REASON
~Chapter 1~
"Tetsu-kuuun!" teriakan seorang gadis yang memecahkan keheningan seorang pemuda berambut biru muda yang bernama Kuroko Tetsuya di pagi hari dalam perjalanan ke Seirin High.
"Momoi-san, ohayou gozaimasu" ucap Kuroko kalem.
"Ada apa kau kesini? Nanti kau terlambat ke sekolah" lanjut Kuroko.
"Hari ini aku mau menghabiskan waktu seharian denganmu, Tetsu-kun!" jawab Momoi.
"Eh? Tapi—"
"Oi! Satsuki! " tiba-tiba saja perkataan Kuroko terpotong oleh teriakan dari seorang pria berambut biru tua dan berkulit gelap yang berlari dari kejauhan.
"D-Dai-chan?!" ucap Momoi kaget melihat Aomine Daiki yang berlari dari kejauhan menyusul langkah Momoi, teman sejak kecilnya itu.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Aomine sambil mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.
"Ah…itu… anu…" perkataan Momoi terpotong karena Aomine langsung menarik tangan Momoi dengan kasar.
"Akh— sakit, Dai-chan! Lepaskan!" bentak Momoi sambil meronta-ronta.
"Aomine-kun, lepaskan Momoi-san. Dia itu kan perempuan, kau harus lebih—"
"Diam kau Tetsu! Jangan ikut campur!" kata Aomine kasar sambil menarik Momoi pergi menjauh.
Kuroko tidak bisa melakukan apa-apa selain memandang kedua temannya itu dari kejauhan.
"Ada apa dengan mereka? Aomine-kun terlihat sangat marah…" batin Kuroko.
*Puk*
Pundak Kuroko tiba-tiba ditepuk.
"Kagami-kun…ohayou gozaimasu"
"Kau sedang melihat apa, Kuroko? Ayo cepat berangkat, nanti kau akan terlambat ke sekolah" ucap Kagami Taiga, teman sekelas Kuroko, sekaligus 'cahaya' Kuroko sekarang.
"ah, tidak ada apa-apa kok, ayo kita berangkat." Jawab Kuroko
Sementara itu, Aomine membawa Momoi ke lorong yang sepi dan sempit.
"Mau apa kau, Dai-chan?!" Tanya Momoi dengan nada setengah marah.
"Mengapa kau selalu nempel-nempel dengan Tetsu, hah?!" Kata Aomine dengan penuh amarah.
"Ini tidak ada hubungannya denganmu, Dai-chan—"
"Tentu saja ada, bodoh!" Teriak Aomine memotong perkataan Momoi.
"A..apa?!" ucap Momoi heran melihat teman kecilnya itu.
Tiba-tiba saja Aomine mendekatkan wajahnya kepada Momoi dan bermaksud untuk menciumnya.
Plakk!
Pipi Aomine ditampar oleh Momoi.
"Mau apa kau?!" kata Momoi dengan mata berkaca-kaca.
"Satsuki, aku…"
Belum saja Aomine melanjutkan perkataannya, Momoi tiba-tiba mendorongnya dan lari menjauhi Aomine di lorong sempit itu.
Naah~~ sekian dulu untuk chapter 1. Ini pertama kalinya author nulis cerita XD
Mohon review-nya readers-san XD
