Hallo Minna! XD..

Salam kenal,saya author baru di ffn desu :D,nyari-nyari pendom buat bikin panpik ternyata pendom Naruto yang menjadi pilihan saia 8D!#Digebuk pake kemoceng#.

Yah,di first fic saia ini pasti deh banyak salah hohoho udah nasib Q A Q#pundung dipojokan (?)#.

Oke deh daripada saya banyak menumpahkan segala isi hati (? #Dijual ke tukang loak) mending langsung aja :D.

©Nasatsuchan01,The first project.

Stay if you DARE

Disclaimer : Kishimoto Masashi-sensei

Rate : T

Genre(s) : I guess little bit horror (sampe nggak kerasa hohoho) and other

WARNING! : The Gajeness,Typoness,OOC,etc.

If you DON'T LIKE just DON'T READ!

9 September 1611

Zrash..

Titik titik air mulai berjatuhan,perlahan namun pasti,mulai membasahi tanah yang tadinya perlu menunggu lama agar akhirnya tanah tersebut menjadi menyedihkan,karena,hujan tersebut seakan 'menangisi' seseorang yang akan menyudahi kehidupannya sebentar lagi.

"Kaa-chan!Okite kudasai,Kaa-chan!"Sesosok anak berambut jabrik tengah menggoyang-goyangkan seorang wanita setengah baya berambut merah yang tergeletak tak berdaya dengan berlumuran darah diseluruh tubuhnya.

"Hiks,Kaa-chan.."Anak itu belum menyerah dengan seluruh tenaganya dia memanggil-manggil sosok wanita lama,salah satu kelopak mata wanita itu terbuka,lalu dia tersenyum sambil mengusap lembut kepala sang anak,"..Naru-kun..".

Anak yang dipanggil Naru itu terkejut lalu dia menggengam tangan sang ibu yang mulai mendingin itu,"Hiks,Kaa-chan!J..jangan tinggalkan Naru,hiks..Naru..enggak mau sendirian,hiks..setelah Tou-chan enggak ada..hiks..Kaa-chan juga harus pergi,hiks...Naru enggak mau..hiks..".

Wanita itu tersenyum penuh arti,"Naru-kun..kamu..harus menjadi anak yang kuat ya..aku yakin kamu bisa..karena kamu adalah anakku dan Minato.."Dia melepas kalung salib yang dipakainya lalu mengalungkannya keleher sang anak,"E..Eh?"Naru kebingungan."Itu..benda berharga milikku dan Minato..tolong..jaga benda itu,ya,Naru-kun?.."Ujar wanita tersebut,"Hiks..Kaa-chan,Naru..Naru pasti akan Me,menjaganya,hiks.."Naru kecil masih saja menitikkan air mata yang makin deras,sama dengan hujan diluar."Terima kasih.."Sang ibu mengelus pipi sang anak,"Aku mencintaimu..Sekarang dan selamanya...Naru-kun.."Setelah mengatakan itu wanita tersebut menutup matanya,tangan yang memegang pipi sang anak terlepas,air mata terakhir menetes dari kelopak mata tertutup tersebut.

Naru kecil membelakkan matanya,lalu berteriak sekencang-kencangnya,seakan melampiaskan semua kesedihannya kepada langit,atas kepergian sang ibunda,tidak!,mungkin kedua orangtua tercinta.."TIDAAAKK!".

Petir mulai bergemuruh dan hujan semakin deras,Naru kecil menundukkan kepalanya lalu mengepalkan kedua tangan mungilnya itu,"Tidak akan pernah kumaafkan..akan kubalas..semua yang 'mereka' lakukan pada kita dengan tanganku sendiri...lihat saja..aku pasti..akan membalaskan dendam kalian,Kaa-chan,Tou-chan..Pasti.."

Chapter one begin,The Missing Bonds.

7 Years Later,9 September 1618

"U..Ugh.."Pemuda tersebut terbangun dari mimpinya,dia membuka lalu mengusap-usap kedua matanya,dia terduduk ditempat tidur dan memandang sekeliling,'seperti biasa membosankan'pikirnya.

Tok..Tok..Tok..

"Tuan Muda Naruto,"Sebuah suara memecahkan pikiran sunyi pemuda bernama Naruto tersebut,ya,setelah 7 tahun lamanya,Naru kecil tumbuh menjadi pemuda cerdas yang hebat namun..

Terlalu dingin..

"Masuk,"Ujar Naruto dengan nada datar.

