jawab Jongin yang memang belum paham maksud kedua sahabatnya ini.
"Tentu saja Do Kyungsoo lah." Sehun bertoss ria dengan Taemin. Raut terkejut sempat terlihat beberapa detik dari wajah Jongin, bagaimana mereka bisa tau, batinnya. Tapi kemudian dia mengembalikan wajah datar dan tidak pedulinya.
"Do Kyungsoo yang mana? Aku tidak kenal dengan nama itu." Jawaban Jongin jelas hanya elakan dan duo menyebalkan Taemin dan Sehun sudah sangat paham dengan sikap teman gelap mereka.
"Tidak usah berkelit, rasa penasaranmu tertulis dengan sempurna." Sehun mendudukkan dirinya di kursi kosong di depan Jongin.
"Lagipula kami bukan kemarin mengenalmu, sobat. Kau penasaran dengan lelaki mungil itu." Ucapan Taemin membuat Jongin terdiam. Skakmat. Melihat Jongin yang terdiam membuat Taemin dan Sehun semakin ingin menggodanya.
"Kau tahu, kalau kau mau aku bisa saja memberikanmu informasi mengenai Do Kyungsoo." Jongin menatap Taemin seolah berkata 'Jangan bercanda'.
"Aku serius, Kim. Aku tahu banyak tentang dia dibandingkan kau. Sehun juga."
"Hah? Bagaimana kalian bisa kenal dia?"
"Aku pernah sekelas dengan dia semester kemarin, kelas vocal." Jawab Taemin.
"Dia juga berteman dengan Baekhyun hyung, makanya aku tau dia." Giliran Sehun yang menjawab.
Sungguh Jongin baru tau kalau Taemin pernah mengambil kelas Vocal dan Baekhyun berteman dengan Kyungsoo. Salahkan sikap Jongin yang terkadang terlalu tidak peduli dengan sekitarnya.
"Baiklah, kalian tau lebih banyak tentang dia, lantas kenapa?"
"Jadi kau benar-benar tidak tertarik dengan Kyungsoo? Kau tidak ingin tau apapun tentang dia?"
"Kenapa aku harus?" Jawab Jongin bersikap tidak peduli.
"Wah, sayang sekali. Kami pikir kau tertarik padanya."Taemin pura-pura berwajah kasian.
"Padahal dia masih single ya, Taem." Sehun ikut memanasi yang diangguki oleh Taemin. Jongin hanya menatap nanar kedua temannya bergantian.
"Kita biarkan saja Chanyeol sunbae mendekatinya kalau begitu, bagaimana Sehun-ah?"
"Yack! Apa-apaan kalian, kenapa kalian sangat berisik. Aku mau pulang, minggir." Jongin mendorong kasar kursi yang didudukinya. Entah kenapa tiba-tiba moodnya menjadi jelek. Taemin dan Sehun yang melihat Jongin tergelak dan tertawa sampai puas. Jongin sangat menggemaskan.
~ The Kim's Love ~
Mingyu membuka pesan yang baru masuk ke ponselnya. Setelah membalas pesan hyungnya, Mingyu memasukkan ponsel tersebut ke dalam lokernya dan segera bergegas ke lapangan basket. Jongin memang seperti itu, setiap hari akan menanyakan apakah dia perlu menjemput Mingyu atau tidak. Sebenarnya Mingyu sudah bisa membawa mobil, hanya saja karena usianya belum boleh memiliki SIM, makanya dia tidak pernah membawanya. Ditambah Jaejoong dan Yunho juga melarangnya menyetir sendiri.
Menjadi bungsu dikeluarga memang menjadi nilai plus tersendiri. Para hyungnya benar-benar perhatian dan menjaganya. Mingyu masih ingat bagaimana Key menangis hanya karena Mingyu demam akibat kehujanan saat sedang camping bersama teman-teman sekolahnya. Lalu Jongin yang selalu mengantar dan menjemputnya kemanapun Mingyu menginginkannya. Lalu Jaejoong? Tidak ada yang tidak akan Jaejoong lakukan untuk Mingyu. Yunho pun sama, meskipun hanya adik ipar tetapi Yunho menyayangi Mingyu sama sepeti adik kandungnya sendiri.
Terbiasa dimanja dan diperlakukan seperti pangeran sedari kecil tidak membuat Mingyu menjadi sosok yang bergantung kepada para hyungnya. Mingyu sadar jika ada masanya dimana dia akan hidup dengan kemampuannya sendiri. Makanya sedari kecil Mingyu sudah berusaha untuk mandiri. Tidak heran diusianya yang masih belia dia sudah mampu melakukan banyak hal sendiri. Hal ini tentu saja membuat para hyungnya bangga.
