Cerita pertama di fandom Ouran! Latar diambil dari doramanya. Fast-drabble.
Happy reading!
If Thoughts Could Kill
Neemarishima © 2015
Ouran High School Host Club © Bisco Hattori
Ootori Kyoya & Fujioka Haruhi
.
.
.
.
"Tapi sebagai pria, aku bisa menjangkaumu kapan saja. Sebagai perempuan, kau tidak akan bisa menghalangiku. Sebelum kau bilang tidak ada hubungannya, pikirkan seberapa naïf dirimu."
Apa yang kulakukan?
Kalimat itu terus berputar dikepalaku semenjak insiden siang tadi.
Kalimat sama yang menghantuiku ketika menyadari telah mendaratkan pandangan terlalu lama padamu, gadis yang akhirnya berpakaian seperti seorang gadis.
Dan kalimat itu bergaung keras dikepalaku saat ini.
Bagaimana aku bisa berada diatasmu? Apa yang sudah kukatakan?
Tanganmu perlahan bergerak. Sia-sia.
Manik cokelatmu menembus milikku. Intensitas yang sama ketika kau menatapku di hari-hari biasa, ketika kau bertatap muka denganku seperti biasa. Manik yang selalu berhasil membuatku tenggelam didalamnya.
Kenapa aku begitu ingin menyentuhmu?
"Kyoya-senpai tidak akan melakukannya…."
Aku tersentak. Suaramu terdengar biasa. Sebiasa ketika kau mengomentari pekerjaanku di Host Club. Kausadar tidak dengan apa yang sedang kulakukan, Haruhi?
"…karena tidak ada manfaatnya bagimu."
Kali ini aku terkejut. Perkataan jujurmu terasa seperti tamparan di muka.
Aku mulai tertawa. Benar. Itulah kesan yang berusaha kutampilkan selama ini. Itulah aku. Melakukan hal yang ada manfaatnya saja, itulah yang berusaha kulakukan selama ini. Tapi apa yang sedang kulakukan ini? Atas dasar apa ini?
"Kau benar."
Tidak.
Saat berikutnya aku telah berdiri membelakangimu. "Nah, apa kau mengerti sekarang?"
"Iya. Aku mengerti Kyoya-senpai orang yang sangat baik. Tindakanmu ini menindaklanjuti perkataan Tamaki-senpai, kan? Karena itu kau berpura-pura menjadi jahat."
.
.
.
Orang aneh.
Kalimat yang muncul dalam kepalaku setelah keluar dari kamarku sendiri. Untukmu yang begitu baik pada semua orang, selalu berprasangka baik pada semua orang. Sikap yang menjadi tamparan lain bagiku.
Salah.
Aku tahu persis bukan itu tujuan awalku. Hanya ingin. Sama halnya ketika aku melompat ke laut untuk menggapaimu. Aku ingin. Rasa haus semata yang membuatku mendorongmu, membuatku ingin menyentuhmu. Aku tidak keberatan melakukan itu semua, walau terlihat tak ada manfaatnya.
Aku ingin tahu… bagaimana rasa bibirmu dibibirku?
Dan seraya aku teringat kembali tujuan awalku beserta tindakan-tindakanku sepanjang hari ini, aku kembali merasa tertampar berkali-kali.
Jika pikiran dapat membunuh, mungkin aku sudah terkapar sedari tadi.
.
.
.
.
END
Kyoya-Haruhi! Ide ini melintas sewaktu re-watch dorama-nya! Nah, bagaimana komentar pembaca? Kolom review siap menampung~
Salam,
Neemarishima