Pintupun terbuka menampakan sosok butler tampan berambut merah pendek dan bertato 'ai' disalah satu sisi matanya,dia membawa nampan berisi makanan dan segelas susu hangat,"Ini sarapan anda Tuan Muda,"Ujarnya sembari menaruh nampan yang berbentuk seperti meja itu ditempat tidur king size Naruto.

"Terima kasih Gaara,oh ya,apa saja yang harus kukerjakan hari ini?"Tanya Naruto lalu meminum susu yang terlihat segar itu.

Gaara mengambil sesuatu dibalik jas hitamnya,yang ternyata adalah sebuah kertas catatan,dengan teliti dia membuka setiap halaman kertas itu,"Hari ini Tuan Muda hanya harus menghadiri undangan acara makan malam di kediaman keluarga McGuiness,selain itu Tuan Muda bisa bebas hari ini,"Ucap Gaara.

Naruto mengangguk pelan,"Begitu,"Katanya.'Lagi-lagi ditempat kakek itu,'Pikir Naruto,Gaara yang melihat sang Tuan Muda melamunpun refleks memanggil,"Tuan Muda?Ada apa?"Naruto langsung menyudahi pikirannya tersebut."T..Tidak apa-apa,apa kau masih punya urusan Gaara?"Tanya Naruto dengan ekspresi datar tentunya,"Oh iya hari ini peringatan.."Sebelum Gaara melanjutkan perkataannya pemuda tersebut langsung menggeleng,"Tidak Tuan Muda,tadi saya keliru,maafkan saya,Saya permisi Tuan Muda,"Ucap Gaara sambil menutup pintu kamar Naruto dengan pelan.

'Peringatan apa?'Pikir pemuda jabrik itu,'sudahlah paling apa'Tukasnya dalam melihat menu makanannya,ada sandwich,salad,dan..yang tak lazim,Segelas cairan berwarna merah pekat yang berbau amis segar,alias darah.Naruto tersenyum evil,"Yah,baguslah ada ini,aku memang menginginkannya."Kata pemuda itu lalu meneguk cairan tersebut hingga tak bersisa,dia menjilat sisi bibirnya yang masih berlumuran cairan itu,"Manis,tapi kupikir hari ini cukup segini saja,karena aku pikir aku akan dapat lagi dirumah kakek itu."Gumamnya sambil memandang langit yang terlihat cerah,mungkin terlihat indah bagi kita,manusia namun tidak untuk Naruto yang bukan manusia,dia menengok kearah lain"Ugh,aku lupa hari ini kan bulan purnama,pasti energi sihirku lenyap,sebaiknya aku bergegas."Naruto menutup matanya dengan punggung tangannya itu,lalu mulai bersiap-siap.

Teng..Teng..Teng..

Terdengar suara lonceng dibunyikan,pertanda hari belajar sudah dimulai dari detik murid bergegas memasuki kelas masing-masing termasuk Naruto,pemuda itu berlari kekelasnya,begitu sampai dia langsung duduk dikursinya yang nyaman.

GRAK!

Bunyi pintu yang dibuka secara kasar bukan hal baru di Flandre Gakuen,ya,salah satu akademi terkenal di Inggris,namun jangan salah..semua murid disekolah ini..

Bukan Manusia.

Kembali ke topik,suara pintu tersebut pastilah karena ulah sang guru ter-killer di sekolah tersebut yang bernama Senjuu Tsunade,seorang wanita cantik yang tegas namun tampaknya sudah tidak muda lagi tetapi dia menggunakan wujud wanita setengah baya,sungguh ironis saudara-saudara,sungguh iro#Plak!#.

Ketua kelas segera berdiri diikuti teman-teman yang lainnya,"Good Morning,!"Sambut murid-murid sopan.

Tsunade,ya,wanita tersebut membalas dengan nada datar namun tegas,"Good Morning,Students,"Katanya.

Pelajaranpun dimulai,kelas berjalan seperti hari-hari biasanya,sunyi dan sepi,hanya suara Tsunade yang membahana diruangan yang luas dengan malas memandang kearah pemuda berambut model pantat ayam yang tengah serius memperhatikan pelajaran yang diberikan tersebut,'Cih,si werewolf sialan itu'Batinnya lalu kembali memperhatikan pelajaran.

Lonceng istirahat berbunyi,Naruto tidak bergeming sedikitpun dari mejanya,dia fokus membaca sebuah buku yang terlihat tebal berisi huruf-huruf yang tidak bisa dimengerti seperti huruf latin,sampai seseorang tak sengaja menjatuhkan sebuah krim dibukunya,"ah maaf."Katanya cuek,pertigaan sudah muncul didahi Naruto,"Kau..".