Mingyu tersenyum mengingat para hyung yang begitu menyayanginya. Mereka jugalah yang menjadi semangat, contoh dan motivasi Mingyu setiap harinya.
Hari ini pun mereka tetap memperlakukannya seperti pangeran. Sebelum Jongin mengiriminya pesan, Yunho dan Keybum juga sudah menyemangatinya lewat pesan. Jaejoong malah menelfonnya dan heboh sendiri menyemangati adik kecilnya. Mingyu sungguh beruntung.
Mingyu sudah bersiap-siap untuk memulai pertandingannya, hanya pertandingan antar kelas sebenarnya. Persiapan untuk pertandingan antar sekolah dua bulan lagi. Mingyu bermain dengan sangat baik dan rapi. Teman-temannya juga bermain tidak kalah bagusnya. Sepertinya mereka memang sudah menjadi tim yang solid. Diakhir pertandingan, kelas Mingyu memenangkan pertandingan.
Hari sudah sangat sore ketika pertandingan hari ini selesai. Seokmin yang merupakan teman sekelas Mingyu menawarkan diri untuk pulang bersama. Tentu saja karena Seokmin dijemput oleh supirnya dan Mingyu yang sudah melarang Jongin menjemputnya langsung mengiyakan ajakan Seokmin. Arah rumah mereka sama, Mingyu hanya perlu turun di depan gerbang depan rumahnya nanti. Keduanya terlihat sangat lelah.
"Aku pulang." Mingyu mengucapkan salam dan memasuki rumah mewah keluarganya. Keybum yang kebetulan sedang berada di ruang tamu dengan jinki memenyambut kedatangan Mingyu dengan senyuman.
"Bagaimana hasil pertandingannya?" tanya Keybum. Jinki hanya memperhatikan kakak beradik itu.
"Kelas ku menang. Hehehe." Jawab Mingyu menampakkan senyum dan gigi taringnya yang manis.
"Kau memang yang terbaik, Kim Mingyu." Puji Jinki.
"Terima kasih, hyung. Teman-teman juga bermain sangat bagus, karena itu kami bisa memenangkan pertandingan ini."
"Tentu saja, sana masuk ke kamarmu dan istirahatlah. Nanti hyung akan mengantarkan jus dan cookies ke kamarmu."
"Baiklah, noona yang cantik." Mingyu mengedipkan sebelah matanya ke arah Keybum yang di balas pukulan kecil di bahunya oleh Keybum. Jinki hanya tertawa kecil melihat interaksi mereka.
"Mingyu sudah semakin dewasa ya. Dia semakin tampan dan tinggi." Ujar Jinki setelah Mingyu meninggalkan sepasang kekasih itu.
"Iya, dan dia tidak pernah mau memanggilku hyung. Hehehe." Jawab Keybum cemberut.
"Karena kau dan Jaejoong hyung terlalu cantik untuk dipanggil hyung oleh Jongin dan Mingyu. Lagipula mereka melihat sosok seorang ibu padandiri kalian. Jadi biarkan saja." Jinki seolah sangat paham dengan perasaan Jongin dan Mingyu. Key yang mendengarnya hanya tersenyum dan menganggukkan kepala. Baginya danJaejoong, panggilan apapun yang diberikan Jongin dan Mingyu adalah panggilan sayang. Terlebih mereka memang berusaha keras untuk membuat kedua adik mereka tetap bisa merasakan kasih sayang seorang ibu.
Saat Keybum akan beranjak ke dapur, pintu depan rumah terbuka dan menampakkan sosok Jaejoong dan Yunho yang baru pulang bersama. Jinki yang melihatnya menyambut kedatangan kedua lelaki penuh pesona tersebut.
"Hyung dan Oppa, kalian ingin jus apel juga tidak? Aku akan membuatkanya sekalian untuk Mingyu dan Jongin juga." Key menawarkan untuk kedua hyungnya.
"Boleh jika kau tidak keberatan, Key-ah." Balas Jaejoong. "Aku sangat lelah hari ini. Bisakah kau mengantarkannya ke kamar saja, Key-ah?" Pinta Jaejoong.
"Tidak apa, Boo. Aku yang akan mengambilnya nanti. Cukup letakkan di meja makan saja ya, Key." Yunho menarik Jaejoong ke kamar mereka setelah meyakinkan Key untuk tidak mengantarkan jus itu ke kamarnya. Kasian jika Key harus mengantarkan untuknya jugas, sementara dia juga harus mengantarkan untuk Jongin dan Mingyu.
"Chagiya, aku akan membantumu." Jinki tersenyum sangat lebar ke arah Key. "Ayo membuat jus, sayangku." Key hanya bisa tersenyum masam melihat tingkah kekasih tampannya yang terkadang memang sangat aneh dan garing.