"Apa yang kau lakukan pada buku artefakku,hah?,Sasuke!Enak saja kau mengotori benda berhargaku ini!".

Pemuda berambut pantat ayam bernama Sasuke itu memandang tak peduli kebuku Naruto,"yah,aku tidak lihat,bagaimana?"Jawabnya dengan nada yang sangat tidak mengenakkan,otomatis pertigaan bertambah didahi Naruto,"Hah!Dasar werewolf sialan!Jika energi sihirku tak lenyap,kuhajar kau!"Katanya kesal sambil berdiri dari mejanya.

Sasuke juga tidak terima,"Apa katamu?Enak saja Vampire hina!".

"APA!".

Perang kata-katapun terus berlanjut sampai seseorang menjitak kepala mereka berdua."Kalian berdua ribut terus,sih?Berisik tau enggak!"Bentaknya sambil mengibaskan rambut soft pinknya,mata emeraldnya memandang tajam pada mereka.

"Sakura Lincho,"Naruto mengusap-usap kepalanya yang serasa benjol,"Itu Si werewolf gila itu duluan!"Sahut Naruto sambil menunjuk-nunjuk soft pink itu memandang Sasuke,"Sasuke!Lagi-lagi kau bikin masalah!"Sakura memaksa Sasuke berdiri,"A..Apaan sih,dia saja yang emosian!"Sasuke membela diri.

"Yare,yare!Yasudah sekarang kalian berdua salah!sekarang minta maaf!".

"Tidak mau!"Sasuke mendecih sambil memberi deathglare pada Naruto.

"Aku tidak sudi dengan dia!"Naruto juga tak kalah emosi,dia juga memberi deathglare pada pemuda berambut pantat ayam itu.

"Cepat..atau.."Sakura memegang sebuah pukulan,Naruto dan Sasuke langsung bergidik,"Baiklah..baik.."Mereka berdua dengan enggan bersalaman tangan,namun..

Entah dengan telepati atau apa (?) Mereka berbicara (?) Satu sama lain.

'Lihat saja kita belum selesai,Vampire tengik!'Kata Sasuke.

'Oh?Begitu,yah baguslah agar aku bisa menghajarmu!Hei,werewolf sialan!'Balas Naruto tidak kalah kejamnya.

Background dan tatapan mata yang dialiri petir membuat suasana semakin terasa mencekam (?).Sakura sweatdrop,"Kalian salaman apa adu panco sih?lama banget?".

JLEB!

Kata-kata tersebut langsung menohok kedua belah pihak saudara (? #Dilempar sendal jepit)!dan mereka langsung melepaskan jabat tangan mereka,"T..Tidak kok!ini kan tanda pertemanan!iya kan,Sasuke?"Tanya Naruto maksa sambil senyum lima meter #Author dirasengan#,Sasuke juga ngangguk-ngangguk maksa sambil berkata,"Ya benar..".

"Oh.."Sakura tersenyum lega,"Baiklah ayo ketempatku,kebetulan aku bawa makanan banyak,"Ujar Sakura sambil tersenyum.

"Baiklah,"Jawab Naruto sedangkan Sasuke hanya mengangguk c-e-r-i-a-m-a-k-s-a,namun..

Perhatian : Ini Inner Naruto

'Sialan,nggak bisa berantem disini gue!Lihat saja bocah werewolf,kuhajar kau!'

Perhatian : Ini Inner Sasuke

'Kusooo!Gara-gara Sakura,gue enggak jadi ngehajar ni vampire edan (?)!'

Seusainya dari sekolah,Naruto langsung kembali kerumahnya entah karena apa dia malas untuk 'berburu',padahal biasanya ia selalu pergi untuk mencari 'mangsa'.

Kamar Naruto.

"Haah.."Naruto menghempaskan dirinya diranjang,pikirannya bercampur aduk,tergiang-ngiang sebuah flashback akan kematian sang menggengam kalung salib yang dikenakannya sambil menutup mata sapphirenya,'Kaa-san,Tou-san,apa yang sedang kalian lakukan?'Batinnya,'Aku harap kalian berdua tenang,karena aku berhasil merebut keluarga dan harta kita kembali,namun aku belum bisa merebut kastil itu karena jalan kesana sudah lenyap,tapi aku janji aku akan mendapatkannya,demi kalian.. pasti!..'

Tiba-tiba dia mengingat kata-kata gaara tadi pagi,yang berunsur 'peringatan' "jadi itu maksudnya."Ujar Naruto pelan.

Tok...Tok..Tok..

"Tuan Muda,"Terdengar suara Gaara dari luar,Naruto duduk dikasurnya,"Ya,masuk saja Gaara,tidak dikunci."

Pintu terbuka,menampakan sosok Gaara yang perlahan berjalan kekamar Naruto,"Ada apa?"Tanya Naruto."Tuan Muda harus bersiap-siap sekarang,dalam kurun satu jam lagi kita berangkat."Ujar Gaara.

"Oke,Baiklah,"Jawab Naruto malas.

Setelah Gaara meninggalkan kamar sang Tuan Muda,Naruto membuka lemari besar yang berisi baju-bajunya tersebut,pandangan mata sapphirenya tertuju pada set tuxedo hitam,dia mengambil pakaian itu,lalu memperhatikan sekeliling dari tuxedo yang terlihat elegan tersebut,"Kupikir yang ini saja."Ucapnya.

Dengan gerakan kilat dia memakai pakaian tersebut,tak sampai 45 menit Naruto sudah terlihat rapi dan tampan sehingga membuat Auhtor megap-megap tak berdaya (?) #Geplaked#.

Naruto berjalan menuruni tangga dengan pelan,lalu sesampainya dibawah Gaara sudah menunggu Naruto,"Kita berangkat,Tuan Muda?"Naruto mengangguk pelan,"ya".

"Baiklah,kereta sudah menunggu diluar."

"Oke."

30 Menit,Naruto sampai di sebuah kastil megah bernuansa eropa klasik yang terlihat sangat elegan,dengan santai Naruto berjalan melalui setiap koridor dengan suara para Maid dan Butler yang menyapa dan membungkuk hormat padanya.

"Selamat datang,Tuan Muda Naruto."

Sedangkan Naruto hanya membalasnya dengan anggukan.

Dengan ditemani seorang Maid,Naruto memasuki sebuah ruangan,yang sepertinya adalah ruang tamu,"Akan kupanggilkan Tuan Jiraiya dan Nona Ino,"Kata Maid tersebut sopan,Naruto hanya duduk disalah satu sofa disana,tiba-tiba datanglah seorang gadis kecil berambut pirang pony tail,membawa sebuah boneka kelinci sembari menghampiri Naruto.

"Onii-chama!Celamat datang!~"Seru Gadis cilik tersebut sambil menggaet tangan Naruto.

"Ino-tan,ah sudah sebesar ini rupanya?,apa kabar?"Tanya Naruto sambil menepuk kepala anak kecil tersebut.

"Baik,hehehe,Onii-chama main denganku yuk?Ino kangen."Ajak anak bernama Ino tersebut dengan nada manja.

"Ya,Baiklah,"Jawab Naruto sambil menggendong anak manis itu.

"Yo,Naruto!Kau sudah besar ya!"Sebuah suara membuat Naruto menoleh keasal suara,yang ternyata adalah pria veteran yang tampaknya berumur 50an lebih dengan rambut putih ubanan #PLAK!# panjangnya,dan..ehem! anggaplah ubanan tadi dihapus (?).

"Oh ternyata kau,Jiraiya si kakek genit yang tua."Kata Naruto dengan muka innocent + ngeledek(?)nya yang otomatis membuat Ino yang ada digendongannya tertawa terbahak-bahak.

"Apa katamu!Umurku baru 511 tahun tahu!Ini kan masih muda!"Kata Jiraiya tak terima.(A/N : Et dah gila nih kakek atu =_=").

"Baru?Apanya yang baru hah?Itu kan namanya tua!"Tukas Naruto sambil jawdrop parah,sedangkan Ino masih tertawa terbahak-bahak melihat aksi kedua belah pihak (?).

"Hahahah,sudahlah!Yah,kupikir kau enggak akan datang,baguslah bocah!"Jiraiya menepuk bahu kanan Naruto.

Naruto mengkerutkan dahi,"Tentu saja ini termasuk permintaan ayahku,huh?".

"Oh?Begitukah?Yasudahlah kau bersama Ino saja dulu,nanti ada yang mau kubicarakan."

Naruto mengangkat bahu,"Baiklah,ayo Ino-tan.."Ajak pemuda jabrik tersebut,Ino mengangguk riang,"Ng!".

Setelah makan malam usai,Naruto dan Jiraiya duduk dibalkon,suasana hening dan hembusan angin menyapa mereka.