~ The Kim's Love ~
Jinki ikut makan malam bersama keluarga Kim. Yunho yang memintanya. Bagaimapun sebentar lagi Jinki akan menjadi bagian dari keluarga Kim juga. Suasana makan malam berlangsung penuh kehangatan.
"Oya, Jongin!" seru Jinki ke arah jongin.
"Ne hyung, ada apa?"
"Tadi Taemin menceritakan sesuatu kepadaku mengenai..."
"Ah, itu bukan apa-apa hyung. Jangan dengarkan Taemin." Jongin langsung memotong perkataan jinki. Sepertinya jongin sudah tahu kemana percakapan itu akan berujung. Tidak ingin ambil resiko menjadi godaan para hyungnya, lebih baik dia membuat jinki merahasiakannya saja.
"Eh? Jadi tentang perlombaan dance mu ke Jepang nanti itu tidak benar?" tanya Jinki. Jongin yang mendengarnya terbelalak karena sudah salah paham.
"Oho, sepertinya ada yang Jongin hyung rahasiakan dari kita." Celotehan Minggyu sukses mendapatkan death glare dariJongin.
"Apa yang kau rahasiakan Jonginie?" Mulai sudah acara bulan-bulanannya. Jongin mengusap mukanya kasar.
"Tidak ada apa-apa kok hyung." Jongin masih berusaha bersikap biasa saja.
"Pasti ada apa-apa, lihatlah mukanya memerah." Timpal Key.
"Demi Tuhan tidak ada apa-apa, noona... Kau tega sekali kepadaku." Jongin sudah mulai mengeluarkan suara aegyonya. Jaejoong yang sudah sangat paham dengan sikap adiknya ini tersenyum masnis.
"Ceritakan kepada kami jika kau sudah siap, oke. Dan segera bawa dia ke rumah." Ucapan Jaejoong justru semakin membuat Jongin merona. Bagaimana dia bisa siap, bahkan tidak terpikirkan dibenaknya untuk berbicara dengan Kyungsoo, dia terlalu malu dan gugup. Ini pertama kalinya dan Jongin bingung harus bersikap seperti apa.
Mingyu yang melihat hyungnya bekeringat dingin tertawa puas. Sebuah serbet melayang ke arah Mingyu,lemparan dari Jongin. Para hyung hanya tertawa melihat kedua dongsaengnya.
"Mingyu-ya, bagaimana kalau kau dijodohkan?"
"Uu-hukkk... uhukk."
Mingyu tersedak dan terbatuk-batuk mendengar penuturan tiba-tiba dari noona cantiknya. Key yang melihat itu segera mengambilkan air dan memberikannya kepada Mingyu seraya memukul-mukul kecil punggung bidang Mingyu.
"Boo, kau membuatnya tersedak." Tegur Yunho. Jaejoong cengengesan dan mengatupkan kedua tangannya, ucapan maaf.
"Dijodohkan? Dengan siapa Noona." Entah kenapa malah jongin yang sangat antusias.
"Sebenarnya aku dan Yunho sudah membicarakan ini beberapa hari yang lalu. Ada dua orang calon jika kau ingin tau."
"Noona... Hyung... Aku bahkan baru kelas dua high school dan kalian sudah menyiapkan pasangan untukku?" protes Mingyu.
"Kenalan dululah, ne? Mau ya?" tawar jaejoong. Yunho sih diam saja melihat istrinya.
"Memangnya siapa calonnya, hyung?" tanya Key. Dia cemas juga memikirkan siapa yang akan dijodohkan dengan adiknya itu.
"Rahasia, kau akan tau minggu depan." Jaejoong tersenyum penuh kemenangan dan kebahagiaan. Dia memang senang menggoda adik-adiknya.
Mingyu merasa dia benar-benar tertindas sekarang. Bagaimana bisa dia dijodohkan sementara Jongin juga belum memiliki kekasih. Huaaaa... Mingyu ingin menangis rasanya. Dia tidak ingin dijodohkan. Bagaimana kalau orang itu tidak sesuai dengan tipenya? Mingyu mengacak rambutnya kasar dengan wajah cemberut.
'Kau akan menyukainya, Mingyu-ya. Noona berjanji padamu.'
~ The Kim's Love ~
~ TBC ~
Ini project terbesarku. Aku tidak tahu ini akan berakhir bagaimana, karena itu aku sangat butuh saran dan masukan dari kalian. Aku akan melihat keantusiasan para readernim dulu, jika tidak banyak yang tertarik (review) kemungkinan tidak akan aku lanjutkan... mengutip dari ucapan Bsion Authornim : Main cast banyak = bunuh diri... hehehe. So, review juseyeo... #buingbuing
Oya, ada yang mau join di grup Meanie shipper di Line? Komen id kamu di Review yah, kebetulan ada beberapa author meanie juga di sana, mari tebarkan Kisah Cinta Meanie