"Ini Tuan-tuan silakan."Seorang Maid membawa nampan berisi dua buah cangkir,menaruhnya dimeja dimana Naruto dan Jiraiya Maid tersebut keluar.

"Rupanya jalan menuju kastil sudah lenyap ya?"Suara Jiraiya memulai percakapan tersebut.

"Ya,aku khawatir selama aku 'tertidur' jalan itu terus terbuka."Naruto mengetuk-ngetukkan jarinya di bibir cangkir porselen berukiran mawar itu,"Tapi begitu diperiksa ternyata sama sekali tertutup,".

"Apa pintu itu bisa dibuka oleh orang lain selain Kau,Minato,dan Kushina?".

"Entahlah,masih banyak yang belum kuketahui,jadi mungkin saja tidak,karena tidak tertulis di artefakku itu."Jawab Naruto dingin.

"Tetapi.."Jiraiya menengok,"apa?"."Ada kemungkinan saat aku lengah ada 'sesuatu' yang terjadi."Naruto menerawang.

Jiraiya menyeruput cairan merah yang ada dicangkir tersebut,"artinya?".

"Saat aku keluar dan sementara aku 'tidur' ada kemungkinan sesuatu sudah merebut kekuasaan keluarga ayahku dan mengambil hak atas kastil itu".

"Maksudmu?Bukankah hanya keluargamu yang memiliki salib itu yang bisa?dan seharusnya kau bisa melakukan sesuatu pada bangunan itu 'kan?"Jiraiya kebingungan dengan perkataan pemuda disampingnya itu.

"Itu bukan keahlianku,dan kekuatannya terlalu dalam seribu tahun mungkin bisa tapi.."Naruto menopang dagunya,"Sepertinya itu sudah tak bisa diapa-apakan,".

"Begitu,"Jiraiya berdiri,sambil kembali menyeruput cairan merah pekat berbau segar itu"Mungkin dengan ini harapan kita bertiga akan hancur,"Katanya.

Naruto tersenyum licik,"kita bertiga?maksud kakek,Werewolf itu dan aku juga?Bukannya selama ini kakek cuma sekedar memanfaatkan kami?".

Kakek itu tersedak dia terbatuk-batuk,lalu dengan santainya dia berkata,"Kita bertiga ini adalah melakukan dosa besar karena mencari dan mengutuk kekuatan dewa tentu saja kita pantas mendapat ,hukumanmu sendiri saja sudah terlalu berat menurutku?".

"Lagipula.."Jiraiya melihat arloji emasnya,"Impianku sudah tamat,dan kaupun sudah bebas,jadi,apa yang akan kau lakukan setelah ini?".

Naruto hanya sedikit mengangkat sudut bibirnya dan berdiri dia juga meneguk cairan merah tersebut,"walaupun aku sudah mendapat yang kuinginkan,namun aku harus mengambil kastil itu demi almarhum Tou-san dan Kaa-san,juga mencari komplotan laknat yang membuatku begini,ya,kupikir...hanya itu saja,".

"Kau tidak memerlukan bantuan?Aku pikir itu terlalu berat untukmu,akan kubantu sebagai tanda terima kasih."Tawar Jiraiya kepada Naruto.

"Huh?Tidak perlu Kakek,"Naruto memandang bulan sambil memperlihatkan seringaiannya,"Karena itu..adalah.."

"Hukumanku.."

Chapter one End,The Missing Bonds

~To Be Continued~

Ugyaaaaa!Hancoor bo!Hiks,hiks T_T,maapin saia deh kalo tidak memuaskan + pendek + banyak salah,huhuhu :( Ternyata saia memang masih memerlukan pengajaran saudara-saudara *pundung dipojokan (?)*.

Oh iya minna,di cerita ini Ino saia buat jadi anak kecil dulu ya!Hehehe ^.^v,penjelasan Character masih belum jelas disini,karena ini masih berupa Chapter perkenalan,semakin lama nanti dibahas kok,hehehe..x3 makanya harap bersabar yo senpai to kimi tachi XD.

Ada sedikit kata-kata yang saya ambil dari manga Hayate no Gotoku :D,Kenjiro-sensei!saia pinjem kata-katanya dulu ya? XDb #Digebuksapuijuk#.

Yah,segini aja dulu deh silakan yang punya curcol dan saran,tapi jangan langsung ngeflame ya,senpai tachi T_T,saia akui masih belum kuat ei u,u.

Yasudah,Jaa ne jangan lupa..

R

E

V

I

E

W

!

^.^

~The Incredible Nasatsu-chan~